Anda di halaman 1dari 7

GL 3021 Gaya (Force)

GEOLOGI TEKNIK
™ Gaya merupakan sebuah kuantitas vektor
yang memiliki besaran (magnitude) dan
arah (direction), dengan satuan yang
paling umum digunakan adalah Newton (N)

Imam A. Sadisun, Dr. Eng.

™ Gaya dapat bekerja secara alamian Tegangan (Stress)


(natural force) pada massa batuan dan
adalah gaya (F) yang bekerja dalam suatu satuan
tanah, atau merupakan sesuatu yang luas (A) tertentu bidang permukaan material.
sengaja dibuat, e.g. pembuatan konstruksi
bangunan dan gaya pada sampel uji ΔF
laboratorium
σ = lim
ΔA→0 ΔA
™ Gaya dapat menyebabkan deformasi dan
keruntuhan akhir (ultimate failure) pada Satuan tegangan adalah kg/cm2, N/m2, Pa, dll.
batuan dan tanah Tegangan merupakan sebuah kuantitas vektor, dan
dapat diurakan secara tipikal ke dalam komponen
normal dan paralel (shear) terhadap bidang
permukaan material.

Tegangan (stress) dan tekanan (pressure)


memiliki kuantitas fisik yang sama, tetapi
umumnya digunakan dalam konteks yang berbeda
™Tegangan :
9 Tegangan dalam arah tertentu (directional stress)
9 Material yang memiliki kuat geser
9 Semua batuan (termasuk unconsolidaeted materials)
™Tekanan :
9 Tekanan fluida hidrostatik
™ Tegangan kompresif dan geser pada bidang X-Y dari bentukan
9 Material dengan kuat geser yang tidak berarti dasar sebuah kubus
9 Semua fluida atau gas ™ Dalam kondisi kesetimbangan, jumlah tegangan yang bekerja
di permukaan dan momen gayanya (τxy, τyx) sama dengan nol

Tegangan dan tekanan 2D Anatomi tegangan

1
Tegangan normal (σ atau σn) vektor tegangan yang Tegangan normal positif disebut juga sebagai
memiliki arah normal atau tegak lurus dengan bidang tegangan kompresif atau kompresi (compression),
permukaan, sedangkan tegangan geser (τ atau σs) sedangkan tegangan normal negatif disebut tarikan
searah atau paralel dengan bidang permukaan (tension)

Tegangan geser positif memiliki arah berlawanan


dengan arah jarum jam dan tegangan geser negatif
sebaliknya

Tegangan normal dan geser

Px = σ x cosθ +τ yx sinθ
Py = σ y sinθ +τ xy cosθ
ABPx = OBσ x + OAτ yx
ABPy = OAσ y + OBτ xy σ n = σ x cos2 θ + 2τ xy sinθ cosθ +σ y sin 2 θ
τ n = 1 (σ y −σ x )sin 2θ +τ xy cos 2θ
2

OA = ABsinθ σ n = 1 (σ1 + σ 2 ) + 1 (σ1 −σ 2 ) cos 2θ


2 2
OB= ABcos θ
τ n = − 1 (σ 1 −σ 2 )sin 2θ
2
Vektor tegangan normal pada pada bidang miring yang
Tegangan yang bekerja di sebuah titik pada bidang miring
diuraikan dalam komponen sumbu X dan Y
suatu bidang dasar tanpa memperhitungkan ketebalannya
Analisis tegangan

Shear stress, τ Kondisi tegangan yang terdapat pada titik A dalam suatu
lingkaran Mohr dapat diuraikan sebagai berikut :

Normal stress, σ

σ n = (σ 1 + σ 2 ) / 2 + [(σ 1 −σ 2 )/ 2]cos 2θ

Representasi grafis dari kondisi tegangan yang bekerja pada τ n = −[(σ 1 −σ 2 )/ 2]sin2θ
suatu titik dikenal sebagai lingkaran Mohr.

Elemen dasar lingkaran Mohr

2
Representasi semua tegangan yang bekerja pada
elemen kubus dalam sebuah lingkaran Mohr

Triaxial compressive Uniaxial compressive

Pure shear
Uniaxial tensile

Triaxial tensile

Lingkaran Mohr yang merepresentasikan berbagai kondisi tegangan

2D variasi kondisi tegangan

™ Tegangan geser hanya bisa terbentuk bila tegangan-tegangan ™ 3D anatomi tegangan (stress
utama yang bekerja tidak sama tensor) dapat
™ Perbedaan tegangan disebut sebagai simpangan tegangan direpresentasikan dengan
(deviatoric stress) matriks Cartesian derajat 2
™ Tiga jenis tegangan utama (principle stresses) : dengan sembilan komponen
(tegangan)
™ Komponen vektor tegangan
normal
σxx
σyy
σzz
™ Komponen vektor tegangan
geser
τxy
τxz
τyx
Stress Tensor τyz
τzx
τzy
2D Representation 3D Representation
(Stress Ellipsoid)

Tegangan-tegangan utama 3D Anatomi tegangan

Stress tensor yang merepresentasikan kondisi tegangan


⎡σ 11 σ 12 σ 13 ⎤ total
σ tot = σ m + σ dev
σ ij = ⎢⎢σ 21 σ 22 σ 23 ⎥⎥
™ σm merupakan
⎢⎣σ 31 σ 32 σ 33 ⎥⎦ komponen isotropik
atau rata-rata tegangan
™ σdev merupakan
simpangan tegangan
yaitu perbedaan antara
rata-rata tegangan dan
tegangan total

⎡σ 11 0 0 ⎤ ⎡σ 1 0 0⎤ ⎡σ 11 σ 12 σ 13 ⎤ ⎡σ m 0 0 ⎤ ⎡σ 11 −σ m σ 11 σ 11 ⎤
σ ij = ⎢⎢ 0 σ 22 0 ⎥ = ⎢ 0 σ2 0 ⎥ σ ij = ⎢⎢σ 21 σ 22 σ 23 ⎥⎥ = ⎢⎢ 0 σ m 0 ⎥⎥ + ⎢⎢ σ 11 σ 22 −σ m σ 11 ⎥⎥
⎥ ⎢ ⎥
⎢⎣ 0 0 σ 33 ⎥⎦ ⎢⎣ 0 0 σ 3 ⎥⎦ ⎢⎣σ 31 σ 32 σ 33 ⎥⎦ ⎢⎣ 0 0 σ m ⎥⎦ ⎢⎣ σ 11 σ 11 σ 33 −σ m ⎥⎦

3
™ Keruntuhan geser planar
terbentuk dari hasil interaksi
tegangan normal pada bidang
keruntuhan dan tegangan geser
pada sepanjang bidang
keruntuhan
™ Diagram Mohr umumnya
merupakan representasi 2- 2
dimensi (pada bidang dimana σ2
berada atau dalam hal ini σ2
diabaikan)
3D Lingkaran Mohr yang merepresentasikan ™ Sudut β merupakan sudut
berbagai kondisi tegangan antara tegangan utama
terbesar (σ1) dan tegangan
normal

3D variasi kondisi tegangan Selubung keruntuhan Mohr-Coulomb

Kriteria Kerintuhan Coulomb

Komponen-komponen dalam selubung keruntuhan Mohr-Coulomb

Tekanan Fluida
™ Fluida pori akan memberikan tekanan (pressure) pada
dinding-dinding porinya.

Rekonstruksi selubung keruntuhan melalui uji kompresi triaksial

4
™ Keruntuhan akan terjadi jika tekanan pori melebihi kekuatan batas (yield strength*)
™ Tekanan pori (pore pressure) akan mengurangi tegangan material, dimana lingkaran Mohr mulai menyentuh selubung keruntuhan (failure
envelope)
efektif (effective stress) dan pada akhirnya juga akan ™ Jika lingkaran Mohr menyentuh selubung keruntuhan di domain tarikan (tension
mengurangi besaran tegangan-tegangan utama (principle field), rekahan tarikan (tensile fracture) akan terbentuk
stresses) ™ Rekahan geser (shear fracture) akan terbentuk jika lingkaran Mohr menyentuh
™ Hal ini direpresentasikan sebagai pergeseran lingkaran selubung keruntuhan di domain tegasan (compressive field)
Mohr ke arah kiri mengikuti sumbu σn

*stress at which a material exhibits a specific deviation (usually 0.2%) from the standard
proportion between stress and strain

