Anda di halaman 1dari 12

BAB II

Konsep Dasar Asuhan Keperawatan

A. Pengkajian
a. Anamnesis
1) Identitas pasien meliputi nama lengkap, tempat tinggal, jenis kelamin, tanggal
lahir, umur, tempat lahir, asal suku bangsa, nama orang tua, dan pekerjaan
orang tua. Keganasan kanker ovarium sering dijumpai pada usia sebelum
menarche atau di atas 45 tahun.
2) Riwayat Kesehatan
(a) Keluhan Utama Biasanya mengalami perdarahan abnormal atau
menorrhagia pada wanita usia subur atau wanita diatas usia 50 tahun /
menopause untuk stadium awal. Pada stadium lanjut akan mengalami
pembesaran massa yang disertai asites (Reeder, dkk. 2013).
(i) Riwayat kesehatan sekarang
Klen mengalami nyeri pada abdomendan adanya massa pada abdomen
(ii) Gejala kembung, nyeri pada abdomen atau pelvis, kesulitan makan
atau merasa cepat kenyang dan gejala perkemihan kemungkinan
menetap
(iii)Pada stadium lanjut ketidaknyamanan pelvis, distensi abdomen,
penurunan berat badan dan nyeri pada abdomen.
(b) Riwayat kesehatan dahulu
Riwayat kesehatan dahulu pernah memiliki kanker kolon, kanker payudara
dan kanker endometrium (Reeder, dkk. 2013).
(c) Riwayat kesehatan keluarga
Riwayat kesehatan keluarga yang pernah mengalami kanker payudara dan
kanker ovarium yang beresiko 50 % (Reeder, dkk. 2013).
(d) Riwayat haid/status ginekologi Biasanya akan mengalami nyeri hebat pada
saat menstruasi dan terjadi gangguan siklus menstruasi.
(e) Riwayat obstetri Biasanya wanita yang tidak memiliki anak karena
ketidakseimbangan sistem hormonal dan wanita yang melahirkan anak
pertama di usia > 35 tahun (Padila, 2015).
(f) Data keluarga berencana Biasanya wanita tersebut tidak menggunakan
kontrasepsi oral sementara karena kontrasepsi oral bisa menurunkan risiko
ke kanker ovarium yang ganas (Reeder, dkk. 2013).
(g) Data psikologis Biasanya wanita setelah mengetahui penyakitnya akan
merasa cemas, putus asa, menarik diri dan gangguan seksualitas (Reeder,
dkk. 2013).
(h) Data aktivitas/istirahat Pasien biasanya mengalami gejala kelelahan dan
terganggu aktivitas dan istirahat karena mengalami nyeri dan ansietas.
(i) Data sirkulasi Pasien biasanya akan mengalami tekanan darah tinggi.
(j) Data eliminasi Pasien biasanya akan terganggu BAK akibat perbesaran
massa yang menekan pelvis.
(k) Akan mengalami pembesaran lingkar abdomen sehingga akan mengalami
gangguan gastrointestinal.
(l) Data nyeri/kenyamanan Pasien biasanya mengalami nyeri karena
penekanan pada pelvis.
(m) Adanya edema
b. Pemeriksaan fisik
1) Kesadaran
Kesadaran pasien tergantung kepada keadaan pasien, biasanya pasien sadar,
tekanan darah meningkat dan nadi meningkat dan pernafasan dyspnea.
2) Kepala dan rambut
Tidak ada gangguan yaitu simetris, tidak ada benjolan, tidak ada hematom dan
rambut tidak rontok.
3) Telinga
Simetris kiri dan kanan, tidak ada gangguan pendengaran dan tidak ada lesi.
4) Wajah
Pada mata konjungtiva tidak anemis, sklera tidak ikterik, reflek pupil +/+,
pada hidung tidak ada pernapasan cuping hidung, pada mulut dan gigi mukosa
tidak pucat dan tidak ada sariawan.
5) Leher
Tidak ada pembendungan vena jugularis dan pembesaran kelenjer tiroid.
6) Thoraks
Tidak ada pergerakan otot diafragma, gerakan dada simetris.
7) Paru-paru
(a) Inspeksi
Pernapasan dyspnea, tidak ada tarikan dinding dada.
(b) Palpasi
Fremitus kiri dan kanan sama.
(c) Perkusi
Suara ketok sonor, suara tambahan tidak ada.
(d) Auskultasi
Vesikuler.
8) Jantung
Pada pasien kanker ovarium biasanya tidak ada mengalami masalah pada saat
pemeriksaan di jantung.
(a) Inspeksi
Umumnya pada saat inspeksi, Ictus cordis tidak terlihat.
(b) Palpasi
Pada pemeriksaan palpasi Ictus cordis teraba.
(c) Perkusi
Pekak.
(d) Auskultasi
Bunyi jantung S1 dan S2 normal. Bunyi jantung S1 adalah penutupan
bersamaan katup mitral dan trikuspidalis. Bunyi jantung S2 adalah
penutupan katup aorta dan pulmanalis secara bersamaan.
9) Payudara/mamae
Simetris kiri dan kanan, aerola mamae hiperpigmentasi, papila mamae
menonjol, dan tidak ada pembengkakan.
10) Abdomen
(a) Inspeksi
Pada stadium awal kanker ovarium, belum adanya perbesaran massa,
sedangkan pada stadium lanjut kanker ovarium, akan terlihat adanya asites
dan perbesaran massa di abdomen.
(b) Palpasi
Pada stadium awal kanker ovarium, belum adanya perbesaran massa,
sedangkan pada stadium lanjut kanker ovarium, di raba akan terasa seperti
karet atau batu massa di abdomen.
(c) Perkusi
Hasilnya suara hipertympani karena adanya massa atau asites yang telah
bermetastase ke organ lain.
(d) Auskultasi
Bising usus normal yaitu 5- 30 kali/menit.
11) Genitalia
Pada beberapa kasus akan mengalami perdarahan abnormal akibat hiperplasia
dan hormon siklus menstruasi yang terganggu. Pada stasium lanjut akan
dijumpai tidak ada haid lagi.
12) Ekstremitas
Tidak ada udema, tidak ada luka dan CRT kembali < 2 detik. Pada stadium
lanjut akan ditandai dengan kaki udema. (Reeder, dkk. 2013).

