Abstrak
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui: (1) tingkat interaksi teman sebaya siswa kelas XI SMK N 2
Yogyakarta. (2) tingkat penggunaan internet siswa kelas XI SMK N 2 Yogyakarta. (3) pengaruh intraksi teman
sebaya terhadap penggunaan internet siswa kelas XI SMK N 2 Yogyakarta. Penelitian ini menggunakan
pendekatan kuantitatif dengan jenis regresi. Penelitian ini dilakukan di SMK N 2 Yogyakarta pada bulan Mei
2016. Sampel diambil menggunakan teknik Simple Random Sampling dengan jumlah 668 siswa. Alat
pengumpul data berupa skala interaksi teman sebaya dan skala intensitas penggunaan interenet. Uji validitas
dan reliabilitas instrumen dihitung dengan menggunakan rumus Alpha Cronbach. Analisis data menggunakan
teknik regresi sederhana. Hasil penelitian menunjukkan bahwa siswa yang berinteraksi dengan teman sebaya
kategori tinggi sebanyak 17% atau setara dengan 17 siswa, kategori sedang 73% atau setara 73 siswa, dan
kategori rendah sebanyak 10% atau sebanyak 10 siswa. Siswa yang memiliki intensitas penggunaan internet
dengan kategori tinggi sebanyak 14% atau setara 14 siswa, kategori sedang sebanyak 67% atau setara dengan
67 siswa, dan kategori rendah sebanyak 19% atau setara dengan 19 siswa. Terdapat pengaruh yang signifikan
antara interaksi teman sebaya dengan intensitas penggunaan internet pada siswa kelas XI SMK N 2
Yogyakarta, sehingga dapat diartikan interaksi teman sebaya memprediksi intensitas penggunaan internet
sebesar 64%.
Abstract
This study aimed to determine: (1) the level of peer interaction of grade XI students of SMK N 2
Yogyakarta; (2) the level of internet usage of grade XI students of SMK N 2 Yogyakartal (3) the influence of
peer intraction for internet usage of grade XI students of SMK N 2 Yogyakarta. This study used a quantitative
approach with regression type. This research was conducted at SMK N 2 Yogyakarta in May 2016. Samples
were taken using simple random sampling technique with a number of 668 students. The instuments of
collecting data were in the form of a scale of peer interaction and scale of intensity of using internet. Validity
and reliability of the instrument were calculated using Cronbach Alpha formula. The data were analized using
simple regression techniques. The results showed that students who interacted with peers which was
categorized as “high” was 17% or 17 students, in “medium” category was 73% or the equivalent of 73
students, and “low” category as much as 10% or as many as 10 students. Students who had the intensity of
internet usage with “high” category was 14% or the equivalent of 14 students, “medium” category was 67%,
equivalent to 67 students, and “low” category was 19%, equivalent to 19 students. There was a significant
relationship between peer interactions with the intensity of internet use in students grade XI of SMK N 2
Yogyakarta, so it can be interpreted that peer interactions predicted 64% of the internet usage intensity.
internet mempunyai andil dalam kehidupan merupakan masa dimana kedekatan seorang
sosial. Seiring dengan adanya internet ada pula individu lebih dekat dengan teman sebayanya
dampak positif maupun dampak negatifnya. dibandingkan dengan keluarganya. Hal
Internet dapat mempermudah dalam tersebut menyebabkan mereka banyak
memperoleh informasi, memperluas meluangkan waktunya untuk berinteraksi
wawasan, menambah referensi baca, dengan teman sebayanya atau berada diluar
mempermudah mengerjakan tugas, rumah bersama teman-teman sebayanya
memperluas jaringan komunikasi, sebagai kelompok, maka dapat dimengerti
mempermudah dalam bertransaksi dan bahwa pengaruh teman-teman sebayanya
berbisnis dalam bidang perdagangan (Canggih terhadap sikap, pembicaraan, minat,
Guno Kusetyo, 2011: 32). Kekhawatiran penampilan dan perilaku lebih besar daripada
tentang bagaimana media dapat pengaruh keluarga (Nurikhsan dan Agustin,
mempengaruhi remaja sudah ada sejak 2013: 79). Lebih lanjut Tarakanita (dalam
hadirnya media itu sendiri. Pernyataan itu Restianti, 2008) menyatakan dukungan sosial
dikuatkan dengan penelitian mengenai efek yang bersumber dari kelompok teman sebaya
media yang menunujukan bahwa pengaruh dapat membuat remaja memiliki kesempatan
media mempengaruhi sikap dan perilaku untuk melakukan berbagai hal yang belum
penggunanya (Kaveri S dan David S, 2010: pernah mereka lakukan serta belajar
123). Dihubungkan dengan internet adalah bila mengambil peran yang baru dalam
penggunaan online seperti bermain video kehidupannya sehingga penerimaan diri atas
games dan hiburan akan memiliki efek pada lingkungan teman sebaya menjadi sesuatu
penggunanya. Katz dan Rice (2002: 34) yang dianggap penting. Berbagai cara dapat
mengungkapkan konsekuensi dari penggunaan dilakukan agar mereka diterima dikalangan
internet dari segi interaksi sosial yaitu teman sebaya.
