Anda di halaman 1dari 10

Witri, Agustin Wijayanti, M. Imron Marwadi PENGARUH METODE CBIA…...

PENGARUH METODE CBIA (CARA BELAJAR INSAN


AKTIF) TERHADAP PENGETAHUAN INFORMASI OBAT
SELESMA PADA ANGGOTA KARANG TARUNA DUSUN
WANUJOYO LOR SRIMARTANI PIYUNGAN BANTUL

EFFECTS OF CBIA ( THE ACTIVE STUDENT LEARNING


STYLE ) METHODS TOWARD COLD MEDICATION
INFORMATION KNOWLEDGE ON MEMBERS OF YOUTH
ORGANIZATION OF WANUJOYO LOR SRIMARTANI
VILLAGE IN PIYUNGAN, BANTUL DISTRICT
Witri1, Agustin Wijayanti1, M. Imron Mawardi2
1
POLTEKKES BHAKTI SETYA INDONESIA, YOGYAKARTA, INDONESIA
2
RUMAH SAKIT PARU RESPIRA, YOGYAKARTA, INDONESIA
Correspondence author : Agustinwijayanti97@yahoo.com

ABSTRAK

Peningkatan swamedikasi dimasyarakat menimbulkan adanya peningkatan


kebutuhan promosi kesehatan dan kemudahan akses masyarakat dalam memperoleh
obat tanpa resep dokter. CBIA (Cara Belajar Insan Aktif) merupakan salah satu
metode edukasi untuk masyarakat dalam memilih obat yang benar sehingga tidak
terjadi kesalahan dalam swamedikasi. Dari pelatihan CBIA ini diharapkan
masyarakat dapat memilih dan menentukan obat yang akan dipakai dengan lebih
aman terutama untuk penyakit-penyakit ringan yang sering diderita oleh masyakat
seperti batuk, selesma, demam, gatal dan lain sebagainya. Penelitian ini dilaksanakan
dengan tujuan untuk mengetahui pengaruh metode CBIA terhadap pengetahuan
tentang informasi obat selesma pada anggota karang taruna Dusun Wanujoyo Lor
Srimartani Piyungan Bantul. Jenis penelitian ini adalah kuasi eksperimen dengan
rancangan non equivalent control grup, atau rancangan dua kelompok yaitu
kelompok kontrol dan perlakuan. Subjek penelitian ini adalah anggota Karang
Taruna Dusun Wanujoyo dan objek penelitian ini adalah pengetahuan anggota
Karang Taruna Dusun Wanujoyo. Populasi dan sampel pada penelitian ini adalah
seluruh anggota Karang Taruna Dusun Wanujoyo Lor Srimartani Piyungan Bantul
yang berusia 17-30 tahun dan hadir pada saat kegiatan CBIA tersebut. Instrumen
yang digunakan dalam penelitian ini meliputi paket obat selesma dari berbagai
merek, lembar kerja tentang informasi obat yang ada di dalam kemasan serta lembar
kuesioner tertutup yang berisi tentang pertanyaan tentang informasi obat terutama 5
informasi utama yang diperlukan sebagai dasar melakukan swamedikasi yaitu nama
bahan aktif, indikasi, dosis, dan cara penggunaan, efek samping, dan kontraindikasi
yang telah diuji validitas dan reliabilitas. Data dianalisis menggunakan uji paired test
dan Mann Withney dengan α = 0,05. Hasil penelitian menunjukkan bahwa metode
CBIA berpengaruh signifikan terhadap pengetahuan tentang informasi obat selesma

Jurnal Ilmu Kesehatan Bhakti Setya Medika Vol. 2, September 2017 20


ISSN Cetak : 2528-7621 dan ISSN Online: 2579-93801
Witri, Agustin Wijayanti, M. Imron Marwadi PENGARUH METODE CBIA…...

dengan nilai probilitas 0,000 sehingga Ho ditolak yang berarti pelatihan CBIA
berpengaruh secara signifikan meningkatkan pengetahuan.

Kata Kunci : metode CBIA, pengetahuan, obat selesma

ABSTRACT

The improvement on community self-medication knowledge has been the


main cause for the increase on the needs of health promotion and community
accessibility in obtaining medicine without prescriptions. In order for the self-
medication to be done safely and rationally, the community has to acquire only
valid information. CBIA is one educational methods for the community in choosing
the right medication method to avoid any error in self-medication. Through this
method, the community is taught to recognize, comprehend, and look for
information on the medicine through the labels or brochures which include active
ingredients, indications, dosage and administration, side effects, contraindications,
as well as other information. It is hoped that through the CBIA training the
community could choose and determine safer medicine especially for ailments such
as cough, cold, fever, itch, etc. This study was aimed at finding out the effects of
CIA methods toward cold medication information knowledge on members of youth
organization of Wanujoyo Lor Srimartani Village in Piyungan, Bantul District. This
study was a quasi-experimental with non-equivalent control group, in other words,
the two-group design, i.e. the control and experimental groups. Subject of this was
the members of youth assembly of this Wanujoyo village. The population and
sample of this study were the whole members of the youth assembly of Wanujoyo
Lor Village, Srimartani, Piyungan, Bntul which has been there for 17-30 years and
presented on the event. The instrument employed in the study included various
brand of cold medicine, worksheet about drg information in the drug packaging as
well as a close-ended questionnaire about questions on drug information,
especially 5 main information needed as the basis for self-medication, namely
active ingredients, side effect and contraindications which has been tested for its
validity as well as reliability The data were analyzed using paired test and Mann
Whitney with α = 0,05. The findings showed that the CBIA method significantly
affected the knowledge on cold medication informationwith probability value of
0,00, wich means Ho was rejected. The signifiedthat the CBIA training significantly
affected knowledge of self-medication..

Key words: CBIA methods, knowledge, cold medication

PENDAHULUAN mandiri. Terdapat lebih dari 60%


masyarakat melakukan swamedikasi,
Swamedikasi adalah upaya yang dan 80% obat yang dipilih adalah obat
dilakukan masyarakat untuk mengatasi modern. Masyarakat memerlukan
keluhan atau gejala penyakit secara informasi yang jelas dan dapat

Jurnal Ilmu Kesehatan Bhakti Setya Medika Vol. 2, September 2017 21


ISSN Cetak : 2528-7621 dan ISSN Online: 2579-93801
Witri, Agustin Wijayanti, M. Imron Marwadi PENGARUH METODE CBIA…...

dipercaya agar swamedikasi dengan Dampak lain yang lebih


benar, baik dalam menentukan jenis membahayakan adalah resiko
dan jumlah obat yang diperlukan terhadap kesehatan akibat
harus berdasarkan alasan yang penggunaan obat secara tidak tepat
rasional (Flora,1991, cit. Suryawati, dalam waktu yang lama, dan adanya
2012). resiko kontraindikasi yang tidak
Hasil Riset Kesehatan Dasar diperhatikan. Adanya kondisi tersebut
tahun 2013 yang dilakukan oleh menyebabkan swamedikasi menjadi
Kementrian Kesehatan Republik tidak aman (Depkes. RI., 2008).
Indonesia (Kemenkes RI) Data profil kesehatan
menunjukkan bahwa 35,2% Kabupaten Bantul 2014 menunjukkan
masyarakat Indonesia menyimpan penyakit selesma menduduki
obat dirumah dengan proporsi obat peringkat pertama dari 10 besar
keras 35,7% dan antibiotika 27,8%. penyakit di puskesmas se-Kabupaten
Obat keras yang disimpan 81,9% nya Bantul (Dinkes Bantul, 2014). Data
diperoleh tanpa resep dokter. Di Kesehatan di Puskesmas Piyungan
Yogyakarta, terdapat 78,1 % rumah tahun 2011 menunjukkan penyakit
tangga yang menyimpan obat keras selesma menduduki peringkat
yang diperoleh tanpa resep dokter. pertama dari 10 besar penyakit di
Data ini menunjukkan adanya Piyungan (Dinkes Bantul, 2011).
kemungkinan swamedikasi yang Berdasarkan survei yang dilakukan
tidak rasional (Kemenkes. RI., 2013). pada bulan Januari 2016 kepada 10
Informasi obat dan pengetahuan orang yang tinggal di Dusun
cara memilih obat masyarakat secara Wanujoyo Lor Srimartani Piyungan
umum masih kurang. Hal ini sejalan Bantul, diperoleh data 6 dari 10 warga
dengan penelitian yang dilakukan yang mengeluh sakit paling sering
oleh Susilowati (2012) di Malang, diderita adalah selesma yang diobati
menunjukkan skor pengetahuan rata- secara swamedikasi. Berdasarkan
rata ibu-ibu adalah 49,10 dari skor wawancara langsung terhadap ke 10
maksimal 100. Penelitian yang serupa warga Wanujoyo Lor pada bulan
juga dilakukan oleh Helni (2013) di Januari 2016, ternyata ada warga
Jambi, skor pengetahuan rata-rata yang minum obat melebihi dosis yang
ibu-ibu tentang informasi obat adalah seharusnya. Warga tersebut berfikiran
49,86 dari skor maksimal 100. bahwa jika minum obat dalam jumlah
Pengetahuan ibu-ibu tentang yang lebih banyak maka akan lebih
informasi obat paling sering diperoleh cepat sembuh. Hal berbahaya ini
melalui iklan, baik dari media cetak terjadi akibat minimnya informasi
maupun media elektronik. Iklan obat dan pengetahuan mereka.
memuat informsi obat yang disajikan Metode CBIA merupakan salah
dalam kemasan yang menarik dan satu metode mengedukasi
berulang-ulang sehingga mudah masyarakat dalam pemilihan dan
diterima oleh masyarakat. Iklan obat penggunaan obat yang benar pada
hanya memberikan informasi obat swamedikasi. Melalui metode ini
dari sisi komersial. Dampak langsung diharapkan masyarakat dapat lebih
yang dapat dirasakan adalah aktif dalam mencari informasi
meningkatnya pola konsumsi obat. mengenai obat yang digunakan.

