Anda di halaman 1dari 14

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Sakit merupakan suatu kondisi yang pernah dirasakan oleh hampir seluruh
masyarakat di dunia. Hal ini membuat masyarakat mencari pengobatan untuk
penyembuhan penyakitnya. Ada berbagai macam pengobatan yang digunakan oleh
masyarakat diantaranya pengobatan medis dan non medis. Pengobatan medis adalah
pengobatan dengan disiplin kedokteran menggunakan teknik medis dan obat medis.
Sedangkan pengobatan non medis atau pengobatan alternatif dalah pengobatan selain
medis, baik itu pengobatan tradisional maupun pengobatan temuan baru.

Pengobatan tradisional merupakan salah satu jenis dari pengobatan alternatif.


Pengobatan tradisional adalah pengobatan dan/atau perawatan dengan cara dan obat
yang mengacu pada pengalaman dan keterampilan turun-temurun secara empiris yang
dapat dipertanggungjawabkan dan diterapkan sesuai dengan norma yang berlaku di
masyarakat.

Saat ini pengobatan tradisional banyak diminati oleh masyarakat. Pengobatan


tradisional yang lebih dikenal dengan sebutan Battra. Battra merupakan bagian
integral dari kebudayaan, karena konsep mengenai kondisi sakit dan cara
pengobatannya itu tidak berdiri sendiri, tetapi terintegrasi dengan kebudayaan
lainnya. Masih digunakannya cara pengobatan tradisional di kalangan masyarakat
pendukungnya disebabkan fungsinya mampu memenuhi persyaratan yang
berhubungan dengan kesehatan. Menurut World Health Organization (WHO), negara-
negara di Afrika, Asia dan Amerika Latin menggunakan obat tradisional (herbal)
sebagai pelengkap pengobatan primer yang mereka terima. Bahkan di Afrika,
sebanyak 80% dari populasi menggunakan obat herbal untuk pengobatan primer
(WHO, 2003). Faktor pendorong terjadinya peningkatan penggunaan obat tradisional
di negara maju adalah usia harapan hidup yang lebih panjang pada saat prevalensi
penyakit kronik meningkat, adanya kegagalan penggunaan obat modern untuk
penyakit tertentu diantaranya kanker, serta semakin luas akses informasi mengenai
obat tradisional di seluruh dunia.

WHO merekomendasi penggunaan obat tradisional termasuk obat herbal


dalam pemeliharaan kesehatan masyarakat, pencegahan dan pengobatan penyakit,
terutama untuk kronis, penyakit degeneratif dan kanker. Hal ini menunjukan
dukungan WHO untuk “back to nature” yang dalam hal yang lebih menguntungkan.
Untuk meningkatkan keselektifan pengobatan dan mengurangi pengaruh musim dan
tempat asal tanaman terhadap efek, serta lebih memudahkan standarisasi bahan obat
maka zat aktif diekstraksi lalu dimurnikan sampai diperoleh zat murni. Di Indonesia
dari tahun ke tahun terjadi peningkatan produksi obat tradisional.

Badan kesehatan Dunia PBB ( World Health Organization ) menunjukkan


kepedulian tentang perkembangan dan pengembangan pengobatan tradisional.
Bahkan, badan dunia ini sudah mengeluarkan buku panduan umum penelitian
pengobatan tradisional. Dalam buku panduan ini, dikemukakan metodologi penelitian
dan evaluasi penelitian terhadap jenis pengobatan tradisional. Sementara jenis
pengobatan alternative yang dikembangkan dan dijadikan kajiannya, dikelompokkan
menjadi dua jenis, yaitu pengobatan berdasarkan herbal dan terapi yang berdasarkan
prosedur tradisional, yang termasuk ke dalam pengobatan alternative herbal, yaitu
penggunaan bahan asli tanaman seperti bunga, buah – buahan, akar, atau bagian lain
dari tumbuhan yang digunakan untuk pengobatan. Pengolahan herbal (herbal
preparation). Pengolahan tumbuhan dilandaskan pada produk tumbuhan yang sudah
diselesaikan, atau beberapa produk pengolahan tanaman hasil dari ekstrasi, pelarutan
fraksianisasi, purifikasi, konsentrasi atau proses pengolahan fisikawi. Jenis
pengobatan alternative yang kedua adalah terapi. Terapi yang dilandaskan pada
prosedur tradisional adalah terapi – terapi yang digunakan dengan teknik bervariasi,
terutama yang tanpa menggunakan medikasi. Misalnya akupuntur dan teknik – teknik
chiropractic, osteopathy, manual therapies, qigong, tai ji, yoga, naturopathy, thermal
medicine dan terapi fisik lainnya.

