Anda di halaman 1dari 10

Jurnal S.

Pertanian 1 (3) : 213 – 222 (2017)

PERANAN SEKTOR PERTANIAN DALAM PEMBANGUNAN WILAYAH


KABUPATEN BIREUEN PROVINSI ACEH

Mimi Hayatiˡ, Elfiana2, Martina3


1
Mahasiswa Agribisnis Fakultas Pertanian Universitas Almuslim
2,3
Dosen Fakultas Pertanian Universitas Almuslim

ABSTRAK

Penelitian dilakukan di Kabupaten Bireuen Provinsi Aceh. Penelitian ini dimulai


pada bulan Agustus sampai November 2016. Tujuan penelitian untuk untuk mengetahui
peranan sektor pertanian dalam pembangunan wilayah Kabupaten Bireuen. Metode yang
di gunakan dalam menganalisis data pada penelitian ini adalah metode deskripif kualitatif.
Berdasarkan hasil penelitian diketahui bahwa Pertumbuhan ekonomi pertanian Kabupaten
Bireuen dapat dilihat dari nilai PDRB atas dasar harga konstan. Pertumbuhan ekonomi
pertanian di Kabupaten Bireuen pada tahun 2014 sebesar 2.15 persen. Namun,
pertumbuhan ekonomi pada tahun 2015 meningkat menjadi 3.72 persen. Stuktur
perekonomian Kabupaten Bireuen pada tahun 2015 di dominasi oleh sektor pertanian,
yaitu mencapai 43.84 persen. Sektor pertanian sangat berperan dalam pembangunan
wilayah Kabupaten Bireuen, dengan meningkatnya hasil pertaian di Kabupaten Bireuen
maka pendapatan petani dan masyarakat di Kabupaten Bireuen pun semakin meningka.
Peran sektor pertanian juga dilihat dari banyaknya penyerapan tenaga kerja yang dapat
mengurangi penganguran di Kabupaten Bireuen. Bidang yang paling mendominasikan
pada pertanian adalah bidang tanaman pangan dan hortikultura. Kontribusi sektor pertanian
terhadap PDRB Kabupaten Bireuen setiap tahunnya selalu meningkat, karena dengan
meningkatnya persentase tanaman pangan dan hortikultura dan perikanan.
Kata kunci : Peranan, Sektor Pertanian, Pembangunan Wilayah

PENDAHULUAN terbaik.
Latar Belakang Seiring dengan berlakunya Undang-
Pembangunan nasional di Indonesia Undang Republik Indonesia No. 32 Tahun
mempunyai tujuan yaitu berusaha 2004 tentang Pemerintah Daerah dan
mewujudkan kehidupan masyarakat adil Undang-Undang RI No. 33 Tahun 2004
dan makmur. Oleh karena itu, tentang Perimbangan Keuangan Antara
diperlukan suatu perencanaan Pusat dan Daerah, maka di era otonomi
pembangunan wilayah. Pembangunan daerah ini suatu daerah dituntut untuk dapat
adalah suatu proses dinamis untuk menopang keberlanjutan pembangunan di
mencapai kesejahteraan masyarakat pada daerah yang bersangkutan. Hal tersebut
tingkat yang lebih baik. Dalam prosesnya, mendorong pemerintah daerah tingkat II
pembangunan harus berpijak pada untuk menetapkan kebijakan ekonominya
perencanaan strategis yang matang. Dengan dengan lebih mengandalkan pada potensi
perencanaan dilakukan suatu perkiraan yang dimiliki sesuai dengan kondisi daerah
(forecasting) mengenai potensi, prospek, (BPS Kabupaten Bireuen, 2014).
hambatan dan resiko yang dihadapi. Pada dasarnya pembangunan
Perencanaan memberikan kesempatan adalah suatu proses perubahan yang
untuk memilih berbagai alternatif yang direncanakan dan merupakan rangkaian
terbaik dan memilih kombinasi yang kegiatan yang berkesinambungan,

