DI PUSKESMAS KLAKAH
DI SUSUN OLEH :
Penulis
DAFTAR ISI
5.1 Kesimpulan
Puskesmas dan Puskesmas Pembantu (Pustu) sangat berperan penting dalam
meningkatkan akses peningkatan pelayanan kesehatan yang merata, seperti pusat
pembangunan berwawasan kesehatan, pusat pemberdayaan keluarga dan
masyarakat, pusat pelayanan kesehatan strata pertama yang meliputi; pelayanan
kesehatan perorangan (private goods) dan pelayanan kesehatan masyarakat
(public goods).
Pelayanan kesehatan yang diberikan Puskesmas adalah pelayanan kesehatan
menyeluruh yang meliputi Kuratif (pengobatan), Preventif (upaya pencegahan),
promotif (peningkatan kesehatan), dan Rehabilitatif (pemulihan kesehatan).
a. UKM (Upaya Kesehatan Masyarakat)
• Program puskesmas Klakah dalam upaya kesehatan esensial puskesmas
pada mahasiswa Praktk Klinik Terpadu adalah sebagai berikut: Promosi
kesehatan, kesehatan lingkungan, pelayanan gizi, kesehatan ibu dan anak
termasuk kb, upaya pencegahan dan pemberantasan penyakit menular,
dan perawatan kesehatan masyarakat.
• Upaya kesehatan pengembangan atau program puskesmas pada
mahasiswa Praktk Klinik Terpadu adalah sebagai berikut: Upaya
kesehatan Sekolah, upaya kesehatan usia lanjut, upaya kesehatan kerja,
dan upaya kesehatan jiwa
• Program inovasi pada mahasiswa Praktk Klinik Terpadu adalah: GERDU
MASASI ( Gerakan Terpadu Masyarakat Sadar Imunisasi ) dan GERDU
KOPIHATI (Gerakan Terpadu Komunitas Ibu Hamil Resiko Tinggi )
b. UKP (Upaya Kesehatan Perorangan)
Upaya kesehatan perorangan pada mahasiswa Praktk Klinik Terpadu adalah:
pelayanan umum, ugd , kia kb, rawat inap, pelayanan laboratorium.
5.2 Saran
a. Bagi Puskesmas
Diharapkan dari pihak puskesmas agar lebih mengembangkan dan
mengoptimalisasikan lagi dalam penyelenggaraan program yang ada dan yang
sudah di jalankan. Agar tidak kalah saing dengan puskesmas lain di wilayah
Lumajang.
b. Bagi Mahasiswa
Diharapkan laporan ini bisa membantu mahasiswa dalam melakukan kegiatan
atau program yang ada di puskesmas.
DAFTAR PUSTAKA
Sulistyono, R. E., & Suhari. 2018. Buku Ajar Keperawatan Masyarakat. Lumajang: KSU Mulia Husada
Depkes. (2004). Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia Nomor 128/Menkes/II/2004.
