Anda di halaman 1dari 15

Makalah

Hakikat IPA

Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah

Pendidikan IPA

Dosen pengampu :

Dr. Sri Sulistyorini, M.pd.

Oleh :

Nama : Septiani Puji Astuti

NIM : 1401418195

Rombel :D

JURUSAN PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR

FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG

2019
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah melimpahkan
rahmat dan berkat-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan tugas
ini dengan baik. Adapun materi yang dapat kami berikan dalam pembahasan kali
ini adalah mengenai “ Hakikat IPA dan Keterampilan Proses IPA”.

Dalam penyusunan makalah ini, kami tidak lupa mengucapkan banyak


terimakasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi dalam pembuatan tugas
makalah ini sehinggga kami dapat menyelesaikan penyusunan makalah ini. Dan
tidak lupa juga kami ucapkan terima kasih kepada Dosen kami Ibu Dr
Srisulistyorini, m.pd. yang telah membimbing kami.

Dalam penyusunan makalah ini, kami berharap semoga makalah ini dapat
bermanfaat bagi kita semua.

Semarang, 25 September 2019

Penulis
DAFTAR ISI

KATA
PENGANTAR…………………..……………………………………………….1

DAFTAR ISI………………………………...………………….………………..2

BAB 1. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang...……………………………………………...…………...3
B. Rumusan Masalah……...……………………………………………….....3
C. Tujuan….……………………………………..…………………………...3

BAB II. PEMBAHASAN

A. Pengertian IPA …………………...…………..........……………………..4


a) Pengertian IPA menurut para ahli……….........…………………..4
B. Hakikat IPA……………………..……..........…………………….....……5
a) IPA sebagai produk…………..………..........……………….…....6
b) IPA sebagai Proses…………………………………………...…...7
c) IPA sebagai sikap ilmiah………….……….........…………...…....8
C. Penerapan Hakikat IPA……………………………………………………9
BAB III. PENUTUP

A. Kesimpulan…….………………………………………………………..14
B. Saran…………….………………………………………………………14

Daftar Pustaka……………………………………………………………….14
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


IPA adalah suatu singkatan dari kata “Ilmu Pengetahuan Alam” merupakan
terjemahan dari kata “Natural Science” , secara singkat sering disebut “Science”. Natural
artinya alamiah, berhubungan dengan alam atau bersangkut paut dengan alam, sedangkan
Science artinya ilmu pengetahuan. Jadi Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) secara harfiah
dapat disebut sebagai ilmu tentang alam ini atau ilmu yang mempelajari peristiwa-
peristiwa yang terjadi di alam. menurut Carin dan Sund (1993) dalam Puskur-Depdiknas
(2006) mendefinisikan IPA sebagai “pengetahuan yang sistematis dan tersusun secara
teratur, berlaku umum (universal), dan berupa kumpulan data hasil observasi dan
eksperimen”.
Prosedur empirik, dalam IPA mencakup observasi, klasifikasi, dan pengukuran.
Sedangkan dalam prosedur analitik ilmuan menginterprestasikan penemuannya dengan
mempergunakan proses-proses seperti hipotesa, eksperimen terkontrol, menarik
kesimpulan, dan memprediksi. Untuk menjalankan suatu penelitian tentang alam
diperlukan pengetahuan terpadu tentang proses dan materi dalam topik yang akan
diselidiki.
Pada hakikatnya IPA dibangun atas dasar produk ilmiah, proses ilmiah, dan sikap
ilmiah. Selain itu, IPA dipandang pula sebagai proses, sebagai produk, dan sebagai
prosedur.

B. Rumusan Masalah
1. Apakah pengertian dan karakteristik Ilmu Pengetahuan Alam (IPA)?
2. Apa yang dimaksud dengan hakikat IPA?
3. Bagaimana penerapan hakikat IPA dalam pembelajaran?
C. Tujuan Penulisan
1. Mengetahui pengertian dan karakteristik Ilmu Pengetahuan Alam (IPA)
2. Mengetahui hakikat IPA sebagai proses, produk, dan sikap
3. Mengetahui penerapan hakikat IPA dalam pembelajaran.
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian IPA
IPA adalah suatu singkatan dari kata “Ilmu Pengetahuan Alam” merupakan
terjemahan dari kata “Natural Science” , secara singkat sering disebut “Science”. Natural
artinya alamiah, berhubungan dengan alam atau bersangkut paut dengan alam, sedangkan
Science artinya ilmu pengetahuan. Jadi Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) secara harfiah
dapat disebut sebagai ilmu tentang alam ini atau ilmu yang mempelajari peristiwa-
peristiwa yang terjadi di alam.
IPA adalah ilmu yang telah diuji kebenarannya melalui metode ilmiah. Dengan
kata lain, metode ilmiah merupakan ciri khusus yang menjadi identitas IPA, Pengenalan
IPA melalui metodologi atau cara memperoleh pengetahuan itu. IPA adalah penyelidikan
yang terorganisir untuk mencari pola keteraturan dalam alam.
a. Pengertian IPA menurut para ahli
Lalu menurut Carin dan Sund (1993) dalam Puskur-Depdiknas (2006) mendefinisikan
IPA sebagai “pengetahuan yang sistematis dan tersusun secara teratur, berlaku umum
(universal), dan berupa kumpulan data hasil observasi dan eksperimen”

Menurut Trianto (2012: 136), IPA adalah suatu kumpulan teori yang sistematis,
penerapannya secara umum terbatas pada gejala-gejala alam, lahir dan berkembang
melalui metode ilmiah seperti observasi dan eksperimen serta menuntut sikap ilmiah
seperti rasa ingin tahu, terbuka, jujur, dan sebagainya.

Menurut H.W. Flower (dalam Laksmi Prihantoro, 1986: 1.3) IPA adalah
pengetahuan yang sistematis dan dirumuskan yang berhubungan dengan gejala-gejala
kebendaan dan didasarkan terutama atas pengamatan dan deduksi.
Oleh karena itu, Ilmu Pengetahuan Alam sebagai produk tidak dapat dipisahkan
dari hakikatnya sebagai proses. Produk IPA adalah fakta-fakta, konsep-konsep, prinsip-
prinsip, hukum-hukum, dan teori- teori. Prosedur yang dipergunakan oleh para ilmuan
mempelajari alam ini adalah prosedur empirik dan analitik. Dalam prosedur empirik
ilmuan mengumpulkan informasi, mengorganisasikan informasi untuk selanjutnya
dianalisis.
Prosedur empirik, dalam IPA mencakup observasi, klasifikasi, dan pengukuran.
Sedangkan dalam prosedur analitik ilmuan menginterprestasikan penemuannya dengan
mempergunakan proses-proses seperti hipotesa, eksperimen terkontrol, menarik
kesimpulan, dan memprediksi. Untuk menjalankan suatu penelitian tentang alam
diperlukan pengetahuan terpadu tentang proses dan materi dalam topik yang akan
diselidiki. IPA untuk anak Sekolah Dasar harus dimodifikasi agar anak didik dapat
mempelajarinya. Ide-ide dan konsep-konsep harus disederhanakan sesuai dengan tingkat
perkembangan kognitifnya supaya mudah dipahami. Webster’a menyatakan “natural
science knowledge concerned with the physical world and its phenomena”. Yang artinya
IPA adalah pengetahuan tentang alam dan gejala-gejalanya. Sedangkan Purnell’s
mendefinisikan IPA adalah pengetahuan manusia yang luas yang didapatkan dengan cara
observasi dan eksperimen yang sistematik, serta dijelaskan dengan bantuan aturan-aturan,
hukum-hukum, prinsip, teori-teori, dan hipotesa. Definisi IPA yang paling sederhana
adalah apa yang dilakukan oleh para ahli IPA.
Dari penjelasan di atas dapat dikemukakan bahwa IPA pada hakikatnya meliputi
IPA produk, IPA proses, dan IPA sikap ilmiah yang tak dapat dipisahkan satu dengan
lainnya.
B. Hakikat IPA
Pada hakikatnya IPA dibangun atas dasar produk ilmiah, proses ilmiah, dan sikap
ilmiah. Selain itu, IPA dipandang pula sebagai proses, sebagai produk, dan sebagai
prosedur. Sebagai proses diartikan semua kegiatan ilmiah untuk menyempurnakan
pengetahuan tentang alam maupun untuk menemukan pengetahuan baru.

a. IPA sebagai produk


IPA sebagai produk adalah kumpulan hasil kegiatan dari para ahli saintis sejak
berabad-abad, yang menghasilkan berupa fakta, data, konsep, prinsip, dan teori-teori. Jadi
hasil yang berupa fakta yaitu dari kegiatan empiric (berdasarkan fakta), sedangkan data,
konsep, prinsip dan teori dalam IPA merupakan hasil kegiatan analitik.
Dalam hakikat IPA dikenal dengan istilah :

• Fakta dalam IPA adalah pernyataan-pernyataan tentang benda-benda yang benar-benar


ada, atau peristiwa yang betul-betul terjadi dan sudah dikonfirmasi secara objektif atau
bisa disebut sesuatu yang dapat dibuktikan kebenarannya. Misal : Air membeku dalam
suhu 0⁰C.

Iskandar (1997: 3) menyatakan bahwa fakta adalah pernyataan-pernyataan tentang benda-


benda yang benar-benar ada, atau peristiwa-peristiwa yang benar-benar terjadi dan sudah
dikonfirmasi secara objektif.

Susanto (1991: 3) mengartikan fakta sebagai ungkapan tentang sifat-sifat suatu benda,
tempat, atau waktu adanya atau terjadinya suatu benda atau kejadian.

• Konsep IPA adalah merupakan penggabungan ide antara fakta-fakta yang ada
hubungannya satu dengan yang lainnya. Misal : Makhluk hidup dipengaruhi oleh
lingkungannya.

• Prinsip IPA adalah generalisasi ( kesimpulan ) tentang hubungan diantara konsep-


konsep IPA. Prinsip bersifat analitik dan dapat berubah bila observasi baru dilakukan,
sebab prinsip bersifat tentative ( belum pasti ). Misal : udara yang dipanaskan memuai,
adalah prinsip menghubungkan konsep udara, panas, pemuaian. Artinya udara akan
memuai jika udara tersebut dipanaskan.

• Hukum alam adalah prinsip – prinsip yang sudah diterima meskipun juga bersifat
tentative, tetapi karena mengalami pengujian – pengujian yang lebih keras daripada
prinsip, maka hukum alam bersifat lebih kekal. Misal : Hukum kekekalan energi.

• Teori ilmiah adalah merupakan kerangka yang lebih luas dari fakta-fakta, data-data,
konsep-konsep, dan prinsip-prinsip yang saling berhubungan. Teori ini dapat berubah jika
ada bukti-bukti baru yang berlawanan dengan teori tersebut. Misal : teori meteorologi
membantu para ilmuan untuk memahami mengapa dan bagaimana kabut dan awan
terbentuk.

b. IPA Sebagai Proses

IPA sebagai proses adalah strategi atau cara yang dilakukan para ahli saintis
dalam menemukan berbagai hal tersebut sebagai implikasi adanya temuan-temuan
tentang kejadian-kejadian atau peristiwa-peristiwa alam. Jadi dalam prosesnya kita bisa
berfikir dalam memecahkan suatu masalah yang ada di lingkungan.
Melalui proses ini kita bisa mendapatkan temuan-temua ilmiah, dan perwujudannya
berupa kegiatan ilmiah yang disebut penyelidikan ilmiah.

Iskandar (1997:5) mengartikan keterampilan proses IPA adalah keterampilan yang


dilakukan oleh para ilmuwan.

(Moejiono dan Dimyati, 1992:16) Ditinjau dari tingkat kerumitan dalam penggunaannya,
keterampilan proses IPA dibedakan menjadi 2 kelompok yaitu keterampilan: Proses
Dasar (Basic Skills), dan Keterampilan Proses Terintegrasi (Integrated Skills).

Didalam penyelidikan suatu ilmiah terbagi menjadi tujuh tahapan, diantaranya :

1) Observasi/ pengamatan yaitu kegiatan yang dilakukan dengan menggunakan panca


indra.

2) prediksi yaitu memperkirakan apa yang akan terjadi berdasarkan kecenderungan atau
pola hubungan yang terdapat pada data yang telah diperoleh.

3) Interpretasi yaitu penafsiran terhadap data-data yang telah diperoleh dari hasil
pengamatan.

4) Merencanakan dan melaksanakan penelitian eksperiman. Tahap- tahap penelitian:


• Menetapkan masalah penelitian.
• Menetapkan hipotesis penelitian.
• Menetapkan alat dan bahan yang digunakan.
• Menetapkan langkah- langkah percobaan serta waktu yang dibutuhkan.
5) Mengendalikan variabel yaitu mengukur variabel sehingga ada perbedaan pada akhir
eksperimen karena pengaruh variabel yang diteliti. Variabel terdiri atas tiga yaitu:
• Varibel bebas/ peubah yaitu factor yang menjadi penyebab terjadinya perubahan.
• Variabel terikat yaitu factor yang dipengaruhi.
• Variabel control yaitu variabel yangdibuat tetap.

6) Hipotesis yaitu suatu pernyataan berupa dugaan sementara tentang kenyataan-


kenyataan yang ada di alam melalui perkiraan.

7) Kesimpulan yaitu hasil akhir dari proses pengamatan.

c. IPA Sebagai Sikap Ilmiah

Maksudnya adalah dalam proses IPA mengandung cara kerja, sikap, dan cara
berfikir. Dan dalam memecahkan masalah atau persoalan, seorang ilmuan berusaha
mengambil sikap tertentu yang memungkin usaha mencapai hasil yang diharapkan. Sikap
ini dinamakan sikap ilmiah.

Menurut Wynne Harlei dan Heudro Darmojo, sikap ilmiah yang dapat dikembangkan
pada anak SD yaitu:
a. Sikap ingin tahu
b. Sikap ingin mendapatkan sesuatu yang baru
c. Sikap kerja sama
d. Sikap tidak putus asa
e. Sikap tidak berprasangka
f. Sikap mawas diri
g. Sikap bertanggung jawab
h. Sikap berpikir bebas
i. Sikap kedisiplinan diri
Sikap ilmiah lain yang muncul dari hasil pengamatan/ obsevasi:
a. Jujur
b. Teliti
c. Cermat
C. Penerapan Hakikat IPA

Kelas/Semester : IV/I
Tema/Sub Tema : 2. Selalu Berhemat Energi/ 3. Energi Alternatif
Pembelajaran : 3 (Bahasa Indonesia dan IPA)

Kompetensi Dasar Materi Utama


IPA Percobaan
3.5 Mengidentifikasi berbagai sumber Pemanfaatan Jeruk
energi, perubahan bentuk energi, dan Nipis, Apel dan
sumber energi alternatif (angin, air, Kentang Sebagai
matahari, panas bumi, bahan bakar Sumber Energi
organik, dan nuklir) dalam kehidupan Alternatif
sehari-hari.

4.5 Menyajikan laporan hasil pengamatan


dan penelusuran informasi tentang
berbagai perubahan bentuk energi.
Penerapan Hakikat IPA yang terdapat di sini :
1. IPA sebagai Produk
a) Fakta dalam IPA : Energi listrik adalag energi yang paling banyak di
gunakan manusia
b) Konsep IPA : energi, jeruk nipis, apel, kentang,
c) Prinsip IPA : Energi listrik membantu manusia melakukan berbagai
aktivitas.
d) Hukum Alam :
e) Teori ilmiah:
2. IPA sebagai Proses
a) Observsi : Siswa mengamati bagaimana cara membuat energi alternative
menggunakan jeruk, apel dan kentang yang dibawa.
b) Memprediksi : sebelum siswa yang ditunjuk untuk membuat energi
alternative menggunakan jeruk, apel dan kentang yang dibawa, mereka
memprediksi apa yang kira kira terjadi apabila jeruk, apel, kentang
digunakan untuk membuat energy alternative.
c) Interpretasi : siswa dapat menafsirkan terhadap data data yang telah
diperoleh dari hasil pengamatan.
d) Merencanakan dan melaksanankan eksperimen.
I. Tahap – tahap penelitian
 Siswa dapat menetapkan masalah penelitian
 Siswa dapa menghipotesis penelitian
 Siswa dapat menetapkan alat dan bahan yang digunakan
 Siswa dapat menetapkan langkah langkah percobaan serta
waktu yang dibutuhkan.
e) Mengendalika Variabel :
Siswa dapat menentukan mana variabel bebas, terikat, dan control.
I. Variabel bebas : energy listrik
II. Variabel terikat : jumlah buah,
III. Variabel Kontrol : jenis tanaman
f) Hipotesis : Siswa dapat membuat pernyataan berupa dugaan sementara
tentang jeruk, apel dan kentang apakah dapat dibuat energi alternative.
g) Kesimpulan : siswa mampu menulis kesimpulan dari pengamatan dan
percobaan yang telah digunakan pada jeruk, apel dan kentang.
3. IPA sebagai sikap ilmiah
a) Sikap ingin tahu : Dengan penelitian menggunakan jeruk, apel dan
kentang untuk digunakan sebagai sumber energy listrik alternative,
sehingga siswa mengetahui cara pembuatan energy alterntif tersebut.
b) Kerja sama : penelitian ini mengajarkan siswa agar bekerja sama denga
teman lain.
c) Bertanggung jawab : siswa dapat bertanggung jawab atas penelitian yang
telah ia lakukan
d) Sikap ingin mendapatkan sesuatu yang baru : dalam penelitian siswa dapat
mengetahui hal yang baru, cintohnya mengetahui bahwa jeruk, apel dan
kentang dapat di manfaatkan sebagai sumber energy alternative.
e) Sikap tidak berprasangka : siswa dapat mengetahui fakta fakta yang ada
tanpa menduga duga.
f) Sikap tidak putus asa : dengan penelitian tersebut, diharapkan siswa dapat
melakukan penelitian dengan semangat, dan terus mencoba tanpa ada kata
putus asa.
1. Bahan Ajar Utama

Kita telah mengenal energi listrik. Energi listrik merupakan energi yang
paling banyak digunakan oleh manusia. Energi listrik membantu manusia
melakukan berbagai aktivitas. Penggunaan energi listrik dapat yang berlebihan
berdampak pada ketersediaannya. Oleh karena itu, kita bisa menggunakan
energi alternatif untuk mengatasinya.
Kita bisa menggunakan energi alternatif untuk memenuhi kebutuhan
energi listrik. Selain bermanfaat untuk dikonsumsi, jeruk, apel dan kentang
dapat digunakan sebagai sumber energi alternatif. Pada gambar tempak tiga
potongan jeruk, apel dan kentang. Bahan yang dibutuhkan adalah jeruk nipis,
apel, kentang, paku, koin, kabel dan penjepit buaya. Bahan-bahan tersebut
dapat menyalakan lampu LED berukuran kecil jika dirangkai dengan baik.
Lampu LED dapat menyala karena adanya aliran arus listrik dari rangkaian
tersebut. Energi listrik yang dihasilkan dari rangkaian tersebut merupakan
energi listrik berdaya rendah.
Amati gambar berikut. Ikutilah kegiatan yang ada pada gambar sampai
lampu LED menyala. Diskusikan dengan temanmu bagaimana caranya agar
lampu menyala.

Apabila perocbaanmu belum berhasil, tambahnkan rangkaian potongan


buah, hingga lampu berhasil menyala. Perhatikan juga ketepatan dalam
Membuat Laporan Kegiatan Percobaan
membuat rangkaian
Kita sudah mengamati percobaan energi alternatif dengan rangkaian listrik dari
jeruk nipis, apel dan kentang. Setelah mengamati, kita dapat membuat laporan kegiatan
percobaan. Kita dapat membuat laporan kegiatan percobaan energi alternatif listrik

seperti contoh berikut.

