Askep Ca Ovarium 8
Askep Ca Ovarium 8
A. Pengkajian
a. Anamnesis
1) Identitas pasien meliputi nama lengkap, tempat tinggal, jenis kelamin, tanggal
lahir, umur, tempat lahir, asal suku bangsa, nama orang tua, dan pekerjaan
orang tua. Keganasan kanker ovarium sering dijumpai pada usia sebelum
menarche atau di atas 45 tahun.
2) Riwayat Kesehatan
(a) Keluhan Utama Biasanya mengalami perdarahan abnormal atau
menorrhagia pada wanita usia subur atau wanita diatas usia 50 tahun /
menopause untuk stadium awal. Pada stadium lanjut akan mengalami
pembesaran massa yang disertai asites (Reeder, dkk. 2013).
(i) Riwayat kesehatan sekarang
Klen mengalami nyeri pada abdomendan adanya massa pada abdomen
(ii) Gejala kembung, nyeri pada abdomen atau pelvis, kesulitan makan
atau merasa cepat kenyang dan gejala perkemihan kemungkinan
menetap
(iii)Pada stadium lanjut ketidaknyamanan pelvis, distensi abdomen,
penurunan berat badan dan nyeri pada abdomen.
(b) Riwayat kesehatan dahulu
Riwayat kesehatan dahulu pernah memiliki kanker kolon, kanker payudara
dan kanker endometrium (Reeder, dkk. 2013).
(c) Riwayat kesehatan keluarga
Riwayat kesehatan keluarga yang pernah mengalami kanker payudara dan
kanker ovarium yang beresiko 50 % (Reeder, dkk. 2013).
(d) Riwayat haid/status ginekologi Biasanya akan mengalami nyeri hebat pada
saat menstruasi dan terjadi gangguan siklus menstruasi.
(e) Riwayat obstetri Biasanya wanita yang tidak memiliki anak karena
ketidakseimbangan sistem hormonal dan wanita yang melahirkan anak
pertama di usia > 35 tahun (Padila, 2015).
(f) Data keluarga berencana Biasanya wanita tersebut tidak menggunakan
kontrasepsi oral sementara karena kontrasepsi oral bisa menurunkan risiko
ke kanker ovarium yang ganas (Reeder, dkk. 2013).
(g) Data psikologis Biasanya wanita setelah mengetahui penyakitnya akan
merasa cemas, putus asa, menarik diri dan gangguan seksualitas (Reeder,
dkk. 2013).
(h) Data aktivitas/istirahat Pasien biasanya mengalami gejala kelelahan dan
terganggu aktivitas dan istirahat karena mengalami nyeri dan ansietas.
(i) Data sirkulasi Pasien biasanya akan mengalami tekanan darah tinggi.
(j) Data eliminasi Pasien biasanya akan terganggu BAK akibat perbesaran
massa yang menekan pelvis.
(k) Akan mengalami pembesaran lingkar abdomen sehingga akan mengalami
gangguan gastrointestinal.
(l) Data nyeri/kenyamanan Pasien biasanya mengalami nyeri karena
penekanan pada pelvis.
(m) Adanya edema
b. Pemeriksaan fisik
1) Kesadaran
Kesadaran pasien tergantung kepada keadaan pasien, biasanya pasien sadar,
tekanan darah meningkat dan nadi meningkat dan pernafasan dyspnea.
2) Kepala dan rambut
Tidak ada gangguan yaitu simetris, tidak ada benjolan, tidak ada hematom dan
rambut tidak rontok.
3) Telinga
Simetris kiri dan kanan, tidak ada gangguan pendengaran dan tidak ada lesi.
4) Wajah
Pada mata konjungtiva tidak anemis, sklera tidak ikterik, reflek pupil +/+,
pada hidung tidak ada pernapasan cuping hidung, pada mulut dan gigi mukosa
tidak pucat dan tidak ada sariawan.
5) Leher
Tidak ada pembendungan vena jugularis dan pembesaran kelenjer tiroid.
6) Thoraks
Tidak ada pergerakan otot diafragma, gerakan dada simetris.
7) Paru-paru
(a) Inspeksi
Pernapasan dyspnea, tidak ada tarikan dinding dada.
(b) Palpasi
Fremitus kiri dan kanan sama.
(c) Perkusi
Suara ketok sonor, suara tambahan tidak ada.
(d) Auskultasi
Vesikuler.
8) Jantung
Pada pasien kanker ovarium biasanya tidak ada mengalami masalah pada saat
pemeriksaan di jantung.
(a) Inspeksi
Umumnya pada saat inspeksi, Ictus cordis tidak terlihat.
(b) Palpasi
Pada pemeriksaan palpasi Ictus cordis teraba.
(c) Perkusi
Pekak.