mendorong pornografi, membunuh Masa remaja adalah masa peralihan ketika
kreativitas, menurunkan kualitas produk pemuda mengorientasikan diri lebih ke arah
intelektual, memungkinkan plagiat, dan teman-teman dan kurang terhadap orang tua
menyebababkan kecanduan (seks, perjudian, (ML Cooper, Shaver, & Collins, 1998). Oleh
game kekerasan, fantasi). karena itu, remaja mencari dukungan dari
Penggunaan internet dikalangan remaja teman-teman mereka untuk memenuhi
seringkali lebih dikarenakan pada masa remaja kebutuhan yang belum terpenuhi di
115 E-Journal Bimbingan dan Konseling Edisi 1 Tahun ke-6 2017
lingkungan keluarga. Hal tersebut semakin Price, 2011: 103) mengungkapkan bahwa
diperkuat dengan fakta yang menyatakan budaya masyarakat modern menjadikan
bahwa intensitas waktu dalam berhubungan keharusan untuk menggunakan internet.
dengan teman sebaya semakin meningkat Fenomena penggunaan internet juga
seiring dengan bertambahnya usia. Menurut terlihat pada siswa di SMK N 2 Yogyakarta.
Santrock (1998) dalam suatu investigasi Berdasarkan observasi dan hasil wawancara
ditemukan bahwa anak berhubungan dengan dengan Guru BK, diperoleh hasil bahwa siswa
teman sebaya 10% dari waktunya setiap hari di SMK N 2 Yogyakarta menunjukan mayoritas
pada usia 2 tahun, 20% pada usia 4 tahun, dan siswa pengguna internet. Hal tersebut dilihat
lebih dari 40% pada usia remaja. dari kegiatan siswa diluar jam pelajaran baik
Berdasarkan pandangan tersebut, jika waktu istirahat maupun pulang sekolah siswa
dikaitkan dengan perilaku remaja, dapat menggunakan internet baik dari smartphone
dikatakan bahwa perilaku penggunaan maupun laptop yang dimilikinya. Siswa SMK N
internet remaja dipengaruhi oleh keberadaan 2 Yogyakarta gemar melakukan chatting
teman sebaya. Remaja menjadikan orang dengan teman sebayanya baik langsung
dewasa dan teman sebaya sebagai model dari maupun online. Selain itu, siswa juga sering
perilakunya. Remaja gemar chatting dengan mengakses internet baik untuk browsing
teman satu sama lain, baik itu ditelepon, tatap materi pembelajaran, mengerjakan tugas
muka maupun online. Chatting online adalah maupun untuk kepentingan hiburan seperti
salah satu kegiatan utama remaja di internet media sosial, games, maupun yang lainnya.
