Anda di halaman 1dari 19

PT.

PLN (PERSERO)
UDIKLAT SEMARANG
TLM ACADEMY

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Kebutuhan listrik saat ini dirasa cukup banyak, sebagai negara


kepulauan, Indonesia memiliki wilayah yang cukup luas dan besar. Seiring
dengan tidak meratanya persebaran jumlah penduduk di Indonesia
mengakibatkan konsentrasi kepadatan penduduk hanya terdapat pada
beberapa tempat saja. Secara khusus hanya terdapat pada kota-kota besar saja,
oleh karena itu kini pembangunan unit penyaluran tenaga listrik hingga ke
daerah terkecil mulai dilaksanakan guna pemerataan pelayanan tenaga listrik
salah satunya yaitu Gardu Induk 150 KV Semanu.
Gardu Induk 150 KV Semanu merupakan salah satu dari Unit PLN
Transmisi Jawa Bagian Tengah yang berfungsi sebagai jalur transmisi listrik
sistem Jawa Bagian Tengah. Gardu induk ini dilengkapi dengan 2 buah trafo
yang mempunyai kapasitas masing-masing 60 MVA pada trafo I dan 30 MVA
pada trafo II yang berfungsi sebagai Trafo Step down, menurunkan tegangan
tinggi 150 KV menjadi 20 KV yang nantinya akan masuk pada jaringan
distribusi.
Sejalan dengan perkembangan zaman, mengingat bahwa listrik adalah
salah satu kebutuhan penting masyarakat, PLN (Perusahaan Listrik Negara)
selalu mengupayakan menjaga keandalan sistem dan juga menjaga mutu dan
kualitas sistem listrik. Menjaga keandalan sistem berarti menjaga agar sistem
selalu tetap terjaga dari gangguan.
Dalam hal ini, PLN menerapkan sistem minimal N-1 pada sistem
interkoneksi, yang berarti apabila ada sistem yang rusak/mengalami

Page | 1
PT. PLN (PERSERO)
UDIKLAT SEMARANG
TLM ACADEMY

gangguan, minimal ada sistem lain yang berfungsi sebagai back up-nya.
Beberapa contoh mengenai sistem N-1 adalah sebagai berikut :
a) Penggunaan double sirkit pada setiap penghantar dalam satu arah
terutama pada Gardu Induk Radial.
b) Penggunaan sistem Loop sirkit pada sistem interkoneksi.
c) Penggunaan sistem land sirkit pada sistem interkoneksi.

Selain itu tentunya juga dilakukan tindakan pencegahan, tindakan


pencegahan selalu berkembang seiring semakin bervariasi pula gangguan
yang terjadi, hal tersebut dilakukan guna menjaga keandalan sistem agar
terhindar dari berbagai gangguan.
Keterangan singkat diatas telah cukup membuktikan pada kita, bahwa PLN
benar-benar mempunyai komitmen yang tinggi untuk menjaga keandalan
sistem dan mutu dari listrik itu sendiri.

1.2 PERMASALAHAN

Perawatan dan pengecekan peralatan serandang dilakukan setiap hari guna


mengetahui serta memastikan perlatan dalam kondisi baik dan normal.
Perawatan dan pengecekan tersebut tidak hanya dilihat dari kinerja alat tersebut
saja, namun juga dilihat dari segi kebersihan area serandang, hal itu bertujuan
agar tidak terdapat area kotor yang dapat dijadikan rumah oleh hewan-hewan
liar. Keberadaan hewan diserandang berpotensi menimbulkan gangguan,
karena disaat sebagian tubuh hewan tersebut menyentuh peralatan yang
bertegangan dan sebagian tubuh yang lain menyentuh body peralatan (yang
ditanahkan) maka tubuh hewan tersebut dialiri arus listrik sehingga terjadi
ledakan yang mengakibatkan trip.
Seperti halnya yang terjadi di Gardu Induk 150 KV Semanu pada bulan
Januari 2013, seekor ular naik keatas trafo II kemudian merambat menuju

Page | 2
PT. PLN (PERSERO)
UDIKLAT SEMARANG
TLM ACADEMY

busbar 20KV outdoor melalui konduktor dan menyebabkan trip karena


menyentuh bagian yang tidak ada isolasinya. Hal tersebut dapat terjadi pada
Bay Trafo 1 150/20KV 60 MVA karena pada bagian konduktor dan busbar
20KV outdoor belum terdapat isolasinya.