213
berkelanjutan dan bertahap menuju Bireuen perlu mendapatkan perhatian lebih
tingkat yang lebih baik. Keberhasilan oleh Pemerintah Daerah. Sektor pertanian
pembangunan nasional merupakan Kabupaten Bireuen selain memberikan
cerminan keberhasilan pembangunan kontribusi besar terhadap PDRB dan dalam
daerah. Sektor pertanian sebagai salah menyerap tenaga kerja di Provinsi Aceh.
satu sektor ekonomi termasuk sektor Namun di sisi lain sektor pertanian
yang sangat potensial dalam memberikan Kabupaten Bireuen semakin kedepan
sumbangan terhadap pertumbuhan dan semakin menurun pertumbuhan dan
pembangunan ekonomi nasional, baik dari kontribusinya. Dengan demikian perlu
segi pendapatan maupun penyerapan adanya upaya dalam memajukan sektor
tenaga kerja. Peranan sektor pertanian pertanian Kabupaten Bireuen, mengingat
dalam pembangunan Indonesia sudah besarnya peran sektor pertanian dalam
tidak perlu diragukan lagi. Di samping itu, perekonomian maupun penyerapan tenaga
usaha dalam sector pertanian akan selalu kerja. Berdasarkan uraian di atas maka
berjalan selama manusia masih peneliti tertarik untuk melakukan suatu
memerlukan makanan untuk penelitian dengan judul “ Peranan Sektor
mempertahankan hidup dan manusia masih Pertanian Dalam Pembangunan Wilayah
memerlukan hasil pertanian sebagai bahan Kabupaten Bireuen Provinsi Aceh“.
baku dalam industrinya.
Di Indonesia, pembangunan Tujuan Penelitian
pertanian diarahkan untuk meningkatkan Tujuan dari penelitian ini yaitu
produksi pertanian guna memenuhi untuk mengetahui peranan sektor
kebutuhan pangan dan industri dalam pertanian dalam pembangunan wilayah
negeri, meningkatkan ekspor dan Kabupaten Bireuen.
pendapatan petani, memperluas kesempatan
kerja, serta mendorong pemerataan. Namun METODE PENELITIAN
peranan sektor pertanian belum tentu Waktu dan Tempat Penelitian
memberikan sumbangan terhadap Penelitian dilakukan di Kabupaten
Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Bireuen Provinsi Aceh. Penelitian ini akan
yang paling besar untuk beberapa daerah dimulai pada bulan Agustus sampai
tapi untuk sebagian daerah lagi pertanian November 2016. Pemilihan daerah
memberikan sumbangan terbesar terhadap dilakukan secara sengaja dengan
PDRB. pertimbangan bahwa Kabupaten Bireuen
Sektor pertanian bagian dari factor mempunyai sektor pertanian yang
pendukung pembangunan ekonomi di berkembang.
Kabupaten Bireuen. Peranan Pemerintah
Daerah sangat di perlukan untuk Jenis dan Sumber Data
meningkatkan sektor pertanian agar dapat Penelitian ini menggunakan jenis
memberikan kontribusi terhadap data kualitatif dan kuantitatif. Data
peningkatan kesejahteraan masyarakat. kualitatif adalah data yang berupa
Sejauh mana peranan ini dapat di keterangan, penjelasan atau ungkapan.
implementasikan dan memperkecil kendala Data kuantitatif data yang berupa angka-
dalam pengembangan sektor pertanian di angka. Data kualitatif di gunakan sebagai
Kabupaten Bireuen akan dapat berpengaruh dasar untuk mengetahui klasifikasi,
pada penigkatan sektor ini, sebagai upaya bentuk, fungsi dan makna ungkapan. Data
peningkatan ekonmi rakyat.(BPS yang dikumpulkan dalam penelitian ini
Kabupaten Bireuen, 2015). adalah data sekunder. Data senkunder
Sektor pertanian Kabupaten adalah data yang diperoleh melalui studi

