Anda di halaman 1dari 9

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Virus ini pertama kali ditemui pada tahun 1947 dan berasal dari Monyet Rhesus di

Hutan Zika, Uganda, Afrika. Virus ini diberi nama Zika dimana kata zika diambil dari nama

hutan zika yang merupakan hutan dimana monyet yang terjangkit virus zika ini untuk pertama

kalinya ditemukan. Virus Zika kemudian ditemukan kembali pada nyamuk spesies Aedes

Africanus di hutan yang sama pada tahun 1948 dan pada manusia di Nigeria pada tahun 1954.

Virus Zika menjadi penyakit endemis dan mulai menyebar ke luar Afrika dan Asia pada tahun

2007 di wilayah Pasifik Selatan. Pada 2014, virus ini menyebar ke timur melintasi Samudra

Pasifik ke Polinesia Perancis, kemudian ke Pulau Paskah. Penyebaran virus ini terus terjadi

pada Januari 2016 di Amerika Utara, Amerika Selatan, Karibia, Afrika, dan Samoa (Oceania).

Di Indonesia sendiri, telah ditemukan virus Zika di Jambi pada tahun 2015.

Nyamuk Aedes aegypti adalah pembawa yang paling umum dari penyakit ini dan Aedes

albopictus adalah nyamuk lain yang juga berpotensi. Mereka berasal dari Afrika dan Asia.

Aedes albopictus, yang juga dikenal sebagai nyamuk macan Asia dengan ciri garis-garis putih,

dianggap spesies nyamuk yang paling agresif. Kedua spesies biasanya menggigit pada siang

hari dan pada sore hari, sehingga kelambu untuk tidur malam dianggap tidak begitu berguna

untuk mecegah Zika. Setiap spesies juga dapat menginfeksi orang dengan demam berdarah,

chikungunya, dan demam kuning.


1.2 Rumusan Masalah

a. Apa yang dimaksud dengan Virus Zika?

b. Bagaimana gejala yang dialami jika terkena atau terjangkit virus zika?

c. Bagaimana prosedur pemeriksaan molekuler/serologi terhadap infeksi Virus Zika?

d. Bagaimana tindakan pencegahan terhadap Virus Zika?

1.3 Tujuan

a. Untuk mengetahui yang dimaksud dengan Virus Zika

b. Untuk mengetahui gejala yang dialami jika terkena atau terjangkit Virus Zika

c. Untuk mengetahui prosedur pemeriksaan molekuler/serologi terhadap infeksi Virus

Zika

d. Untuk mengetahui tindakan pencegahan terhadap Virus Zika

1.4 Manfaat

Agar masyarakat dapat mengetahui tentang bagaimana virus zika ini dapat terjadi,

gejala yang dialami,cara pemeriksaan virus zika,dan mengetahui tindakan yang dilakukan

terhadap virus zika tersebut.


BAB II

PEMBAHASAN

2.1 A.Pengertian tentang Virus Zika


Infeksi virus Zika terjadi melalui perantara gigitan nyamuk Aedes, terutama

spesies Aedes aegypti. Penyakit yang disebabkannya dinamakan sebagai Zika, penyakit Zika

(Zika disease) ataupun demam Zika (Zika fever). Virus Zika adalah sejenis virus dari keluarga

flaviviridae dan genus flavivirus yang disebarkan oleh nyamuk Aedes. Virus ini dapat

menyebabkan sakit yang ringan kepada manusia yang dikenal sebagai demam Zika atau

penyakit Zika. Virus zika sendiri memiliki persamaan dengan demam berdarah atau “DB”

dimana penyebaran virus ini melalui gigitan nyamuk jenis Aedes aegypti.

Penyakit Zika sendiri mulai diketahui terjadi di daerah khatulistiwa Afrika dan Asia sejak

1950-an. Kesakitan tersebut adalah satu bentuk penyakit ringan dari demam dengue, dimana ia

dirawat melalui istirahat dan tidak bisa dicegah melalui obat-obatan atau vaksin. Penyakit Zika

memiliki kaitan dengan demam kuning dan virus Nil Barat yang dibawa oleh flavivirus bawaan

artropoda yang lain.

Virus Zika pertama kali diidentifikasi di Uganda pada tahun 1947 di monyet rhesus melalui

jaringan pemantauan demam kuning sylvatic. Hal ini kemudian diidentifikasi pada manusia

pada tahun 1952 di Uganda dan Republik Tanzania. Wabah penyakit virus Zika telah tercatat

di Afrika, Amerika, Asia dan Pasifik.

