Anda di halaman 1dari 1

1.

Walaupun saat ini telah ada progam untuk kesehatan BPJS, namun banyak masyarakat yang tidak mau
untuk mengikuti progam ini. Pasalnya, Banyak masyarkat menilai aturan Badan Penyelenggara Jaminan
Sosial (BPJS) yang mewajibkan setiap anggota keluarga untuk membayar premi asuransi kesehatan dinilai
memberatkan masyarakat, terutama dari kalangan miskin." Kebijakan tersebut dinilai tidak pro kepada
masyarakat ekonomi rendah. Aturan itu memang sangat memberatkan, jika program BPJS itu
diperuntukan guna mempermudah dan memperingan beban masyarakat, menurut saya sangatlah tidak
masuk akal. Sebab, tidak semua orang mampu membayar premi asuransi, meskipun nilainya hanya Rp25
ribu per bulan untuk satu orang, kalau setiap KK (Kartu Keluarga) terdiri ada 2 sampai 7 orang, coba kalau
dikalikan Rp 25 ribu, Berapa uang yang harus mereka keluarkan tiap bulan.

2.Bagi warga miskin untuk mendapatkan pelayanan kesehatan yang memuaskan adalah hal yang sangat
sulit. Mereka harus memenuhi berbagai macam syarat yang ditentukan oleh pihak rumah sakit. Syarat-
syarat tersebut menjadi alat untuk mempersulit pasien dari warga miskin untuk memperoleh pelayanan
kesehatan. Pihak rumah sakit terlalu mementingkan syarat daripada pelayanan yang diberikan. Pasien
kalangan kurang mampu seringkali mendapat perlakuan yang berbeda dari pihak rumah sakit. Mereka
dijadikan pasien kelas dua. Pihak rumah sakit lebih mendahulukan pasien yang memiliki uang daripada
pasien yang menggunakan Jamkesmas (Jaminan Kesehatan Masyarakat). Walaupun mereka dalam
keadaan sekarat, mereka harus rela menunggu setelah pasien yang mimiliki uang tersebut. Diskriminasi
dalam hal pelayanan inilah yang membuat masyarakat kecewa dengan kinerja pemerintah khususnya di
bidang kesehatan.

Anda mungkin juga menyukai