1.3 IDENTIFIKASI MASALAH

Berikut beberapa penyebab dan akibat gangguan dari bintang serta flash
over antar phasa pada konduktor dan busbar 20 KV outdoor, antara lain :

a) Kurang banyaknya dan pemerataan ijuk yang dipasang pada besi penopang
kabel power sekunder outdoor dan bagian tangga trafo sehingga terdapat
celah yang digunakan hewan seperti ular untuk naik keatas trafo,
banyaknya burung yang hinggap diatas trafo dianggap menarik perhatian
ular naik untuk mengejarnya hingga keatas trafo.
b) Tidak adanya isolasi yang menutupi bagian busbar dan konduktor sisi
sekunder yang apabila hewan dapat naik kemudian menyentuh dapat
menyebabkan gangguan.
c) Flash over antar phasa, dapat terjadi apabila posisi konduktor sisi
sekunder yang berdekatan tidak dilapisi isolasi dan dialiri arus yang besar
kemudian menyebabkan panas sehingga dapat memicu loncatan muatan
listrik.

1.4 PRA ANGGAPAN

Pemeliharaan merupakan suatu kegiatan yang penting untuk menjaga


suatu peralatan supaya selalu dalam keadaan optimal serta siap operasi.
Dengan dilakukannya pemeliharaan yang baik dan sesuai prosedur dapat

membantu mengurangi resiko kerusakan peralatan akibat kurangnya


pemeliharaan. Selain itu pemeliharaan rutin juga dapat memperpanjang umur

Page | 3
PT. PLN (PERSERO)
UDIKLAT SEMARANG
TLM ACADEMY

peralatan dan kita pun lebih bisa memonitor kondisi dari peralatan tersebut
sehingga apabila terdapat anomali kita dapat mengetahuinya dan lapor kepada
supervisor agar merencanakan tindakan pencegahan sehingga tidak sampai
terjadi gangguan.
Dari masalah diatas mengenai gangguan trafo akibat binatang serta flash
over antar phasa pada busbar dan kondutor sisi sekunder outdoor perlu
dilakukan tindakan pencegahan agar tidak terjadi gangguan yang serupa.
Kurang banyaknya dan pemerataan ijuk yang dipasang pada besi penopang
kabel power sekunder outdoor dan bagian tangga trafo membuat terdapat
banyak celah yang dapat digunakan hewan seperti ular untuk naik pada saat
mengejar burung, tindakan seperti mengusir burung pun telah dilakukan namun
karena suhu trafo yang hangat dan dianggap nyaman untuk membuat sarang,
burung-burung itupun kembali lagi sehingga perlu dilakukan tindakan
pencegahan lain yaitu memasang ijuk lebih banyak guna mencegah ular agar
tidak naik ke atas trafo. Terminasi pada busbar dan konduktor sisi sekunder
juga dilakukan sebagai pengamanan terakhir yang bertujuan memberi isolasi
pada bagian busbar dan konduktor sisi sekunder sehingga apabila hewan dapat
naik resiko terjadinya gangguan akibat hewan tersebut dapat berkurang. Selain
itu terminasi juga dapat mencegah terjadinya flash over antar phasa yang
berdekatan sehingga ganggaun dapat dicegah.

1.5 FAKTA YANG MEMEPENGARUHI

Sesuai dengan pekerjaan pemasangan ijuk pada besi penopang kabel dan
terminasi pada busbar serta konduktor sisi sekunder outdoor terdapat
peningkatan kualitas sistem tenaga listrik, antara lain :

a) Resiko gangguan trafo akibat hewan seperti ular dapat berkurang sehingga
meningkatkan kinerja.
b) Tahanan isolasi konduktor sisi sekunder outdoor menjadi lebih baik

Page | 4
PT. PLN (PERSERO)
UDIKLAT SEMARANG
TLM ACADEMY

c) Flsah over antar phasa pada konduktor sisi sekunder dapat dicegah karena
permukaan konduktor telah terlapisi isolasi yang memperkecil
kemungkinan terjadinya locatan muatan listrik pada saat konduktor dialiri
arus yang besar.

BAB II

PEMBAHASAN

Page | 5
PT. PLN (PERSERO)
UDIKLAT SEMARANG
TLM ACADEMY

2.1 Deskripsi Pemasangan Ijuk

Pemasangan ijuk adalah kegiatan yang bertujuan untuk mencegah binatang


seperti ular naik ke atas peralatan tenaga listrik tegangan tinggi. Pemasangan
ijuk biasanya dilakukan pada besi penyangga kabel power sekunder serta
bagian bawah trafo tenaga yang di anggap dapat dijadikan pijakan hewan untuk
naik ke atas trafo.

2.2 Pengertian Terminasi

Apabila pemasangan ijuk telah dilakukan, dapat juga melakukan terminasi


guna sebagai pengamanan kedua. Terminasi merupakan proses pemasangan
atau penambahan isolasi pada bagian peralatan listrik yang bertegangan
menggunakan Raychem HVBT (jenis isolasi untuk tegangan tinggi dengan
sistem di ciutkan atau dipanaskan) yang berguna untuk melindungi peralatan
tersebut. Terminasi biasanya dipasang pada peralatan yang belum terisolasi
maupun yang memiliki tahanan isolasi buruk seperti konduktor dan busbar sisi
sekunder.

