Anda di halaman 1dari 5

Jerawat Makin Banyak Setelah Pakai Skin Care Baru, Yakin Karena

Detoks?
Link : https://wordpress.com/post/ayurespati.wordpress.com/100

“Mbak, kok jadi merah-merah dan banyak jerawat gini ya setelah pakai krim?”

“Itu detoks, Mbak. Makin banyak jerawat yang keluar, makin detoks wajah”

Well, percakapan serupa sering terdengar di kalangan perempuan terutama


antara pembeli dengan si penjual produk kecantikan. Sebuah pemahaman yang beredar
bahwa sebuah produk akan menimbulkan kondisi kulit terlihat buruk terlebih dulu untuk
meraih hasil yang lebih baik. Situasi ini sering kali disebut detoks, atau sekarang lebih
dikenal dengan istilah purging.

Istilah purging sendiri sebenarnya tidak akan ditemukan dalam jurnal-jurnal.


Istilah yang lebih sering digunakan adalah exacerbation of inflammatory lesion, atau
intial flare (flaring). Berdasarkan penjelasan dr.Eddy Karta, SpKK dikutib dari viva.co.id,
purging merupakan sebuah kondisi yang timbul akibat dari penggunaan kosmetik atau
bahan kimia yang mengandung AHA dan BHA. Selain kedua bahan tersebut, penelitian
yang diterbitkan oleh The Journal of Clinical and Aesthetic Dermatology juga
menyebutkan bahwa Asam Retnioat juga dapat menyebabkan kondisi serupa.

Namun, benarkah yang kita alami saat memakai kosmetik Purging? Atau justru
Breakout?

Breaking Out adalah istilah untuk suatu kondisi dimana kulit mengalami
perburukan setelah pemakaian suatu produk akibat reaksi ketidakcocokan terhadap
suatu produk.

Sama-sama buruk, terus bedainnya gimana dong?

Eitts, jangan resah dulu! dr.Eddy Karta, SpKK punya sedikit pemaparan tentang
ciri purging dan breakout. Purging ditandai dengan terlihatnya benjolan kecil yang
biasanya akan menghilang tanpa adanya fase kemeraha, bengkak, atau radang pada
kulit. Benjolan atau jerawat yang mucul juga biasanya di area pipi atau hidung.
Sedangkan breakout, ditandai dengan jerawat bisul yang disertai kulit kemerahan, gatal,
nyeri dan adanya pembengkakan atau peradangan. Berbeda dengan purging yang hanya
bertahan selama 2-4 minggu atau sekitar satu bulan sesuai dengan siklus peremajaan
kulit, breakout berlangsung terus menerus seiring penggunaan produk yang
berkelanjutan. Bahkan, kondisinya bisa semakin parah.

Kalau sudah breakout begini, lantas siapa yang disalahkan? Mengembalikan


wajah seperti semula tentunya bukan hal mudah untuk dilakukan dan tidak akan terjadi
dalam sekejab. Kita pastinya nggak mau dong mengalami hal tersebut. Lalu bagaimana
supaya terhindar dari produk-produk yang menyebabkan breakout?
Nah, ini yang harus diperhatikan oleh cewek-cewek terutama generasi millennial
yang demen banget coba-coba produk kecantikan online atau dari penjual-penjual yang
legalitas nggak terjamin. Menjadi cantik memang menjadi idaman, bahkan
berpenampilan baik udah jadi kebutuhan. Jangan sampai niat awal yang inginnya cantik
justru malah jadi disaster. Untuk itu, kalian wajib menyimak dan menerapkan tips cerdas
berikut supaya terhidar dari disaster, hehe

1. Membeli kosmetik di tempat legal

Di era sekarang, kosmetik sangat mudah didapat. Bahkan obat-obat keras yang
seharusnya diperoleh hanya dengan resep dokter pun kini mudah didapat secara online.
Padahal, selain menyalahi aturan, banyak toko-toko yang produk-produknya tidak
terjamin.

Jadi, langkah terbaik adalah membeli produk kosmetik di tempat seperti apotek
atau outlet yang terjamin legalitasnya.

2. Tidak tergiur harga murah atau testimoni-testimoni

“Aku pakai seminggu, kulit udah putih mulus!”

Hmmmm… waspada dengan testimony senada dengan kalimat di atas ya…


Kenapa? Karena kulit masing-masing individu berbeda. Cocok dan aman di satu orang,
belum tentu aman di kamu. Belum lagi kalau testimony-nya direkayasa. Dan… harus
cermat juga, produk kecantikan yang “bener-bener” nggak akan bereaksi secepat kilat.
Putih dalam seminggu? Kok ngalah-ngalahin cepatnya regenerasi kulit ya? Itu putihnya
dicat apa gimana? wkwk

3. Konsultasi dengan dokter Sp.KK terkait permasalahan kulit dan tidak sembarangan
membeli obat yang direkomendasikan orang, bahkan beauty influencer sekalipun

Yaaap… kembali lagi, karena masalah dan karakter kulit setiap orang berbeda-
beda, jangan menelan mentah-mentah rekomendasi dari sana-sini. Dan STOP main
dokter-dokteran dengan mendiagnosa diri sendiri. Apalagi kalau masalah kulitnya sudah
parah dan kamu ingin coba-coba produk yang berlogi K, atau justru produk gak jelas dari
sales-sales.