(PI & ALP, 2005) Menurut survei Pew Internet Akan tetapi sebagian siswa belum bisa
(PI & ALP, 2005b), 75% online remaja membagi waktu yang tepat dalam
menggunakan pesan instan untuk menggunakan internet antara belajar dan
berkomunikasi dengan teman-teman mereka. kepentingan hiburan semata. Terlihat sebagian
Remaja masa kini menghadapi tuntutan dan siswa berani mengakses internet untuk
harapan, demikian juga bahaya dan godaan, kepentingan hiburan ketika KBM berlangsung
yang tampaknya lebih banyak dan kompleks sehingga mengganggu jam pembelajaran.
dibandingkan dengan yang dihadapi remaja Kasus lain, ada sebagian siswa yang terlihat
generasi yang lalu. (Feldman & Elliot, 1990; pendiam dan menutup diri lebih sering terlihat
Hamburg, 1993; Hevhinger, 1992) dalam aktif dimedia sosial seperti facebook, twitter
Santrock 2003: 17). Lebih lanjut (Beard dalam maupun instagram. Hal ini didasari bahwa
Pengaruh Interaksi Teman ... (Khoirul Muna) 116
Dalam penelitian ini, peneliti interaksi teman sebaya siswa kelas XI SMK N 2
menggunakan skala interaksi teman sebaya Yogyakarta, sedangkan skala kedua berfungsi
dan skala intensitas penggunaan internet untuk mengetahui penggunaan internet siswa
dengan modifikasi dari model Likert. kelas XI SMK N 2 Yogyakarta. Untuk
Teknik Analisis Data mengetahui tingkat interaksi teman sebaya
Penelitian ini menggunakan analisis data terhadap penggunaan internet perlu dilakukan
dengan teknik deskriptif dan statistik kategorisasi pada data yang telah diperoleh.
inferensial. Statistik deskriptif adalah statistik Saifuddin Azwar (2007: 147) menjelaskan
yang digunakan untuk menganalisis data langkah-langkah pengkategorisasian tiap
dengan cara mendeskripsikan atau variabel adalah pertama menentukan skor
menggambarkan data yang telah terkumpul tertinggi (yaitu hitungan dari, 4 x Jumlah
sebagaimana adanya dan tidak bermaksud aitem), kedua menentukan skor terendah
membuat kesimpulan yang berlaku untuk (yaitu hitungan dari, 1 x Jumlah aitem), ketiga
umum atau generalisasi. Statistik inferensial menghitung mean (μ) (yaitu hitungan dari,
adalah teknik statistik yang digunakan untuk
(skor tertinggi+skor terendah)), dan keempat
menganalisis data sampel dan hasilnya
menghitung standar deviasi (σ) (yaitu hitungan
diperlukan untuk populasi (Sugiyono, 2011:
dari, (skor tertinggi-skor terendah)).
208-209).
Hasil perhitungan tersebut digunakan
Uji Prasyarat Analisis
untuk menentukan kategorisasi pada masing-
Uji prasyarat analisi merupakan tahap
masing variabel dengan menggunakan
sebelum melakukan analisis data yaitu dengan
ketentuan sebagai berikut:
menguji hipotesis terlebih dahulu. Uji
prasyarat analisis yang dimaksud yaitu uji Tinggi X ≥ M + 1SD
Skala interaksi teman sebaya dengan telah ditentukan. Berikut ini adalah data
rentang skor 1 sampai dengan 4 dan berjumlah interaksi teman sebaya siswa kelas XI SMK N 2
28 aitem pernyataan. Deskripsi data disajikan Yogyakarta.
secara umum dari interaksi teman sebaya yang Tabel 9. Distribusi Frekuensi Kategorisasi
meliputi, skor tertinggi, skor terendah, mean, Interaksi Teman Sebaya
dan standar deviasi. Hasil deskripsi data No. Kriteria Kategori F %
interaksi teman sebaya adalah sebagai berikut:
1. skor < 56 Rendah 10 10%
Tabel 8. Hasil Deskripsi Data Interaksi Teman
Sebaya 56 ≤ skor
Interaksi Teman Sebaya 2. < 84 Sedang 73 73%
56≤atau<84, dan untuk batasan interaksi aitemnya diberi skor yang berkisar mulai dari 1
teman sebaya rendah berada pada skor <56. sampai dengan 4. Dengan demikian, skor
Berdasarkan Tabel 9 dan Gambar 2 dapat terendah yang diperoleh subjek adalah 28
dilihat bahwa dari 100 siswa kelas XI di SMK N (yaitu hitungan dari, 1x28), skor tertinggi
2 Yogyakarta terdapat 17 siswa dengan adalah 112 (yaitu hitungan dari, 4x28), mean
prosentase 17% pada kategori tinggi, 73 siswa (μ) adalah 70 (yaitu hitungan dari, (skor
dengan prosentase 73% pada kategori sedang
tertinggi+skor terendah)), dan standar deviasi
dan 10 siswa dengan prosentase 10% dengan
(σ) adalah 14 (yaitu hitungan dari, (skor
kategori rendah.
