NIM : PO.714.203.192.026
A. Genetika
DNA dan RNA merupakan polimer linier (polinukleotida) yang tersusun dari
subunit atau monomer nukleotida. Komponen penyusun nukleotida terdiri dari
tiga jenis molekul, yaitu gula pentosa (deoksiribosa pada DNA atau ribosa pada
RNA), basa nitrogen, dan gugus fosfat. Basa yang ditemukan pada nukleotida
adalah basa purin (adenin = A, guanin = G) dan basa pirimidin yaitu cytosin =
C, tymin = T, urasil = U (Ahmad, 2013) .
C. MUTASI GENETIK
Mutasi adalah perubahan pada materi genetik suatu makhluk yang
terjadi secara tiba-tiba, acak, dan merupakan dasar bagi sumber variasi
organisme hidup yang bersifat terwariskan (heritable).
Mutasi alamiah (spontan). Mutasi alam adalah mutasi yang terjadi
dengan sendirinya atau penyebabnya tidak diketahui secara pasti sehingga
mutasi ini terjadi secara spontan. Mutasi Alam misalnya disebabkan sinar
kosmis, radioaktif alam yang umumnya bersifat resesif dan merugikan.
D. Jenis – Jenis Mutasi
Mutasi adalah perubahan materi genetik (gen atau kromosom) suatu sel
yang diwariskan kepada keturunannya. Mutasi dapat disebabkan oleh
kesalahan replikasi materi genetika selama pembelahan sel oleh radiasi,
bahan kimia (mutagen), atau virus, atau dapat terjadi selama proses
meiosis. Berdasarkan jenisnya terdapat dua jenis mutasi, yaitu :
1. Mutasi Kromosom
Mutasi kromosom adalah perubahan yang terjadi pada
kromosom yang disertai dengan perubahan struktur dan jumlah
kromosom. Mutasi kromosom dibedakan ke dalam dua jenis, yaitu :
a) MEKANISME MUTASI TINGKAT GEN
Perubahan struktur kromosom (aberasi kromosom).
Mutasi ini menyebabkan kerusakan (aberasi) pada bentuk
kromosom, diantaranya:
Translokasi adalah pemindahan sebagian dari segmen
kromosom ke kromosom lainnya yang bukan kromosom
homolognya.
Duplikasi terjadi karena adanya segmen kromosom yang
mengakibatkan jumlah segmen kromosom lebih banyak dari
kromosom aslinya. Berikut ini contoh duplikasi.
Delesi adalah mutasi yang terjadi karena sebagian segmen
kromosom lenyap sehingga kromosom kekurangan segmen.
Inversi adalah mutasi yang terjadi karena selama meiosis
kromosom terpilin dan terjadinya kiasma, sehingga terjadi
perubahan letak atau kedudukan gen-gen.
Perubahan Jumlah Kromosom
Mutasi yang terjadi ditandai dengan perubahan jumlah
kromosom individual atau dalam jumlah perangkat
kromosom.
Euploid terjadi karena adanya penambahan atau
pengurangan perangkat kromosom (genom). Contoh:
haploid, diploid, triploid, tetraploid, poliploid dll.
Aneuploid terjadi karena adanya perubahan salah satu
kromosom dari genom individu Contoh; monosomik,
Nullisomik Trisomik dan Tetrasomik
2. Mutasi Gen
Mutasi gen merupakan perubahan yang terjadi pada nukleutida DNA
yang membawa pesan suatu gen tertentu. Mutasi gen pada dasarnya
merupakan mutasi titik. Mutasi titik (point mutation) merupakan perubahan
kimiawi pada satu atau beberapa pasangan basa dalam satu gen tunggal.
Mutasi gen adalah mutasi yang terjadi dalam lingkup gen. Peristiwa
yang terjadi pada mutasi gen adalah perubahan urutan basa nitrogen DNA.
Jenis-jenis mutasi gen adalah sebagai berikut :
Mutasi salah arti (missens mutation), yaitu perubahan suatu kode
genetik (umumnya pada posisi 1 dan 2 pada kodon) sehingga
menyebabkan asam amino terkait (pada polipeptida) berubah. Perubahan
pada asam amino dapat menghasilkan fenotip mutan apabila asam amino
yang berubah merupakan asam amino esensial bagi protein tersebut. Jenis
mutasi ini dapat disebabkan oleh peristiwa transisi dan transversi.
Mutasi tak bermakna (nonsense mutation), yaitu perubahan kodon
asam amino tertentu menjadi kodon stop. Hampir semua mutasi tanpa arti
mengarah pada inaktifnya suatu protein sehingga menghasilkan fenotip
mutan. Mutasi ini dapat terjadi baik oleh tranversi, transisi, delesi, maupun
insersi.
Mutasi perubahan rangka baca (frameshift mutation), yaitu mutasi yang
terjadi karena delesi atau insersi satu atau lebih pasang basa dalam satu
gen sehingga ribosom membaca kodon tidak lengkap. Akibatnya akan
menghasilkan fenotip mutan.
Mutasi diam (silent mutation), yaitu perubahan suatu pasangan basa
dalam gen (pada posisi 3 kodon) yang menimbulkan perubahan satu kode
genetik tetapi tidak mengakibatkan perubahan atau pergantian asam amino
yang dikode. Mutasi diam biasanya disebabkan karena terjadinya mutasi
transisi dan transversi.
Mekanisme terjadinya mutasi titik ini ada dua macam, yaitu :
substitusi basa dan perubahan rangka baca akibat adanya
penambahan basa (adisi) atau kehilangan basa (delesi).
Mutasi titik yang disebabkan oleh substitusi basa dinamakan mutasi
substitusi basa, sedangkan mutasi yang terjadi karena perubahan rangka
baca dinamakan mutasi rangka baca (frameshift mutation).
Apabila substitusi basa menyebabkan substitusi asam amino seperti
pada kasus hemoglobin anemia bulan sabit, maka mutasinya dinamakan
mutasi salah makna (missense mutation).
Sementara itu, jika substitusi basa menghasilkan kodon stop, misalnya
UAU (tirosin) menjadi UAG (stop), maka mutasinya dinamakan mutasi
tanpa makna (nonsense mutation) atau mutasi terminasi rantai (chain
termination mutation). Contoh; anemia bulan sabit.
E. Faktor Penyebab Mutasi
Ada beberapa faktor penyebab mutasi (mutagen) dapat kita bedakan
menjadi:
Fisik yaitu suhu, radiasi sinar ultraviolet, alfa, beta, gamma, sinar-
X dan juga radioaktif.
Kimiawi yaitu asam nitrat, hidroksil amino, kolkisin dan digitonin.
Biologis yaitu berupa virus.