214
literatur dan referensi dari instansi terkait sawah irigasi, dengan luas sawah irigasi
tentang peranan pertanian terhadap terbesar berada di Kecamatan Peusangan
pembangunan wilayah Kabupaten sebesar 1.752 Ha danKecamatan Simpang
Bireuen. Mamplam 1.690 Ha. Semua sawah irigasi
di Kabupaten Bireuen ditanami dua kali
Metode Analisis Data dalam setahun (Bireuen Dalam Angka
Metode yang di gunakan dalam 2015).
menganalisis data pada penelitian ini Jika di bandingkan dengan tahun
adalah metode deskripif kualitatif. 2013 , produksi padi di Kabupaten
Fokusnya adalah penggambaran secara Bireuen mengalami penurunan sebesar
menyeluruh tentang bentuk, fungsi dan 11,22persen dengan produksi padi
makna ungkapan. Metode ini terbesar berada di Kecamatan Peusangan
menggunakan metodoelogi kualitatif dan 29.460 ton dan Kecamatan Jangka 18.587
kuantitatif sebagai prosedur penelitian ton. Pada tahun 2013 produktivitas padi
yang menghasilkan data deskriptif berupa sebesar 58.95 kw/ha atau 242.970 ton,
kata-kata tertulis atau lisan dari orang- namun pada tahun 2014 produktivitas padi
orang dan perilaku yang diamati. di Kabupaten sebesar 53.38 kw/ha atau
Metodologi kualitatif merupakan 185.557 ton. Selain padi, Kabupaten
prosedur yang menghasilkan data Bireuen juga memiliki produktivitas
deskriptif berupa data tertulis atau lisan ( tanaman kedelai yang cukup tinggi. Dua
Djaja Sudarma,2008). Sedangkan metode kecamatan dengan produktivitas
kuantitatif adalah prosedur yang penanaman kedelai tertinggi berada di
menghasilkan angka-angka yang berupa Kecamatan Peusangan (17,41 kw/ha) dan
persentase dan data PDRB dari beberapa Kecamatan Simpang Mamplam (16,80
Dinas terkait. Lebih lanjut dijelaskan kw/ha). Berdasarkan total produksi
bahwa pendekatan kualitatif yang kedelai Kabupaten Bireuen pada tahun
menggunakan data lisan memerlukan 2014 mengalami penurunan sebesar
informan. Pada hakikatnya penelitian 15,94persen. Pada tahun 2013
deskriptif kualitatif adalah suatu metode produktivitas tanaman kedelai di
dalam meneliti status sekelompok Kabupaten Bireuen sebesar 16 kw/ha atau
manusia, suatu objek dengan tujuan 31.452 ton, namun pada tahun 2014
membuat deskriptif, gambaran atau produktivitas kedelai sebesar 15 kw/ha
lukisan secara sistematis factual dan atau 26. 438 ton (Bireuen Dalam Angka
akurat mengenai fakta-fakta atau 2015).
fenomena yang di selidiki. Pertanian di Kabupaten Bireuen
meningkat pada tahun 2013, dimana
HASIL DAN PEMBAHASAN tanaman pangan dan hortikultura
Pertanian Kabupaten Bireuen mengalami peningkatan yang ukup
Pertanian merupakan sektor utama segnifikan. Tanaman pangan seperti
di Kabupaten Bireuen, sebesar tanaman padi juga mengalami peningkatan
78,76persen wilayah Kabupaten Bireuen pada tahun 2014 dan 2015, hal ini
digunakan sebagai lahan pertanian. Dari disebabkan karena adanya perbaikan saluran
149.732 Hektar sebesar 15,09persen irigasi di dua Kecamatan, yaitu di
merupakan lahan pertanian sawah. Kecamatan Peudada dan Kecamatan
Sementara itu sebesar 38,86persen lahan Peusangan Siblahkrueng.
pertanian bukan sawah digunakan sebagai
lahan tegal. Lahan sawah di Kabupaten Perkembangan Distribusi Sektor
Bireuen 70,05 persen merupakan lahan Pertanian

215
Distribusi adalah kegiatan melihat tingkat perkembangan distribusi
penyaluran barang atau jasa dari produsen sektor pertanian di Kabupaten Bireuen
ke konsumen agar tersebar luas.Untuk dapat dilihat pada tabel di bawah ini.
Tabel 1. Distribusi Persentase Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Bireuen Atas
Dasar Harga Berlaku Menurut Lapangan Usaha, 2010-2015.
Lapangan Usaha 2011 2012 2013 2014* 2015**
A. Pertanian,Kehutanan, dan Jasa Pertanian 34.05 34.12 34.19 33.78 34.06
1. Pertanian, Peternakan, Dan Jasa Pertanian 23.78 23.61 24.00 23.70 24.10
a. Tanaman pangan dan hortikultura 12.76 12.89 13.51 13.17 13.82
b. Tanaman Perkebunan 3.67 3.68 3.75 3.89 3.86
c. Peternakan 5.84 5.55 5.26 5.26 5.02
d. Jasa Pertanian 1.50 1.49 1.48 1.38 1.40
2. Kehutanan 1.13 1.06 1.00 0.99 0.96
3. Perikanan 9.13 9.45 9.19 9.08 9.00
Sumber : BPS Kabupaten Bireuen 2016
*Angka sementara
**Angka sangat sementara

Dari tabel 1 dapat dilihat bahwa penurunan sebesar 0.41% dari tahun
distribusi pertanian di Kabupaten Bireuen sebelumnya.Pada tahun 2015 distribusi
mengalami peningkatan pada tahun 2012 di pertanian kembali stabil dengan
bidang tanaman pangan dan hortikultura peningkatan persentase sebesar 0.28% dari
sebesar 0.13% dan bidang peternakan tahun sebelumnya.
mengalami penurunan persentase sebesar Bidang yang mengalami
0.29%. Namun pada tahun 2013 bidang penurunan setiap tahunnya adalah bidang
tanaman pangan dan hortikultura kehutanan, ini disebabkan oleh pengalihan
mengalami peningkatan sebesar 0.75%, lahan kehutanan menjadi lahan
sedangkan di bidang peternakan mengalami perkebunan oleh masyarakat sekitar yang
penurunan persentase sebesar 0.58% dari menempati di daerah tersebut. Dinas
tahun sebelumnya. Sedangkan pada tahun Perkebunan dan Kehutanan Kabupaten
2011 tanaman perkebunan memiliki Bireuen megadakan program kegiatan yag
persentase sebesar 3.67%, yang berarti akan dilakasanakan kedepannya dengan
mengalami peningkatan pada setiap tujuan meningkatkan produksi kebun
tahunnya. kakao (Dinas Perkebunan dan Kehutanan
Bidang yang mengalami Kabupaten Bireuen).
peningkatan paling tinggi adalah pada
bidang tanaman pangan dan hortikultura, PDRB Per Kapita Kabupaten Bireuen
bidang ini mengalami peningkatan Untuk melihat gambaran tingkat
persentase pada setiap tahunnya. Setiap kesejahteraan masyarakat, maka diperlukan
bidang mengalami peningkatan persentase data PDRB per kapita yang merupakan
pada tiap tahunnya, pada tahun 2013 terjadi salah satu indikator ukuran tingkat
peningkatan persentase di bidang pertanian, kesejahteraan masyarakat di suatu daerah.
dimana pada tahun 2012 persentasenya Nilai PDRB per kapita diperoleh dengan
sebesar 34.12% namun pada tahun 2013 cara membagi nilai PDRB dengan jumlah
memiliki persentase sebesar 34.19%. penduduk pertengahan tahun pada tahun
Sedangkan pada tahun 2014 distribusi yang sama. Artinya apabila persentase
pertanian di Kabupaten Bireuen mengalami pertambahan PDRB lebih besar dari

