2. Intervension
Pemberian jenis terapi komplementer dapat diberikan sebagai pengganti terapi
aktivitas yang umum di lakukan yaitu : dengan pemberian murottal terapi dengan
cara mendengarkan ayat suci Alquran surah Ar-rahman ayat 1 sampai dengan ayat
78 (Wuryaningsih, Anwar, Wijaya, Kurniyawan 2015).
Terapi dengan alunan bacaan Alquran stimulant murottal Alquran dapat
dijadikan alternative terapi dan sebagai terapi audio lainya karena stimulant Alquran
dapat memunculkan gelombang delta sebesar 63,4 % (Abdurachman & ANdhika,
2008).
Murotthal terapiu dilakukan dengan menggunakan file mp3 headset atau
speaker selama 15-30 menitsurah yang digunakan Arrahman 78 ayat. Terapi
dilakukan 2x sehari, terapi bisa juga diberikan pada saat atau ketika pasien
mendengar suara-suara palsu, ketika waktu luang, ketika pasien selesai
melaksanakan sholat wajib, latihan bisa dilakukan pada pagi hari dan siang hari
(Warganingsih, et, al 2015).
3. Comparison (C)
a. Jurnal yang dianalisa
Efektifitas murotal terapi terhadap kemandirian mengontrol halusinasi
pendengaran.
Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan oleh Putra et al bertujuan
dengan mendengarkan Alquran, memberikan peningkatan dalam kemampuan
otak, dari hasil data menunjukkan P = < 0,05 menunjjukan bahwa ada
perbedaan dalam nilai rata-rata memori jangka pendek dengan mendengarkan
Alquran memberikan peningkatan yang signifikan dalam kemampuan otak.
Penelitian lainya sebelum pemberian terapi murotal Alquran adalah nilai
p = 1.00 dan setelah terapi murotal terapi Alquran didapatkan hasil p < = 0,05
dapat disimpulkan bahwa ada yang signifikan perbedaan antara nilai sebelum
pemberian murotal terapi dan setelah pemberian murotal terapi Alquran.
b. Jurnal Pembanding
Judul : Pengaruh Terapi Aktivitas Kelompok: Stimulasi Persepsi Sesi 1-2
Terhadap Kemampuan Mengontrol Halusinasi Pendengaran Pada
Pasien Skizofrenia Di Ruang Flamboyant Rumah Sakit Jiwa Menir
Surabaya
Penelitian ini menggunakan metode pra experiment dengan
menggunakan one group pre post test design dengan mengambil 10 responden.
Berdasarkan data tabulasi diketahui bahwa pasien mampu mengontrol
halusinasi sebelum pelaksanaan TAK stimulasi persepsi sesi 1-2 sebanyak 3
orang (33,3%) dan pasien mampu mengontrol halusinasi setelah pelaksanaan
TAK stimulasi persepsi sesi 1-2 sebanyak 8 orang (88,9%).
TAK stimulasi persepsi terhadap kemampuan mengontrol halusinasi
pendengaran pada pasien skizofrenia didapat hasil p= 0,025 yang berarti p <
0,05 ada pengaruh terapi olah factor kelompok stimulasi persepsi sesi 1-2
terdapat kemampuan mengontrol halusinasi pendengaran.
3. Outcome (O)
Dari hasil penelitian didapatkan nilai p = < 0,05 hal ini menunjukkan ada
perbedaan kalau nilai rata-rata dari memori jangka pendek antara pra dengan pasca
mendengarkan murotal. Hasil penelitian lain (sangwathana, 2011) dengan hasil p= <
0,01 dapat disimpulkan bahwa dengan pemberian murotal terapi efektif untuk
mengurangi halusinasi pendengaran.
a. Kesimpulan
Jurnal efektifitas murotal terapi terhadap kemandirian halusinasi pendengaran,
lebih efektif dilakukan untuk menurunkan halusinansi dengar.
b. Saran
Diharapkan bagi pihak Rumah Sakit dapat melakukan terapi murotal pada
pasien yang mengalami halusinasi pendengaran.