Fatimah Assegaf, MD
I. PENDAHULUAN
Pikiran normal mengacu kepada komponen ide dari aktifitas mental, proses untuk
membayangkan, menilai, mengevaluasi, meramalkan, merencanakan, menciptakan
dan kemauan. Pikiran dibagi menjadi proses (bentuk) dan isi, proses dimaksudkan
sebagai cara dimana seseorang menyatukan gagaan dan asosiasi yaitu bentuk
dimana seseorang berpikir. Sementara isi pikiran dimaksudkan pada apa yang
sesungguhnya dipikirkan oleh seseorang, gagasan, keyakinan, preokupasi, obsesi.
Gangguan berpikir umumnya dikenali dari pembicaraan dan tulisan. Hal ini dapat
disimpulkan dari ketidak mampuan untuk menyelesaikan tugas. Inti dari gangguan isi
pikiran adalah keyakinan dan bentuk pendirian yang abnormal. Perkembangan dari
ketidak normalan mengenai keyakinan dan pendirian harus mempertimbangkan kultur
seseorang. Keyakinan mungkin kelihatan tidak normal pada satu kultur atau subkultur
mungkin secara umum dapat diterima oleh kultur yang lain
Berikut ini akan dibahas mengenai defenisi waham, gambaran waham, etiologi
waham, waham dan berbagai kondisi medis.
Waham sistematis: Keyakinan yang palsu yang digabungkan oleh suatu tema
atau peristiwa tunggal, melibatkan situasi yang menurut pikiran dapat terjadi
dikehidupan nyata.
Waham yang kacau (Bizarre Delusion) : Keyakinan palsu yang aneh,
mustahil dan sama sekali tidak masuk akal tidak berasal dari pengalaman
hidup pada umumnya.
2. Waham berdasarkan klasifikasinya
3. Menurut Onsetnya
Merupakan salah satu waham yang muncul secara tiba-tiba dan dengan keyakinan
penuh namun tanpa peranan perilaku kejiwaan kearah itu. Contoh: Seorang pasien
mungkin secara tiba-tiba dan penuh keyakinan bahwa dia sedang mengalami
perubahan kelamin, tanpa pernah memikirkan hal itu sebelumnya dan tanpa ada ide
atau kejadian sebelumnya yang dapat dimengerti atas kesimpulan tersebut.
Keyakinan datang di dalam pikiran secara tiba-tiba dibentuk penuh dan dalam bentuk
keyakinan sempurna. Agaknya hal tersebut merupakan ekspresi langsung dari proses
patologi penyebab penyajit jiwa-satu gejala primer. Tidak semua waham primer
dimulai dengan suatu ide, suatu mood waham atau persepsi waham juga dapat
muncul tiba-tiba dan tanpa pendahuluan untuk menjelaskan hal tersebut. Tentu saja
pasien untuk mengingat saat-saat tepat dari sesuatu yang tidak biasa dan sering
mempengaruhi keadaan jiwa dan untuk alasan ini, merupakan hal yang sulit untuk
meyakini apa yang disebut primer.
• Waham Sekunder
Dimana keyakinan waham dapat dijelaskan atau dinilai sebagai perluasan dari
keyakinan kultur atau mood. Waham sekunder dapat dimengerti saat diperoleh dari
beberapa pengalaman yang tidak wajar sebelumnya. Akhirnya mungkin menjadi
beberapa jenis, seperti halusinasi (Contoh seseorang yang mendengar suara-suara
mungkin akan menjadi percaya bahwa ia telah diikuti) suatu mood (contoh seseorang
yang sebelumnya mengalami depresi mungkin percaya bahwa orang-orang berpikir
ia tidak berharga) atau existing delusion (contoh seseorang dengan waham bahwa ia
telah kehilangan seluruh uangnya akan mempercayai bahwa ia akan dipenjara karena
tidak bayar hutang). Beberapa waham sekunder kelihatannya memiliki sebuah fungsi
integratif membuat pengalam asli menjadi lebih dapat dimengerti pasien seperti
contoh pertama diatas. Yang lainnya kelihatan sebaliknya menambah rasa
penyiksaan atau kegagalan seperti pada contoh ketiga.
4. Pengalaman Waham Lainnya
Mood Waham
Persepsi Waham
Memori Waham
Waham Kejar
Waham Referensi
Waham Kebesaran
Waham Nihilistik
Waham Somatik
Waham Agama
Waham yang berisi nilai agama, lebih sering terjadi pada abad 19 daripada
masa sekarang, agaknya mencerminkan bagian terbesar bahwa agama
dijalankan dalam kehidupan orang-orang biasa dimasa lalu. Suatu keyakinan
agama yang tidak biasa dan dipegang dengan kuat ditemui diantara anggota
kelompok agama minoritas, dapat disarankan untuk berbicara kepada anggota
yang lain sebelum menentukan apakah ide-ide itu abnormal atau tidak.
Waham Cemburu
Keduanya jarang terjadi namun jika terjadi hal ini sering terjadi pada wanita.