216
persentase pertambahan penduduk maka dapat digunakan langsung untuk
PDRB per kapitanya akan semakin besar, pengambilan kesimpulan, masih harus
begitu sebaliknya. diiringi dengan indikator lainnya. Untuk
Walaupun demikian jika angka mengetahui jumlah PDRB per kapita
PDRB per kapita akan dijadikan ukuran Kabupaten Bireuen dapat dilihat pada tabel
bagi tingkat kemakmuran/kesejahteraan 2 berikut :
suatu daerah, maka angka tersebut tidak
Tabel 2. Produk Domestik Regional Bruto Perkapita Kabupaten Bireuen Atas Dasar Harga
Konstan 2010 Menurut Lapangan Usaha (Ribu Rupiah), 2011-2015.
Lapangan Usaha 2011 2012 2013 2014* 2015**
A. Pertanian,Kehutanan, dan Jasa Pertanian 6 136.1 6 163.5 6 193.1 6 062.8 6 116.2
1. Pertanian, Peternakan, Dan Jasa Pertanian 4 299.9 4 297.3 4 360.9 4 229.6 4 334.8
a. Tanaman pangan dan hortikultura 2 280.1 2 280.0 2 375.3 2 267.0 2 359.3
b. Tanaman Perkebunan 668.2 685.1 702.5 723.3 745.3
c. Peternakan 1 080.1 1 061.1 1 009.8 974.5 958.7
d. Jasa Pertanian 271.6 271.1 273.3 264.8 271.5
2. Kehutanan 211.3 204.1 201.2 207.2 198.9
3. Perikanan 1 624.9 1 662.2 1 631.0 1 625.9 1 582.5
Sumber : BPS Kabupaten Bireuen 2015
*Angka sementara
**Angka sangat sementara
Dari tabel 2 dapat dilihat jumlah Penurunan persentase yang terjadi
PDRB per kapita masing-masing lapangan pada bidang tanaman pangan dan
usaha di Kabupaten Bireuen tahun 2011- hortikultura disebabkan karena tidak
2015. Jika dibandingkan PDRB per kapita lancarnya saluran irigasi yang ada di
di semua lapangan usaha tersebut, maka beberapa kecamatan, terutama di
Tanaman pangan dan hortikultura Kecamatan Peudada dan Kecamatan
merupakan sektor yang memiliki PDRB Peusangan Siblah Krueng. Kecamatan
per kapita terbesar dengan rata-rata tahun Peudada memiliki luas lahan sawah irigasi
2011-2015 sebesar Rp 2.312,34 dan sektor yang cukup luas, dengan tidak lancarnya
kehutanan memiliki PDRB per kapita saluran irigasi maka petani yang ada di
terkecil dengan rata-rata sebesar Rp kecamatan tersebut tidak bisa mengolah
204.54. lahan mereka untuk ditanami tanaman padi.
Selanjutnya dapat dilihat juga Sektor yang mengalami penurunan
bahwa PDRB per kapita Kabupaten setiap tahunnya adalah sektor kehutanan,
Bireuen mengalami kenaikan dari tahun ini disebabkan karena adanya pengalihan
2011 sampai tahun 2013, namun terjadi fungsi lahan yang dilakukan oleh Dinas
penurunan pada tahun 2014 dengan Perkebunan dan Kehutanan menjadi lahan
perbandingan Rp. 6.193,1 pada tahun perkebunan tanaman kakao. Jika dilihat
2013 sedangkan pada tahun 2014 Rp. pada tabel 2, maka sektor yang memiliki
6.062,8. Pada tahun 2015 PDRB per peningkatan setiap tahunnya adalah sektor
kapita Kabupaten Bireuen kembali stabil tanaman perkebunan. Bukan hanya karena
sebesar Rp. 6.116,2. Penurunan pada adanya peningkatan pada tanaman kakao,
tahun 2014 terjadi karena penurunan yang namun juga karena adanya peningkatan
cukup drastis dari sektor peternakan dan pada tanaman kelapa dan pinang. Pada
tanaman pangan dan hortikultura. tahun 2015 terjadi peningkatan pada
tanaman pinang sebesar 2.79 persen dari

