Anda di halaman 1dari 7

POLITEKNIK NEGERI SEMARANG

PROGRAM STUDI TEKNIK KONVERSI ENERGI


Laboratorium : Teknik Konversi Energi
Topik : Turbin Kaplan (Pengujian Pada Putaran Berubah – Ubah)
Waktu : 6 jam / Minggu
Semester :V No. Jobsheet :
1. Tujuan
Setelah melakukan praktikum mahasiswa diharapkan dapat :
a. Menjelaskan fungsi dan cara kerja peralatan pengujian fan.
b. Menggunakan nosel, venturi, dan pitot untuk mengukur laju aliran udara.
c. Menetukan dan menggambarkan karakteristik fan yang meliputi :
1. Karrakteristik tekanan terhadap laju aliran putran tetap.
2. Karaktersitik daya terhadap laju aliran untuk putaran tetap.
3. Karakteristik efisiensi terhadap laju aliran untuk putaran tetap.
4. Menganalisan dan menganalisa hasil pengujian.
2. Dasar Teori
Peralatan Fan
Fan adalah alat untuk mengalirkan udara. Karena itu fan dikenal dengan sebuah penukar,,
penghembus atau pembuang udara. Alat ini banyak dijumpai pada sistem ventilasi dan peralatan
pendingin udara juag pada instalasi yang mengalirakn udara panas dan gas buang. Selain itu
masih banyak lagi penggunaan fan di industry.
Tinggi tekan yang dihasilkan fan pada umumnya rendah dibandingkan jenis mesin mesin
pengalir udara yang lain seperti blower dan kompresor.
Daya masukan diperoleh dari motor listrik. Efiisiensi fan adalh perbandingan antara daya aliran
udara dibandingkan ndaya poros untuk menggerakan.
Psf = total tekana keluar : tekanan dinamik (N/m2).
= tekanan statis keluaran : akibat gesekan tekanan dinamik (N/m2).
= { Ps4 – ( 1 + . ð24 ) Pd4 – Pd2 }
= Ps4 + . ð24 . Pd4
𝑣2 𝑝
= Ps4 . ð24 ( )
2

Ps4 = Tekana statis diujun keluaran (N/m2).


ð24 = Koefesien gesek antara titik pangkal dengan ujung keluaran
(diperoleh dari table )
V2 p / 2 = tekanan dinamik aliran (N/m2).
Laju aliran udara volumentik dapat diukur dengan tabung pitot static, tabung konis atau tabung
venturi.
Efisiensi Fan (%)
𝑑𝑎𝑦𝑎 𝑢𝑑𝑎𝑟𝑎 𝑠𝑡𝑎𝑡𝑖𝑠
ηs = 𝑑𝑎𝑦𝑎 𝑚𝑎𝑠𝑢𝑘𝑎𝑛
𝑁𝑜
ηs = 𝑁

pengukuran laju aliran udara dengan tabung pitot static


untuk udara standar ρ : 1,2 kg/m3 ( pada 16˚C, 1 bar, 55 % RH ) maka :
V = 1,291 √𝑃𝑣 𝑚/𝑠𝑒𝑐
Untuk udara tidak standar :
𝑇𝑃𝑣
V = 759,4 √𝑃 ( 10−𝑃𝑠

Po = tekana udara dalam milibar


PS = Tekana static dalam pipa (pascal)
Pv = Tekanan Kecepatan (Pascal)
T = Temperatur absolut (K)
Pengukuran laju aliran udara dengan tabung kronis
𝜋𝑑2 2𝐴𝑃
Qv = ɑ √ m3/s untuk d = 0,095 m, maka
4 𝜌Ɩ

∆𝑃
Q = 0,01 ɑ √ 𝜌Ɩ

d = diameter bagian yang lurus ( 9,5 x 10-2)


ρƖ = kerapatan udara sebelum masuk konis (kg/m3)
P = beda tekanan yang terukur (pascal kg/ms2)
( 1 mmH2O = 9,807 Pa)
Pengukuran laju aliran masa dengan nosel venturi
𝜎𝐸 𝜋 𝑑2
Q = 𝜌𝑢 4
√2𝜌𝑢∆𝜌

ơE = adalah koefesien yang diperoleh dari grafik 1


d = garis tengah cekikan leher nosel ( 0,095 m)
D = garis tengah dalam saluran pipa (0,146 m)
ρu = kerapatan udara (kg/m3)
ΔP = perbedaan tekanan sebelum dan sesjudah venturi (N/m2)
Pengukuran
 Gambar skematis instalasi pengujian

