Anda di halaman 1dari 6

Resume Keuangan Islam

Dana Pension Syariah

Disusun Oleh:

PROGRAM STUDI MANAJEMEN


FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA
YOGYAKARTA
2019
● Asas, Tujuan, dan Fungsi Dana Pensiun
Asas
1. Asas keterpisahan kekayaan dana pensiun dari kekayaan badan
hukum pendirinya
2. Asas penyelenggaraan dalam sistem pendanaan
3. Asas pembinaan dan pengawasan
4. Asas penundaan manfaat
5. Asas kebebasan untuk membentuk atau tidak membentuk dana
pensiun

Tujuan
✔ Perusahaan
1. Kewajiban moral, di mana perusahaan mempunyai
kewajiban moral untuk memberikan rasa nyaman
kepada karyawan terhadap masa yang akan datang
karena tetap memiliki penghasilan pada saat mereka
mencapai usia pensiun.
2. Loyalitas, karyawan diharapkan mempunyai loyalitas
terhadap perusahaan serta meningkatkan motivasi
karyawan dalam melaksanakan tugas sehari-hari.
3. Kompetensi pasar tenaga kerja, di mana perusahaan
akan memiliki daya saing dalam usaha mendapatkan
karyawan yang berkualitas dan profesional di pasaran
tenaga kerja.
4. Memberikan penghargaan kepada para karyawannya
yang telah mengabdi perusahaan.
5. Agar di usia pensiun karyawan tersebut tetap dapat
menikmati hasil yang diperoleh setelah bekerja di
perusahaannya.
6. Meninggalkan citra perusahaan di mata masyarakat dan
pemerintah.
✔ Peserta
a. Rasa aman para peserta terhadap masa yang akan
datang karena tetap memiliki penghasilan pada saat
mereka mencapai usia pensiun.
b. Kompensasi yang lebih baik, yaitu peserta mempunyai
tambahan kompensasi meskipun baru bisa dinikmati
pada saat mencapai usia pensiun/berhenti kerja.

Fungsi
1) Asuransi, yaitu peserta yang meninggal dunia atau cacat
sebelum mencapai usia pensiun dapat diberikan uang
pertanggungan atas beban bersama dari dana pensiun.
2) Tabungan, yaitu himpunan iuran peserta dan iuran pemberi
kerja merupakan tabungan untuk dan atas nama pesertanya
sendiri. Iuran yang dibayarkan oleh karyawan dapat dilihat
setiap bulan sebagai tabungan dari para pesertanya.
3) Pensiun, yaitu seluruh himpunan iuran peserta dan iuran
pemberi kerja serta hasil pengelolaannya akan dibayarkan
dalam bentuk manfaat pensiun sejak bulan pertama sejak
mencapai usia pensiun selama seumur hidup peserta,
janda/duda peserta.

● Jenis Dana Pension


A. Pensiun normal, yaitu pensiun yang diberikan untuk karyawan yang
usianya telah mencapai masa pensiun seperti yang telah ditetapkan
perusahaan. Sebagai contoh, rata-rata usia pensiun di Indonesia adalah
55 tahun, dan beberapa profesi tertentu, dapat lebih lam lagi seperti
guru yang mencapai usia 60 tahun dan dosen yang mencapai usia 65
tahun.
B. Pensiun dipercepat, yaitu jenis pensiun yang diberikan untuk kondisi
tertentu, misalnya karena adanya pengurangan pegawai di perusahaan
tersebut.
C. Pensiun ditunda, yaitu pensiun yang diberikan kepada para karyawan
yang meminta pensiun sendiri, tetapi usia pensiun belum memenuhi
usia pensiun. Karyawan yang mengajukan tetap keluar dan pensiunnya
baru dibayar pada saat usia pensiun tercapai.
D. Cacat, yaitu pensiun yang diberikan bukan karena usia, tetapi lebih
disebabkan karena peserta mengalami kecelakaan sehingga dianggap
tidak mampu lagi untuk dipekerjakan. Pembayaran pensiun biasanya
dihitung berdasarkan formula manfaat pensiun normal ketika masa
kerja diakui seolah-olah sampai usia pensiun normal.