Saat ini istilah pengobatan tradisional lebih dikenal dengan pengobatan


alternative. Hal tersebut dikarenakan masyarakat menggunakan pengobatan tersebut
sebagai pengganti dari system pengobatan modern. Pengobatan alternative
dimaksudkan sebagai bentuk pelayanan pengobatan yang menggunakan cara, alat,
atau bahan yang tidak termasuk dalam standar pengobatan kedokteran modern (
pelayanan kedokteran standar ) dan dipergunakan sebagai alternative atau pelengkap
pengobatan kedoktean modern tersebut.

1.2 Tujuan
Diharapkan setelah membaca makalah ini dapat menambah wawasan tentang:
1. Pengobatan tradisional
2. Jenis pengobatan tradisional
3. Kelebihan dan kekurangan pengobatan tradisional
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

a. Pengobatan Tradisional
Pengobatan tradisional adalah jumlah total pengetahuan, ketrampilan dan
praktek – praktek yang berdasarkan pada teori-teori, keyakinan dan pengalaman
masyarakat yang mempunyai adat budaya yang berbeda, baik dijelaskan atau
tidak, digunakan dalam pemeliharaan kesehatan serta dalam pencegahan,
diagnosa perbaikan atau pengobatan penyakit secara fisik maupun mental (WHO,
2000).
Pengobatan tradisional adalah salah satu cabang pengobatan alternatif
yang bisa didefenisikan sebagai cara pengobatan yang dipilih oleh seseorang bila
cara pengobatan konvensional (medis) tidak memberikan hasil yang memuaskan
(Asmino, 1995).
Pengobatan tradisional bertujuan untuk mewujudkan kesembuhan bagi
seseorang yang sering dikenal dengan alternative pengobatan diluar medis.
Pelayanan kesehatan tradisional diwujudkan pada pengalaman dan ketrampilan
yang didapat secara turun temurun. Pengobatan tradisional dalam
perkembangannya dibagi menjadi dua yaitu: ada yang bersifat
tradisionalmirrasional dan tradisional rasional (pengobatan tradisional yang
diteliti secara ilmiah.
Pengobatan tradisional sebagai salah satu pengobatan diluar ilmu
kedokteran juga dirumuskan pada pasal 12 Ayat (1) dan (2) Kepmenkes No.
1076/MENKES/SK/VII/2003 tentang Penyelenggaraan Pengobatan Tradisional
bahwa pengobatan tradisional merupakan salah satu upaya pengobatan dan atau
ilmu keperawatan. Pengobatan tradisional sebagaimana yang dimaksud pada
Ayat (1) dilakukan sebagai upaya peningkatan kesehatan, pencegahan penyakit,
penyembuhan penyakit dan atau pemulihan kesehatan. Berdasarkan rumusan
diatas dapatdisimpulkan bahwa pengobatan tradisional merupakan sarana
penyembuhan yang mendukung pemerintah dalam upaya memberikan pelayanan
kesehatan kepada masyarakat.
b. Jenis – Jenis Pengobatan Tradidsional
Menurut Asmino (1995), pengobatan tradisional ini terbagi menjadi dua
yaitu cara penyembuhan tradisional atau traditional healing yang terdiri dari
pijatan, kompres, akupuntur dan sebagainya serta obat tradisional atau traditional
drugs yaitu menggunakan bahan-bahan yang telah tersedia dari alam sebagai obat
untuk menyembuhkan penyakit. Obat tradisional ini terdiri dari tiga jenis yaitu
pertama dari sumber nabati yang diambil dari bagian-bagian tumbuhan seperti
buah, daun, kulit batang dan sebagainya. Kedua, obat yang diambil dari sumber
hewani seperti bagian kelenjar-kelenjar, tulang-tulang maupun dagingnya dan
yang ketiga adalah dari sumber mineral atau garam-garam yang bisa didapatkan
dari mata air yang keluar dari tanah contohnya, air mata air zam-zam yang
terletak di Mekah Mukarramah.
1. Obat Herbal