217
tahun sebelumnya. Jenis tanaman dapat mencerminkan kemajuan yang
perkebunan yang di budidayakan di dicapai oleh daerah tersebut. Peningkatan
Kabupaten Bireuen adalah karet, kelapa, ekonomi yang dicapai akan dapat
kopi, lada, kakao dan lainnya. diketahui dengan melihat laju
pertumbuhan PDRB daerah tersebut. Laju
Laju Pertumbuhan PDRB Kabupaten pertumbuhan PDRB provinsi merupakan
Bireuen resultan dari pertumbuhan di
Kegiatan ekonomi suatu daerah kabupaten/kota, meskipun besaran hasil
biasanya diukur dari tingkat hitungan tersebut secara matematis dapat
perkembangan pendapatan daerah yang menunjukkan perbedaan.
Tabel 3. Laju Pertumbuhan Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Bireuen Atas
Dasar Harga Berlaku Menurut Lapangan Usaha (Persen) 2011-2015.
Lapangan Usaha 2011 2012 2013 2014* 2015**
A. Pertanian,Kehutanan, dan Jasa Pertanian 9.64 7.80 7.90 4.59 7.72
1. Pertanian, Peternakan, Dan Jasa Pertanian 9.04 6.80 9.44 4.56 8.62
a. Tanaman pangan dan hortikultura 9.61 8.66 12.82 3.22 12.11
b. Tanaman Perkebunan 12.53 7.76 9.62 9.90 6.08
c. Peternakan 5.76 2.14 2.13 5.89 1.84
d. Jasa Pertanian 9.08 6.74 6.92 -1.54 8.36
4. Kehutanan -0.80 0.66 1.20 5.61 3.02
5. Perikanan 12.72 11.29 4.80 4.58 5.88
Sumber : BPS Kabupaten Bireuen 2015
*Angka sementara
**Angka sangat sementara
Dari tabel 3 dapat dilihat bahwa Tanaman pangan dan hortikultura
laju pertumbuhan PDRB Kabupaten mengalami peningkatan sebesar 8.89
Bireuen mengalami peningkatan pada persen dari tahun sebelumnya. Hal ini
tahun 2011 dengan persentase sebesar terjadi karena adanya perbaikan saluran
9.64%. Namun pada tahun 2012 irigasi di Kecamatan Peudada oleh
persentase laju pertumbuhan PDRB pemerintah daerah, dengan adanya
Kabupaten Bireuen mengalami penurunan perbaikan saluran irigasi maka masyarakat
dari tahun sebelumnya dari 9.64% pada di Kecamatan Peudada bisa kembali
tahun 2011 namun pada tahun 2012 membudidayakan tanaman padi. Dan
menjadi 7.80%. sektor perikanan mengalami penurunan
Sedangkan pada tahun 2013 terjadi dari setiap tahunnya, dari tahun 2011
peningkatan di bidang tanaman pangan dan sebesar 12.72% menjadi 5.88% pada
hortikultura sebesar 4.16% dari tahun tahun 2015. Penurunan ini terjadi karena
sebelumnya. Bukan hanya di bidang banyaknya petani tambak yang gagal
tanaman pangan dan hortikutura yang panen di setiap tahunnya.
mengalami peningkatan namun di bidang Gagal panen tersebut terjadi karena
perkebunan juga mengalami peningkatan seringnya terjadi banjir bandang yang
sebesar 1.86%. Namun terjadi penurunan terjadi di beberapa kecamatan, seperti yang
yang cukup drastis pada tahun 2014 dengan terjadi di Kecamatan Pandrah dan
penurunan sampai 4.59 persen dari 7.90 Kecamatan Simpang Mamplam.
persen pada tahun 2013. Pada tahun 2015 Penyebabnya bukan hanya karena adanya
terjadi peningkatan PDRB sebesar 3.13 banjir bandang, namun juga karena banyak
persen. hasil tambak yang mati pada saat pasca
panen. Sedangkan sektor perkebunan adalah

