Berdasarkan indikator Indeks Masa Tubuh pada orang dewasa terdapat prevalensi yang cukup
besar pada kategori Lebih dan Obesitas sebesar 52,4% dengan proporsi terbesar pada obesitas
(36,4%). Adapun proporsi obesitas terbesar terdapat di Bener Meriah (45,5%) dan kota Sabang
(43,4%), sedangkan yang terendah terdapat di Kab.Simelue (23,6%) dan Pidie (29,6%).
Sedangkan berdasarkan jeniskelamin antara laki-laki dan perempuan dewasa Aceh terlihat bahwa
sebagian besar penduduk dewasa Aceh yang memiliki status gizi obesitas terdapat pada penduduk
berjenis kelamin perempuan (37,3%) dibandingkan dengan laki-laki (12,2%).
Sumber: https://dinkes.acehprov.go.id/uploads/Laporan_Hasil_Survey_PSG_Aceh_Tahun_2017.pdf
Keaktifan kader dalam masyarakat sangat dibutuhkan dalam program ini. Kader-
kader kesehatan yang sudah diberikan materi dan pelatihan juga harus aktif untuk
dilingkunganya. Metode program ini minimal dilakukan tiga kali dalam seminggu dan
pentingnya keseriusan penderita obesitas untuk mengikuti program ini demi tercapainya
tujuan dari program GEMPI-LDRan.
Letak geografis Kota Lhokseumawe yaitu 04º54’–05º18’ Lintang utara dan 96º20’ –
97º21’ Bujur Timur. Kota Lhokseumawe berada pada ketinggian +24 meter diatas
permukaan laut, disebelah utara dan daerah di sebelah timur berada pada ketinggian
antara 105 diatas permukaan laut, sedangkan pada daerah di sebelah selatan memiliki
kondisi yang relatif berbukit-bukit dengan ketinggian antara 5-100 diatas permukaan
laut. Kota Lhokseumawe dengan luas wilayah 181,06 Km² atau 18.106 Ha dibagi
menjadi 4 kecamatan, yaitu Kecamatan Blang Mangat dengan luas wilayah 56,12 Km²,
Kecamatan Muara Dua luas wilayah 57,80 Km², Kecamatan Muara Satu luas wilayah
55,90 Km² dan Kecamatan Banda Sakti luas wilayah 11,24 Km². Kota Lhokseumawe
memiliki 9 pemukiman dengan jumlah gampong sebanyak 68 gampong.
Jumlah kelahiran yang tercatat di Kota Lhokseumawe selama tahun 2017 adalah
sejumlah 3.177 kelahiran. Penambahan penduduk selain karena peristiwa kelahiran
juga karena perpindahan (migrasi) masuk penduduk dari luar wilayah Lhokseumawe.
Selama tahun 2017 tercatat sebanyak 4.025 penduduk masuk. Adapun penambahan
penduduk pendatang paling banyak di Kecamatan Banda Sakti yang merupakan pusat
kota dengan jumlah 1.733 jiwa.
Sama halnya dengan penduduk pendatang, penduduk pindah juga dominan sekali
berasal dari Kecamatan Banda Sakti yaitu sebanyak 1.905 penduduk. Secara
keseluruhan tahun 2017 jumlah penduduk Kota Lhokseumawe adalah 198.980 jiwa.
Jumlah penduduk tersebut terdiri dari 99.282 jiwa laki-laki dan 99.689 jiwa perempuan.
Jumlah penduduk terbesar terdapat di Kecamatan Banda Sakti. Konsentrasi jumlah
penduduk di Kecamatan Banda Sakti ini dikarenakan kecamatan ini merupakan pusat
Kota Lhokseumawe dengan berbagai kegiatan utama yaitu pemerintahan,
perdagangan, pendidikan dan kesehatan.
Tampak salah satu menasah yang ada di desa Uteun Bayi kota Lhokseumawe, lokasinya tidak
terlalu masuk ke pedalaman sehingga mudan untuk di jangkau oleh masyarakat dan dekat dengan
puskesmas Kecamatan Banda Sakti.
Puskesmas Kecamatan Banda Sakti memiliki wilayah yang cukup luas serta bangunan yang
kokoh, terdapat banyak program-program yang di jalankan sehingga terdapat hari2 tertentu
petugas disana pergi menuju ke lapangan (kata2nya amburadul kehabisan kosakata :”( )