Jawab:
Penyebab mata merah:
1. Mata merah yang terjadi akibat pelebaran pembuluh darah konjungtiva pada
peradangan akut:
1. Konjungtivitis
2. Skleritis
3. Keratitis atau Iridosiklitis
2. Pecahnya salah satu dari kedua pembuluh darah dan darah tertimbun di bawah
jaringan konjungtiva. Keadaan ini disebut sebagai perdarahan subkomjungtiva.
3. Akibat iritasi
a. Udara yang panas/kering
b. Terpapar sinar matahari
c. Debu
d. Reaksi alergi
e. Influenza
f. Bakteri dan virus
g. Batuk.
4. Infeksi yang bisa menyebabkan mata menjadi merah antara lain:
a. Peradangan pada folikel bulu mata (blepharitis)
b. Peradangan selaput mata (konjungtivitis/ penyakit mata menular)
c. Borok yang menutupi mata (ulkus kornea)
d. Radang pada uvea (uveitis).
5. Kondisi lain yang dapat menyebabkan mata merah antara lain:
a. Trauma atau luka pada mata
b. Meningkatnya tekanan bola mata yang menimbulkan rasa sakit (glaukoma
akut)
c. Kornea tergores yang disebabkan karena iritasi atau terlalu sering
menggunakan lensa kontak
(Sidarta, I., 2008)
a. Bagaimana cara pemeriksaan visus dasar?
Jawab:
Menggunakan 'chart' yaitu membaca 'chart' dari jarak yang ditentukan, biasanya 5
atau 6 meter. Digunakan jarak sepanjang itu karena pada jarak tersebut mata normal
akan relaksasi dan tidak berakomodasi.
Kartu yang digunakan ada beberapa macam :
1. Snellen chart merupakan kartu bertuliskan beberapa huruf dengan ukuran
yang berbeda dan digunakan untuk pasien yang bisa membaca.
Snellen chart
2. E chart merupakan kartu yang bertuliskan huruf E semua, tapi arah kakinya
berbeda-beda.
3. Cincin Landolt yaitu kartu dengan tulisan berbentuk huruf 'c', tapi dengan arah
cincin yang berbeda-beda.
2. Cara Memeriksa
a. Menggunakan chart
1. Kartu diletakkan pada jarak 5 atau 6 meter dari pasien dengan posisi lebih
tinggi atau sejajar dengan mata pasien.
2. Bila jarak 5 meter, maka visus normal akan bernilai 5/5 artinya mata
normal dapat melihat pada jarak 5 meter, pasien juga dapat melihat pada
jarak 5 meter. Bila berjarak 6 m, berarti visus normalnya 6/6. Satuan selain
meter ada kaki = 20/20, ada juga log (logaritma).
3. Pastikan cahaya harus cukup
4. Bila ingin memeriksa visus mata kanan, maka mata kiri harus ditutup dan
pasien diminta membaca kartu.
5. Cara menilai visus dari hasil membaca kartu:
1. Bila pasien dapat membaca kartu pada baris dengan visus 5/5 atau 6/6,
maka tidak usah membaca pada baris berikutnya menunjukkan visus
normal.
2. Bila pasien tidak dapat membaca kartu pada baris tertentu di atas visus
normal, cek pada 1 baris tersebut:
a. Bila cuma tidak bisa membaca 1 huruf, berarti visusnya terletak
pada baris tersebut dengan false 1.
b. Bila tidak dapat membaca 2, berarti visusnya terletak pada baris
tersebut dengan false 2.
c. Bila tidak dapat membaca lebih dari setengah jumlah huruf yang
ada, berarti visusnya berada di baris tepat di atas baris yang tidak
dapat dibaca.
d. Bila tidak dapat membaca satu baris, berarti visusnya terdapat pada
baris di atasnya.