2.2 B. Gejala yang dialami jika terkena atau terjangkit Virus Zika

Beberapa pakar melihat adanya banyak kesamaan gejala antara demam berdarah

dengan demam Zika. Keduanya sama-sama diawali dengan demam yang naik turun serta rasa

linu hebat pada persendian dan tulang. Kadang juga disertai mual, pusing, rasa tidak nyaman

di perut dan disertai rasa lemah dan lesu yang hebat. Beberapa kesamaan sebagai gejala awal
membuat penyakit ini diidentifikasi secara keliru dengan penyakit demam berdarah. Namun

sebenarnya terdapat beberapa gejala khas yang bisa membedakan keluhan infeksi Zika Virus

dengan penyakit demam berdarah, beberapa tanda khusus tersebut antara lain:

Demam cenderung tidak terlalu tinggi, kadang maksimal hanya pada suhu 38 derajat

celcius. Cenderung naik turun sebagaimana gejala demam berdarah, tetapi tidak terlalu tinggi.

Muncul beberapa ruam pada kulit yang berbentuk makulapapular atau ruam melebar dengan

benjolan tipis yang timbul. Terkadang ruam meluas dan membentuk semacam ruam merah tua

dan kecoklatan yang mendatar dan menonjol. Muncul rasa nyeri pada sendi dan otot, kadang

disertai lebam dan bengkak pada sendi dan otot seperti terbentur dan keseleo ringan. Kerap

muncul keluhan infeksi mata menyerupai konjungtivitas dengan mata kemerahan. Kadang

warna sangat kuat pada bagian dalam kelopak sebagai tanda munculnya ruam pada bagian

dalam kelopak mata

2.3 C. Prosedur pemeriksaan molekuler/serologis terhadap infeksi Virus Zika

Pemeriksaan sampel darah pasien suspected case infeksi virus zika dilakukan pada
fase akut dan fase penyembuhan. Pada prinsipnya ada dua jenis pemeriksaan sampel darah
dalam penegakan diagnosis infeksi virus zika: tes molekular dan serologis.

Tes molekuler dilakukan kurang dari 7 hari setelah gejala timbul. Tes serologis
(IgM dan IgG) dilakukan peling cepat 4 hari setelah gejala penyakit muncul. Anamnesis
onset gejala penyakit sangat penting untuk menentukan tes diagnostik yang akan dipilih.

Hampir semua literatur menyertakan pemeriksaan RT - PCR Dengue/ Chikungunya/


Zika atau NS1 dengue pada fase akut, karena IgM baru muncul pada hari ke 4. IgM virus
zika juga dilaporkan memiliki cross-reactivity terhadap infeksi virus dengue. Sehingga ada
kemungkinan pasien yang IgM zika positif, sebenarnya dia terinfeksi virus dengue. Hal itu
dapat terjadi jika IgM Dengue dan Chikungunya tidak dites.

Memorandum CDC terbaru menganjurkan untuk melakukan RT PCR


Dengue/Chikungunya/Zika pada demam < 7 hari. Dan IgM Dengue/Chikungunya/Zika
pada demam > 4 hari. Confirmed case ditegakkan jika RT PCR virus zika positif atau IgM
virus zika positif dengan IGM Dengue dan Chikungunya negatif.
Sampel serologis harus dikirim ke laboratorium rujukan yang memiliki kemampuan
melakukan pemeriksaan virus zika.

Berikut penjelasan tentang sampel yang dibutuhkan:

1. Jenis sampel adalah serum darah volume 4-5 mL yang disimpan dalam tabung
plain bertutup botol merah.
2. Sampel serum darah disimpan pada suhu (2-8 C) jika sampel akan diproses
dalam 48 jam. Sampel serum juga dapat disimpan beku(-10 sampai -20 C) jika
sampel akan diproses setelah 48 jam pertama. Sampel serum harus disimpan
dalam freezer -70 C jika sampel akan diproses setelah satu minggu darah
diambil.

2.4 D. Tindakan pencegahan terhadap Virus Zika

Mencegah dari gigitan nyamuk yang di dalam tubuhnya mengandung virus Zika adalah

cara menghindari infeksi virus ini. Salah satu langkahnya dengan mengurangi sumber kembang

biak nyamuk serta mengurangi kontak dengan hewan ini. Bisa dengan menggunakan obat

nyamuk, pakaian yang melindungi sebagian besar tubuh dan sebaiknya berwarna terang, tidur

menggunakan kelambu. Membersihkan ember, pot bunga, bak, serta tempat-tempat lain yang

berpotensi jadi tempat hidup nyamuk berperan besar mengurangi risiko terinfeksi. Bagi mereka

yang belum bisa menjaga dirinya sendiri, seperti anak-anak, orang sakit dan lansia berikan

perhatian khusus.

Dalam kaitannya memberantas zika ini, kami mencoba mengulas virus ini yang belum

ditemukan penawarnya. Mencegah gigitan nyamuk adalah salah satu tindakan pencegahan

awal yang bisa membantu Anda terhindar dari infeksi virus Zika.