13) Seksualitas :
- kanker ovarium dapat menyebabkan perubahan pada pola seksualitas
pasien
- Adanya kesulitan dalam berhubungan seksual karena adanya nyeri
- Kemungkinan adanya kurang pengetahuan tentang alternatif yang
berhubungan dengan seksual
14) Eliminasi
Klien biasanya mengalami gangguan dalam berkemih, klien sering merasa
nyeri pada saat berkemih
15) Makanan dan cairan :
Tidak adekuat intake nutrisi karena kurangnya nafsu makan dan sensasi
penuh pada abdomen dan adanya sensasi mual.
B. Diagnosa Keperawatan
1. Nyeri akut berhubungan dengan agen cedera biologis (penakanan saraf ovarium
oleh sel kanker)
2. Hambatan eliminasi urine berhubungan dengan penekanan pada kandung kemih
3. Ketidakseimbangan Nutrisi: kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan
intake nutrisi tidak adekuat (anoreksia).
4. Ketidakefektifan pola seksual berhubungan dengan hambatan dalam berhubungan
dengan pasangan (nyeri)

.
C. Analisa Data
No Data Etiologi Problem
1. Ds : Agen cedera Nyeri akut
- nyeri pada abdomen biologis
atau pelvis (penakanan saraf
ovarium oleh sel
Do : kanker)
- ketidaknyamanan
pelvis
- aktivitas dan istirahat
karena terganggu
karena nyeri
- nyeri karena penekanan
pada pelvis.
- Peningkatan tekanan
darah
- Adanya massa pada
abdomen

2. Do : Penekanan pada Hambatan


- Adanya retensi pada kandung kemih eliminasi urine
addomen
- Klien biasanya
mengalami gangguan
dalam berkemih
- Adanya edema
- Peningkatan tekanan
darah
- Inkontenensia urine
Ds:
- Klien mengatakan nyeri
saat berkemih

3. Ds: Intake nutrisi Ketidakseimbangan


- Klien merasakan sensasi tidak adekuat Nutrisi: kurang dari
mual (anoreksia) Kebutuhan Tubuh
- kurangnya nafsu makan
- sensasi penuh pada
abdomen
Do:
- penurunan berat badan

4. Ds : Hambatan dalam Ketidakefektifan


- Pasien melaporkan berhubungan pola seksual
ketidak paham tentang dengan pasangan
alternatif dalam (nyeri)
berhubungan seksual
Do :
- Pasien mengalami
perubahan pada pola
seksualitas
- Pasien mengalami
kesulitan dalam
berhubungan seksual
karena adanya nyeri
- Pasien melaporkan
ketidak paham tentang
alternatif dalam
berhubungan seksual

D. Intervensi Keperawatan
No Diagnosa NOC NIC
1. Nyeri akut Setelah diberikan asuhan Manajemen nyeri
berhubungan keperawatan selama 2 x 24 1. Lakukan pengkajian
dengan agen jam diharapkan terdapat nyeri komprehensif
cedera biologis kriteria hasil: yang meliputilokasi,
(penakanan 1. Pasien yang awalnya karakteristik,
saraf ovarium mengeluh nyeri onset/durasi,
oleh sel kanker) hebat menjadi lebih frekuensi, kualitas,
ringan intesitas atau
2. Pasien yang awalnya beratnya nyeri dan
mengerang dengan faktor pencetus
ekspresi meringis 2. Pilih implementasi
menjadi lebih tenang tindakan
3. Nafsu makan pasien farmakologis
yang awalnya maupun non
menurun menjadi farmakologis
lebih meningkat 3. Gunakan tindakan
pengontrol nyeri
sebelum nyeri
bertambah berat
4. Pastikan perawatan
analgesic bagi
pasien dilakukan
dengan pemantauan
yang tepat
5. Ajarkan metode
farmakologi untuk
menurunkan nyeri
6. Ajarkan prinsip-
prinsip manajemen
nyeri
7. Dorong pasien
untuk
mendiskusikan
pengalaman
nyerinya, sesuai
kebutuhan
8. Dorong pasien
untuk memonitor
nyeri dan
menanganinya
dengan tepat
9. Cegah dan kelola
efek samping
pengobatan
10. Informasikan tim
kesehatan
lain/anggota
keluarga mengenai
strategi
nonfarmakologi
yang sedang
digunakan untuk
mendorong
pendekatan
preventif terkait
dengan manajemen
nyeri