3. Bila terdapat penurunan visus, maka cek dengan menggunakan pinhole
(alat untuk memfokuskan titik pada penglihatan pasien)
a. Bila visus tetap berkurang, hal ini menunjukkan bukan kelainan
refraksi
b. Bila visus menjadi lebih baik dari sebelumnya, hal ini merupakan
kelainan refraksi
b. Bila tidak bisa membaca kartu, maka dilakukan penghitungan jari.
1. Penghitungan jari di mulai pada jarak tepat di depan Snellen Chart sejauh
5 atau 6m.
a. Dapat menghitung jari pada jarak 6m menunjukkan visusnya 6/60.
b. Bila tidak dapat menghitung jari pada jarak 6 m, mka maju 1m dan
lakukan penghitungan jari. Bila pasien dapat membaca, visusnya 5/60.
c. Begitu seterusnya, bila tidak dapat menghitung jari 5m, di majukan
jadi 4m, 3m, sampai 1m di depan pasien.
c. Bila tidak bisa menghitung jari pada jarak tertentu, maka dilakukan
pemeriksaan penglihatan dengan lambaian tangan.
1. Lambaian tangan dilakukan tepat 1m di depan pasien. Dapat berupa
lambaian ke kiri dan kanan, atau atas bawah. Bila pasien dapat
menyebutkan arah lambaian, berarti visusnya 1/300
d. Bila tidak bisa melihat lambaian tangan, maka dilakukan penyinaran, dapat
menggunakan 'pen light'. Bila dapat melihat sinar, berarti visusnya 1/~.
Tentukan arah proyeksi:
1. Bila pasien dapat menyebutkan dari mana arah sinar yang datang, berarti
visusnya 1/~ dengan proyeksi baik. Proyeksi sinar ini di cek dari 4 arah.
Hal tersebut untuk mengetahui apakah tangkapan retina masih bagus pada
4 sisinya, temporal, nasal, superior, dan inferior.
2. Bila tak dapat menyebutkan dari mana arah sinar yang datang, berarti
visusnya 1/~ dengan proyeksi salah.
e. Bila tidak dapat melihat cahaya, maka dikatakan visusnya = 0
(Bickley,2009)
a. Apa kompisisi insto?
Obat Tetes Mata Insto dan Tips Aman Mengunkan Tetes Sakit Mata
Nah, setelah kita mengetahui apa saja penyebab mata merah, maka akan kita
lakukan pembahasan terhadap obat tetes mata insto yang akan dibahas secara
singkat berikut ini. Beberapa tentang obat mata insto, diantaranya :
Obat Tetes Mata Insto
justify;"> Deskripsi
Tetryzoline hydrochloride / Tetrahidrozolin HCl 0,05 %, Benzalkonium
Klorida 0,01 %, Asam Borat 1,5 %.
Indikasi
Menghilangkan iritasi dan kemerahan pada mata.
Kemasan
Ada Tetes mata 15 ml
Dosis
Pabrik
Sterling.
Guttae adalah sediaan cair berupa larutan, emulsi, atau suspensi yang
dimaksudkan untuk obat dalam atau obat luar, digunakan dengan cara
meneteskan dan menggunakan penetes.
Obat tetes mata (guttae ophthalmicae) termasuk guttae untuk obat luar;
untuk jenis yang lainnya ada juga tetes telinga (guttae auricularis), tetes
hidung (guttae nasales), dan tetes mulut (guttae oris).
Yang dimaksud dengan obat tetes mata (guttae ophthalmicae) adalah suatu
sediaan steril berupa larutan atau suspensi yang digunakan untuk terapi atau
pengobatan mata dengan cara meneteskan obat pada selaput lendir mata di
sekitar kelopak dan bola mata.
Insto 15ml
Fls
PT Glaxo Smith Kline
Indikasi:
Mengatasi kemerahan dan rasa perih di mata yang di sebabkan oleh iritasi
ringan karena debu, asap, angin, dan setelah berenang.
Kontra Indikasi:
Jika iritasi tidak mereda dalam 3 hari segera minta nasehat dokter.tidak boleh
di gunakan pada penderita glaukoma.Obat ini menggandungbenzalkonium
chloride, tidak sesuai untuk penggunaan lensa kontak
a. Apa kemungkinan obat tetes mata dan obat makan yang diberi mantri?