Waham mengenai hubungan seksual seringkali sekunder pada halusinasi
somatik yang dirasakan pada genital. Seorang wanita dengan waham cinta
percaya bahwa ia dicintai oleh pria yang biasanya tak dapat digapai, dari
golongan status sosial yang lebih tinggi dan kepada siapa dia belum pernah
bicara.
Waham Pengendalian
Waham tidak hanya terdapat pada individu yang terisolasi, gangguan waham dapat
terjadi pada pasangan (folie a deux) dan pada famili (folie en famille)
a. Folie impose
Bentuk gangguan yang paling sering dan klasik, orang yang dominan
mengembangkan suatu sistem waham dan secara progresif menanamkan siswam
waham tersebut kedalam orang yang biasanya lebih muda dan lebih pasif.
b. Folie Simultanee
Sistem waham yang serupa dikembangkan secara terpisah pada dua orang yang
berhubungan erat. Perpisahan kedua orang tersebut tidak menyebabkan perbaikan
pada keduanya.
c. Folie communiquite
Orang yang dominan terlibat dalam mengakibatkan sistem waham yang mirip pada
orang yang tunduk, tetapi orang yang tunduk mengembangkan sistem wahamnya
sendiri, yang tidak menghilang setelah perpisahan kedua pihak.
d. Folie Induite (Heinz Lehmann menambahkan yang keempat) Satu orang dengan
waham memperluas wahamnya dengan mengambil waham dari orang kedua.
Waham terbagi biasanya terjadi dimana orang yang dominant biasanya menderita
skizofrenia atau gangguan psikotik simpleks. Pada 25% orang yang tunduk memiliki
kecacatan fisik termasuk ketulian, penyakit serebrovaskuler atau kecacatan lain yang
meningkatkan ketergantungan orang yang tunduk terhadap yang dominan.
Waham sejalan dengan mood: Waham dengan isi yang sesuai dengan mood.
Waham yang tidak sejalan dengan mood: Waham dengan isi yang tidak
mempunyai hubungan dengan mood atau merupakan mood netral.
Berbagai kondisi medis non psikiatrik dan zat dapat menyebabkan waham, jadi
menyatakan bahwa faktor biologis yang jelas dapat menyebabkan waham. Tetapi
tidak setiap orang dengan tumor memiliki waham.
Faktor Psikodinamika
Teori psikodinamika spesifik tentang penyebab dan evolusi gejala waham adalah
anggapan tentang orang yang hipersensitif dan mekanisme ego spesifik : formasi
reksi, proyeksi, dan penyangkalan.
Hipotesis ini menyarankan bahwa pasien yang memiliki waham kejar telah
merepresi impuls homoseksualnya. Menurut teori klasik dinamik dari impuls
homoseksual adalah serupa untuk pasien wanita dan pasien pria.
Waham merupakan simtom positif yang dihubungkan dengan psikosis diopatik dan
kondisi neurologis dan toksis metabolik.
1. Schnederian first-rank symptom
Keyakinan pasien bahwa orang yang penting (khusus suami/isteri) telah digantikan
oleh penipu yang identik.
Skizofrenia
Gangguan delusional
Psikosis pada gangguan bipolar
Psikosis post partum
Gangguan CNS: Perdarahan intraserebral, Encefalopati post trauma, Epilepsi
lobus temporal. Parkinson post ensefalitis, Ensefalitis virus, Migren.
Gangguan metabolik: defisiensi vitamin B12, ensefalopati hepatik, pneumonia,
malnutrition, diabetik ensefalopat, hiporiroidism, pseudohipoparatiroidism.
3. Fenomena Fregoli
Skizofrenia
Gangguan delusional
Epilepsi lobus temporal
Psikotok idiopatik
Gangguan CNS: penyakit huntington’s, ensefalitis, neoplasma CNS, enyakit
Alzheimer, multiple sclerosis, epilepsi, penyakit Parkinson general paresis.
Gangguan metabolik Intoksikasi obat
Skizofrenia
Gangguan delusional
Gangguan CNS: ensefalitis, ensefalopati post trauma, perdarahan intracranial,
migren, epilepsi.
Gangguan metabolik : Psikosis toksis
Skizofrenia
Gangguan delusional
Gangguan CNSL Epilepsi dan meningioma
Gangguan metabolik: Psikosis toksik.
9. Sindroma Cotard
Skizofrenia
Gangguan delusional
Depresi
Demensia
VI. KESIMPULAN
Waham adalah keyakinan yang salah, didasarkan kepada kesimpulan yang salah
tentang kenyataan eksternal, tidak sejalan dengan intelegensia pasien dan latar
belakang kultural, yang tidak dapat dikoreksi dengan suatu alasan.
Berbagai kondisi medis non psikiatrik dan zat dapat menyebabkan waham, juga
keadaan-keadaan yang mempengaruhi sistim limbik dan ganglia basalis.
Teori psikodinamika spesifik tentang penyebab waham dan evolusi gejala waham
adalah anggapan tentang orang yang hiperensitif dan mekanisme ego spesifik formasi
reaksim proyeksi dan penyangkalan.