2.3 Deskripsi Isolasi Raychem HVBT

Isolasi raychem HVBT adalah Jenis isolasi untuk tegangan tinggi dengan
sistem di ciutkan atau dipanaskan. gunanya untuk melindungi konduktor

kabel ataupun busbar. untuk aplikasinya bisa juga digunakan untuk melapisi
permukaan kabel yang terkelupas ataupun sobek/ luka.

Page | 6
Gambar 2.3. Isolasi Raychem HVBT dan contoh pemasangannya dengan
cara diciutkan
PT. PLN (PERSERO)
UDIKLAT SEMARANG
TLM ACADEMY

2.4 Tujuan Terminasi

Page | 7
PT. PLN (PERSERO)
UDIKLAT SEMARANG
TLM ACADEMY

Tujuan dari kegiatan terminasi adalah untuk mencegah terjadinya flash


over antar bagian peralatan listrik bertegangan tinggi yang berdekatan serta
melindungi peralatan tersebut dari resiko kontak langsung dengan makhluk
hidup. Selain itu, terminasi juga bertujuan untuk memperbaiki/meningkatkan
tahanan isolasi dari peralatan tersebut.

2.5 Pengertian Power Transformator/Trafo Tenaga

Transformator Daya adalah suatu peralatan tenaga listrik yang berfungsi


untuk menyalurkan tenaga atau daya listrik dari tegangan tinggi ke tegangan
rendah atau sebaliknya.
Menurut fungsinya power trasformator / trafo tenaga dapat dibedakan menjadi
dua, antara lain :
a) Trafo Step up, yaitu trafo tenaga yang berfungsi untuk menaikan
tegangan. Biasanya terdapat pada pembangkit listrik, fungsinya
yaitu untuk menaikan tegangan misalnya 20Kv yang dihasilkan
pembangkit menjadi 500/150 Kv sehingga dapat disalurkan
melalui jaringan transmisi.
b) Trafo Step down, yaitu trafo tenaga yang berfungsi untuk
menurunkan tegangan. Biasanya terdapat pada Gardu Induk,
fungsinya yaitu untuk menurunkan tegangan 150 Kv (Primer) dari
jaringan tansmisi menjadi 20 Kv (Sekunder) sehingga dapat
disalurkan kepada konsumen melalui jaringan distribusi. Trafo
tersebut seperti yang terdapat pada gardu induk 150 Kv Semanu
dengan kapasitas masing-masing 60 MVA pada trafo I dan 30 MVA
pada trafo II.

2.6 Kondisi Busbar & Konduktor Sisi Sekunder Trafo I GI Semanu

Page | 8
PT. PLN (PERSERO)
UDIKLAT SEMARANG
TLM ACADEMY

Trafo I 150/20 Kv dengan kapasitas 60 MVA di Gardu Induk 150 Kv


Semanu merupakan hasil uprating dari trafo sebelumnya yang berkapasitas 30
MVA, dari proses uprating tersebut bagian busbar dan konduktor sisi sekunder
belum dilakukan penambahan isolasi sehingga beresiko terjadi gangguan akibat
flash over antar phasa karena memang jaraknya cukup dekat, selain itu
kemungkinan kontak langsung dengan makhluk hidup seperti bintang ular
dapat juga terjadi.

Gambar 2.6. Kondisi busbar dan konduktor sisi sekunder bay trafo I
sebelum terminasi.

2.7 Proses Pemasangan Ijuk serta Terminasi Busbar & Konduktor Sisi
Sekunder Trafo I GI Semanu

2.7.1 Kelengkapan Yang Dibutuhkan

Page | 9
PT. PLN (PERSERO)
UDIKLAT SEMARANG
TLM ACADEMY

Berdasarkan kondisi tersebut pada tanggal 20 februari 2017


dilakukan terminasi pada busbar dan konduktor sisi sekunder trafo I
serta pemasangan ijuk guna mencegah gangguan tersebut terjadi.
Demikian rincian kelengkapan yang dibutuhkan :
A. Personil Pekerjaan, terdiri atas :
1. Pengawas Manuver
2. Pelaksana Manuver
3. Pengawas K3
4. Pengawas Pekerjaan
5. Regu Har
B. Alat pelindung diri yang dipakai :
1. Helm
2. Sepatu Safety
3. Sabuk pengaman
4. Wearpack
C. Peralatan dan Material yang digunakan :
1. Kunci pas & kunci ring
2. Alat pemanas raychem HVBT
3. Sikat baja
4. Majun
5. WD 40
6. Isolasi Raychem HVBT
7. Kabel Grounding lokal

2.7.2 Langkah Kerja


a. Briefing, yaitu berdoa dan pengarahan teknis serta prosedur
pekerjaan sehingga pekerjaan dapat dilaksanakan sesuai rencana
dan aman. (gambar briefing)
b. Manuver pembebasan tegangan bay Trafo I serta pemasangan
grounding lokal, dilakukan agar peralatan bebas dari tegangan
sehingga aman untuk dilakukan pekerjaan.

