Anda di halaman 1dari 15

ESTERIFIKASI PABRIK METIL METAKRILAT DARI

METANOL DAN ASAM AKRILAT


KEGUNAAN PRODUK
Metil akrilat merupakan bahan baku untuk produksi polimer (poliakrilat). Polimer ini
digunakan sebagai bahan perekat, binder untuk industri kulit, kertas, dan untuk
komponen kopolimer dari acrylic fiber. Selain itu, polimer ini juga digunakan oleh
berbagai pabrik cat (coating) yaitu PT. ICI Indonesia, Jakarta dan berbagai industri
tekstil seperti PT. Acryl Textile Mills, Jakarta.
MACAM-MACAM PROSES
A. Proses Asetilen

Pada proses ini metil akrilat dibuat dengan mereaksikan asetilen dengan alcohol dalam
suasana asam dengan katalis nikel karbonil pada tekanan atmosferis pada suhu 40°C.
Kerugian proses ini adalah kesulitan dalam penanganan nikel karbonil yang beracun dan
korosif.

4 C2H2 + 4 CH3OH + 2 HCl + Ni(CO)4 → 4 CH2=CHCOOCH3 + NiCl2 + H2

(Ullman, 1985)
B. Proses Ketene

Pada proses ini bahan baku yang digunakan adalah asam asetat. Bahan ini dipirolisa
menjadi ketene. Lalu ketene direaksikan dengan monomer formaldehid membentuk beta-
propiolactone. Senyawa ini selanjutnya dikonversi menjadi akrilat. Metode ini tidak dipakai
karena banyaknya tahapan yang harus dilewati dan juga sifat racun dari beta-
propiolactone.

Reaksi:

CH3COOH → CH2=C=O → CH2C=O → H2=CHCOOCH3 + H2O

(Ullman, 1985)
B. Proses Esterifikasi Asam Akrilat

Pada proses ini, asam akrilat direaksikan dengan methanol dengan katalis asam sulfat
membentuk metil akrilat. Reaksi esterifikasi ini berlangsung pada suhu 50-100°C dan
tekanan atmosferis. Perbandingan mol asam akrilat dan methanol yang digunakan adalah
1:1. Reaksi tersebut berlangsung pada reaktor alir tangki berpengaduk.

Reaksi:

CH2CHCOOH + CH3OH → CH2CHCOOCH3 + H2O

(Ullman, 1985)
Proses Kondisi Operasi Kelebihan Kekurangan
Proses Asetilen P = 1 atm  Produk samping  Bahan baku gas
T = 40°C bukan merupakan alam terbatas.
zat beracun.  Menggunakan
katalis nikel karbonil
yang beracun dan
korosif.
Proses Ketene P = 1 atm  Bahan baku mudah  Menghasilkan beta-
T = 150°C didapatkan. propiolactone yang
bersifat racun.
 Prosesnya melalui
banyak tahapan.
Proses Esterifikasi P = 1 atm  Bahan baku relatif  Membutuhkan
T = 60-100°C mudah didapat. katalis asam yang
 Produk samping bersifat korosif.
bukan merupakan  Waktu reaksi relatif
zat beracun. lama.
SIFAT FISIS BAHAN
A. Asam akrilat (CH2CHCOOH) B. Metanol (CH3OH)

Sifat fisis: Sifat fisis:

- Berat molekul : 72 kg/kgmol - Berat molekul : 32 kg/kgmol

- Titik didih : 141°C - Titik didih : 64°C

- Tekanan kritis : 56,6 bar - Tekanan kritis : 79,9112 atm

- Suhu kritis : 380°C - Suhu kritis : 234,49°C

- Densitas (30°C) : 1,040 g/mL


SIFAT FISIS PRODUK METIL METAKRILAT
Metil akrilat (CH2CHCOOCH3)

Sifat fisis: - Volume kritis : 270 liter/kmol

- Berat molekul : 86 kg/kgmol - Densitas (30°C) : 0,9565 g/mL

- Titik didih : 80°C - Viskositas (25°C) : 0,49 mPa.s

- Titik lebur : -76°C - Panas pembentukan : -92,465

- Tekanan kritis : 41,9442 atm

- Suhu kritis : 262,85°C


SPESIFIKASI BAHAN BAKU
A. Asam akrilat (CH2CHCOOH) B. Metanol (CH3OH)

- Bentuk : cair - Bentuk : cair

- Kemurnian, %berat : min 99% - Kemurnian, %berat : min 99,85%

- Impuritas, %berat : air, maksimal 1% - Impuritas, %berat : air, maksimal 0,15%


SPESIFIKASI PRODUK
A. Metil akrilat (CH2CHCOOCH3)

- Bentuk : cair

- Kemurnian, %berat : min 99,5%

- Impuritas, %berat : air, maksimal 0,5%


KONSEP PROSES
Proses pembuatan metil akrilat ini berlangsung di dalam Reaktor Alir Tangki Berpengaduk
(RATB) pada suhu 80°C dan tekanan 1 atmosferis dengan bantuan katalis asam sulfat.

Reaksi antara asam akrilat dengan methanol adalah suatu reaksi substitusi gugus radikal
organik dengan ion hidrogen yang berasal dari asam. Dengan putusnya ikatan karbonil
oksigen atau ikatan alkil oksigen maka terbentuklah air.
REAKSI DAN MEKANISME REAKSI
TINJAUAN KINETIKA
Reaksi antara asam akrilat dengan methanol termasuk reaksi orde dua.

Reaksi: asam akrilat + methanol → metil akrilat + air

Persamaan kecepatan reaksi:

-rA = k.CA.CB

-rA = k[CAo(1-xA)].[CBo-CAoxA]
TINJAUAN TERMODINAMIKA
Pada suhu 80°C (353 K) besarnya konstanta kesetimbangan dapat dihitung sebagai berikut:

𝐾 17964 1 1
𝑙𝑛 = 𝑥 −
3,524𝑥106 8,314 353 298

K = 1,139 x 106

Karena harga K = k1/k2 besarm berarti harga k2 jauh lebih kecil bila dibandingkan
dengan harga k1 sehingga k2 diabaikan terhadap k1 dan reaksi dianggap berjalan satu
arah (irreversible).

Anda mungkin juga menyukai