Anda di halaman 1dari 3

Nama : Fadil Ananta Piskha

NIM : 19181018
Judul Jurnal : Keynesian Dynamics without the LM Curve: Implications of Underlying
Open Market Operations.

A. Tujuan Penelitian
Jurnal ini berkaitan dengan literature yang berkembang yang mengabungkan fungsi
reaksi suku bunga dari bank sentral dengan persamaan IS dan hubungan kurva Philips.
Dibtuhkan model oleh HJB Taylor dan D. Romer, dengan asumsi operasi pasar terbuka
membuat dinamika dari obligasi dan uang secara eksplisit. Sebagai pendapatan, konsumsi
melalui disposable income, seharusnya tergantung pada pembayaran bunga obligasi. Dari
sistem tersebut memungkinkan bahwasannya sistem tersebut mungkin tidak stabil, karena
tidak ada koefisien dalam model Taylor mampu mencapai stabilitas local. Investigasi
numeric menunjukkan bahwa stabilitas dan ketidakstabilan dapat dicapai dengan nilai
parameter yang wajar. Disisi lain, konvergensi penuh dan divergensi keduanya sangat
lambat.
B. Model Analisis yang digunakan dan Literatur Review
Model yang digunakan dalam journal ini adalah IS – MP – IA Model. Dimana
menurut Romer pendekatan IS – MP – IA, dimana MP dan IA berarti kebijakan moneter
dalam penyesuaian kebijakan dan inflasi. Menurut Taylor (2001) model ini menggabungkan
ide Keynes bahwa permintaan agregat akan mempengaruhi GDP riil, sehingga hal ini akan
menciptakan ide-ide baru tentang bank central dan bagaimana ekspektasi dan inflasi
menyesuaikan dari waktu ke waktu.
MP kebijakan moneter, yang berarti bank sentral menetapkan tingkat bunga dan
mempertimbangkan reaksi tingkat bunga terhadap inflasi saja, tetapi juga berpengaruh pada
aktifitas perekonomian. Dengan demikian, menunjukkan tingkat bunga nominal oleh I,
tingkat inflasi oleh P, rasio output-modal yang digunakan sebagai ukuran pemanfaatan
kapasitas oleh Y, dan menjadikan tingkat bunga riil pada titik ekuilibrium. Kemudian AP
menjadi A positif, dan bukan koefisien negatif. Pernyataan tersebut dapat diasumsikan
sebagai berikut :
Mengenai Model IS, journal menyatakan bahwasannya IP sebagai tingkat bunga riil
dan menganggap bahwa kondisi keseimbangan sementara untuk pasar barang adalah already
solved untuk rasio output-modal. Dengan demikian Y dapat direpresentasikan sebagai A
penurunan fungsi IP.

Untuk memastikan adanya ekulibrium jangka panjang, bank sentral harus menetapkan
suku bunga pada tingkat yang sesuai yang membuat kurva IS melengkung.
C. Hasil dan Pembahasan
Makalah ini berkaitan dengan literature yang berkembang yang menggabungkan
antara minat menilai fungsi reaksi bank sentral dengan persamaan hubungan kurva IS dan
Phillips, pendekatan ini mengabaikan dinamika obligasi dan uang yang mempunyai pengaruh
kepada jenis kebijakan moneter. Model dari Taylor dan Romer yang menyatakan bahwa suku
bunga ditegaskan oleh operasi pasar terbuka. Obligasi bertidak atas permintaan agregat,
dengan asumsi konsumsi tersebut tergantung pada pendapatan yang dapat diabaikan, dan
terdiri dari Bunga pembayaran obligasi.
Hasil dari analisis stabilitas adalah kemungkinan ketidakstabilan total. Hal ini adalah
nilai dari koefisien inflasi dan output dalam aturan Taylor yang menyatakan bank sentral
dapat mengadopsi pada posisi steady-state selalu tidak stabil, sedangkan pada model Taylor-
Romer Model jelas stabil, inovasi dari jurnal ini tentang umpan balik obligasi pada sisi
permintaan yang minimal, dan juga umpan balik otomatis dari obligasi itu sendiri adalah A
yang negatif. Pengujian yang numeric membuktikan bahwa keduanya stabis dan
ketidakstabilan dapat disebabkan oleh konfigurasi parameter.
otomatis dari obligasi itu sendiri adalah a yang negatif. Penyelidikan numerik yang
cermat membuktikan bahwa keduanya stabil dan ketidakstabilan dapat disebabkan oleh
konfigurasi parameter. Dalam jangka panjang, ekonomi tidak aman dari ketidakstabilan,
karena adanya scenario parameter bahkan ketidakstabilan total. Dalam jangka menengah,
nilai output kembali kenormal dan inflasi kembali menuju nilai targetnya. Dan penelitian ini
menyatakan ketimpagan dari obligasi dan uang. Diduga sektor keuangan lebih dominan
dalam mempengaruhi aset yang pada akhirnya harus mempengaruhi ekonomi.
D. Saran
1. Dalam jangka menengah nilai output kembali normal dan inflasi sesuai dengan
target, tatapi dalam jangka panjang ekonomi tidak stabil. Bank sentral sebaiknya
menetapkan kebijakan antara suku bunga dengan obligasi pada pasar uang.
2. Dalam operasi pasar terbuka akan berpengaruh kepada perekonomian, maka dari
itu peningkatan transaksi dan arus dana antarnegara harus ditingkatkan. Karena
pendanaan invests pada suatu negara tidak hanya terbatas penjualan saham dan
obligasi tetapi dapat berasal juga dari penanaman modal asing (FDI), pinjaman
luar negeri serta surat surat berharga yang dibeli oleh investor asing.
3. Dalam jangka panjang tidak terjadinya kestabilan pada perekonomian, hal ini
harus diperhatikan secara detail dalam aliran dana dari luar negeri yang akan
mempengaruhi jumlah uang beredar, suku bunga, dan nilaitukar dalam
perekonomian yang pada akhirnya akan berpengaruh kepada pertumbuhan
ekonomi dan inflasi.

Anda mungkin juga menyukai