T = torsi
n = kecepatan
A = meter arus
V = meter tegangan
P = tekanan statis
Q = venturi meter

 Peukur yang digunakan


 Termometer Termokopel
Untuk mengukur temperatur udara luar dan di dalam saluran pipa.
 Meter Torsi
Torsi poros fan diukur dengan bantuan strain gage yang dipasang pada rangka dasar
pengujian dan ujung lain pada lengan motor. Sebelum pengujian sebaiknya meter torsi
ini dikalibrasi terlebih dahulu.
 Meter Kecepatan
Kecepatan fan diukur menggunakan penginderaan penunjuk (sensor indikator) yang
dipasang pada ujung poros fan.
Penunjukkan harga parameter di atas dapat langsung dibaca pada panel peukur.
 Meter Tekanan
Perbedaan tekanan udara di dalam dan di luar saluran diukur menggunakan manometer
yang dapat diatur posis kemiringannya. Sebaiknya alat ini dikalibrasi sebelum
digunakan.
Laju aliran udara dapat diukur dengan pengukuran tabung pilot satik, tabung konis atau
nosel venturi. Dengan menghubungkan titik-titik pada saluran sebelum dan sesudah
peralatan pengujian di atas dengan manometer maka perbedaan tekanan total dan statik
dapat dicari, dan kecepatan udara dapat diperoleh, sehingga laju aliran udara dapat
dihitung.
 Meter Tegangan dan Arus
Pada panel ukur juga dilengkapi alat untuk mengukur tegangan dan arus motor listrik
DC sebagai penggerak fan.
3. Langkah Percobaan
Peralatan
Peralatan yang digunakan dalam praktikum ini adalah sebuah meja pengujian fan dengan
motornya, yang dilengkapi dengan dinamometer, meter kecepatan, termometer, serta dua buah
manometer. Saluran udara yang dipakai berupa komponen-komponen yang dapat dibongkar
pasang dengan mudah, dan diberi tanda huruf, seperti yang tersebut dibawah ini.

Tanda uraian
A pipa divergen 95,145 mm.
B pipa diameter 145 mm, panjang 400 mm dengan pelurus aliran dan dudukan pipa statik
pitot.
F pipa diameter 145 mm, panjang 400 mm dengan pelurus aliran sepanjang 350 mm.
I pipa diameter 145 mm, panjang 350 mm.
G & H pipa diameter 145 mm, panjang 1000 mm.
I pipa diameter 145 mm, panjang 1000 mm untuk ditempatkan pada bagian depan nosel
J Nosel venturi
K Cincin adaptor katup untuk F
L pipa diameter 95 mm dengan pipa pitol
M bagian sisi masuk dengan penyaring
P katup masukan keluaran.
R sisi masuk konis 600, diameter 95 mm.
Pemilihan dan penggunaannya tergantung pengujian yang akan dilakukan.

3. Persiapan Percobaan
1. Menyusun pipa-pipa sesuai pengujian yang akan dilakukan atau ditentukan oleh pembimbing
2. Menghubungkan ujung-ujung manometer yang pendek pada saluran masukan dan keluaran
peukur laju aliran dengan menggunakan pipa plastik yang tersedia. Mengecek agar arahnya
tidak terbalik.
3. Menghubungkan manometer yang besar dengan udara luar dan ujung satunya dengan saluran
pipa, setelah pipa pengarah. Dengan demikian, perbedaan tekanan di dalam saluran dan udara
luar dapat diketahui.
4. menutup ujung saluran keluaran udara (jangan rapat sekali, ini akan mengakibatkan torsi start
yang besar)
5. percobaan siap dilakukan

5. Prosedur Percobaan

1. Menyiapkan tabel data pengukuran


2. Mengkalibrasi peukur tekanan dan torsi
3. Menghidupkan satu daya listrik
4. Besarkanlah kecepatan motor fan sampai mencapai harga tertentu (600 – 1400 rpm). Mencatat
besaran-besaran yang diperlukan.
5. Membuka katup keluaran sampai diperoleh laju aliran yang kira-kira sama dengan beda
tekanan 0.505 kPa pada venturi.
Bila kecepatan turun, mengembalikan sesuai dengan kecepatan pengujian dengan menambah
putaran. Mencatat besaran-besaran yang diperlukan.
6. Mengulangi prosedur 1-5 untuk berbagai pembukaan katup.
7. Mengulangi prosedur 1-6 untuk berbagai kecepatan.

Anda mungkin juga menyukai