Tekanan pori

Perpindahan (Displacement) ™ Regangan dapat direfleksikan oleh :


9 Perubahan bentuk (shape)
dan Regangan (Strain) 9 Perubahan volume (dilation)
™ Regangan dapat didefisikan sebagai perubahan posisi relatif
9 Rotasi bidang dan garis
partikel-partikel suatu material dalam dua waktu yang berbeda 9 Perubahan panjang garis
™ Istilah perpindahan (displacement) atau deformasi material ™ Kondisi regangan di alam cenderung heterogen
(material deformation) seringkali digunakan untuk
mendefinikan suatu regangan
(heterogeneous strain) daripada homogen
™ Deformasi material umunya dicirikan oleh adanya perbedaan (tranformasi linear)
posisi titik-titik sebelum dan sesudah belangsungnya deformasi

ε = ∆l
l
Jenis-jenis regangan

™ Regangan tidak memiliki satuan (unitless)


™ Regangan merupakan konsep dasar dari
mekanika kontinu (continuum mechanics)
dimana tubuh (material) terdeformasi secara
kontinu
™ Beberapa jenis regangan, reversible
(recoverable)), p
permanent, atau kombinasi Axial strain Shear stress acting to
(i.e. normal strain) cause pure shear strain
keduanya
™ Regangan dapat secara aksial (axial strain) atau
sebagai suatu regangan tubuh material
(volumetric strain)
™ Sehingga regangan umumnya dicirikan oleh
perubahan volume dan/atau bentuk
Pure shear strain Simple shear strain

5
™ Regangan geser positif (positive shear strain)
dihasilkan dari perpotongan sumbu X dan Y dengan

γ = tanψ = ∆x
sudut >90°, sebaliknya geser negatif (negative shear
strain) dihasilkan dari sudut perpotongan <90°
™ Sudut ½γ terbentuk pada sumbu X dan Y pada tubuh y
yang teregangkan, sehingga membentuk sudut baru
90° + γ
™ Kondisi pure shear stress dibentuk bila tegangan
normal pada permukaan geser sama dengan nol

ψ adalah rengangan angular

Pure shear strain Simple shear strain

™ Representasi 3D sistem regangan


™ Sumbu rentangan utama :
9 e1 – terpanjang, sepanjang sumbu X
9 e2 – menengah, sepanjang sumbu Y
9 e3 – terpendek, sepanjang sumbu Z
™ Radiun elipsoid :
9 |e1| = S1 = √λ1
9 |e2| = S2 = √λ2
9 |e3| = S3 = √λ3

x2 x2 x2
+ + =1
Regangan dan sudut distorsi merupakan sumbu-sumbu
λ12 λ22 λ23
lingkaran Mohr untuk kondisi regangan

Lingkaran Mohr untuk kondisi regangan Regangan elipsoid

Deformasi (Deformation)
• Perbedaan posisi dari suatu titik tertentu
(pada suatu materi) sebelum dan sesudah
(material tersebut) terdeformasi.
• Sejarah regangan (strain history) dari tahap
sebelum dan sesudah terdeformasi.

Diagram Flinn (1962) Diagram Hsu (Hobb et al.,


1976; Ramsay & Huber, 1983)
Moving point in a deforming sphere

Analisis regangan elipsoid

6
Deformation in 3D – Components of Deformation Rock Deformation Experimental

™ Permanent, non-
™ Material dikatakan elastik
recoverable strain
bila memiliki sifat (fully)
terbentuk jika
reversible strain
tegangan normal
™ Dalam hal ini regangan
melampaui yield point
elastik linear mengikuti
material
Hukum Hooke yaitu
™ Deformasi plastis atau
tegangan normal
ductile terbentuk jika
proporsional terhadap
material tersebut
ekstensi atau regangan
tidak mengalami
aksial
keruntuhan
™ Kondisi pure elastic
™ Sebagian besar
terbentuk bila seluruh
material bumi
regangan yang terbentuk
memiliki perilaku baik
bersifat reversible
elastis maupun plastis

Pure elastic Perfect plastic

Creep (rayapan) atau


viscous deformation
terbentuk jika regangan
merupakan fungsi dari
waktu (time dependent)

Creep / viscous deformation

Anda mungkin juga menyukai