Resume Konsep Entrepreneur Dalam Keperawatan
Resume Konsep Entrepreneur Dalam Keperawatan
KONSEP ENTREPRENEUR
1. Pengertian Enterpreneur
Entrepreneur sebuah kata yang berasal dari bahasa Perancis yang bermakna
seseorang yang melakukan dan mengoperasikan kegiatan enterprise (perdagangan)
atau venture (bisnis) yang dihubungkan dengan pengambilan resiko kegiatan.
Secara umum Entrepreneur selalu dikaitkan dengan bisnis, namun sebenarnya tidak
selalu demikian. Seorang Entrepreneur adalah pembuka cakrawala baru atau
membentuk pelayanan jasa/produk dalam market baru, baik itu bersifat profit
ataupun non profit.
Entrepreneur adalah seseorang yang menerima tanggung jawab dan resiko untuk
menemukan dan menciptakan peluang unik dengan menggunakan talenta,
keterampilan dan energi serta menerapkan proses perencanaan strategik untuk
mentransfer peluang tersebut menjadi pelayanan atau produk yang layak
dipasarkan. Lebih lanjut diuraikan bahwa entrepreneurship sangat berkaitan dengan
semangat imaginatif dan kreatif serta keberanian mengembangkan ide ide baru
yang inovatif. Jadi seorang perawat entrepreneur memberikan pelayanan
keperawatan yang berupa usaha bisnis yang menawarkan pelayanan dan asuhan
keperawatan langsung, pendidikan, penelitian, administratif atau memberikan
konsultasi.
Ners entrepreneur juga harus secara aktif terlibat dalam penyusunan kebijakan dan
standar. Ketiga, legalitas terkait dengan lingkup praktik, badan apa yang
menetapkan hak untuk praktik, apa kriteria yang harus dimiliki, bagaimana
mekanisme peraturannya, tuntutan hukum dan asuransi apa yang
direkomendasikan, apakah memerlukan kontrak kerja, bagaimana menjamin
keamanan dan kerahasiaan catatan. Perlu diingat bahwa catatan adalah properti
praktik, namun informasi merupakan properti klien. Keempat, Ners entrepreneur
harus menjaga kredibilitas professionalnya, mereka harus kompeten dan akuntabel,
sementara tanggungjawab mendasar ada pada individu perawat. Sebagai Ners
entrepreneur, kemandirian dalam praktik menjadi sangat mutlak, karena
akuntabilitas keputusan dan tindakan yang dilakukan menjadi tanggung jawab
perawat itu sendiri. Nursepreneur adalah rangkaian dari dua kata kata yaitu “nurse’
dan “Entrepreneur”.
3.Model Entrepreneurship
Model Entrepreneurship secara sederhana dimulai dengan diketahui adanya
peluang, mampu menggunakannya, kemudian jika terdapat hambatan, mampu
mengatasi hambatan yang ada. Diperlukan juga kemampuan cara melakukan
entrepreneurship itu sendiri sehingga tercipta usaha baru (peluang menjadi usaha
baru). Peluang perawat menjadi entrepreneur dibagi menjadi:
a. Trend demografi : Jumlah lansia yang semakin banyak tentunya memerlukan
perawatan dalam menjalani hidupnya. Dalam menjalani pengobatan mungkin
beberapa klien memerlukan penjagaan atas privacinya sehingga memerlukan
pelayanan secara khusus.
b. Kesempatan di falitas kesehatan : Terlibat dalam produksi atau pendistribusian
suplemen yang baik untuk pasien di rumah sakit. Mungkin kedepannya tidak
menutup kemungkinan rumah sakit akan melakukan outsourcing tenaga perawat
untuk memotong besarnya biaya rumah sakit, hal ini tentunya rumah sakit tidak
akan memaksakan tenaga perawat yang sedikit untuk merawat pasien yang
sangat banyak dan sebaliknya jika pasien sedikit rumah sakit bisa menyesuaikan
kebutuhan tenaga perawat.
c. Trend sosial : Gaya hidup yang sibuk berdampak buruk terhadap kesehatan
seseorang sehingga untuk tetap sehat membutuhkan perawatan untuk
mempertahankan kesehatannya, dalam hal ini focus kepada kelompok –
kelompok tertentu seperti klub jantung sehat.