Laporan Kegiatan Percobaan


Nama Percobaan :
Pemanfaatan jeruk nipis, apel dan kentang sebagai energi alternatif.
Tujuan Percobaan :
Mengetahui hasil rangkaian listrik dari jeruk nipis, apel dan kentang sebagai
energi alternatif.
Alat dan Bahan Percobaan :
1. Satu buah jeruk nipis
2. Satu buah apel
3. Satu buah kentang
4. Satu buah kentang
5. Enam koin logam berwarna kuning
6. Enam paku
7. Tujuh kabel penjepit buaya
8. Pisau/ cutter
9. Lampu LED
Langkah Percobaan :
1. Memotong jeruk nipis, apel, dan kentang menjadi dua bagian
2. Menancapkan koin logam dan paku pada setiap potongan jeruk nipis, apel
dan kentang.
3. koin logam dengan paku pada bahan yang berbeda menggunakan kabel
penjepit buaya.
4. Menghubungkan dua ujung kabel penjepit buaya pada lampu LED
5. Memperhatikan nyala lampu LED dan menulis hasil pengamatan.
Hasil Percobaan:
Lampu LED yang dihubungkan dengan rangkaian baterai buah dapat menyala.
Kesimpulan :
Buah memiliki energi yang dapat dimanfaatkan sebagai energi alternatif.
Misalnya jeruk nipis, apel dan kentang dapat digunakan sebagai energi
pengganti sumber listrik. Hal itu ditandai dengan lampu LED yang menyala.
Energi listrik yang dihasilkan merupakan energi listrik berdaya rendah.
BAB III
A. KESIMPULAN
IPA adalah ilmu yang telah diuji kebenarannya melalui metode ilmiah.
Dengan kata lain, metode ilmiah merupakan ciri khusus yang menjadi identitas
IPA, Pengenalan IPA melalui metodologi atau cara memperoleh pengetahuan itu.
IPA adalah penyelidikan yang terorganisir untuk mencari pola keteraturan dalam
alam. Karakteristik IPA adalah hasil proses empirik dan analitik yang
kebenarannya dapat dipertanggungjawabkan. Hakikat IPA ada tiga. Sebagai
produk berarti dapat menghasilkan produk IPA. Lalu sebagai proses, artinya
untuk mendapatkan produk IPA dibutuhkan proses-proses ilmiah dengan
menggunakan keterampilan proses IPA. Sedangkan IPA sebagai sikap
mempunyai arti untuk memecahkan suatu masalah dan menghasilkan produk IPA
dibutuhkan sikap tertentu yang dinamakan sikap ilmiah. Cara membelajarkan
IPA yang tepat adalah dengan membangun keaktifan siswa dalam proses
pembelajaran seperti pada kegiatan praktikum sehingga siswa memiliki
keterampilan proses IPA dan dapat memahami konsep dengan baik.
B. SARAN
Pada pembelajaran ipa di anjurkan untuk mengolah 4 unsur ipa dan
menanam kan konsep hakikat ipa supaya anak didik mampu mengembangkan
keterampilan ken kemampuan proses nya dalam pembelajaran ipa

C. DAFTAR PUSTAKA
https://sumartoipa.wordpress.com/2013/06/15/hakikat-ilmu-pengetahuan-alam-ipa/
http://eprints.uny.ac.id/32629/3/BAB%20II.pdf
https:// wordpress.com /semester%203/ipa.pdf
http://hakikataipa.uny.com/2018/03/karakteristik-pembelajaran-ipa-di-sd_13.html
http://www.jurnal.unsyiah.ac.id/PEAR/article/viewFile/7534/6201
https://drive.google.com/drive/folders/1_gZ-33ECzt_z_NXW4JRp2rdYIUO9R-hM
iskandar, Srini M. 2001. Pendidikan Ilmu Pengetahuan Alam. CV Maulana: Bandung.

Anda mungkin juga menyukai