Anda di halaman 1dari 9

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

2.1 KECOA

Kecoa adalah serangga dengan bentuk tubuh oval, pipih dorso-ventral. Kepalanya
tersembunyi di bawah pronotum, dilengkapi dengan sepasang mata majemuk dan satu mata
tunggal, antena panjang, sayap dua pasang, dan tiga pasang kaki. Pronotum dan sayap licin,
tidak berambut dan tidak bersisik,berwarna coklat sampai coklat tua.

B. Jenis-jenis kecoa
Di dunia terdapat kurang lebih 3.500 species kecoa, 4 (empat) spesies diantaranya
umumnya terdapat di dalam rumah yaitu Periplaneta americana (American Cockroach),
Blattela germanica (German Cockroach), Blatta orientalis(Oriental Cockroach), dan Supella
langipalpa (Brown Banded Cockroach) keempat species kecoa tersebut dari kapsul telur,
nymfa dan dewasanya.
 Kecoa Jerman

Nama Umum: Kecoa Jerman

Kategori Spesies: Kecoa

Nama ilmiah : Blattella germanica


Famili :Blattidae

Deskripsi :
Merupakan species terkecil dari kecoa, panjang tubuhnya berkisar 13-16 mm pada saat
mencapai usia dewasa. Blattella germanica dapat diidentifikasi dengan dua strip coklat gelap
berbeda yang melintang di tepi luar pronotumnya. Spesies ini berwarna coklat muda hingga
coklat tua.

Perilaku :
Bergerak dengan kecepatan yang sama baiknya di permukaan horizontal maupun vertikal.
Biasanya, lebih cepat dari spesies kecoa lainnya.
Blattella germanica cenderung lebih adaptif untuk tinggal pada sebuah bangunan
dibandingkan dengan spesies yang lain. Hal ini didukung oleh beberapa faktor. Siklus hidup
yang lebih pendek, ditambah dengan kemampuan untuk terus-menerus mereproduksi,
mempercepat pertumbuhan koloni. Blatella germanica juga mempunyai pergerakan yang
cepat dan ukuran yang lebih kecil dari spesies lain sehingga mampu membuat deteksi lebih
cepat.
Penyebaran :
Berasal dari Tropical Afrika, saat ini Blattella germanica memiliki distribusi di seluruh
dunia.
Habitat : Menyukai lingkungan yang hangat, gelap dan tersembunyi seperti di belakang
lemari es dan di dalam lemari dapur. Mereka dapat ditemukan dengan mudah di restoran dan
hotel.
Blattella germanica juga sering ditemukan pada makanan yang tersedia dan siap saji.
 Kecoa Amerika

Nama Umum: Kecoa Amerika


Kategori Spesies: Kecoa
Nama Ilmiah: Periplaneta americana
Famili: Blattidae

Deskripsi: Spesies kecoa umum yang paling besar, mereka dapat tumbuh hingga 50 mm.
Berwana coklat kemerah-merahan, spesies ini dapat terbang dan panjang sayapnya menutupi
seluruh tubuhnya.

Perilaku: Hidup berkelompok dan aktif di malam hari, mereka menghabiskan waktunya di
siang hari dengan bersembunyi di dalam celah dan retakan. Umumnya, mereka menyukai
kondisi lingkungan yang lembab dan hangat, tetapi mereka dapat juga hidup dalam kondisi
kering. Kecoa dapat menyesuaikan diri dengan sangat cepat. Meskipun sarang utamanya
sering berada di luar ruangan, kecoa akan menjelajah makanan sampai di beberapa bagian
bangunan, sepanjang saluran, jalur pipa, dan celah-celah.

Penyebaran: Berasal dari Afrika tropis, saat ini kecoa Amerika tersebar di seluruh dunia.
Habitat: Mereka lebih menyukai kondisi lingkungan yang hangat, lembab, gelap dan
tersembunyi serta seringkali ditemukan di selokan dan septic tank. Biasanya mereka akan
hidup di saluran air dan di bawah tanah. Mereka memakan berbagai macam makanan, mereka
akan berkembang berkembang dimanapun makanan disimpan dan tersedia.
Resiko: Kecoa Amerika menyebarkan bakteri pada saat mereka berjalan,
menularkanbeberapa bibit penyakit seperti Salmonella dan E. coli ke setiap daerah yang
mereka lewati. Kecoa juga melepaskan kutikula, membuang kotoran dan potongan bagian
tubuh lainnya yang menyebabkan asma dan pemicu alergi.
 Kecoa Oriental

Blatta orientalis

Penampakan

 Panjang 25 - 30 mm.
 Berwarna coklat gelap sampai hitam.
 Sayap betina tidak berkembang dan menutupi ¾ panjang dari perut pada jantan.
 Lebih sering berjalan dibandingkan dengan berlari.