1. Obat anti infeksi dan anti septic mata
2. Obat kortikosteroid
3. Obat midriatikum dan obat miotikum
4. Obat glaucoma
b. Anti jamur
Berdasarkan jenis keratomitosis yang dihadapi bisa dibagi:
a. Apa saja etiologi dari mata merah berair disertai sakit dan kotoran putih
kekuningan ?
Jawab:
Infeksi menyebar ke orang lain melalui benda yang dapat menyebarkan kuman
(fomit)/ benda yang terkontaminasi dengan sekret mata penderita (handuk/ tissue
yang dipakai bersama, berjabat tangan)
a. Apa jenis obat mata yang paling sering digunakan oleh masyarakat tanpa
melalui resep dokter dan dijual bebas diwarung?
kemungkinan jenis obat yang dipakai Nn. Siska ?
Jawab:
1. Visine (Tetrahidrolozin HCL 0,05%)
2. Insto (Tetrahidrolozin HCL 0,05%, benzalkonium chloride 0,01%)
3. Rohto (Tetrahidrolozin HCL 0,05%, magnesium L-aspartat kalium-L-aspartat (:),
asam borat, natrium borat, benzalkonium chloride, klorbutanol)
o Indikasi meredakan mata merah karena iritasi mata ringan
o KI Glaukoma
o Efek samping mata perih, panas, hiperemis, mata lelah, mata gatal
Tetrahydrozoline HCl vasokontriktor pembuluh darah superfisial konjungtiva
dan mengatasi iritasi dan gatal pada konjungtiva
Benzalkonium klorida zat pengawet larutan tetes matanya
Asam Borat bersifat bakteriostatik dan fungistatik adalah desinfektan yang efektif
dan tidak toksik pada mata berfungsi untuk mencegah tumbuhnya bakteri dan
jamur pada larutan.
Mengapa dengan obat tersebut keluhan mata pasien tidak
berkurang?
Jawab:
Obat tetes mata yang dipakai hanya mengurangi simptom atau gejalanya saja tetapi
agen yang menginfeksi (bakteri) masih tetap ada dan dapat menginfeksi kembali
hingga menyebar ke daerah sekitarnya.
OD: VOD 6/60, Visus 6/60 artinya penderita hanya dapat VOS 6/6
dengan koreksi: menghitung jari pada jarak 6 meter,
Speris -2.00 sedangkan pada orang normal bisa
menjadi 6/6 menghitung dalam jarak 60 meter, dengan
dikoreksi dengan lensa speris -2.00 visus
menjadi 6/6
keratitis
Keratitis stafilokaok : Erosi kecil terpulas punctata superficial : focus sel epitel yang
fluorescein, terutama sepertiga bawah kornea sembab, buloat atau lonong, timbul bila
penyakitnya aktif
keratokonjungtivitis
vernal : Lesi mirip synctium, yang keruh dan Keratitis akibat obat terutama banyak
berbercak kelabu , paling mencolok di daerah antibiotic dan pengawet : erosi kecil terpulas
pupil atas. KAdang-kadang terbentuk plak fluorescein dangan edema selular berbintik-
epithelium opak. bintik lingkaran epitel.
KOMPLIKASI
Miopia :
1. Ablasio retina
2. Glaukoma
3. Katarak
4. Juling, biasanya esotropia atau juling ke dalam akibat mata berkonvergensi terus
menerus. Jika terdapat juling keluar mungkin fungsi satu mata telah berkurang atau
terdapat ambliopia.
Keratitis : blefaritis marginal kronik, trikiasis dan entropion
Artinya: “Dan Dialah yang telah menciptakan bagimu pendengaran, penglihatan dan
hati nurani, tetapi sedikit sekali kamu bersyukur
a. Jelaskan jenis secret mata berdasarkan penyebabnya?
Jawab: