Periode:
Pembimbing:
DEPARTEMEN PROSTODONSIA
FAKULTAS KEDOKTERAN GIGI
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
DIAGNOSA DAN RENCANA PERAWATAN
CETAK ANATOMIS
PENCETAKAN FISIOLOGIS
PEMBUATAN GIGI
PEMBUATAN BASIS DAN OKLUSAL RIM
TIRUAN PENUH
PROSES LABORATURIUM
PEMASANGAN GTP
KONTROL
DIAGNOSA DAN
RENCANA
PERAWATAN
KELUHAN UTAMA
DATA PRIBADI
PEMERIKSAAN
SUBJEKTIF
RIWAYAT MEDIS
RIWAYAT DENTAL
PEMERIKSAAN UMUM
DIAGNOSA
PEMERIKSAAN
EKSTRA ORAL
OBJEKTIF
PEMERIKSAAN
INTRA ORAL
RADIOGRAFI
PEMERIKSAAN GIGI
TIRUAN YANG ADA
ELIMINASI INFEKSI
BEDAH PRA-PROSTETIK
PERAWATAN
TAMBAHAN
TISSUE CONDITIONING
KONSELING NUTRISI
RENCANA
PERAWATAN DUKUNGAN JARINGAN
LUNAK
DUKUNGAN IMPLANT
PERAWATAN
PILIHAN BAHAN
PROSTODONTIK
SELEKSI GIGI
ANATOMIS PALATUM
ANAMNESIS
Pasien datang ke klinik Prostodonsia RSGMP FKG USU ingin dibuatkan gigitiruan
karena semua gigi pada rahang atas dan rahang bawah sudah hilang.
IDENTITAS PASIEN
No. Rekam Medis : 010148/18
Nama Pasien : Rayani
Umur : 48 tahun
Jenis kelamin : Perempuan
Suku/Bangsa : Jawa / Indonesia
Alamat : Jl. Bubuh gang sarah no. 7
Pekerjaan : Ibu Rumah Tangga
No. Telp : 085373249387
PEMERIKSAAN UMUM
Penyakit sistemik :-
Kebiasaan jelek :-
Pernah memakai GT : Atas : Tidak
Bawah : Tidak
Keluhan GT lama : Tidak ada
Sikap mental pasien : Filosofis
PEMERIKSAAN EKSTRA ORAL
Wajah : Depan : Oval
Samping : Lurus
Bibir : Panjang dan Tipis
Mata : Pupil : Bergerak
PEMERIKSAAN INTRA ORAL
Mukosa linggir alveolaris : Normal
Linggir alveolaris : Bentuk : Mx. Ka : Ovoid
Mx. Ki : Ovoid
Mx. Ante : Ovoid
Md. Ka : Knife Edge
Md. Ki : Datar
Md. Ante : Ovoid
Lengkung : Ovoid
Relasi rahang : Retrognasi
Ruang antar linggir : Cukup
Palatum : Sedang
Torus palatinus : Rendah
Posterior palatal seal : Sedang
Lidah : Besar
Kondisi saliva : Kental
Vestibulum : RA : Sedang
RB : Dangkal
DIAGNOSIS
Edentulus Penuh rahang atas dan rahang bawah
CETAKAN ANATOMIS
CETAKAN ANATOMIS
Definisi
• Bentuk negatif dari jaringan mulut yang digunakan untuk mempersiapkan
cetakan diagnostik
Tujuan
• Untuk mendapatkan model studi
• Untuk pembuatan sendok cetak fisiologis
Syarat
• Hasil cetakan tidak boleh poreus
• Hasil cetakan harus mencakup batas anatomis
• Tepi cetakan harus bulat
• Tepi sendok cetak tidak boleh terlihat
• Semua bagian ridge dan daerah jaringan lunak sampai batas mukosa
bergerak dan tidak bergerak tercetak dengan baik
Prosedur
• Pemilihan sendok cetak harus memiliki clearance minimal 2 - 3 mm, tidak
terlalu besar atau kecil
• Aduk bahan cetak alginate hingga homogen, lalu letakkan bahan cetak pada
sendok cetak dan masukkan sendok cetak ke dalam mulut pasien
• Operator harus mengangkat dan memanipulasi bibir dan pipi pasien
sewaktu membuat cetakan
• Sendok cetak ditekan sampai bahan cetakan mengeras
Api spiritus
Alat dan
Lecron
Bahan
Bur
Wax
Stabilisasi
Umum Dukungan
Estetis
Akurat
Keungulan
Tetap elastis setelah
mengeras
Pencetakan Bahan
Fisiologis dapat memberntuk
Bahan cetak
lapisan tipis
elastomer
Bersifat hidrofobik
Kekurangan
tidak melekat dengan
sendok cetak
Border moulding
Preparasi sendok cetak setelah
border moulding
Maksila Pembuatan cetakan fisiologis
Rubber bowl
Alat dan
Bahan
Air
Border
moulding
(teknik Stick Compound (Greenstick)
inkremental)
Greenstick compound dilunakkan dengan api
dan ditambahkan sepanjang perbatasan
sendok cetak fisiologis sampai halus. Bahan
tersebut harus diimbangi dengan air hangat
sebelum menempatkan di mulut pasien
Prosedur
Utility wax
Bahan
Lembaran wax
Pembuatan
model kerja Hasil cetakan fisiologis bersihkan
(Boxing) dan rapikan hasil cetakan.
