Anda di halaman 1dari 16

( FISIKA DINAMIS )

OLEH :

NAMA : ELMIYANTI
NIM : 1313042007
PRODI : PENDIDIKAN KIMIA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU


PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGRI MAKASSAR
2014
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas
karunia dan hidayah-Nya, sehingga kami dapat menyusun makalah untuk
menambah ilmu, yakni dibidang mata-pelajaran Fisika, Kimia dan
Matematika.Sumber baik modul,internet maupun buku-buku manual maupun
interaktif dengan mengacu pada Standar kompotensi.Dengan makalah ini,
diharapkan mahasiswa menggunakannya sebagai sumber belajar pokok untuk
mencapai kompetensi kerja standar.
Makalah ini disusun melalui beberapa tahapan proses, yakni mulai dari
penyiapan materi modul, penyusunan naskah secara tertulis, kemudian disetting
dengan bantuan alat-alat komputer, serta divalidasi dan diuji cobakan. sementara
ujicoba dilakukan pada beberapa mahasiswa UNM. Harapannya, makalah yang
telah disusun ini merupakan bahan dan sumber belajar yang berbobot untuk
membekali mahasiswa dimasa yang akan datang. Namun demikian, karena
dinamika perubahan sains dan teknologi di industri begitu cepat terjadi, maka
makalah ini masih akan selalu dimintakan masukan untuk bahan perbaikan atau
direvisi agar supaya selalu relevan dengan hasil yang diharapkan.
Pekerjaan berat ini dapat terselesaikan, tentu dengan banyaknya
dukungan dan bantuan dari berbagai, dan kami ucapan terima kasih. Oleh karena
itu, dalam kesempatan ini tidak berlebihan bilamana disampaikan rasa terima
kasih sebesar-besarnya kepada berbagai pihak, terutama dosen fisika. Sehingga
makalah ini dapat terselesaikan.
Kami mengharapkan saran dan kritik dari para pakar di bidang fisika
dalam rangka peningkatan kualitas makalah. Demikian, semoga makalah ini
dapat bermanfaat bagi kita semua,khususnya mahasiswa UNM untuk mata-
pelajaran Matematika, Fisika, Kimia.
DAFTAR ISI

Halaman Sampul ......................................................................................................1


Kata Pengantar .........................................................................................................2
Daftar isi ..................................................................................................................3

I. PENDAHULUAN
a. Latar belakang ...................................................................................................4
b. Metode penulisan ..............................................................................................5
c. Tujuan penulisan................................................................................................6

II. TINJAUAN PUSTAKA


a. pengertian fluida dinamis ................................................................................7
b. besar-besaran dalam fluida dinamis ................................................................8
c. persamaan kontinuitas .....................................................................................9
d. hukum bernoulli ..............................................................................................10
e. penerapan dalam teknologi ..............................................................................11
f. sifat-sifat fluida................................................................................................12

III. PENUTUP
a. kesimpulan .......................................................................................................13
b. Saran ................................................................................................................14

DAFTAR PUSTAKA

g. L11II
BAB 1
PENDAHULUAN
A.Latar belakang

Pada umumnya materi dapat di bedakan menjadi tiga wujud, yaitu padat,
cair dan gas. Benda padat memiliki sifat mempertahankan bentuk dan ukuran
yang tetap. Jika gaya bekerja pada benda padat, benda tersebut tidak langsung
berubah bentuk atau volumenya.
Benda cair tidak mempertahankan bentuk tetap, melainkan
mengambilbentuk seperti tempat yang di tempatinya, dengan volume yang
tetap,sedangkan gas tidak memiliki bentuk dan volume tetap melainkan akan terus
berubah dan mmenyebar memenuhi tempatnya. Karena keduanya memiliki
kemampuan untuk mengalir. Zat memiliki kemampuan untuk mengalir disebut
dengan zat cair atau fluida.
Fluida dibedakan menjadi fluida static yaitu fluida dalam keadaan diam
tidak mengalir dan fluida dinamik. Fluida terbagi atas berbagai macam gaya gaya
maupun tekanan-tekanan di dalam fluida yang diam.