Peluang – peluang diatas sangat mungkin dimanfaatkan oleh perawat karena
perawat di rumah sakit sangat dekat dengan pasien, namun untuk memanfatkan
peluang tersebut perawat sering menghadapi hambatan – hambatan diantaranya:
isu malpraktek, tidak punya hak istimewa dari rumah sakit, padangan skeptis
dari beberapa dokter tentang peran independen perawat, dan ketakutan rumah
sakit akan menurunnya kedisiplinan perawat.
4.Langkah Perawat Menjadi Nursepreneur
Isu kesejahteraan perawat saat ini masih gencar dihembuskan selain isu
profesionalisme. Kesejahteraan perawat yang berbanding lurus dengan gaji
perawat konon berbanding terbalik dengan beban kerja perawat. Mengharapkan
pemerintah untuk melihat hal itu, rasanya tidak mungkin (tampak pada
ketidakjelasan RUU Keperawatan) karena saat ini perawat di Indonesia masih
belum memiliki bargaining position di mata pemerintah.
Salah satu solusi yang bisa diambil untuk membackup kesejahteraan perawat
tanpa perlu menggantungkan pada gaji dari pemerintah, adalah dengan menjadi
Nursepreneur (Perawat Pengusaha). Konsep Nursepreneur sudah lama muncul
dalam dunia keperawatan. Namun, di Indonesia konsep ini belum begitu familiar.
Ada satu hal yang sangat menarik dari konsep ini, yaitu untuk menjadi perawat
pengusaha atau perawat pebisnis kita hanya perlu 5 langkah. Uniknya 5 langkah
ini sangat sering dilakukan oleh perawat. 5 langkah itu adalah bagian dari
PROSES – KEPERAWATAN yang terdiri dari (1) pengkajian, (2) diagnosa, (3)
perencanaan, (4) implementasi, dan (5) evaluasi. Jika dikaitkan dengan
NURSEPRENEUR, proses keperawatan itu akan menjadi 5 langkah awal untuk
menjadi perawat pengusaha atau perawat pebisnis, yaitu :
a. PENGKAJIAN :Langkah pertama untuk memulai berbisnis adalah kita
melakukan pengkajian. Masalah adalah hal pertama yang kita ingin dapatkan dari
proses pengkajian. Maka untuk memulai bisnis, kita harus mengetahui masalah
apa yang terjadi. Saat ini yang paling berkuasa dalam dunia bisnis adalah pasar
(market). Maka pengkajian yang kita lakukan untuk memulai berbisnis adalah
mengkaji kebutuhan pasar. Pasar memerlukan apa? Ada masalah apa?.
b. DIAGNOSA : Langkah kedua setelah melakukan pengkajian adalah menetapkan
diagnosa. Dalam dunia bisnis, setelah kita mengetahui kebutuhan pasar maka yang
selanjutnya dilakukan adalah memetakan potensi yang bisa kita masuki untuk
menjawab kebutuhan pasar. Pemetaan potensi itu dalam langkah ini adalah tahap
diagnosa.
c. PERENCANAAN : Setelah kita mengetahui potensi pasar yang bisa kita masuki,
maka langkah selanjutya adalah menyusun rencana untuk bisa masuk kedalam
pasar yang sesungguhnya. Tahap perencaan ini merupakan tahap ketika kita harus
memiliki konsep usaha yang jelas dan detail. Apa yang kita jual? Apa yang kita
berikan kepada konsumen? Apa solusi yang bisa dilakukan untuk menjawab
kebutuhan pasar?
d. IMPLEMENTASI : Langkah ini adalah tahap bagi kita untuk take action. Konsep
usaha yang jelas harus diwujudkan dalam bentuk nyata. Tahap ini merupakan
tahap yang paling inti dalam proses berbisnis dan tentu saja merupakan tahap yang
paling sulit. Semua orang bisa punya ide, namun tidak semua orang berani take
action.
e. EVALUASI : Dalam sistem apapun, evaluasi merupakan bagian penting dan tidak
boleh terlupakan. Dari evaluasi ini, kita bisa mengetahui apakah implementasi
yang kita lakukan berhasil atau tidak. Sama dalam dunia bisnis, evaluasi akan
memberikan gambaran kepada kita apakah konsep yang sudah kita jalankan
berhasil atau tidak. Jika berhasil, maka kita bisa lakukan peningkatan, namun jika
tidak, perubahan rencana dan strategi bisa dilakukan.
5 langkah diatas merupakan gambaran umum dan sederhana untuk memulai
menjadi Nursepreneur.