● Sistem Pembayaran Dana Pension


a) Program Pensiun Manfaat Pasti (PPMP)
Dalam hal manfaat pensiun dengan menggunakan rumus bulunan, besar faktor
penghargaan per tahun masa kerja tidak boleh melebihi 2,5% dan total manfaat
pensiun tidak boleh 80 kali penghasilan dasar pensiun.
b) Program Pensiun Iuran Pasti (PPIP)
Pembayaran manfaat pensiun dari program pensiun iuran pasti dan hasil
pengembangannya lebih kecil dari Rp 36.000.000,- dapat dibayar sekaligus. Iuran
peserta dalam 1 tahun untuk program pensiun iuran pasti yang menggunakan rumus
sekaligus maksimal 3 kali faktor penghargaan per tahun masa kerja yang dinyatakan
dalam desimal kali penghasilan dasar pensiun per tahun, sedangkan rumus bulanan
maksimal 3 kali faktor penghargaan per tahun masa kerja yang dinyatakan dalam
persentase kali penghasilan dasar pensiun pertahun.

● Managemen Pengelolaan Dana Pension


Dana pensiun biasanya mengembangkan suatu kebijakan investasi
secara tertulis dalam pengelolaan kekayaannya. Namun tidak semua program
pensiun memiliki kebijakan investasi formal kalaupun ada biasanya relatif
sederhana dan banyak yang didelegasikan kepada perusahaan investasi atau
perusahaan asuransi.
Pada prinsipnya dana pensiun dapat melakukan investasi dalam
berbagai bentuk. Portofolio investasi dalam berbagai bentuk. Portofolio
investasi dana pensiun umumnya didominasi dalam bentuk saham, obligasi
jangka menengah-panjang, instrument pasar uang, kontrak anuitas grup dan
jenis investasi lainnya. Porsi yang relatif lebih kecil diinvestasikan dalam ​real
estate​, surat-surat asing, dan instrumen investasi baru yang dapat menawarkan
prospek yang lebih tinggi dari pada keuntungan rata-rata.

● Dana Pension Syariah


Dana Pensiun menurut UU No. 11 tahun 1992 tentang Dana Pensiun
adalah badan hukum yang mengelola dan menjalankan program yang
menjanjikan manfaat pensiun. Berdasarkan definisi diatas dana pensiun
merupakan lembaga atau badan hukum yang mengelola program pensiun yang
dimaksudkan untuk memberikan kesejahteraan kepada karyawan suatu
perusahaan terutama yang telah pensiun.
Dana Pensiun syariah adalah dana pensiun yang dikelola dan
dijalankan berdasarkan prinsip syariah. Pertumbuhan lembaga keuangan dana
syariah di Indonesia, lambat tetapi pasti juga mendorong perkembangan dana
pensiun beroperasi sesuai dengan prinsip syariah. Sampai saat ini, dana
pensiun syariah berkembang pada dana pensiun lembaga keuangan (DPLK)
yang dilaksanakan oleh beberapa bank dan asuransi syariah.

● Kendala Pengelolaan Dana Pension Syariah


a. Dalam konteks strategi pengembangan industri. Ketika perbankan,
asuransi dan pasar modal syariah sudah memiliki dan masuk dalam road
map strategi pengembangan masing-masing industri, dana pensiun syariah
belum disentuh sedikit pun dalam kebijakan dan strategi pengembangan
Industri Dana Pensiun Tahun 2007-2011
b. Dalam konteks regulasi. Jika perbankan, Asuransi, obligasi dan reksadana
syariah sudah banyak memiliki peraturan dan juga dukungan fatwa
DSN-MUI, maka dana pensiun syariah belum ada satupun peraturan dan
fatwa yang mendukung. Sehingga regulasi sebagai kerangka operasional
dana pensiun syariah hanya mengacu pada peraturan dana pensiun umum
dan fatwa MUI yang juga umum, tidak bersifat khusus.
c. Ketentuan investasi langsung dari UU No.11/1992 tentang dana pensiun.
Selama ini Dana Pensiun Lembaga keuangan (DPLK) syariah
mengeluhkan tentang produk investasi terikat (mudarabah Muqayaddah/
restricted investment) yang berpotensi besar tidak dapat dimiliki oleh
DPLK syariah.

Anda mungkin juga menyukai