Anda di halaman 1dari 4

Apa saja macam perdarahan post partum?

Menurut waktu terjadinya perdarahan post partum dibagi menjadi 2 bagian, yaitu:
1. perdarahan postpartum primer (early postpartum hemorraghe) yang terjadi dalam 24
jam pertama dan biasanya disebabkan oleh atonia uteri, berbagai robekan jalan lahir
dan sisa sebagian plasenta. Dan kasus yang jarang, bisa karena inversion uteri.
2. Perdarahan postpartum sekunder (late postpartum hemorraghe) terjadi setelah 24 jam
persalinan, biasanya oleh karena sisa plasenta ( Prawirohardjo, 2014).

Apa penyebab proses persalinan lama


a. His tidak adekuat
 Inersi his; his bersifat biasa dalam arti fundus berkontraksi lebih kuat dan lebih
dahulu dari bagian lain, peranan fundus tetap menonjol, kelainan dimana uterus
lebih aman, singkat, dan jarang daripada biasanya.
Dikatakan inersia uteri primer atau hypotonic uterine contaction jika keadaan
umum penderita baik, nyeri tidak seberapa, selagi ketuban utuh umumnya tidak
bahaya, kecuali persalinan terlalu lama.
Dikatakan inersia uteri sekunder jika timbul setelah berlangsungan his kuat untuk
waktu yang lama.
 Incoordinate uterine action
His mengalami perubahan, tonus otot meningkat, di luar his, kontraksi tidak
berlangsung seperti biasa karena tidak ada sinkronisasi antara kontaksi bagian
sehingga tidak efisien dalam pembukaan.
b. Faktor janin (malpresentasi/malposisi)
 Kelainan letak, presentasi atau posisi
a. Posisi oksipitalis posterior persisten
Oksiput tidak berputar ke depan sehingga tetap di belakang.
b. Presentasi puncak kepala
Tidak terjadi fleksi kepala yang maksimal, sedangkan lingkaran kepada yang
melalui jalan lahir adalah sirkumferensial frontooksipitalis dengan titik
perputaran yang berada di bawah simfisis ialah glabella.
c. Presentasi muka
Keadaan di mana kepala dalam kedudukan defleksi maksimal, sehingga oksiput
tertekan pada punggung dan muka merupakan bagian terendah menghadap ke
bawah.
d. Presentasi dahi
Keadaan di mana kedudukan kepla berada di antara fleksi maksimal dan defleksi
maksimal, sehingga dahi merupakan bagian terendah.

e. Presentasi Bokong (letak sungsang)


Keadaan dimana ukuran panggul dan janin yang normal, tidak akan dapat lahir
spontan per vaginam, sehingga harus dilahirkan dengan sectio caecaria.

f. Letak lintang
Suatu kedaan di mana janin melintang di dalam uters dengan kepala pada sisi
yang satu sedangakn bokong berada pada sisi yang lain, umumnya bokong
berada sedikit lebih tingi daripada kepala janin, sedangkan bahu berada pada
pintu atas panggul. Punggu janin berada di depan (dorsoanterior), di belakang
(dorsoposterior), di atas (dorsosuperius), atau di bawah (dorsoinferior).
g. Presentasi ganda
Keadaan di mana di samping kepala janin di dalam rongga panggul dijumpai
tangan, lengan atau kaki, atau keadaan di mana di samping bokong janin
dijumpai tangan.
 Kelainan bentuk janin
 Pertumbuhan janin berlebihan
Berat neonatus yang bersar yaitu lebih dari 4000 gram, faktor keturunan
memegang peranan penting selain pada wanita hamil dengan diabetes melitus,
postmaturitas, dan grande multipara.
 Hidrosefalus
Keadaan di mana terjadi penimbunan cairan serebrospinalis dalam ventrikel
otak, sehingga kepala menjadi besar serta terjadi pelebaran sutura-sutura dan
oksiput.

 Kelainan bentuk janin yang lain


 Janin kembar-melekat (double monster)
Keadaan di mana terdapat perlekatan antara 2 janin pada kehamilan kembar.
 Janin dengan perut besar
Akibat asites, atau tumor hepar, limpa, ginjal dan ovarium, vesica urinaria
yang sangat penuh.
 Tumor lain pada janin
Tumor glandula thyroidea, teratoma, atau janin kembar melekat jenis
pigomelis parasitikus.
 Prolapsus funikuli
Keadaan di mana tali pusat berada di samping atau melewati bagian terendah
janin di dalam jalan lahir setelah ketuban pecah.
c. Faktor jalan lahir (jenis kelainan panggul)
 Panggul ginekoid
Dengan pintu atas panggul yang bundar, atau dengan diameter transversa yang
lebih panjang sedikit daripada diameter anteroposterior dan dengan panggul tengah
serta pintu bawah panggul yang cukup luas.
 Panggul antropoid
Dengan diameter anteroposterior yang lebih panjang daripada diameter transversa,
dan dengan arcus pubis menyempit sedikit.
 Panggul android
Dengan pintu atas panggul yang berbentuk segitiga berhubungan dengan
penyempitan ke depan, dengan spina ischiadica menonjol ke dalam dan dengan
arcus pucbis menyempit.
 Panggul platipeloid
Dengan diameter anteroposterior yang lebih pendek daripada diameter transversa
pada pintu atas panggul dan dengan arcus pubic yang luas.
(Prawirohardjo, 2014)

Anda mungkin juga menyukai