Retrieved Mei 2018, from
http://www.aidsindonesia.or.id/uploads/20170210134843.keputusan_
menteri_kesehatan_nomor_128_menkes_sk_ii_2004_tentang_kebijak
ann_dasar_pusat_kesehatan_masyarakat.pdf
PMK No 75 tahun 2014. (2014). PMK no 75 Tahun 2014 tentang Pusat Kesehatan
Masyarakat. Retrieved Mei 10, 2018, from
http://www.aidsindonesia.or.id/uploads/20141210110659.PMK_No_7
5_Th_2014_ttg_Puskesmas.pdf
Profil Puskesmas Klakah 2017. (2017). Profil Puskesmas Klakah tahun 2017. Lumajang: Puskesmas
Klakah
Data PKP Puskesmas Klakah 2018. (2018). Data PKP Puskesmas Klakah tahun 2018. Lumajang:
Puskesmas Klakah
LAMPIRAN 1
LAPORAN PRAKTIK KLINIK KEPERAWATAN
KELUARGA DAN PERKESMAS
DI PUSKESMAS KLAKAH
DI SUSUN OLEH :
LEMBAR PENGESAHAN
KELUARGA
A. Konsep Keluarga
1. Definisi Keluarga
Keluarga adalah suatu system sosial yang berisi dua atau lebih orang yang hidup
bersama yang mempunyai hubungan darah, perkawinan atau adopsi, tingga bersama dan saling
menguntungkan, empunyai tujuan bersama, mempunyai generasi peneus, saling pengertian dan
saling menyayangi. (Murray & Zentner, 1997) dikutip dari (Achjar, 2010)
Keluarga merupakan sekumpulan orang yang dihubungkan oleh perkawinan, adopsi dan
kelahiran yang bertujuan menciptakan dan mempertahankan budaya yang umum,
meningkatkan perkembangan fisik, mental, emosional dan social dari individu-individu yang
ada didalamnya terlihat dari pola interaksi yang saling ketergantungan untuk mencapai tujuan
bersama. (Friedman, 1998)
Berdasarkan kedua pengertian di atas dapat diambil kesimpulan bahwa Keluarga adalah
unit terkecil dari mastarakat yang terdiri dari dua orang atau lebih dengan ikatan perkawinan,
kelahiran atau adopsi yang tinggal di satu tempat/ rumah, saling berinteraksi satu sama lain,
mempunyai peran masing-masing dan mempertahankan suatu kebudayaan
2. Ciri-ciri Keluarga
a. Menurut Robert Iver dan Charles Horton yang di kutip dari (Setiadi, 2008)
1) Keluarga merupakan hubungan perkawinan
2) rumah tangga.
b. Ciri keluarga Indonesia (Setiadi, 2008)
1) Mempunyai ikatan yang sangat erat dengan dilandasi semangaT
gotong royong.
2) Dijiwai oleh nilai kebudayaan ketimuran.
3) Umumnya dipimpim oleh suami meskipun proses pemutusan dilakukan secara
musyawarah.
3. Struktur Keluarga
Menurut Friedman (1998) struktur keluarga terdiri atas :
1) Keluarga bentuk suatu kelembagaan yang berkaitan dengan hubungan perkawinan yang
senganja dibentuk atau dipelihara.
2) Keluarga mempunyai suatu system tata nama (Nomen Clatur) termasuk perhitungan garis
keturunan.
3) Keluarga mempunyai fumgsi ekonomi yang dibentuk oleh anggota-anggotanya berkaitan
dengan kemampuan untuk mempunyai keturunan dan membesarkan anak. Keluarga
merupakan tempat tingggal bersama.
4) Pola dan proses komunikasi
5) Pola interaksi keluarga yang berfungsi :
a) bersifat terbuka dan jujur.
b) selalu menyelesaikan konflik keluarga.
c) berfikiran positif.
d) tidak mengulang-ulang isu dan pendapat sendiri.
6) Karakteristik komunikasi keluarga berfungsi untuk :
a) Karakteristik pengirim
Yakin dalam mengemukakan sesuatu atau pendapat, apa yang disampaikan jelas dan
berkualitas, selalu meminta dan menerima umpan balik.
b) Karakteristik penerima
Siap mendengarkan, memberi umpan balik, dan melakukan validasi.
7) Struktur Peran
Peran adalah serangkaian perilaku yang diharapkan sesuai dengan posisi sosial yang
diberikan. Yang dimaksud dengan posisi atau status adalah posisi individu dalam
masyarakat misalnya sebagai suami, istri, anak dan sebagainya. Tetapi kadang tidak dapat
dijalankan oleh masing-masing individu dengan baik. Ada beberapa anak yang terpaksa
mencari nafkah untuk memenuhi kebutuhan anggota keluarga yang lain, sedangkan orang
tua mereka entah kemana atau malah berdiam diri di rumah.