Stabil
Tidak lebih dari 1mm pada
puncak linggir
Keuntungan
Kurang kaku
Pembuatan Kerugian
Base Plate
Basis Gigi
Wax
Tiruan Dimensi kurang stabil
Panaskan wax
Hal yang harus diperhatika n adalah apakah tinggi oklusal rim cukup
yaitu dengan melihat low lip line pasien yaitu tinggi oklusal rim rahang
atas berjarak 2 mm di bawah garis bibir atas pada saat posisi istirahat
Setelah tinggi oklusal rim tepat, tanda dari alanasi ke tragus dengan
benang untuk metihat kesejajaran oklusal rim
Prosedur :
1. Metode Niswonger
Pasien duduk dengan kepala diatur sedemikian rupa sehingga garis
imajiner tergus-alanasi sejajar lantai
Masukkan oklusal rim ke dalam mulut pasien
Tentukan dua titik pada wajah pasien sejajar median line, satu diatas bibir
atas dan satu pada dagu pasien
Instruksikan pasien untuk menghitung angka 1 - 10 dan setelah hitungan
ke sepuluh pasien diminta untuk mempertahankan posisi rahang, kemudia
ukur kedua titik dan catat sebagai X
Instruksikan pasien untuk mengontakkan oklusal rim sambil menelan
ludah, ukur kedua titik dan catat sebagai Y
Jika selisih X-Y = 2 - 4mm maka telah diperoleh VD yang benar
Prosedur ini dilakukan sebanyak 3 kali dan diambil nilai rata-ratanya
a. Metode Fonetik
Pasien didudukkan dengan kepala diatur sedemikian rupa sehingga garis
imajiner tragus – alanasi sejajar lantai
Buat tanda titik pada midline, satu di atas bibir atas dan satu pada dagu
pasien
Pasien dianjurkan untuk membiarkan mandibula dalam keadaan istirahat,
selanjutnya ukur kedua titik tersebut dan catat hasilnya sebagai x mm
Pasien diinstruksikan untuk menghitung 11-19 (untuk melihat
pengucapan huruf s,i,ch,sy)
Ukur kembali jarak kedua titik tersebut dan catat hasilnya sebagai y mm
Selisih x-y = 1 – 1,5 mm, closest speaking space yang normal.
Penurunan jarak closest speaking space menyatakan dimensi oklusi yang
berlebihan. Begitu juga sebaliknya.
b. Metode Relasi Sentrik
1) Pasien didudukkan dengan bagian atas badan pasien tegak dan tidak
bersandar. Pasien disuruh berlatih menelan beberapa kali atau menempatkan
ujung lidah pada bagian belakang palatum kemudian mengatupkan mulut
dan oklusal rim bersamaan dengan lidah tetap pada kedudukan tersebut
2) Mula-mula pasien boleh dibantu doktergigi dengan cara menekan dagu
perlahan-perlahan untuk mendapatkan kedudukan paling belakang, namun
bila pencatatan terakhir dilakukan, pasien jangan disentuh
3) Pasien disuruh menelan sendiri dengan mempertahankam oklusal rim tetap
berkontak
4) Oklusal rim ditandai dari RA ke RB untuk memastikan bahwa oklusal rim
berkontak pada kedudukan ini setiap saat
5) Relasi sentrik sudah benar bila garis yang dibuat pada oklusal rim tersebut
harus bertemu dalam hubungan yang sama setiap penelanan.