Obat herbal didefinisikan sebagai obat-obat yang dibuat dari bahan alami
seperti tumbuhan yang sudah dibudidayakan maupun tumbuhan liar. Selain itu,
obat herbal juga bisa terdiri dari obat yang berasal dari sumber hewani, mineral
atau gabungan antara ketiganya (Mangan, 2003). Sebanyak 150,000 daripada
250,000 spesis tumbuhan yang diketahui di dunia adalah berasal dari kawasan
tropika. Di Malaysia sahaja, kira-kira 1,230 jenis spesies tumbuhan telah lama
digunakan di dalam rawatan tradisional (Dharmaraj, 1998). Kaum Melayu
misalnya sering menggunakan akar susun kelapa (Tabernaemontana divaricata),
akar melur (Jasminum sambac), bunga raya (hibisus rosa sinensis) dan ubi
memban (marantha arundinacea) untuk rawatan kanser (Dharmaraj, 1998).
Dalam pengobatan tradisional ini, memang masih kurang data-data laboratorium
tentang khasiat serta manfaat tanaman-tanaman tersebut. Oleh sebab itu, di
kalangan ahli dokter moderan menganggap pengobatan alternatif ini kurang
ilmiah karena tidak didukung dengan data klinis yang valid. Para ahli pengobatan
tradisional ini pada dasarnya melihat kesehatan sebagai satu pendekatan holistik
di mana jika adanya berlaku gangguan pada salah satu organ tubuh maka ini akan
menyebabkan ketidakseimbangan pada organ tubuh yang lainnya. Tujuan utama
pengobatan ini dilakukan lebih kepada penyembuhan dengan menyeimbangkan
kondisi organ-organ ini dan bukan hanya untuk menghilangkan gejala sahaja
(Mursito, 2002)

Keuntungan Penggunaan Obatan Herbal Keuntungan utama dalam


menggunakan obatan herbal ini adalah biayanya yang murah (Moh, 1998). Ini
karena mudahnya dapat bahan baku ini termasuklah bisa ditanam sendiri di
halaman rumah sebagai bekalan. Kebanyakan tumbuhan ini mudah membesar
dan tidak memerlukan kos penjagaan yang tinggi jika ditanam sendiri. Selain itu,
efek samping yang ditimbulkannya relatif kecil sehingga lebih aman digunakan
daripada obat-obatan modern yang banyak efek sampingnya. Malah di kalangan
masyarakat, obat herbal ini dianggap tidak memiliki efek samping walaupun
sebenarnya dalam setiap tumbuhan ini memiliki bahan kimia cuma dalam dosis
yang relatif kecil sehingga tidak memberikan efek yang besar pada penggunanya
(Mangan, 2003).

2. Pijatan

Pijat adalah sebuah perlakuan ”hands-on”, di mana terapis memanipulasi otot


dan jaringan lunak lain dari tubuh untuk meningkatkan kesehatan dan
kesejahteraan. Berbagai jenis pijat dari lembut membelai hingga teknik manual
yang lebih dalam untuk memijat otot serta jaringan lunak lainnya. Pijat ini telah
dipraktikkan sebagai terapi penyembuhan selama berabad-abad yang hampir ada
dalam setiap kebudayaan di seluruh dunia. Ini dapat membantu meringankan
ketegangan otot, mengurangi stres, dan membangkitkan rasa ketenangan.
Meskipun pijat mempengaruhi tubuh secara keseluruhan, hal itu terutama
mempengaruhi aktivitas, sistem muskuloskeletal, peredaran darah, limfatik, dan
juga saraf.