B. Metode penulisan
Dalam penulisan makalah ini penulis menggunakan metode penulisan :
1. Kepustakaan
2. Media Online Library di internet

C. Tujuan penulisan

 Dapat menganalisis konsep laju aliran dan debit aliran fluida, kemudian
menggunakannya dalam memformulasikan persamaan kontinuitas
berdasarkan hukum kekekalan massa dalam aliran fluida.
 Merumuskan persamaan Bernoulli berdasarkan hukum kekekalan energi
mekanik dalam fluida.
 Menerapkan dan memanfaatkan hukum Bernoulli untuk mengukur laju aliran
fluida.
 Memperlihatkan fenomena gesekan fluida terhadap benda yang bergerak
dalam suatu fluida.
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

a. Pengertian

Fluida dinamis adalah fluida (bisa berupa zat cair, gas) yang bergerak.
Untuk memudahkan dalam mempelajari, fluida disini dianggap steady
(mempunyai kecepatan yang konstan terhadap waktu), tak termampatkan (tidak
mengalami perubahan volume), tidak kental, tidak turbulen (tidak mengalami
putaran-putaran).Dalam kehidupan sehari-hari, banyak sekali hal yang berkaitan
dengan fluida dinamis ini.

Fluida Dinamis
Secara umum kita mengenal dua macam fluida, yaitu:
a. Fluida ideal
b. Fluida sejati
Adapun sifat fluida ideal adalah:
1) Tidak kompresibel (tidak mengalami perubahan volume) karena tekanan
2) Ketika bergerak tidak mengalami gesekan
3) Alirannya stationer (aliran fluida yang kecepatannya pada titik-titik tertentu
konstan)
Sedangkan sifat fluida sejati:
1) Kompresibel (volumenya berubah/massa jenisnya bertambah bila ditekan)
2) Mempunyai viskositas (gesekan dalam fluida)
3) Alirannya tidak stationer (turbulen)
Di dalam geraknya pada dasarnya dibedakan dalam 2 macam, yaitu :
a. Aliran laminar / stasioner / streamline.
Suatu aliran dikatakan laminar / stasioner / streamline bila :
Setiap partikel yang melalui titik tertentu selalu mempunyai lintasan (garis arus)
yang tertentu pula.
Partikel-partikel yang pada suatu saat tiba di K akan mengikuti lintasan yang
terlukis pada gambar di bawah ini. Demikian partikel-partikel yang suatu saat
tiba di L dan M.Kecepatan setiap partikel yang melalui titik tertentu selalu sama.
Misalkan setiap partikel yang melalui K selalu mempunyai kecepatan vK.
b. Aliran Turbulen
Aliran yang tidak memenuhi sifat-sifat di atas disebut : aliran turbulen

b. Besaran-besaran dalam fluida dinamis

Debit aliran (Q)

Jumlah volume fluida yang mengalir persatuan waktu, atau:

Dimana :

Q = debit aliran (m3/s)

A = luas penampang (m2)

V = laju aliran fluida (m/s)

Aliran fluida sering dinyatakan dalam debit aliran

Dimana :

Q = debit aliran (m3/s)

V = volume (m3)

t = selang waktu (s)

c. Persamaan Kontinuitas

Perhatikan fluida yang mengalir dalam sebuah pipa yang mempunyai


ukuran penampang berbeda.
Pipa terletak mendatar dengan ukuran simetris. Partikel fluida yang
semula di A1 setelah Dt berada di A2. Karena Dt kecil dan alirannya stasioner
maka banyaknya fluida yang mengalir di tiap tempat dalam waktu yang sama
harus sama pula.
Banyaknya fluida yang mengalir di A1 sama dengan banyaknya fluida
yang mengalir di A2 karena mengikuti kekekalam massa.
massa di A1 = massa di A2
r.A1v1 ∆t = r.A2v2 ∆t
A1v1 = A2v2
Bagaimana dengan pipa yang memiliki penampang berbeda dan terletak
pada ketinggian yang berbeda. Perhatikan tabung alir a-c di bawah ini. A1
adalah penampang lintang tabung alir di a.
A2 = penampang lintang di c. v1 = kecepatan alir fluida di a, v2 =
kecepatan alir fluida di c.

Air yang mengalir di dalam pipa air dianggap mempunyai debit yang sama di
sembarang titik. Atau jika ditinjau 2 tempat, maka:

Debit aliran 1 = Debit aliran 2

d. Hukum Bernoulli

Dalam hal ini berlaku Hukum Bernoulli yang menyatakan bahwa jumlah
dari tekanan (p), energi kinetik per satuan volum ( ½rv2) dan energi potensial
per satuan volum (rgh) memiliki nilai yang sama pada setiap titik sepanjang
suatu garis arus.
p1 + ½ rv12 + rgh1 = p2 + ½ rv22 + rgh2
atau p + ½ r v2 + r g h = Konstan
Persamaan tersebut dikenal sebagai hukum Bernoulli.
Contoh penggunaan Hukum Bernoulli :
a) Semprotan
b) Sayap pesawat terbang
c) Venturi meter=alat yang digunakan untuk menentukan kecepatan aliran
cair.
d) Pipa pitot
e) Tower air
Dalam hal fluida tak bergerak (statis), v1 = v2 = 0, persamaan Bernoulli
diturunkan menjadi :
p1 + ½ r 02 + r g h1 = p2 + ½ r 02 + r g h2
p1 - p2 = rg(h2- h1)
Dalam hal fluida mengalir dalam pipa mendatar (horisontal) di mana h1 = h2
p1 - p2 = r(v22- v12)

Hukum Bernoulli adalah hukum yang berlandaskan pada hukum kekekalan


energi yang dialami oleh aliran fluida. Hukum ini menyatakan bahwa jumlah
tekanan (p), energi kinetik per satuan volume, dan energi potensial per satuan
volume memiliki nilai yang sama pada setiap titik sepanjang suatu garis arus.
Jika dinyatakan dalam persamaan menjadi :

Dimana :

p = tekanan air (Pa)

v = kecepatan air (m/s)

g = percepatan gravitasi

h = ketinggian air

e. Penerapan dalam teknologi

Pesawat Terbang

Gaya angkat pesawat terbang bukan karena mesin, tetapi pesawat bisa
terbang karena memanfaatkan hukum bernoulli yang membuat laju aliran udara
tepat di bawah sayap, karena laju aliran di atas lebih besar maka
mengakibatkan tekanan di atas pesawat lebih kecil daripada tekanan pesawat di
bawah.Akibatnya terjadi gaya angkat pesawat dari hasil selisih antara tekanan
di atas dan di bawah di kali dengan luas efektif pesawat.

Keterangan:

- ρ = massa jenis udara (kg/m3)

- va= kecepatan aliran udara pada bagian atas pesawat (m/s)

- vb= kecepatan aliran udara pada bagian bawah pesawat (m/s)

- F= Gaya angkat pesawat (N)

Pembahasan gaya angkat pada sayap pesawat terbang dengan menggunakan


persamaan Bernoulli dianggap bentuk sayap pesawat terbang sedemikian rupa
sehingga garis arus aliran udara yang melalui sayap adalah tetap (streamline)

Penampang sayap pesawat terbang mempunyai bagian belakang yang lebih


tajam dan sisi bagian yang atas lebih melengkung daripada sisi bagian
bawahnya. Bentuk ini menyebabkan kecepatan aliran udara di bagian atas lebih
besar daripada di bagian bawah (v2 > v1).
Dari persamaan Bernoulli kita dapatkan :
p1 + ½ .v12 +  g h1 = p2 + ½ .v22 + 
gh
Ketinggian kedua sayap dapat dianggap sama (h1 = h2), sehingga  g h1 = 
g h2 .
dan persamaan di atas dapat ditulis :
p1 + ½ .v12 = p2 + ½
.v22
p1 – p2 = ½ .v22 - ½
.v12
p1 – p2 = ½ (v22 – v12)

Dari persamaan di atas dapat dilihat bahwa v2 > v1 kita dapatkan p1 > p2
untuk luas penampang sayap F1 = p1 A dan F2 = p2 A dan kita dapatkan
bahwa F1 > F2. Beda gaya pada bagian bawah dan bagian atas (F1 – F2)
menghasilkan gaya angkat pada pesawat terbang. Jadi, gaya angkat pesawat
terbang dirumuskan sebagai :
F1 – F2 = ½  A(v22-v12)

Dengan  = massa jenis udara (kg/m3)

Penyemprot Parfum dan Obat Nyamuk

Prinsip kerja yang dilakukan dengan menghasilkan laju yang lebih besar
pada ujung atas selang botol sehingga membuat tekanan di atas lebih kecil
daripada tekanan di bawah. Akibatnya cairan dalam wadah tersebut terdesak ke
atas selang dan lama kelamaan akan menyembur keluar.

f. Sifat- Sifat Fluida


Sifat fisis fluida dapat ditentukan dan dipahami lebih jelas saat fluida berada
dalam keadaan diam (statis). Sifat-sifat fisis fluida statis ini di antaranya, massa
jenis, tegangan permukaan, kapilaritas, dan viskositas.
1. Massa Jenis
Pernahkah Anda membandingkan berat antara kayu dan besi? Benarkah
pernyataan bahwa besi lebih berat daripada kayu? Pernyataan tersebut tentunya
kurang tepat, karena segelondong kayu yang besar jauh lebih berat daripada
sebuah bola besi. Pernyataan yang tepat untuk perbandingan antara kayu dan
besi tersebut, yaitu besi lebih padat daripada kayu. Anda tentu masih ingat,
bahwa setiap benda memiliki kerapatan massa yang berbeda-beda serta
merupakan sifat alami dari benda tersebut. Dalam Fisika, ukuran kepadatan
(densitas) benda homogen disebut massa jenis, yaitu massa per satuan volume.
Jadi massa jenis adalah pengukuran massa setiap satuan volume benda.
Semakin tinggi massa jenis suatu benda, maka semakin besar pula massa setiap
volumenya. Massa jenis rata-rata setiap benda merupakan total massa dibagi
dengan total volumenya. Sebuah benda yang memiliki massa jenis lebih tinggi
(misalnya besi) akan memiliki volume yang lebih rendah daripada benda
bermassa sama yang memiliki massa jenis lebih rendah (misalnya air).
Satuan SI massa jenis adalah kilogram per meter kubik (kg·m-3)
Massa jenis berfungsi untuk menentukan zat. Setiap zat memiliki massa jenis
yang berbeda. Dan satu zat berapapun massanya berapapun volumenya akan
memiliki massa jenis yang sama.
Secara matematis, massa jenis dituliskan sebagai berikut.
Ρ=mV
dengan: m = massa (kg atau g),
V = volume (m3 atau cm3), dan
ρ = massa jenis (kg/m3 atau g/cm3).
Jenis beberapa bahan dan massa jenisnya dapat dilihat pada Tabel berikut.

Tabel Massa Jenis atau Kerapatan Massa (Density)

Massa Jenis Nama Massa Jenis


Bahan
(g/cm3) Bahan (g/cm3)

Air 1,00 Gliserin 1,26

Aluminium 2,7 Kuningan 8,6

Baja 7,8 Perak 10,5

Benzena 0,9 Platina 21,4

Besi 7,8 Raksa 13,6

Emas 19,3 Tembaga 8,9


Es 0,92 Timah Hitam 11,3

Etil
0,81 Udara 0,0012
Alkohol

2. Tegangan permukaan
Pernahkah kamu melihat sebuah jarum atau silet terapung diatas air?
Atau kamu pasti pernah melihat ada nyamuk atau serangga lain dapat berdiri
diatas air. Fenomena ini erat kaitannya dengan penjelasan tentang tegangan
permukaan.
Mari kita amati sebatang jarum atau sebuah silet yang kita buat terapung
di permukaan air sebagai benda yang mengalami tegangan permukaan.
Tegangan permukaan disebabkan oleh interaksi molekul-molekul zat cair
dipermukaan zat cair. Di bagian dalam cairan sebuah molekul dikelilingi oleh
molekul lain disekitarnya, tetapi di permukaan cairan tidak ada molekul lain
dibagian atas molekul cairan itu. Hal ini menyebabkan timbulnya gaya pemulih
yang menarik molekul apabila molekul itu dinaikan menjauhi permukaan, oleh
molekul yang ada di bagian bawah permukaan cairan.

Sebaliknya jika molekul di permukaan cairan ditekan, dalam hal ini diberi
jarum atau silet, molekul bagian bawah permukaan akan memberikan gaya
pemulih yang arahnya ke atas, sehingga gaya pemulih ke atas ini dapat
menopang jarum atau silet tetap di permukaan air tanpa tenggelam.

Gaya ke atas untuk menopang jarum atau silet agar tidak tenggelam
merupakan perkalian koefisien tegangan permukaan dengan dua kali panjang
jarum. Panjang jarum disini adalah permukaan yang bersentuhan dengan zat
cair.
Jadi dapat kita simpulkan bahwa pengertian dari tegangan
permukaan adalah kecenderungan permukaan zat cair untuk menegang,
sehingga permukaannya seperti ditutupi oleh suatu lapisan elastis.
3. Kapilaritas
Tegangan permukaan ternyata juga mempunyai peranan pada fenomena
menarik, yaitu kapilaritas. Contoh peristiwa yang menunjukkan kapilaritas
adalah minyak tanah, yang dapat naik melalui sumbu kompor. Selain itu,
dinding rumah kita pada musim hujan dapat basah juga terjadi karena adanya
gejala kapilaritas.
Untuk membahas kapilaritas, kita perhatikan sebuah pipa kaca dengan
diameter kecil (pipa kapiler) yang ujungnya terbuka saat dimasukkan ke dalam
bejana berisi air. Kita dapat menyaksikan bahwa permukaan air dalam pipa
akan naik. Lain hasilnya jika kita mencelupkan pipa tersebut ke dalam bejana
berisi air raksa. Permukaan air raksa dalam tabung akan turun atau lebih rendah
daripada permukaan air raksa dalam bejana. Gejala inilah yang disebut dengan
gejala kapilaritas.
Penyebab dari gejala kapiler adalah adanya adhesi dan kohesi. Kohesi
adalah gaya tarik menarik antar molekul yang sama jenisnya. Gaya ini
menyebabkan antara zat yang satu dengan yang lain tidak dapat menempel
karena molekulnya saling tolak menolak.
sedangkan adhesi adalah gaya tarik menarik antar molekul yang berbeda
jenisnya. Gaya ini menyebabkan antara zat yang satu dengan yang lain dapat
menempel dengan baik karena molekulnya saling tarik menarik atau merekat.
Pada gejala kapilaritas pada air, air dalam pipa kapiler naik karena adhesi
antara partikel air dengan kaca lebih besar daripada kohesi antar partikel
airnya. Sebaliknya, pada gejala kapilaritas air raksa, adhesi air raksa dengan
kaca lebih kecil daripada kohesi antar partikel air raksa. Oleh karena itu, sudut
kontak antara air raksa dengan dinding kaca akan lebih besar daripada sudut
kontak air dengan dinding kaca.
Kenaikan atau penurunan zat cair pada pipa kapiler disebabkan oleh
adanya tegangan permukaan yang bekerja pada keliling persentuhan zat cair
dengan pipa.
Berikut ini beberapa contoh yang menunjukkan gejala kapilaritas dalam
kehidupan sehari-hari:
a. Naiknya minyak tanah melalui sumbu kompor sehingga kompor bisa
dinyalakan.
b. Kain dan kertas isap dapat menghisap cairan.
c. Air dari akar dapat naik pada batang pohon melalui pembuluh kayu.
Selain keuntungan, kapilaritas dapat menimbulkan beberapa masalah
berikut ini :
Air hujan merembes dari dinding luar, sehingga dinding dalam juga basah.
Air dari dinding bawah rumah merembes naik melalui batu bata menuju ke atas
sehingga dinding rumah lembab.
4. Viskositas
Viskositas merupakan pengukuran dari ketahanan fluida yang diubah
baik dengan tekanan maupun tegangan. Pada masalah sehari-hari (dan hanya
untuk fluida), viskositas adalah "Ketebalan" atau "pergesekan internal". Oleh
karena itu, air yang "tipis", memiliki viskositas lebih rendah, sedangkan madu
yang "tebal", memiliki viskositas yang lebih tinggi. Sederhananya, semakin
rendah viskositas suatu fluida, semakin besar juga pergerakan dari fluida
tersebut. Viskositas menjelaskan ketahanan internal fluida untuk mengalir dan
mungkin dapat dipikirkan sebagai pengukuran dari pergeseran fluida.
Seluruh fluida (kecuali superfluida) memiliki ketahanan dari tekanan dan
oleh karena itu disebut kental, tetapi fluida yang tidak memiliki ketahanan
tekanan dan tegangan disebut fluide ideal
BAB III
PENUTUP

1 Kesimpulan
Dari hasil pembahasan diatas maka dapat ditarik beberapa kesimpulan,
yaitu:
a) Fluida adalah suatu bentuk materi yang mudah mengalir misalnya zat cair dan
gas. Sifat kemudahan mengalir dan kemampuan untuk menyesuaikan dengan
tempatnya berada merupakan aspek yang membedakan fluida dengan zat benda
tegar.
b) Dalam kehidupan sehari-hari, dapat ditemukan aplikasi Hukum Bernoulli yang
sudah banyak diterapkan pada sarana dan prasarana yang menunjang kehidupan
manusia masa kini seperti untuk menentukan gaya angkat pada sayap dan badan
pesawat terbang, penyemprot parfum, penyemprot racun serangga dan lain
sebagainya.
2 Saran
Adapun Saran penulis sehubungan dengan bahasan makalah ini, kepada rekan-
rekan mahasiswa agar lebih meningkatkan, menggali dan mengkaji lebih dalam
tentang bagaimana fluida statis dan dinamis
DAFTAR PUSTAKA

Indrajit, Dudi.2002.FISIKA.Bandung:Grafindo Media Pratama


http://boycellyess.blogspot.com/2011/03/makalah-fluida.html
http://yusiseftiakanita.blogspot.com/2012/11/makalah-fluida.html

Anda mungkin juga menyukai