218
sektor dengan persentase rata-rata sebesar Untuk melihat besarnya peranan
5.336 persen dari tahun 2011 sampai tahun dari sektor pertanian terhadap wilayah
2015. Kabupaten Bireuen dalam penelitian ini
Sektor peternakan di Kabupaten mengunakan metode deskriptif kualitatif.
Bireuen di bagi menjadi dua kelompok, yaitu Deskriptif kualitatif adalah metode yang
kelompok ternak besar dan ternak kecil. menggambarkan secara menyeluruh
Yang termasuk kedalam ternak besar adalah tentang pendapatan (nilai tambah) dari
sapi, kerbau dan kuda, sedangkan kelompok data PDRB di Kabupaten Bireuen atas
ternak kecil adalah seperti domba, kambing dasar harga konstan 2010 tahun 2011-
dan babi. Populasi ternak besar di Kabupaten 2015.
Bireuen pada tahun 2015 sebesar 73.748 Seperti yang telah diungkapkan
ekor. sebelumnya bahwa sektor pertanian dalam
Jumlah ini mengalami kenaikan arti luas mempunyai kontribusi yang
dengan perbandingan di tahun 2014 sebesar - cukup besar terhadap perekonomian
2.09 persen sedangkan pada tahun 2015 Kabupaten Bireuen. Selama periode 2011-
sebesar 1.15 persen. Sedangkan 2015 sektor pertanian menyumbang lebih
perkembangan populasi ternak kecil dari sepertiga dari total PDRB Kabupaten
mengalami penurunan sebesar 3.69 persen Bireuen. Sektor Pertanian sangat berperan
dari tahun sebelumnya dengan besaran 63.683 dalam pembangunan Kabupaten Bireuen,
ekor. Rata-rata laju pertumbuhan PDRB ini dapat dilihat dari besarnya kontribusi
Kabupaten Bireuen dilihat dari sektor sektor pertanian untk PDRB Kabupaten
pertanian pada periode 2011-2015 adalah Bireuen. Peningkatan kontribusi sektor
sebesar 2.27 persen, yang berarti angka yang pertanian karena meningkatnya hasil
rendah jika dibandingkan dengan luasnya tanaman pangan dan perkebunan. Untuk
lahan pertanian yang ada di Kabupaten lebih jelasnya, kontribusi sektor pertanian
Bireuen. terhadap PDRB Kabupaten Bireuen dapat
dilihat pada tabel 4 berikut:
Analisis Peranan Sektor Pertanian di
Kabupaten Bireuen.
Tabel 4. Kontribusi sektor/sub sektor pertanian terhadap PDRB Kabupaten Bireuen tahun
2010-2015 (%)
Lapangan Usaha 2011 2012 2013 2014* 2015**
A. Pertanian,Kehutanan, dan Jasa Pertanian 34.88 35.51 36.46 40.87 43.84
1. Pertanian, Peternakan, Dan Jasa Pertanian 26.78 27.28 28.12 32.36 35.34
a. Tanaman pangan dan hortikultura 18.15 18.35 18.66 18.77 18.83
b. Tanaman Perkebunan 2.10 2.20 2.40 10.59 13.18
c. Peternakan 6.35 6.54 6.86 2.85 3.15
d. Jasa Pertanian 0.18 0.19 0.20 0.15 0.18
2. Kehutanan 0.20 0.22 0.24 0.24 0.20
3. Perikanan 7.90 8.01 8.10 8.27 8.30
Dari tabel 4 dapat dilihat bahwa kontribusi sebesar 38.31 % selama tahun
kontribusi sektor pertanian terhadap 2011-2015. Selanjutnya dapat diketahui
PDRB Kabupaten Bireuen selama periode juga bahwa sumbangan sektor pertanian
2011-2015 cukup berfluktuasi. Kontribusi terhadap PDRB Kabupaten Bireuen
tertinggi terjadi pada tahun 2015 yaitu mengalami pada setiap tahunnya dari tahun
sebesar 43.84 %, sedangkan kontribusi 2011-2015, yaitu sebesar 34.88% pada
terendah terjadi pada tahun 2011 yaitu tahun 2011 meningkat menjadi 43.84%
sebesar 34.88 % dengan rata-rata pada tahun 2015. Jika dilihat lebih