B. struktur kekuatan
kekuatan merupakan kemampuan (potensial dan aktual) dari individu untuk mengendalikan
atau mempengaruhi untuk merubah perilaku orang lain kearah positif ada beberapa macam tipe
struktur kekuatan :
1) Legimati power
Wewenang primer yang merujuk pada kepercayaan bersama bahwa dalam suatu keluarga satu
orang mempunyai hak untuk mengontrol tingkah laku anggota keluarga yang lain.
2) Referent power
Kekuasan yang dimilikiorang-orang tertentu terhadap orang lain karena identifikasi positif
terhadap mereka,seperti identifikasi positif seorang anak dengan orang tua (role mode).
3) Reward power
Pengaruh kekuasaan karena adanya harapan yang akan diterima oleh seseorang
dari orang yang mempunyai pengaruh karena kepatuhan seseorang. Seperti ketaatan anak
terhadap orang tua.
4) Coercive power
Sumber kekuasaan mempunyai kemampuan untuk menghukum dengan paksaan,ancaman, atau
kekerasan bila mereka tidak mau taat.
5) Affectif power
kekuasaan yang diberikan melalui manipulasi dengan memberikan atau tidak memberikan
afeksi atau kehangatan, cinta kasih misalnya hubungan seksual pasangan suami istri.
C. Nilai-nilai keluarga
Nilai merupakan suatu sistem, sikap dan kepercayaan yang secara sadar atau tidak
mempersatukan anggota keluarga dalam satu budaya. Nilai keluarga juga merupakan suatu
pedoman bagi perkembangan norma dan peraturan. Norma adalah perilaku yang baik, menurut
masyarakat berdasarkan sistem nilai dalam keluarga. Budaya adalah kumpulan dari pola perilaku
yang dapat dipelajari, dibagi dan ditularkan dengan tujuan untuk menyelesaikan masalah.
1. Tipe Keluarga
Dalam (Murwani, 2007) di sebutkan beberapa tipe keluarga yaitu :
a. Tipe Keluarga Tradisional
1) Keluarga Inti ( Nuclear Family ) , adalah keluarga yang terdiri dari ayah, ibu dan
anak-anak.
2) Keluarga Besar ( Exstended Family ), adalah keluarga inti di tambah dengan sanak
saudara, misalnya nenek, keponakan, saudara sepupu, paman, bibi dan sebagainya.
3) Keluarga “Dyad” yaitu suatu rumah tangga yang terdiri dari suami dan istri tanpa
anak.
4) “Single Parent” yaitu suatu rumah tangga yang terdiri dari satu orang tua (ayah/ibu)
dengan anak (kandung/angkat). Kondisi ini dapat disebabkan oleh perceraian atau
kematian.
5) “Single Adult” yaitu suatu rumah tangga yang hanya terdiri seorang dewasa (misalnya
seorang yang telah dewasa kemudian tinggal kost untuk bekerja atau kuliah)
b. Tipe Keluarga Non Tradisional
1) The Unmarriedteenege mather
Keluarga yang terdiri dari orang tua (terutama ibu) dengan anak dari hubungan tanpa
nikah
2) The Stepparent Family
Keluarga dengan orang tua tiri.
3) Commune Family
Beberapa pasangan keluarga (dengan anaknya) yang tidak ada hubungan saudara
hidup bersama dalam satu rumah, sumber dan fasilitas yang sama, pengalaman yang
sama : sosialisasi anak dengan melelui aktivitas kelompok atau membesarkan anak
bersama.
4) The Non Marital Heterosexual Conhibitang Family
Keluarga yang hidup bersama dan berganti – ganti pasangan tanpa melelui pernikahan.
5) Gay And Lesbian Family
Seseorang yang mempunyai persamaan sex hidup bersama sebagaimana suami – istri
(marital partners).
6) Cohibiting Couple
Orang dewasa yang hidup bersama diluar ikatan perkawinan karena beberapa alas an
tertentu.