Page | 10
PT. PLN (PERSERO)
UDIKLAT SEMARANG
TLM ACADEMY

c. Pemasangan ijuk pada besi penyangga dan kabel power sisi


sekunder kemudian diikat dengan kabel tie agar ijuk kuat dan
tidak turun.

Gambar 2.7.2.c. Pemasangan ijuk pada besi penopang dan


kabel power sisi sekunder

Page | 11
PT. PLN (PERSERO)
UDIKLAT SEMARANG
TLM ACADEMY

d. Dilanjut dengan terminasi¸ langkah yang pertama yaitu


pelepasan konduktor dan busbar sisi sekunder.

Gambar 2.7.2.d. Pelepasan busbar & konduktor sisi


sekunder trafo I

e. Pemasangan isolasi Raychem HVBT dengan cara dipanaskan


(diciutkan) dan pastikan isolasi melekat dengan baik

Gambar 2.7.2.e. Pemasangan isolasi Raychem HVBT

Page | 12
PT. PLN (PERSERO)
UDIKLAT SEMARANG
TLM ACADEMY

f. Jika terminasi sudah dilakukan, bersihkan bagian clamp-clamp


sambungan sebelum dipasang kembali.
g. Pemasangan kembali busbar dan konduktor sisi sekunder bay
trafo I yang telah diterminasi. Pastikan terpasang dengan kuat
dan rapat sehingga tidak menimbulkan panas pada sambungan.

Gambar 2.7.2.g. Pemasangan Busbar & konduktor setelah


diterminasi

h. Melepas grounding lokal yang terpasang.


i. Manuver pemberian/penormalan bay Trafo I

Page | 13
PT. PLN (PERSERO)
UDIKLAT SEMARANG
TLM ACADEMY

BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan

Dari hasil pembahasan pemasangan ijuk serta terminasi busbar dan


konduktor sisi sekunder bay Trafo I di GI Semanu, maka dapat diambil
kesimpulan bahwa :
a. Pemasangan ijuk pada bagian bawah besi penopang kabel power sisi
sekunder dapat mencegah binatang seperti ular naik keatas Trafo
yang menyebabkan resiko gangguan.
b. Terminasi pada busbar dan konduktor sisi sekunder dapat mencegah
terjadinya flash over antar phasa maupun antar peralatan listrik
tegangan tinggi yang berdekatan.
c. Resiko gangguan trafo akibat gangguan bintang seperti ular dan flash
over antar phasa konduktor sisi sekunder maupun peralatan listrik
tegangan tinggi yang berdekatan dapat berkurang dengan
pemasangan ijuk pada besi penopang kabel power serta terminasi
pada busbar dan konduktor sisi sekunder.

3.2 Tindakan Yang Disarankan

Berdasarkan kondisi tersebut, terdapat beberapa saran yang perlu


disampaikan, antara lain :
a. Perlu dilakukan pengecekan rutin guna memastikan kondisi ijuk
dalam kondisi baik/rapat sehingga binatang seperti ular tidak dapat
naik ke atas trafo.
b. Perlu dilakukan pengecekan terutama ketika sore hari dan

Page | 14
PT. PLN (PERSERO)
UDIKLAT SEMARANG
TLM ACADEMY

setelah hujan karena kondisi tersebut menyebabkan suhu sekitar


menjadi dingin serta suhu trafo menjadi hangat sehingga burung
hinggap diatas trafo yang kemudian dapat menarik perhatian ular
untuk mengikutinya ke atas trafo.

Page | 15
PT. PLN (PERSERO)
UDIKLAT SEMARANG
TLM ACADEMY

LAMPIRAN

FORMULIR PEMBEBASAN TEGANGAN BAY TRAFO I

Page | 16
PT. PLN (PERSERO)
UDIKLAT SEMARANG
TLM ACADEMY

FORMULIR PENORMALAN TEGANGAN BAY TRAFO I

SINGLE LINE DIAGRAM GARDU INDUK 150 KV SEMANU

Page | 17
PT. PLN (PERSERO)
UDIKLAT SEMARANG
TLM ACADEMY

Page | 18
PT. PLN (PERSERO)
UDIKLAT SEMARANG
TLM ACADEMY

Page | 19

Anda mungkin juga menyukai