Daur Hidup
 Wanita deposit 16 telur dalam ootheca (kantung telur).
 Hatch dalam 2 bulan.
 Nimfa waktu 5 - 9 bulan untuk berkembang menjadi dewasa.

Kebiasaan
 Bangunan. Toleran terhadap suhu rendah dibanding kecoa lainnya sehingga juga
dapat ditemukan di luar rumah, pada ujung tempat sampah dll.
 Nocturnal.
 Omnivora.

 Kecoa bergaris coklat


Supella longipalpa

Penampakan

 Panjang 10 - 15 mm.
 Warna kuning-cokelat.
 Kedua jenis kelamin memiliki sayap tetapi pada kecoa jantan sayapnya lebih lebih
panjang.
 Berlari (dapat juga terbang saat suhu tinggi).

Daur Hidup
 Betina menyimpan ootheca (kantung telur) yang mengandung 16 telur sehari setelah
produksi.
 Ootheca ditempel dibawah dan tersebar luas.
 Menetas dalam 1 - 2 bulan.
 Nimfa membutuhkan waktu 2 - 4 bulan untuk berkembang menjadi dewasa.

Kebiasaan
 Tinggal di bangunan yang hangat; menyebar dengan luas.
 Nocturnal.
 Omnivora.

C Daur Hidup
Kecoa adalah serangga dengan metamorfosa tidak lengkap, hanya melalui tiga stadia
(tingkatan), yaitu stadium telur, stadium nimfa dan stadium dewasa yang dapat dibedakan
jenis jantan dan betinanya. Nimfa biasanya menyerupai yang dewasa, kecuali ukurannya,
sedangkan sayap dan alat genitalnya dalam taraf perkembangan.

BIOLOGI KECOA

30 – 86 Kapsul per kecoa dengan interval peletakan tiap 3 – 5 hari


Telur kecoa berada dalam kelompok yang diliputi oleh selaput keras yang menutupinya
kelompok telur kecoa tersebut dikenal sebagai kapsul telur atau“Ootheca”. Kapsul telur
dihasilkan oleh kecoa betina dan diletakkan pada tempat tersembunyi atau pada sudut-sudut
dan pemukaan sekatan kayu hingga menetas dalam waktu tertentu yang dikenal sebagai masa
inkubasi kapsul telur, tetapi pada spesies kecoa lainnya kapsul telur tetap menempel pada
ujung abdomen hingga menetas. Jumlah telur maupun masa inkubasinya tiap kapsul telur
berbeda menurut spesiesnya.
Dari kapsul telur yang telah dibuahi akan menetas menjadi nimfa yang hidup bebas dan
bergerak aktif. Nimfa yang baru keluar dari kapsul telur berwarna putih seperti buturan beras,
kemudian berangsur-angsur berubah menjadi berwarna coklat, Nimfa tersebut berkembang
melalui sederetan instar dengan beberapa kali berganti kutikula sehingga mencapai stadium
dewasa. Periplanetta americana Linnaeus dewasa dapat dikenal dengan adanya perubahan
dari tidak bersayap pada stadium nimfa menjadi bersayap pada stadium dewasanya pada
P.Americana yang dewasa terdapat dua pasang sayap baik pada yang jantan maupun
betinanya.
Daur hidup Periplaneta brunnea Burmeister dalam kondisi laboratorium dengan suhu rata-rat
29 º C, dan kelembaban 78 % mencapai 7 bulan, terdiri atas masa inkubasi kapsul telur rata-
rata 40 hari, perkembangan stadium nimfa 5 sampai 6 bulan.
Masa inkubasi kapsul telur P.americana rata-rata 32 hari, perkembangan nimfa inkubasi
antar 5 sampai 6 bulan, serangga dewasa kemudian berkopulasi dan satu minggu kemudian
menghasilkan kapsul telur yang pertama sehingga daur hidup P americana memerlukan
waktu rata-rata 7 bulan. Daur hidup Neostylopyga rhombifolia (Stoll) mencapai 6 bulan,
meliputi masa inkubasi kapsul telur rata-rata 30 hari, perkembangan nimfa antara 4 bulan dan
5 bulan. Serangga dewasa kemudian berkopulasi dan 15 hari kemudian yang betina
menghasilkan kapsul telur.
Daur hidup Periplaneta australasiae (Fabricius) mencapai 7 bulan, meliputi masa inkubasi
kapsul telur rata-rata 35 hari, perkembangan nimfa memerlukan waktu antara 4 bulan sampai
6 bulan, serangga dewasa kemudian berkopulasi dan 10 hari kemudian yang betina
menghasilkan kapsul telur yang pertama.