4. Selalu cek produk dengan menerapkan Cek KLIK. (Kemasan, Label, Izin Edar, dan
Kadaluarsa).

a. Kemasan :

Sebelum membeli, pastikan kemasan dalam keadaan baik dong. Baiknya


gimana?

1. Bentuk dan warna merata, tidak ada bercak-bercak kotoran

2. Label di kemasan terpasang rapi dan tidak terlepas atau terkelupas


b. Label :

Informasi pada label kosmetik wajib tercantum jelas dan lengkap. Kalau produk
yang mau kamu beli kosongan nggak ada labelnya, mending urungkan niatnya deh.

c. Izin Edar :

Setiap produk kosmetik yang beredar di pasaran, harus melalui izin dari BPOM
untuk menjamin mutu dan keamananannya demi keselamatan konsumen. Jadi, produk
yang telah disetujui BPOM sudah pasti memiliki nomor izin edar dari BPOM. Pastikan
kamu mengecek izin edar terlebih dulu sebelum membeli produk. Caranya mudah…

Download aplikasi BPOM mobile di gadget kamu, lalu scan barcode di kemasan
produk. Jika terdeteksi dan muncuk keterangan terkait produk, maka produk tersebut
telah terdaftar di BPOM. Tapi jika muncul keterangan “Produk tidak dikenali atau tidak
terdaftar”, maka produk tersebut belum memiliki izin edar dari BPOM dan tidak terjamin
kemanannya.

d. Kadaluarsa :

Selalu cek tanggal kadaluarsa yang tertera di kemasan untuk mengetahui bahwa
pada saat itu produk yang ingin kamu beli masih terjamin kualitasnya sama dengan saat
produk baru dikeluarkan dari industri yang mengeluarkannya.

Gimana? Udah nggak bingung lagi kan cara memperoleh produk-produk


kosmetik aman? Yuk, sama-sama menempuh cara cerdas menuju pelaminan, eh*
menuju kecantikan yang haqiqi maksudnya :D
Curiculum Vitae

Nama : Sri Respati Ayuningsih


Tempat / Tgl Lahir : Lumajang, 1 Juni 1995
Jenis Kelamin : Perempuan
Agama : Islam
Status Pendidikan : Mahasiswa
Perguruan Tinggi : Universitas Jember
Fakultas / P.Studi : Farmasi / Program Studi Apoteker
Angkatan : 2018
Alamat Jember : Jl. Kalimantan 4 No.53, Sumbersari - Jember
Alamat Asal : Jl.PB Sudirman No.76 Tempeh – Lumajang
HP/Wa : 081999281344 / 082333736389
E-mail : srirespati8@gmail.com
Akun Media Sosial :
- Facebook : Sri Respati Ayu
- Twitter : srirespatiayu
- Instagram : sriress88
- Wordpress : ayurespati
Penghargaan :
- Finalis Debat PIMFI (Pekan Ilmiah Mahasiswa Farmasi) 2015
- Finalis Esai Hipotalamus Cometition Fakultas Kedokteran Universitas
Jember 2016
- Penerima Dana Hibah PKM-P (Program Kreativitas Mahasiswa-
Penelitian) 2016
- Salah satu penulis dalam Buku Kumpulan Cerpen Dermaga Kasih
- Salah satu penulis dalam Buku Kumpulan Cerpen Bianglala Cinta
Pengalaman Organisasi :
- Staf Eksternal BEMF (Badan Eksekutif Mahasiswa Fakultas) Farmasi
Periode 2015 dan Periode 2016
- Anggota tetap LPMF Lingkar (Pers Mahasiswa) 2017
- Wakil Ketua Pejuang Kata (Grup Kepenulisan)
Pengalaman Kepanitiaan :
- Ketua Panitia LKMMFII ISMAFARSI (Latihan Kepemimpinan dan
Manajemen Mahasiswa Farmasi II Ikatan Senat Mahasiswa Farmasi
Indonesia) Se-Jatim-Bali dan Mataram 2016
- Koordinator Sie Humas P2MABA Farmasi 2015
- Koordinator Sie Konsumsi P2MABA Farmasi 2016
- Koordinator Sie Humas Kegiatan Donor Darah Fakultas Farmasi 2015
- Sie Humas Seminar Nasional Kefarmasian 2015
- Koordinator Sie Acara Kunjungan Kerja Kefarmasian 2017
Skill : Public Speaking, Team Work, Leading Team
Motto : I wear my scars like a dress, and show them how pretty strength is
Hobi : Membaca, menulis novel, belajar perihal kecantikan, dan memasak

Anda mungkin juga menyukai