219
lanjut, maka dapat diketahui bahwa produktivitas pada tahun 2015 sebesar 1.150
peningkatan ini disebabkan oleh kg/ha, dan Kecamatan Makmur memiliki
meningkatnya kontribusi sub sektor produktivitas pada tahun 2015 sebesar
tanaman pangan dan hortikultura, 1.140kg/ha. Sedangkan bidang yang
perkebunan dan perikanan. Bidang mengalami penurunan setiap tahunnya
perikanan mengalami peningkatan setiap adalah di bidang peternakan, dari 6.86%
tahunnya dari 7.90% di tahun 2011 dan pada tahun 2013 menjadi 2.85% di tahun
8.30% pada tahun 2015. Data perikanan 2014 dan 3.15% pada tahun 2015.
pada tahun 2015 mencatat bahwa produksi Penurunan ini terjadi karena adanya
terbesar perikanan laut besar dari ikan penurunan dari populasi ternak kecil sebesar
tongkol sebesar 5.078,18 ton, disusul oleh 3.69 persen dari tahun sebelumnya.
ikan teri sebanyak 1.173,95 ton. Sementara (Bireuen dalam Angka, 2016)
produksi perikanan kolam yang paling besar Populasi ternak besar di Kabupaten
berasal dari Kecamatan Peusangan, dengan Bireuen hanya sapi dan kerbau, sedangkan
produksi sebesar 20.3 ton. kecamatan yang memiliki produktivitas sapi
Sektor perkebunan mengalami terbesar adalah Kecamatan Juli dan
peningkatan yang cukup signifikan, Kecamatan Jeumpa. Produktivitas sapi di
tanaman perkebunan meningkat sebesar Kecamatan Juli pada tahun 2015 sebesar
2.59 persen dari tahun sebelumnya. 6.189 ekor, dengan jumlah sapi betina
Tanaman perkebunan juga memiliki sebesar 4.400 ekor dan jumlah sapi jantan
peningkatan persentase yang cukup sebesar 1.789 ekor. Sedangkan
signifikan dari tahun sebelumnya, pada produktivitas sapi di Kecamatan Jeumpa
tahun 2013 memiliki persentase sebesar tahun 2015 sebesar 5.845 ekor, dengan
2.40 persen namun pada tahun 2014 jumlah sapi betina sebesar 4.026 ekor dan
memiliki persentase sebesar 10.59 persen. jumlah sapi jantan sebesar 1.819 ekor.
Ini terjadi karena luasnya lahan kehutanan Besarnya kontribusi pertanian
yang di alih fungsikan lahannya menjadi terhadap PDRB Kabupaten Bireuen lebih
lahan perkebunan kakao. dari sepertiga dari keseluruhan PDRB
Pada tahun 2015 di Kabupaten Kabupaten Bireuen. Peningkatan PDRB
Bireuen,luas tanaman perkebunan kelapa dari sektor pertanian terjadi karena
paling luas sebesar 15.513,3 hektar, meningkatnya persentase di bidang tanaman
sementara pinang seluas 7.793,5 hektar. pangan dan hortikultura pada setiap
Untuk besarnya jumlah produksi tanaman tahunnya. Pada tabel di atas dapat di ketahui
perkebunan Kabupaten Bireuen tahun 2015, bahwa tanaman pangan dan hortikultura
produksi dari pinang paling besar jika terus meningkat di setiap tahunnya, ini
dibandingkan dengan tanaman perkebunan disebabkan karena adanya perbaikan pada
lainnya. Jumlah produksi tanaman pinang saluran irigasi di beberapa kecamatan.
adalah sebesar 11.447,5 ton, jumlah ini naik Terutama di Kecamatan Peudada yang
sebesar 2.79 persen dari jumlah tahun memiliki luas lahan sawah irigasi yang
sebelumnya. Kecamatan yang memiliki cukup luas.
produktivitas tanaman pinang tertinggi
adalah Kecamatan Peusangan Selatan, Peranan Sektor Pertanian di
kemudian di susul oleh Kecamatan Kabupaten Bireuen
Peusangan SiblahKreung dan Kecamatan Sektor pertanian di Kabupaten
Juli. Sedangkan kecamatan yang memiliki Bireuen terbagi menjadi beberapa bidang,
produktivitas tanaman kelapa tertinggi yaitu bidang tanaman pangan dan
adalah Kecamatan Jangka dan Kecamatan hortikultura, bidang tanaman perkebunan,
Makmur. Kecamatan jangka memiliki bidang pertenakan, kehutanan dan bidang