7) Group-Marriage Family
Beberapa orang dewasa menggunakan alat – alat rumah tangga bersama yang saling
merasa sudah menikah, berbagi sesuatu termasuk sexual dan membesarkan anaknya.
8) Group Network Family
Keluarga inti yang dibatasi aturan atau nilai – nilai, hidup bersama atau berdekatan
satu sama lainnya dan saling menggunakan barang – barang rumah tangga bersama,
pelayanan dan tanggung jawab membesarkan anaknya.
9) Foster Family
Keluarga menerima anak yang tidak ada hubungan keluarga atau saudara didalam
waktu sementara, pada saat orang tua anak tersebut perlu mendapatkan bantuan untuk
menyatukan kembali keluarga yang aslinya.
10) Homeless Family
Keluarga yang terbentuk dan tidak mempunyai perlindungan yang permanent karena
krisis personal yang dihubungkan dengan keadaan ekonomi dan atau problem
kesehatan mental.
11) Gang.
Sebuah bentuk keluarga yang destruktif dari orang- orang muda yang mencari ikatan
emosional dan keluarga yang mempunyai perhatian tetapi berkembang dalam
kekerasan dan criminal dalam kehidupannya.
2. Fungsi Keluarga
6) Memehami prenatal care (pengertisn kehamilan, persalinan dan menjadi orang tua).
b. Keluarga dengan anak pertama < 30 bulan (Child Bearing).
Masa ini merupakan transisi menjadi orang tua yang akan menimbulkan krisis keluarga.
Studi klasik Le Master (1957) dari 46 orang tua dinyatakan 17 % tidak bermasalah
selebihnya bermasalah dalam hal :
1) Suami merasa diabaikan.
3) Beradaptasi dengan anak baru lahir, anakl yang lain juga terpenuhi.
1) Membantu sosialisasi anak terhadap lingkungan luar rumah, sekolah dan lingkungan
lebih luas.
2) Mempertahankan keintiman.
7) Menciptakan lingkungan rumah yang dapat menjadi contoh bagi anak – anaknya.
g. Keluarga Usia Pertengahan (Midle Age Family).
Tugas perkembangan keluarga pada saat ini adalah :
1) Mempunyai lebih banyak waktu dan kebebasan dalam mengolah minat social dan
waktu santai.
b. Komposisi Keluarga :
No Nama L/P Umur Hub. Kel Pekerjaan Pendidikan
1. tn.A L 51 tahun Ayah Petani SD
b) Masalah yang terjadi dengan tipe tersebut : Ny.S mengatakan tidak ada masalah dalam
keluarganya
e. Suku Bangsa :
Ny. S mengatakan tidak memiliki riwayat penyakit keturunan seperti hipertensi,DM dan lain lain
c) Riwayat kesehatan masing-masing anggota keluarga :
Imunisasi Tindakan
Keadaan (BCG
Masalah
No Nama Umur BB yang telah
Kesehatan /Polio/DPT/HB/ Kesehatan
Campak) dilakukan
1. Tn. A 51 thn Sehat Kurang tahu Tidak ada Tidak ada
2. Ny. k 47 thn Sehat Kurang tahu Tidak ada Tidak ada
3. Ny. S 21 thn Sehat Lengkap TB Pengobatan
selama 4 bln
4. An.L 12 thn Sehat Lengkap Tidak ada Tidak ada
5. Tn. A 70 thn Sehat Kutang tau Tidak ada Tidak ada
6. Tn.F 23 thn Sehat Kurang tahu Tidak ada Tidak ada
7. An. G 4 bln Sehat Bcg + polio Tidak ada Tidak ada
III.
