Panduan Medication Error
Panduan Medication Error
PANDUAN
MEDICATION ERROR DAN KESELAMATAN PASIEN
RUMAH SAKIT
TAHUN 2019
Halaman Judul………………………………………………………………………………. i
Daftar Isi……………………………………………………………………………………… ii
1.1 Tabel I , Ringkasan Difinisi yang berhubungan dengan cedera akibat obat 5
Dampak )………………………………………………………………. 7
ii
LEMBAR PENGESAHAN
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1.2 TUJUAN
Diadakannya penyelenggaraan pelayanan bermutu tinggi tentang Medication
error dan keselamatan pasien , bertujuan untuk memberikan keamanan pada pemberian
obat yang tepat dengan pemberian informasi obat yang memadai disertai sistem
dokumentasi.
1
1.3 PENGERTIAN
Managemen resiko dalam pelayanan kefarmasian terutama Medication error
meliputi kegiatan :
- Koreksi bila ada kesalahan sesegera mungkin
- Pelaporan medication error
- Dokumentasi medication error
- Pelaporan medication error yang berdampak cedera
- Supervise setelah terjadinya laporan medication error
- Sistem pencegahan
- Pemantauan kesalahan secara periodik
- Tindakan preventif
- Pelaporan ke tim keselamatan pasien tingkat nasional
BAB II
RUANG LINGKUP
4
f. Efek samping obat
Adalah efek yang tidak diinginkan yang terjadi ketika obat diberikan pada
dosis tertentu. Tidak seperti reaksi merugikan, efek samping kebanyakan
mampu diramalkan oleh dokter, dan pasien diminta menyadari efek yang bisa
terjadi saat terapi.Beberapa obat bahkan digunakan karena efek samping
mereka. Efek samping dilacak dan diselidiki secara luas selama uji klinis
sebelum memasuki pasar.
Efek Samping obat adalah suatu efek fifiologis yang sama sekali tidak
berhubungan atau tidak berkaitan dengan efek obat yang diinginkan. Semua
jenis obat selalu mempunyai efek samping, baik itu efek samping yang
diinginkan ataupun tidak. Bahkan ironisnya, dengan dosis obat yang tepatpun,
efek samping bisa terjadi.
Efek samping penggunaan obat beragam., mulai dari yang sederhana seperti
mengantuk, kulit ruam, atau gatal-gatal, sampai yang cukup berat seperti
gangguan fungsi hati dan syok anafilaksis. Efek samping obat ada yang dapat
diprediksi seprti yang tertera pada kemasan obat dan ada pula yang tidak
terprediksi seperti alergi setelah meminum obat tertentu atau efek samping yang
timbul karena riwayat kesehatan yangbtidak diketahui dokter.
1.1 TABEL 1
RINGKASAN DEFINISI YANG BERHUBUNGAN DENGAN CEDERA AKIBAT OBAT
Terjadi Kejadian cedera pada pasien selama . ritasi pada kulit karena penggunaan
. kejadian yang tidak diharapkan( proses terapi/penatalaksanaan perban.
Adverse Event ) medis mencakup seluruh aspek . jatuh dari tempat tidur
pelayanan, termasuk
diagnose,terapi,kegagalan
diagnose/terapi,sistem peralatan
untuk pelayanan.
Adveerse event dapat dicegah atau
tidak dapat dicegah
.
Reaksi obat yang tidak diharapkan( Kejadian cedera pada pasien selama Steven Johnson Syndrom :
Adverse Drug Reaction) proses terapi akibat penggunaan Sulfa, obat epilepsy dll
obat.
Kejadian tentang obat yang tidak Respons yang tidak diharapkan ~anafilaksis pada penggunaan
diharapkan ( Adverse Drug Event ) terhadap terapi obat dan antibiotic golongan penicillin.
mengganggu ~Mengantuk pada penggunaan CTM
atau menimbulkan cedera pada
penggunaan obat dosis normal.
Reaksi Obat yang tidak
diharapkan(ROTD) ada yang
berkaitan dengan efek
farmakologi/mekanisme kerja(efek
samping) ada yang tidak berkaitan
dengan efek farmakologi(
hipersensitivitas)
Efek obat yang tidak diharapkan Respons yang tidak diharapka ~ Shok anafilaksis pada penggunaan
(Adverse drug effect ) terhadap terapi obat dan antibiotic golongan penicillin
mengganggu atau menimbulkan ~ Mengantuk pada penggunaan
cedera pada penggunaan obat dosis CTM
lazim sama dengan ROTD tapi
dilihat dari sudut pandang obat.
ROTD dilihat dari sudut pandang
pasien
~ Medication Error Kejadian yang dapat dicegah akibat ~Peresepan obat yang tidak rasional
penggunaan obat, yang ~Kesalahan perhitungan dosis pada
menyebabkan cedera Peracikan
~Ketidakpatuhan pasien sehingga
Terjadi dosis berlebih
6
III
TATA LAKSANA
Ada beberapa pengelompokan medication error sesuai dengan dampak dan proses.
Konsistensi pengelompokan ini penting sebagai dasar analisa dan intervensi yang tepat.
III.1Table 2 . Indeks medication errors untuk katagorisasi errors ( berdasar dampak )
7
III.2 Tabel 3 : Jenis – jenis medication errors ( berdasarkan alur proses pengobatan )
Berbagai metode pendekatan organisasi sebagai upaya menurunkan medication error yang
jika dipaparkan menurut urutan dampak efektifitas terbesar adalah :
1. Mendorong fungsi dan pembatasan ( forcing function & constrains) : suatu upaya
mendesain sistem yang mendorong seseorang melakukan hal yang baik, contoh :
sediaan potassium klorida siap pakai dalam konsentrasi 10% NaCl 0,9%, karena
sediaan yang ada dalam konsentrasi 20% ( > 10% ) yang mengakibatkan fatal ( henti
jantung dan nekrosis pada tempat injeksi ).
2. Pendidikan dan Informasi : penyediaan informasi setiap saat tentang obat, pengobatan
dan pelatihan bagi tenaga kesehatan tentang prosedur untuk meningkatkan kompetensi
dan mendukung kesulitan pengambilan keputusan saat memerlukan informasi.
3. Lebih hati-hati dan waspada : membangun lingkungan kondusif untuk mencegah
kesalahan, contoh : baca sekali lagi nama pasien sebelum menyerahkan.
8
III.3 Lampiran : form laporan medication error
9
BAB IV
PENUTUP
Demikian Pedoman Medication Error dibuat, semoga Pedoman ini dapat
bermanfaat untuk kelancaran pelayanan pasien dan mendukung program kesalamata
pasien.
10
DAFTAR PUSTAKA
1. Kemnterian Kesehatan Republik Indonesia, Peraturan Menteri Kesehatan Republik
Indonesia , Nomor 72 Tahun 2016, Tentang Standar Pelayanan Kefarmasian di Rumah
Sakit.
2. Nebeker JR dkk , Clarifying Adverse Drug Event : A Clinician’s guide to
terminology,Documentation, and Reporting.
11