220
perikanan. Sektor pertanian sangat yang ada di Kabupaten Bireuen (Bireuen
berperan dalam pembangunan wilayah Dalam Angka 2015).
Kabupaten Bireuen, hal ini dapat dilihat Peran sektor pertanian bukan hanya
berdasarkan kontribusi sektor pertanian terjadi pada penyerapan tenaga kerja yang
dalam pembangunan wilayah Kabupaten ada di Kabupaten Bireuen, sektor pertanian
Bireuen. juga berperan dari segi pembangunan.
Sektor tanaman pangan dan Adanya beberapa pembangunan di
hortikultura adalah salah satu sektor yang di Kabupaten Bireuen, seperti perbaikan dan
budidayakan di Kabupaten Bireuen, sektor pembangunan saluran irigasi di beberapa
tanaman pangan yang menjadi primadona Kecamatan. Dengan adanya pembangunan
Kabupaten Bireuen adalah tanaman padi beberapa jalan di beberapa daerah,
kedelai. Pada tahun 2014 dan 2015 tanaman perbaikan infrastruktur jalan tersebut
padi dan kedelai mengalami peningkatan bertujuan untuk memudahkan
yang signifikan. Sektor tanaman pangan pengangkutan hasil pertanian yang akan di
dan hortikultura salah satunya adalah distribusikan ke beberapa daerah.
tanaman padi, pada tahun 2015 produksi Peranannya tidak hanya terhadap
padi tercatat sebesar 269.924 ton dengan ketahanan pangan tetapi juga menjadi
luas panen sebesar 42.959 hektar. penarik bagi pertumbuhan industri hulu dan
Sementara produktivitasnya mencapai 62,83 pendorong pertumbuhan industri hilir, yang
kuintal per hektar. Bukan hanya tanaman kontribusinya cukup besar pada
padi, namun tanaman kedelai juga memiliki pertumbuhan ekonomi. Disamping itu sub
peningkatan produksi. sektor pertanian juga berperan penting
Pada tahun 2015 produksi tanaman dalam penyediaan lapangan kerja,
kedelai sebesar 14.418 ton, kemudian konservasi dan pelestarian sumber daya
disusul dengan tanaman jagung sebesar alam, penuntasan kemiskinan, memelihara
5.331 ton, serta ubi kayu dan ubi jalar nilai – nilai sosial dan lembaga di
masing-masing sebesar 3.321 ton dan 548 Kabupaten Bireuen.
ton. Adapun kacang tanah dan kacang hijau
cenderung kecil yaitu sebesar 165 ton dan KESIMPULAN
330 ton. Kecamatan Jeumpa adalah Pertumbuhan ekonomi Kabupaten
kecamatan yang memproduksi kedelai dan Bireuen dapat dilihat dari nilai PDRB atas
jagung tertinggi pada tahun 2015, yaitu dasar harga konstan dan atas dasar harga
sebesar 4.068 ton untuk tanaman kedelai berlaku. Stuktur perekonomian Kabupaten
dan 3.947 ton untuk tanaman jagung. Bireuen pada tahun 2015 di dominasi oleh
(Bireuen dalam Angka, 2016). sektor pertanian, yaitu mencapai 43.84
Dengan terjadinya peningkatan pada persen. Bidang yang paling
tanaman padi dan kedelai maka pendapatan mendominasikan pada pertanian adalah
petani dan masyarakat juga mengalami bidang tanaman pangan dan hortikultura.
peningkatan, karena di Kabupaten Bireuen Peran sektor pertanian terhadap PDRB
80% dari masyarakat adalah petani dan Kabupaten Bireuen setiap tahunnya selalu
khususnya adalah petani tanaman padi dan meningkat, karena terjadinya peningkatan
kedelai. Peran sektor pertanian juga dapat dari kontribusi persentase tanaman pangan
dilihat dari banyaknya penyerapan tenaga dan hortikultura serta perikanan. Sektor
kerja yang dibutuhkan pada sektor pertanian sangat berperan dalam
pertanian. Dengan adanya beberapa pabrik meningkatkan pembangunan wilayah di
hasil pengolahan hasil pertanian, maka Kabupaten Bireuen, terutama di bidang
penyerapan tenaga kerja akan semakin penyerapan tenaga kerja dan pendapatan
meningkat, serta mengurangi pegangguran pertani dan masyarakat.

221
DAFTAR PUSTAKA Soekarwati . 2006. Peranan Sektor Pertanian
Arsyad,. 2005. Peranan Sektor Pertanian . Erlangga Jakarta.
Dalam Pembangunan Wilayah. Sadono.Sukirno. 2005. Pertumbuhan dan
Bogor. Pembangunan Ekonomi.Yogyakarta.
BPS. 2014. Pendataan Sosial Ekonomi Statistik Daerah Kecamatan Juli 2015.
Tahun 2014. Kabupaten Bireuen : Bireuen .
Badan Pusat Statistik. Todaro.2006. Peranan Sektor Pertanian
Bireuen Dalam Angka 2015 Dalam Pembangunan Ekonomi.
Badan Pusat Statistik Kabupaten Bireuen Erlangga. Jakarta.
2016 Todaro,Michael P. 2007. Pembangunan
Conuelo G. Cevilla, dkk.2008., Pengantar Ekonomi Di Dunia Ketiga. Erlangga.
Metode Penelitian. Jakarta.
Jakarta.Universitas Indonesia. Tarigan,Robinson. 2006. Ekonomi Regional
Djaja Sudarma,. 2008. Pengantar Metode Teori dan Aplikasi. PT Bumi Aksara.
Penelitian Kualitatif. Jakarta. Jakarta.
Djojohadikusumo.2005. Pembangunan Tarigan. 2005. Dasar-dasar Wilayah dan
Ekonomi Daerah. Jakarta. Pembangunan Wilayah. PT Bumi
Michel P. Todaro. Stephen C.Smith. 2012. Aksara Jakarta.
Teori Pembangunan Ekonomi
Klasik.

222

Anda mungkin juga menyukai