2. Hambatan Setelah dilakukan tindakan Manajemen Cairan


eliminasi urine keperawatan keperawatan
1. Monitor tanda-tanda
berhubungan selama 1x24 jam diharapkan
vital
dengan penekanan indikator kesehtan pasien 2. Kaji lokasi dan
pada kandung meningkat dengan kriteria luasnya edema
kemih hasil: 3. Monitor hasil
1. Abdomen yang laboratorium yang
mengalami retensi relevan dengan
menjadi tidak retensi cairan
mengalami retensi (misalnya
2. Tekanan darah yang peningkatan berat
awalanya meningkat jenis, peningkatan
menjadi kembali BUN, Penurunan
normal hematokrit, dan
3. Nyeri saat kencing peningkatan kadar
berkurang osmolalitas urine)
4. Inkontenensia urine 4. Berikan diuertik
berkurang yang diresepkan
5. Kantong kemih yang 5. Masukan kateter
awalnya tidak pada saluran kemih
terkosongkan 6. Konsultasikan
sepenuhnya menjadi dengan dokter jika
penuh kosong tanda-tanda dan
6. Frekuensi berkemih gejala kelebihan
kembali membaik volume cairan
menetap atau
memburuk

3. Ketidakseimbangan Setalah dilakukan tindakan Manajemen Nutrisi


nutrisi: kurang dari keperawatan selama 3x24
1. Monitor perubahan
kebutuhan tubuh jam diharapkan indikator
dalam pengecapan
berhubungan kesehatan pasien meningkat rasa
dengan intake dengan kriteria hasil : 2. Tentukan apa yang
nutrisi tidak jadi preferensi
adekuat (anoreksia) 1. Hasrat/keinginan untuk makanan bagi pasien
makan meningkat dari 3. Ciptakan lingkungan
kurang adekuat menjadi yang optimal pada
cukup adekuat saat mengkonsumsi
2. Nafsu makan menurun makanan
ditingkatkan dari berat 4. Tentukan jumlah
menjadi tidak ada kalori dan jenis
(normal) nutrisi yang
3. intake makanan yang dibutuhkan untuk
masuk ketubuh pasien memenuhi
meningkat dari deviasi kebutuhan gizi
berat ke deviasi ringan 5. Dorong klien untuk
dari kisaran normal mendiskusikan
4. Sensasi asam pada makanan yang
pengecapan pasien yang disukai bersama
membuat muntah dapat dengan ahli gizi
berkurang dari sangat 6. Lakukan
terganggu menjadi tidak pembersihan mulut
terganggu sebelum makan
7. Tawarkan
kesempatan
mencium makanan
untuk mestimulasi
nafsu makan
8. Monitor intake
makanan/cairan dan
hitung masukan
kalori perhari, sesuai
kebutuhan

4. Ketidakefektifan Setalah dilakukan tindakan Konseling Seksual


pola seksual keperawatan selama 4x24 1. Bangun hubungan
berhubungan jam diharapkan indikator terapeutik
dengan hambatan kesehatan pasien meningkat didasarkan pada
dalam berhubungan dengan kriteria hasil : kepercayaan dan
dengan pasangan 1. Mengenali realita rasa hormat
(nyeri) situasi kesehatan 2. Berikan privasi dan
2. Melaporkan harga jaminan kerahasiaan
diri yang positif 3. Informasikan kepada
3. Mempertahankan pasien diawal
hubungan hubungan bahwa
4. Menyesuaikan seksualitas
perubahan dalam merupakan bagian
status kesehatan yang penting dalam
5. Mencari informasi kehidupan dan
tentang kesehataan bahwa penyakit ,
6. Melaporkan medikas dan stress
perasaan berharga sering merubah
dalam hidup fungsi seksual
4. Diskusikan efek
kesehatan dan
penyakit terhadap
seksualitas
5. Diskusikan efek dari
perubahn seksualitas
pada orang tedekat
pasien
6. Diskusikan
modifikasi yang
diperlukan dalam
aktivitas seksual
sesuai kebutuhan
7. Rujuk pasien pada
terapis hubungan
seksual sesuai
kebutuhan

Anda mungkin juga menyukai