Jenis yang paling umum diterapkan di Amerika Serikat dan semakin


berkembang di negara-negara lain meliputi:
a. Pijatan Aromaterapi: Minyak essensial dari tanaman dipiijat di atas kulit untuk
meningkatkan penyembuhan dan efek relaksasi dari pijatan itu. Minyak
essensial ini diyakini memiliki pengaruh kuat pada suasana hati dengan
merangsang dua struktur jauh di dalam otak yaitu sistem limbik dan
hipokampus yang merupakan penyimpan emosi dan memori.
b. Pijatan Craniosakral: tekanan lembut diterapkan pada kepala dan tulang
belakang untuk memperbaiki ketidakseimbangan dan memulihkan aliran
cairan serebrospinal di daerah-daerah tersebut.
c. Pijatan Limfatik: Pijatan yang lembut dan berirama digunakan untuk
meningkatkan aliran getah bening (cairan berwarna yang membantu melawan
infeksi dan penyakit) ke seluruh tubuh. Salah satu bentuk yang paling populer
dari pijat limfatik, drainase limfatik manual (MLD), berfokus pada
pengeringan kelebihan getah bening. MLD biasanya digunakan setelah
operasi (seperti mastektomi untuk kanker payudara) untuk mengurangi
bengkak.
d. Pijatan miofasial: tekanan lembut dan memposisi tubuh digunakan untuk
relaksasi dan peregangan otot-otot, fasia (jaringan ikat), dan struktur terkait.
Biasanya terapis fisik dan terapis pijat yang terlatih menggunakan teknik ini.
e. Terapi Polaritas: Suatu bentuk energi penyembuhan, terapi polaritas
menstimulasi dan menyeimbangkan aliran energi dalam tubuh untuk
meningkatkan kesehatan dan kesejahteraan.
f. Refleksi: teknik khusus menggunakan ibu jari dan jari diterapkan pada tangan
dan kaki. Refleksologis percaya bahwa daerah ini mengandung "titik refleks,"
atau koneksi langsung ke organ tertentu dan struktur pada seluruh tubuh.
g. Rolfing: Tekanan diterapkan pada fasia (jaringan ikat) untuk meregangkan,
memperpanjang, dan membuatnya lebih fleksibel. Tujuan dari teknik ini
adalah untuk menyelaraskan tubuh sehingga menghemat energi, melepaskan
ketegangan, dan fungsi yang lebih baik
h. Shiatsu: tekanan lembut jari tangan diterapkan terhadap titik-titik tertentu pada
tubuh untuk menghilangkan rasa sakit dan meningkatkan aliran energi
(dikenal sebagai qi) melalui jalur energi tubuh (disebut meridian)
i. Pijatan Olahraga: Sering digunakan pada atlet profesional dan individu aktif
lainnya, pijatan olahraga dapat meningkatkan kinerja dan mencegah serta
mengobati cedera yang berhubungan dengan olahraga.
j. Pijatan Swedia: Berbagai stroke dan teknik tekanan yang digunakan untuk
meningkatkan aliran darah ke jantung, menghilangkan hasil metabolisme dari
jaringan, meregangkan ligamen dan tendon, serta meredakan ketegangan fisik
dan emosional.
k. Pijatan ’Trigger Poin’: Tekanan diterapkan untuk "memicu poin" (daerah
lembut di mana otot-otot telah rusak) untuk mengurangi kejang otot dan sakit.
l. Sentuhan Integratif: Suatu bentuk terapi pijat lembut yang menggunakan
teknik non-sirkulasi. Hal ini dirancang untuk memenuhi kebutuhan pasien
yang dirawat di rumah sakit atau dalam perawatan hospis.

Kontraindikasi pijatan pada orang-orang yang mempunyai kondisi seperti


gagal jantung, gagal ginjal, infeksi pada vena superfisial atau selulitis pada
bahagian kaki dan lain-lain, pengumpalan darah pada kaki, masalah koagulasi,
dan infeksi kulit yang bisa berjangkit. Bagi pasien yang menderita kanker, perlu
mendapatkan pengesahan daripada dokter mereka karena pijatan ini bisa
merusakkan tisu yang rapuh akibat dari kemoterapi atau pengobatan radiasi.
Begitu juga dengan pasien goiter, ekzema dan lesi-lesi kulit lainnya ketika masih
sedang kambuh serta pasien yang menderita osteoporosis, demam tinggi, kurang
sel darah putih, masalah mental dan yang sedang pulih dari pembedahan harus
mengelakan dari melakukan pijatan ini.

3. Akupunktur

Akupunktur adalah cara pengobatan yang menggunakan cara menusuk


jarum pada titik-titik tertentu pada tubuh badan manusia dan digunakan untuk
mengembalikan serta mempertahankan kesehatan seseorang dengan menstimulasi
titik-titik itu. Indikasi melakukan akupunktur menurut WHO tahun 1991:
a. Saluran pencernaan dan lambung; untuk mengatasi pelbagai masalah
fungsional seperti masalah ekskresi asam lambung, nyeri kolik, otot dan
peradangan
b. Saluran nafas; untuk mengatasi kondisi alergi dan meningkatkan daya tubuh
c. Mata; kelainan mata yang bersifat radang dan fungsional otot serta refraksi
d. Mulut; untuk mengatasi rasa nyeri setelah pencabutan gigi ataupun
peradangan kronis
e. Saraf, otot dan tulang; yaitu masalah yang berkaitan dengan nyeri,
kelemahan, kelumpuhan serta peradangan pada sendi.

