BAB I
PENDAHULUAN
perdagangan.
pinjam meminjam antara bank dengan pihak lain yang mewajibkan pihak
tidak bergerak bukan untuk dimiliki secara pribadi oleh kreditur, karena
dengan cara barang dijual secara lelang dimana hasilnya untuk melunasi
utang debitur, dan apabila terdapat sisa maka hasilnya akan dikembalikan
kepada debitor.
pelunasan terhadap kredit yang diambil, jika pada waktu yang telah
ditetapkan pihak debitor tetap belum bisa melunasi maka sebagai gantinya
bergerak maupun yang tak bergerak, baik yang sudah ada maupun yang
jaminan atas tanah yang dibebankan dengan Hak Tanggungan atau disebut
merupakan satu kesatuan dengan tanah itu, untuk pelunasan utang tertentu,
berhak menjual objek yang dijadikan jaminan dengan hak mendahulu para
1
Subekti dan Tjitrosudibio, Kitab Undang-Undang Hukum Perdata, (Jakarta :
Pradnya Paramita, 2006), hal. 291.
4
pemegang Hak Tanggungan” yaitu jika debitor cidera janji, maka kreditur
Tanggungan sebagai lembaga jaminan hak atas tanah yang kuat adalah :
pemegangnya.
berkepentingan, dan
2
Boedi Harsono dalam R. Subekti, Jaminan-Jaminan Untuk Pemberian Kredit
Menurut Hukum Indonesia, (Bandung : Citra Aditya Bakti, 1989), hal 402.
5
SKMHT wajib dibuat dengan akta Notaris atau akta PPAT. Dengan
kata lain, sekalipun harus dibuat dengan akta otentik namun pilihannya
bukan hanya dengan akta Notaris saja, tetapi dapat pula dibuat dengan
akta PPAT.
bersangkutan batal demi hukum, yang berarti bahwa surat kuasa yang
B. Identifikasi Masalah
pemberian SKMHT?
C. Perumusan Masalah
pemberian SKMHT.
Tanggungan.
1. Manfaat Teoritis
Selatan.
2. Manfaat Praktis
E. Kerangka Teori
lain. Dalam arti, jika Debitur cidera janji, kreditur pemegang Hak
Tanggungan adalah jaminan atas tanah dan tidak termasuk gadai, kreditur
Hak Tanggungan, yang menguasai secara yuridis dan fisik hak atas tanah
tersebut.
merupakan satu kesatuan dengan tanah itu untuk pelunasan hutang tertentu
perikatan.
F. Metode Penelitian
prinsip dan tata cara untuk memecahkan masalah yang dihadapi dalam
melakukan penelitian.3
adalah cara atau jalan.metode ini menyangkut masala cara kerja, yaitu cara
kerja untuk memahami suatu objek yang menjadi sasaran ilmu yang
bersangkutan.4
G. Sistematika Peulisan
BAB I PENDAHULUAN
3
Soerjono Soekanto, Pengantar Penelitian Hukum, UI Press, Jakarta, 1986, hlm.
6.
4
Soerjono Soekanto dan Sri Mamudji, Penelitian Hukum Normatif, CV
Rajawali, Jakarta, 1983, hlm. 6.
11
DAFTAR PUSTAKA
https://centrausaha.com/barang-aset-jaminan-pinjaman-bank/ di
http://merryyunitakandi.blogspot.com/2014/12/ciri-hak-