D Habitat
Banyak spesies kecoa di seluruh dunia, beberapa diantaranya berada di dalam
rumah dan sering didapatkan di restoran, hotel, rumah sakit, gudang, kantor dan
perpustakaan.

E Kebiasaan Hidup
Kecoa kebanyakan terdapat di daerah tropika yang kemudian menyebar ke daerah sub tropika
atau sampai kedaerah dingin. Pada umumnya tinggal didalam rumah-rumah makan segala
macam bahan, mengotori makanan manusia,berbau tidak sedap. Kebanyakan kecoa dapat
terbang, tetapi mereka tergolong pelari cepat (“ cursorial“), dapat bergerak cepat, aktif pada
malam hari,metamorfosa tidak lengkap, Kerusakan yang ditimbulkan oleh kecoa relatif
sedikit, tetapi adanya kecoa menunjukkan bahwa sanitasi didalam rumah bersangkutan
kurang baik.
Seekor P brunnea betina yang telah dewasa dapat menghasilkan 30 kapsul telur atau lebih
dengan selang waktu peletakkan kapsul telur yang satu dengan peletakkan kapsul telur
berikutnya berkisar antara 3 sampai 5 hari; tiap kapsul telur P.brunnea rata-rata berisi 24
telur, yang menetes rata-rata 20 nimfa dan 10 ekor diantaranya dapat mencapai stadium
dewasa. Nimfa P.brunnea berkembang melalui sederetan instar dengan 23 kali berganti
kutikula sebelum mencapai stadium dewasa.
Hasil pengamatan di laboratorium menunjukkan bahwa seekor P.americana betina ada yang
dapat menghasilkan 86 kapsul telur, dengan selang waktu peletakkan kapsul telur yang satu
dengan kapsul telur berikutnya rata-rata 4 hari. Dari seekor N.rhombifolia betina selama
hidupnya ada yang dapat menghasilkan 66 kapsul telur, sedangkan P.autralasiae betina dapat
menghasikan 30-40 kapsul telur.

E. Pengendalian kecoa
Jenis-jenis kecoa yang menjadi perhatian dalam kesehatan masyarakat dan tempat hidupnya
pada umumnya berada di dalam lingkungan manusia dan khususnya di dalam lingkungan
kapal antara lain : German cockroach (Blatella germanica),American cockroach (Periplaneta
americana), Oriental cockroach (Blatta orientalis) Brown-banded cockroach (Supella
longipalpa), Australian cockroach (Periplaneta fuliginosa) dan Brown cockroach
(Periplanetabrunnea) (Aryatie, 2005).
Menurut Depkes RI (2002), kecoa merupakan serangga yang hidup di dalam rumah, restoran,
hotel, rumah sakit, alat angkut, gudang, kantor, perpustakaan, dan lain-lain. Serangga ini
sangat dekat hidupnya dengan manusia, menyukai bangunan yang hangat, lembab dan
banyak terdapat makanan, hidupnya berkelompok, dapat terbang aktif pada malam hari
seperti di dapur, tempat penyimpanan makanan,sampah, saluran-saluran air kotor. Umumnya
menghindari cahaya, siang hari bersembunyi di tempat gelap dan sering bersembunyi di
celah-celah. Serangga ini dikatakan pengganggu karena mereka biasa hidup di tempat kotor
dan dalam keadaan tertentu mengeluarkan cairan yang berbau tidak sedap.
Kecoa mempunyai peranan yang cukup penting dalam penularan penyakit.
Peranan tersebut antara lain :
a) Sebagai vektor mekanik bagi beberapa mikro organisme patogen.
b) Sebagai inang perantara bagi beberapa spesies cacing.
c) Menyebabkan timbulnya reaksi-reaksi alergi seperti dermatitis, gatal-gatal dan
pembengkakan pada kelopak mata.
Menurut Aryatie (2005), penularan penyakit dapat terjadi melalui bakteri atau kuman
penyakit yang terdapat pada sampah atau sisa makanan, dimana kuman tersebut terbawa oleh
kaki atau bagian tubuh lainnya dari kecoa, kemudian melalui organ tubuh kecoa, selanjutnya
kuman penyakit tersebut mengkontaminasi makanan.
Vektor yang paling sering dijumpai di atas kapal adalah kecoa. Pada umumnya kecoa
merupakan binatang malam. Pada siang hari mereka bersembunyi di dalam lubang atau
celah-celah tersembunyi. Kecoa yang menjadi permasalahan dalam kesehatan
manusia adalah kecoa yang sering berkembangbiak dan hidup di sekitar makhluk hidup yang
sudah mati. Aktivitas kecoa kebanyakan berkeliaran di dalam ruangan melewati dinding,
pipa-pipa atau tempat sanitasi. Kecoa dapat mengeluarkan zat yang baunya tidak sedap
sehingga kita dapat mendeteksi tempat hidupnya. Jika dilihat dari kebiasaan dan tempat
hidupnya, sangat mungkin kecoa dapat menularkan penyakit pada manusia. Kuman penyakit
yang menempel pada tubuhnya yang dibawa dari tempat-tempat yang kotor akan tertinggal
atau menempel di tempat yang dia hinggapi.
Cara pengendalian kecoa menurut Depkes RI (2002), ditujukan terhadap kapsul telur dan
kecoa :
1) Pembersihan kapsul telur yang dilakukan dengan cara :
Mekanis yaitu mengambil kapsul telur yang terdapat pada celah-celah dinding,
celah-celah almari, celah-celah peralatan, dan dimusnahkan dengan membakar/dihancurkan.
2) Pemberantasan kecoa
Pemberantasan kecoa dapat dilakukan secara fisik dan kimia.
Secara fisik atau mekanis dengan :
- Membunuh langsung kecoa dengan alat pemukul atau tangan.
- Menyiram tempat perindukkan dengan air panas.
- Menutup celah-celah dinding.
Secara Kimiawi :
- Menggunakan bahan kimia (insektisida) dengan formulasi spray (pengasapan), dust
(bubuk), aerosol (semprotan) atau bait (umpan).
Selanjutnya kebersihan merupakan kunci utama dalam pemberantasan kecoa yang dapat
dilakukan dengan cara-cara seperti sanitasi lingkungan, menyimpan makanan dengan baik
dan intervensi kimiawi (insektisida, repellent, attractan).