Akupunktur juga dapat digunakan sebagai terapi alternatif untuk penyakit


yang secara konvensional belum jelas pengobatannya dan apabila pengobatan
konvensional sudah kurang bereaksi terhadap panyakit tersebut. Akupunktur juga
dapat digunakan secara beriringan dengan terapi konvensional ini dan terbukti
dapat membantu penderita yang diserang penyakit berat seperti stroke dalam
rehabilitasi mereka.

Kontraindikasi pengobatan akupuntur adalah bagi penderita yang dalam


keadaan hamil. Selain itu, penderita yang menggunakan pacu jantung ataupun
pacemaker juga dinasihatkan untuk tidak memilih pengobatan akupunktur ini.
Dan dalam kerja menusuk, seorang akupunkturis tidak bisa menusuk dekat daerah
tumor ganas dan juga pada kulit yang sedang meradang. WHO juga sedang
meninjau tentang perlindungan dan pencegahan terhadap penularan Hepatitis dan
HIV/AIDS melalui jarum akupunktur

c. Kelebihan dan Kekurangan Pengobatan Tradisional


Kelebihan dari pengobatan tradisional antara lain:
1. Metode herbal menggunakan unsur obat yang lebih alami sehingga tubuh
mudah untuk menerima
2. Bisa mengobati penyakit tertentu yang tidak bisa diobati dengan cara medis
3. Pengobatannya lebih personal
Terapi alternative umumnya bersifat personal tergantung pada kebutuhan
pasien, karenanya tidak bisa diproduksi missal.
4. Mengurangi stress
Terapi alternative seperti yoga dan meditasi bisa mengurangi stress, hal ini
dapat mambantu memerangi penyakit dan meningkatkan system kekbalan
tubuh.

Kekurangan dari pengobatan tradisional antara lain:

1. Belum banyak uji klinik mengenai obat dan cara pengobatan tradisional.
2. Sering berubah baik takaran atau ramuannya
3. Membutuhkan waktu penyembuhan yang lama
4. Dibutuhkan ketelatenan dari pasien
Beberapa pengobatan alternative memerlukan adanya perubahan gaya hidup
untuk menunjang terapi agar bisa bekerja lebih baik sehingga diperlukan
disiplin dan ketelatenan dari pasien.
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Pengobatan tradisional adalah jumlah total pengetahuan, ketrampilan dan


praktek – praktek yang berdasarkan pada teori-teori, keyakinan dan pengalaman
masyarakat yang mempunyai adat budaya yang berbeda, baik dijelaskan atau tidak,
digunakan dalam pemeliharaan kesehatan serta dalam pencegahan, diagnosa
perbaikan atau pengobatan penyakit secara fisik maupun mental.

Pengobatan tradisional bertujuan untuk mewujudkan kesembuhan bagi


seseorang yang sering dikenal dengan alternative pengobatan diluar medis. Pelayanan
kesehatan tradisional diwujudkan pada pengalaman dan ketrampilan yang didapat
secara turun temurun. Pengobatan tradisional dalam perkembangannya dibagi
menjadi dua yaitu: ada yang bersifat tradisionalmirrasional dan tradisional rasional
(pengobatan tradisional yang diteliti secara ilmiah.

3.2 Saran

Diharapkan makalah ini dapat menambah sumber bacaan bagi mahasiswa


keperawatan khusus pada mata kuliah keperawatan komunitas.
Daftar Pustaka

Soerjono Soekanto dan Herkutanto, Pengantar hukum Kesehatan, Bandung: Remaja


Karya, 1987 .

Dyah Pratitasari, Boleh Pengobatan Alternatif Asal,


Kompasiana,http:/kesehatan.kompasiana.com/alternative/2013/11/11/boleh-pengobatan-
tradisional-asal-609683.html,diakses tanggal 11 November 2013.

Hermien Hadiati Koeswadji, Hukum Untuk Perumahsakitan, Bandung: Citra Adytia


Bhakti.2002.

Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta: PT


Media Pustaka Indonesia Phoenix, 2012.
TUGAS KEPERAWATAN KOMUNITAS
(TERAPI TRADISIONAL DI KOMUNITAS)

MERY Y. EGONG (1459 02719)

PANDE SUDANDIKA (1460 02719)

JURUSAN S1 KEPERAWATAN (ALIH JENJANG)

PROGRAM STUDI KEPERAWATAN


STIKES MARANATHA KUPANG

2019

Anda mungkin juga menyukai