tertinggi-skor terendah)).
b. Deskripsi Data Intensitas Penggunaan
Data intensitas penggunaan internet yang
Internet
diperoleh kemudian disajikan dalam bentuk
Skala penggunaan internet dengan
tabel berdasarkan kriteria kategorisasi yang
rentang skor 1 sampai dengan 4 dan berjumlah
telah ditentukan. Berikut ini adalah data
28 aitem pernyataan. Deskripsi data disajikan
intensitas penggunaan internet siswa kelas XI
secara umum dari intensitas penggunaan
SMK N 2 Yogyakarta.
internet yang meliputi, skor tertinggi, skor
Tabel 11. Distribusi Frekuensi Kategorisasi
terendah, mean, dan standar deviasi. Hasil
Intensitas Penggunaan Internet
deskripsi data intensitas penggunaan internet
adalah sebagai berikut: No. Kriteria Kategori F %
Tabel 10. Hasil Deskripsi Data Intensitas 1. skor < 56 Rendah 19 19%
Penggunaan Internet
2. 56 ≤ skor < Sedang 67 67%
Intensitas Penggunaan Internet
84
Skor tertinggi 112
Jadi, subjek dalam penelitian ini sebagian penggunaan internet. Untuk itu orang tua
besar menggunakan internet dalam kategori diharapkan dapat bekerjasama dengan
sedang. Terdapat pengaruh yang sangat pihak sekolah khususnya guru BK dalam
signifikan antara interaksi teman sebaya mengontrol putra-putrinya termasuk
dengan penggunaan internet pada siswa kelas mempertimbangkan langkah-langkah
XI SMK N 2 Yogyakarta, sehingga dapat pengasuhan seperti dukungan dan
diartikan interaksi teman sebaya pengawasan orang tua dalam rangka
memprediksikan penggunaan internet sebesar memberikan pemahaman terkait dengan
64%. penggunaan internet dan interaksi dengan
Saran teman sebayanya.
Dari hasil penelitian, pembahasan, serta 3. Bagi Siswa
kesimpulan yang telah diuraikan sebelumnya, Berdasarkan hasil penelitian yang telah
maka peneliti mengajukan saran sebagai dilakukan, interaksi teman sebaya
berikut: memprediksi penggunaan internet sebesar
1. Bagi sekolah khususnya Guru BK 64% pada siswa, yang berarti ketika
Berdasarkan hasil penelitian, tingkat interaksi dengan teman sebaya tinggi maka
interaksi teman sebaya dan penggunaan penggunaan internet juga tinggi. Untuk itu
internet berada pada kategori sedang. diharapkan siswa dapat mengontrol diri
Untuk itu, guru BK dapat memberikan serta dapat memanajemen waktu antara
layanan kepada siswa dengan materi yang bermain serta belajar.
berkaitan dengan pergaulan teman sebaya 4. Bagi Penelitian Selanjutnya
serta penggunaan internet yaitu meliputi Berdasarkan keterbatasan penelitian
dampak positif dan negatif internet. Selain diketahui penggunaan internet tidak
itu, guru BK dapat membentuk konseling dibedakan kedalam berbagai kategori
teman sebaya (peer counseling) sebagai kegiatan seperti chatting online dan game
pemanfaatan interaksi teman sebaya dalam online. Bagi peneliti yang tertarik untuk
layanan bimbingan dan konseling. melakukan penelitian di SMK N 2
2. Bagi Orang tua Yogyakarta, disarankan untuk fokus pada
Berdasarkan hasil penelitian terdapat aspek yang berbeda dari penggunaan
64% sumbangan efektif dari variabel internet seperti situs jejaring sosial,
interaksi teman sebaya terhadap perilaku blogging, games online, pornografi dan lain
123 E-Journal Bimbingan dan Konseling Edisi 1 Tahun ke-6 2017