(d) Auskultasi
Bunyi jantung S1 dan S2 normal. Bunyi jantung S1 adalah penutupan
bersamaan katup mitral dan trikuspidalis. Bunyi jantung S2 adalah
penutupan katup aorta dan pulmanalis secara bersamaan.
9) Payudara/mamae
Simetris kiri dan kanan, aerola mamae hiperpigmentasi, papila mamae
menonjol, dan tidak ada pembengkakan.
10) Abdomen
(a) Inspeksi
Pada stadium awal kanker ovarium, belum adanya perbesaran massa,
sedangkan pada stadium lanjut kanker ovarium, akan terlihat adanya asites
dan perbesaran massa di abdomen.
(b) Palpasi
Pada stadium awal kanker ovarium, belum adanya perbesaran massa,
sedangkan pada stadium lanjut kanker ovarium, di raba akan terasa seperti
karet atau batu massa di abdomen.
(c) Perkusi
Hasilnya suara hipertympani karena adanya massa atau asites yang telah
bermetastase ke organ lain.
(d) Auskultasi
Bising usus normal yaitu 5- 30 kali/menit.
11) Genitalia
Pada beberapa kasus akan mengalami perdarahan abnormal akibat hiperplasia
dan hormon siklus menstruasi yang terganggu. Pada stasium lanjut akan
dijumpai tidak ada haid lagi.
12) Ekstremitas
Tidak ada udema, tidak ada luka dan CRT kembali < 2 detik. Pada stadium
lanjut akan ditandai dengan kaki udema. (Reeder, dkk. 2013).
13) Seksualitas :
- kanker ovarium dapat menyebabkan perubahan pada pola seksualitas
pasien
- Adanya kesulitan dalam berhubungan seksual karena adanya nyeri
- Kemungkinan adanya kurang pengetahuan tentang alternatif yang
berhubungan dengan seksual
14) Eliminasi
Klien biasanya mengalami gangguan dalam berkemih, klien sering merasa
nyeri pada saat berkemih
15) Makanan dan cairan :
Tidak adekuat intake nutrisi karena kurangnya nafsu makan dan sensasi
penuh pada abdomen dan adanya sensasi mual.
B. Diagnosa Keperawatan
1. Nyeri akut berhubungan dengan agen cedera biologis (penakanan saraf ovarium
oleh sel kanker)
2. Hambatan eliminasi urine berhubungan dengan penekanan pada kandung kemih
3. Ketidakseimbangan Nutrisi: kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan
intake nutrisi tidak adekuat (anoreksia).
4. Ketidakefektifan pola seksual berhubungan dengan hambatan dalam berhubungan
dengan pasangan (nyeri)
.
C. Analisa Data
No Data Etiologi Problem
1. Ds : Agen cedera Nyeri akut
- nyeri pada abdomen biologis
atau pelvis (penakanan saraf
ovarium oleh sel
Do : kanker)
- ketidaknyamanan
pelvis
- aktivitas dan istirahat
karena terganggu
karena nyeri
- nyeri karena penekanan
pada pelvis.
- Peningkatan tekanan
darah
- Adanya massa pada
abdomen
D. Intervensi Keperawatan
No Diagnosa NOC NIC
1. Nyeri akut Setelah diberikan asuhan Manajemen nyeri
berhubungan keperawatan selama 2 x 24 1. Lakukan pengkajian
dengan agen jam diharapkan terdapat nyeri komprehensif
cedera biologis kriteria hasil: yang meliputilokasi,
(penakanan 1. Pasien yang awalnya karakteristik,
saraf ovarium mengeluh nyeri onset/durasi,
oleh sel kanker) hebat menjadi lebih frekuensi, kualitas,
ringan intesitas atau
2. Pasien yang awalnya beratnya nyeri dan
mengerang dengan faktor pencetus
ekspresi meringis 2. Pilih implementasi
menjadi lebih tenang tindakan
3. Nafsu makan pasien farmakologis
yang awalnya maupun non
menurun menjadi farmakologis
lebih meningkat 3. Gunakan tindakan
pengontrol nyeri
sebelum nyeri
bertambah berat
4. Pastikan perawatan
analgesic bagi
pasien dilakukan
dengan pemantauan
yang tepat
5. Ajarkan metode
farmakologi untuk
menurunkan nyeri
6. Ajarkan prinsip-
prinsip manajemen
nyeri
7. Dorong pasien
untuk
mendiskusikan
pengalaman
nyerinya, sesuai
kebutuhan
8. Dorong pasien
untuk memonitor
nyeri dan
menanganinya
dengan tepat
9. Cegah dan kelola
efek samping
pengobatan
10. Informasikan tim
kesehatan
lain/anggota
keluarga mengenai
strategi
nonfarmakologi
yang sedang
digunakan untuk
mendorong
pendekatan
preventif terkait
dengan manajemen
nyeri