Panjang Gigi
Ukuran Gigi
Lebar Gigi
Gigi Anterior
Bentuk Gigi Profil wajah pasien
Konsep dentogenik
Lebar mesiodistal
Lebar bukolingual
Gigi Posterior
Gigi anatomis
Gigi non-anatomis
Penyusunan anasir gigi
tiruan
Membuat poros dari keenam gigi anterior yang
telah dipilih
INKLINASI HUBUNGAN
LABIO DENGAN PERSYARATAN
ELEMEN MESIO-
PALATAL/LI DATARAN LAINNYA
DISTAL OKLUSAL
NGUAL
Tegak lurus
dengan sudut Bagian insisal Kontak dengan
I1 RA
850 terhadap lebih ke labial dataran oklusal
dataran oklusal
Posisi : Lebih
Membentuk sedikit kepalatal
Berada 1 mm
sudut 800 dari I1 RA
I2 RA diatas dataran
terhadap dataran Bagian insisal
oklusal
oklusal dan servikal
sedikit ke palatal
Tegak lurus
Bagian servikal Cusp berkontak
dengan sudut
C RA sedikit lebih dengan dataran
850 terhadap
menonjol oklusal
dataran oklusal
Overbite dan
Tegak lurus overjet : 1-2 mm
1-2 mm
dengan sudut Bagian insisal Oklusi Eksentrik :
melewati
850 terhadap lebih kelabial permukaan insisal
I1 RB dataran oklusal
dataran oklusal berkontak dengan
I1 RA
Overbite dan
Poros :
overjet : 1-2 mm
Membentuk 1-2 mm
Bagian insisal Oklusi Eksentrik :
sudut 800 melewati
lebih kelabial permukaan insisal
I2 RB terhadap dataran dataran oklusal
berkontak dengan
oklusal
I2 RA
Overbite dan
Poros : Tegak
overjet : 1-2 mm
lurus dengan Bagian servikal 1-2 mm
Oklusi Eksentrik :
C RB sudut 850 sedikit lebih melewati
permukaan insisal
terhadap dataran menonjol dataran oklusal
berkontak dengan
oklusal
C RA
Overbite dan
Tegak lurus overjet : 1-2 mm
1-2 mm
dengan sudut Bagian insisal Oklusi Eksentrik :
melewati
850 terhadap lebih kelabial permukaan insisal
I1 RB dataran oklusal
dataran oklusal berkontak dengan
I1 RA
Poros : Overbite dan
1-2 mm
Membentuk Bagian insisal overjet : 1-2 mm
melewati
sudut 800 lebih kelabial Oklusi Eksentrik :
I2 RB dataran oklusal
terhadap dataran permukaan insisal
oklusal berkontak dengan
I2 RA
Overbite dan
Poros : Tegak
overjet : 1-2 mm
lurus dengan Bagian servikal 1-2 mm
Oklusi Eksentrik :
C RB sudut 850 sedikit lebih melewati
permukaan insisal
terhadap dataran menonjol dataran oklusal
berkontak dengan
oklusal
C RA
Tidak
P1 RA Tegak lurus Tegak lurus Kontak
kontak
P2 RA Tegak lurus Tegak lurus Kontak Kontak
Mesio Kurva spee dengan
Tidak
M1 RA Tegak lurus Tegak lurus palatal sudut kenaikan 60
kontak
kontak Kurva Wilson
Perhatikan : Prinsip
P1 RB Tegak lurus Tegak lurus oklusi dan
artikulasi
Perhatikan : Prinsip
P2 RB Tegak lurus Tegak lurus oklusi dan
artikulasi
Servik sedikit Perhatikan : Prinsip
M1 RB miring ke Tegak lurus oklusi dan
arah distal artikulasi
Oklusi
Permukaan poles
dibentuk untuk
Wax Up menopang dan
berkontak dengan
Retensi pipi, bibir dan
lidah --> Gaya
Stabilisasi mekanis pada otot
dan jaringan
Tujuan
Harus meniru
bentuk jaringan
disekitar gigi
Estetis asli -->
penonjolan
akar
Penyelesaian
Akhir Tahap I :
Memeriksa dan Vertikal dimensi
meyempurnakan
pencatatan Relasi sentrik
hubungan rahang
Tahap II :
Memeriksa relasi Relasi sentrik
eksentrik,
Mengontrol faktor
Pasang penyesuaian pergerakan
Percobaan model dan
artikulator dan Memeriksa dan
Proses membuat PPS
Laboraturium memeriksa PPS
Trimming
Finishing dan
Sand paper finishing
Polishing
Pumice wash
PEMASANGAN GTP
Pemasangan Gigi Tiruan
Pemeriksaan rongga
mulut Tidak ada rasa sakit
Tahapan pemasangan
gigi tiruan
Pemeriksaan oklusi
sentrik dan eksentrik
Pemeriksaan kembali
Bentuk wajah --> estetis
bentuk wajah
Pemeriksaan keadaan
gigitiruan
PERAWATAN
PASCA
PEMASANGAN
(KONTROL)
Pemeriksaan oklusi
dan artikulasi
Memberikan instruksi
dan penyuluhan
kepada pasien
1. Zarb, G., Hobkirk, J.A., Eckert, S.E., Jacob, R.F. Prosthodontic Treatment for
Edentulous Patients. Ed. Thirteenth. St. Louis: elsevier Mosby; 2014: 53 - 395
2. Nallaswamy, D. Textbook of Prosthodontics. New Delhi: Jaypee Brothers; 2003: 13 -
229
3. Departemen Prostodonsia FKG USU. Bahan Ajar GTP
4. Heartwell C.M., Rahn A.O. Textbook of Complete Dentures. Ed. Fifth. Philadelphia:
Williams & Wilkins; 1993
5. Rahn A.O., Ivanhoe, J.R., Plummer, K.D., Textbook of Complete Dentures. Ed. Sixth.
Shelton: PMPH - USA: 2009