PENGKAJIAN LINGKUNGAN
a. Karakteristik Rumah :
a) Luas Rumah : ± 8x 15 m
b) Type Rumah : p e r m a n e n
c) Kepemilikan : pribadi
d) Jumlah dan ratio kamar / ruangan : 4 kamar tidur, 1 ruang tamu,1 ruaang keluarga, 1 dapur
e) Ventilasi / Cendela : Terdapat ± 4 jendela, sirkulasi udara cukup, jendela ada yang jarang di buka ,
pencahayaan cukup
f) Pemanfaatan Ruangan : Pemanfaatan ruangan kurang sesuai, dibuktikan dengan kamar tidur dijadikan
satu dengan penyimpanan barang-barang rumah tangga.
g) Septic tank : ada (letak belakang rumah ) letak >10 m dari sumber air
b) Aturan / kesepakatan : Ny.S mengatkan tidak ada aturan dan kesepakatan di daerahnya
c) Budaya : Disekitar rumah mereka mengadakan gotong royong setiap bulannya
Sejak menikah Ny.S tetap tinggal dirumah orang tuanya dan suaminya tinggal dirumah yang sama
Ny.S mengatakan yang menjadi sistem pendukungnya adalah keluarga dan suaminya
IV.STRUKTUR KELUARGA
a . Pola / cara Komunikasi Keluarga :
Komunikasi yang biasa digunakan secara verbal dengan menggunakan bahasaa madura
dan jawa
V. FUNGSI KELUARGA
a. Fungsi afektif :
b. Fungsi Sosialisasi :
a) Kerukunan Hidup dalam RT :
Pada saat waktu senggang keluarga hanya duduk-duduk di depan rumah atau main ke rumah saudaranya yang di
sebelah
Keluarga belum mampu memelihara lingkungan rumah yang sehat dibuktikan dengan banyak sarang laba-laba di
ventilasi, dan ventilasi serta jendela ada yang tidak pernah dibuka
Keluarga sudah mampu menggunakan fasilitas kesehatan yang ada dibuktikan dengan keluaarga pasien selalu
membawa pasien ke Puskesmas Klakah untuk pemeriksaan daan mengambil obat.
d. Fungsi Reproduksi :
c) Keterangan Lain :
Tidak ada
e. Fungsi Ekonomi :
Tidak ada
a. Stressor jangka pendek : Ny. S takut penyakitnya menular ke anggota keluarganya khususnya kepada
anaknya
d. Strategi koping : Ny. S menerima keadaanya dan begitu juga keluarganya siap untuk melakukan
pengobatan demi kesembuhannya
e. Strategi adaptasi disfungsional : Bila ada masalah, Ny. S tidak melakukan hal yang merugikan dirinya dan
keluaarganya
Pemenuhan gizi : membeli di pedagang keliling di daerahnya seperti lauk dan sayur
Nama : Ny. S
Pendidikan : SMA
c. Tanda-tanda Vital :
Nama Mahasiswa :
Tanggal Analisa :
DO:
- klien tidak bisa
menjawab pertanyaan
tentang pencegahan dan
perawatan penyakitnya
- klien tampak bingung
saat ditanya – tanya
DO :
- tidak ada tempat khusus
untuk membuang dahak
- kurangnya ventilasi
FORMAT SCORING / PRIORITAS DIAGNOSA KEPERAWATAN KELUARGA
3 2/3
4 1/6
Diagnosa Keperawatan : .........................................................................
4 Menonjolnya masalah
1. resiko penularan penyaakit berhubungan dengan ketidakmampuan keluarga merawat lingkungan yang
sehat
3. ................................................................................................................................................
................................................................................................................................................
4. ................................................................................................................................................
................................................................................................................................................
5. ................................................................................................................................................
................................................................................................................................................
FORMAT INTERVENSI ASUHAN KEPERAWATAN KELUARGA
Nama Mahasiswa :
Tanggal Analisa :
Nama Mahasiswa :
Tanggal Analisa :
Nama Mahasiswa :
Tanggal Analisa :
No Diagnosa Keperawatan Implementasi Evaluasi
EVALUASI SUMATIF
ASUHAN KEPERAWATAN KEPERAWATAN
Nama Mahasiswa :
Tanggal :
Diagnosis Kep. Klg :