Reaksi Esterifikasi
Reaksi Esterifikasi
Pada proses ini metil akrilat dibuat dengan mereaksikan asetilen dengan alcohol dalam
suasana asam dengan katalis nikel karbonil pada tekanan atmosferis pada suhu 40°C.
Kerugian proses ini adalah kesulitan dalam penanganan nikel karbonil yang beracun dan
korosif.
(Ullman, 1985)
B. Proses Ketene
Pada proses ini bahan baku yang digunakan adalah asam asetat. Bahan ini dipirolisa
menjadi ketene. Lalu ketene direaksikan dengan monomer formaldehid membentuk beta-
propiolactone. Senyawa ini selanjutnya dikonversi menjadi akrilat. Metode ini tidak dipakai
karena banyaknya tahapan yang harus dilewati dan juga sifat racun dari beta-
propiolactone.
Reaksi:
(Ullman, 1985)
B. Proses Esterifikasi Asam Akrilat
Pada proses ini, asam akrilat direaksikan dengan methanol dengan katalis asam sulfat
membentuk metil akrilat. Reaksi esterifikasi ini berlangsung pada suhu 50-100°C dan
tekanan atmosferis. Perbandingan mol asam akrilat dan methanol yang digunakan adalah
1:1. Reaksi tersebut berlangsung pada reaktor alir tangki berpengaduk.
Reaksi:
(Ullman, 1985)
Proses Kondisi Operasi Kelebihan Kekurangan
Proses Asetilen P = 1 atm Produk samping Bahan baku gas
T = 40°C bukan merupakan alam terbatas.
zat beracun. Menggunakan
katalis nikel karbonil
yang beracun dan
korosif.
Proses Ketene P = 1 atm Bahan baku mudah Menghasilkan beta-
T = 150°C didapatkan. propiolactone yang
bersifat racun.
Prosesnya melalui
banyak tahapan.
Proses Esterifikasi P = 1 atm Bahan baku relatif Membutuhkan
T = 60-100°C mudah didapat. katalis asam yang
Produk samping bersifat korosif.
bukan merupakan Waktu reaksi relatif
zat beracun. lama.
SIFAT FISIS BAHAN
A. Asam akrilat (CH2CHCOOH) B. Metanol (CH3OH)
- Bentuk : cair
Reaksi antara asam akrilat dengan methanol adalah suatu reaksi substitusi gugus radikal
organik dengan ion hidrogen yang berasal dari asam. Dengan putusnya ikatan karbonil
oksigen atau ikatan alkil oksigen maka terbentuklah air.
REAKSI DAN MEKANISME REAKSI
TINJAUAN KINETIKA
Reaksi antara asam akrilat dengan methanol termasuk reaksi orde dua.
-rA = k.CA.CB
-rA = k[CAo(1-xA)].[CBo-CAoxA]
TINJAUAN TERMODINAMIKA
Pada suhu 80°C (353 K) besarnya konstanta kesetimbangan dapat dihitung sebagai berikut:
𝐾 17964 1 1
𝑙𝑛 = 𝑥 −
3,524𝑥106 8,314 353 298
K = 1,139 x 106
Karena harga K = k1/k2 besarm berarti harga k2 jauh lebih kecil bila dibandingkan
dengan harga k1 sehingga k2 diabaikan terhadap k1 dan reaksi dianggap berjalan satu
arah (irreversible).