Beberapa langkah pencegahan yang bisa dilakukan saat berada di daerah yang

terjangkit virus Zika, antara lain:

a. Memastikan tempat yang Anda tinggali memiliki pendingin ruangan atau setidaknya memiliki

tirai pintu dan jendela yang dapat mencegah nyamuk masuk ke ruangan.

b. Gunakan kelambu pada tempat tidur jika area yang Anda kunjungi tidak memiliki hal di atas.
c. Gunakan baju dan celana berlengan panjangGunakan bahan penolak serangga yang terdaftar

pada badan perlindungan lingkungan atau environmental protection agency (EPA), sesuai

dengan instruksi yang tertera pada kemasan. Instruksi yang terlampir akan memberikan

informasi mengenai pengaplikasian ulang, area pengaplikasian yang diperbolehkan, waktu dan

durasi pengaplikasian.

d. Bayi yang berusia di bawah dua bulan tidak diperkenankan menggunakan bahan penolak

serangga ini sehingga Anda harus memastikan agar pakaian bayi dapat melindunginya dari

gigitan nyamuk.

e. Gunakan juga kelambu pada tempat tidur bayi, kereta dorong bayi, dan gendongan atau alat

pengangkut bayi lainnya.

f. Perhatikan area tubuh anak yang berusia lebih dewasa saat mengaplikasikan bahan penolak

serangga. Hindari area tubuh yang terluka atau sedang mengalami iritasi, area mata, mulut, dan

tangan.

g. Pilihlah perawatan, pencucian, atau pemakaian pakaian serta peralatan yang menggunakan

bahan dengan kandungan permethrin. Pelajari informasi produk dan instruksi penggunaan

mengenai perlindungan yang diberikan. Hindari menggunakan produk ini pada kulit.

h. Pelajari juga informasi mengenai daerah yang akan Anda kunjungi, seperti fasilitas kesehatan

dan area luar ruangan terbuka sebelum waktu keberangkatan tiba, khususnya area yang

terjangkit virus Zika.

i. Lakukan tes virus Zika sekembalinya Anda, khususnya perempuan hamil, dari daerah

penyebaran virus Zika.


BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Virus Zika merupakan penyakit yang terjadi karena infeksi Virus Zika melalui
perantara gigitan nyamuk Aedes, terutama Aedes aegypti. Virus ini sendiri awalnya berasal
dari monyet Rhesus di Hutan Zika, Uganda, Afrika. Gejala awal yang dialami pasien yang
diduga terkena infeksi Virus Zika ini memilik gejalan yang hampir sama dengan demam
berdarah.Seperti demam yang naik turun,linu didaerah persendian dan terkadang juga disertai
adanya mual.Namun walaupun hampir saman dengan demam berdarah,infeksi dari Virus
Zika ini memiliki perbedaan yakni demam yang diderita tidak terlalu tinggi walaupun tetap
naik turun,muncul beberapa ruam pada kulit,terkadang pada daerah otot terlihat
membengkak,dan juga disertai juga dengan keluhan pada mata.

Pemeriksaan yang dilakukan dalam deteksi infeksi virus ini adalah pemeriksaan
molekuler/serologis yakni RT-PCR Dengue/Chikungunya/Zika atau NS1 dengue pada fase
akut.Dengan menggunakan sampel berupa serum darah 4-5 ml.Infeksi Virus Zika saat ini
memang belum ditemukan penawarnya,namun masyarakat dapat melakukan pencegahan
terhadap infeksi ini yang dibawa oleh nyamuk.Sehingga pencegahan Infeksi ini adalah
dengan menerapkan hidup bersih dan sehat serta menggunakan alat-alat atau bahan untuk
menghindar terkena gigitan nyamuk.
MAKALAH VIROLOGI

DETEKSI DINI TERHADAP INFEKSI VIRUS ZIKA

Disusun oleh :

1. Amalia Ayu Mandasari 151410113040


2. Fahrul Andika Pratama 151410113005

Universitas Airlangga
Tahun ajaran 2015 - 2016
DAFTAR PUSTAKA

1. Dokterpost. Panduan Praktik Klinis Virus Zika, Igm Virus Zika,Virus Dengue
Cross.
http://dokterpost.com/panduan-praktik-klinis-virus-zika-igm-virus-zika-virus-
dengue-cross-reactivity/ 19 September 2016
2. Alodokter. Virus Zika
http://www.alodokter.com/virus-zika . 20 September 2016
3. Indocropcircles Wordpress. 2015. Penyakit dan Virus Zika.
https://indocropcircles.wordpress.com/2015/12/27/penyakit-dan-virus-zika/. 20
September 2016
4. Pintar Biologi. 2016. Virus Zika Pengertian,Tanda
Gejala,Pencegahan,Pengobatan.
http://www.pintarbiologi.com/2016/01/virus-zika-pengertian-tanda-gejala-pencegahan-
pengobatan.html 20 September 2016

Anda mungkin juga menyukai