Strategi pengendalian kecoa ada 4 cara (Depkes RI, 2002) :


1) Pencegahan
Cara ini termasuk melakukan pemeriksaan secara teliti barang-barang atau bahan makanan
yang akan dinaikkan ke atas kapal, serta menutup semua celah-celah, lobang atau tempat-
tempat tersembunyi yang bisa menjadi tempat hidup kecoa dalam dapur, kamar mandi, pintu
dan jendela, serta menutup atau memodifikasi instalasi pipa sanitasi.
2) Sanitasi
Cara yang kedua ini termasuk memusnahkan makanan dan tempat tinggal kecoa antara lain,
membersihkan remah-remah atau sisa-sisa makanan di lantai atau rak, segera mencuci
peralatan makan setelah dipakai, membersihkan secara rutin tempat-tempat yang menjadi
persembunyian kecoa seperti tempat sampah, di bawah kulkas, kompor, furniture, dan tempat
tersembunyi lainnya. Jalan masuk dan tempat hidup kecoa harus ditutup, dengan cara
memperbaiki pipa yang bocor, membersihkan saluran air (drainase), bak cuci piring dan
washtafel. Pemusnahan tempat hidup kecoa dapat dilakukan juga dengan membersihkan
lemari pakaian atau tempat penyimpanan kain, tidak menggantung atau segera mencuci
pakaian kotor dan kain lap kotor.
3) Trapping
Perangkap kecoa yang sudah dijual secara komersil dapat membantu untuk menangkap kecoa
dan dapat digunakan untuk alat monitoring. Penempatan perangkap kecoa yang efektif adalah
pada sudut-sudut ruangan, di bawah washtafel dan bak cuci piring, di dalam lemari, di dalam
basement dan pada lantai di bawah pipa saluran air.
4) Pengendalian dengan insektisida
Insektisida yang banyak digunakan untuk pengendalian kecoa antara lain :
Clordane, Dieldrin, Heptachlor, Lindane, golongan organophosphate majemuk, Diazinon,
Dichlorvos, Malathion dan Runnel. Penggunaan bahan kimia (insektisida) ini dilakukan
apabila ketiga cara di atas telah dipraktekkan namun tidak berhasil.
Disamping itu bisa juga diindikasikan bahwa pemakaian insektisida dapat dilakukan jika
ketiga cara tersebut di atas (pencegahan, sanitasi, trapping) dilakukan dengan cara yang salah
atau tidak pernah melakukan sama sekali. Celah-celah atau lobang-lobang dinding, lantai dan
lain-lain merupakan tempat persembunyian yang baik.
Lobang-lobang yang demikian hendaknya ditutup/ditiadakan atau diberi insektisida seperti
Natrium Fluoride (beracun bagi manusia), serbuk Pyrethrum dan Rotenone, Chlordane 2,5%,
efeknya baik dan tahan lama sehingga kecoa akan keluar dari tempat-tempat
persembunyiannya. Tempat-tempat tersebut kemudian diberi serbuk insektisida dan apabila
infestasinya sudah sangat banyak maka pemberantasan yang paling efektif adalah dengan
fumigasi.

Anda mungkin juga menyukai