Jurnal Ilmu Kesehatan Bhakti Setya Medika Vol. 2, September 2017 22


ISSN Cetak : 2528-7621 dan ISSN Online: 2579-93801
Witri, Agustin Wijayanti, M. Imron Marwadi PENGARUH METODE CBIA…...

Informasi obat dapat dicantumkan Penelitian dilakukan selama 3


pada kemasan maupun package bulan (Maret - Mei 2017) dengan
insert/brosur karena jenis informasi tahapan sebagai berikut :
ini relatif dapat dipercaya (Depkes. 1. Bulan pertama dilakukan
RI., 2008). penyusunan studi pendahuluan
Berdasarkan uraian tentang dengan metode wawancara kepada
pentingnya informasi dalam masyarakat Dusun Wanujoyo Lor
swamedikasi, maka perlu dilakukan Srimartani Piyungan Bantul dan
penelitian tentang pengaruh CBIA dilanjutkan penyusunan proposal.
dalam meningkatkan pengetahuan 2. Pengurusan perijinan untuk
tentang informasi obat selesma pada validasi dan reliabilitas pada
anggota Karang Taruna Dusun anggota Karang Taruna di dusun
Wanujoyo Lor Srimartani Piyungan Polangan, Sumberharjo,
Bantul. Prambanan Sleman. Pelaksanaan
uji validasi dan reliabilitas
METODOLOGI PENELITIAN dilaksanakan dengan 35 item
Jenis Penelitian pertanyaan, dan jumlah N= 30.
Penelitian ini adalah Nilai r tabel pearson correlation
penelitian quasy expriment dengan α=0,05 dan N=30 adalah sebesar
rancangan non equivalent control 0,361 (Riwidikdo 2013).
group design (non randomized Berdasarakan hasil uji validitas,
control group pretest postest design). dari 35 item soal diperoleh 16 item
Rancangan penelitian ini seperti pada pertanyaan dengan r hitung > r
Gambar I. tabel dan probabilitas < 0,05. Hal
ini berarti 16 item pertanyaan
dinyatakan bermakna atau valid.
Dari 16 item pertanyaan yang valid
kemudian diuji korelasinya lagi.
Nilai r tabel pearson correlation
Keterangan : dengan α=0,05 dan N=16 adalah
Kelompok A : kelompok perlakuan sebesar 0,497. Berdasarkan hasil
dengan metode uji validitas kedua diperoleh hasil
CBIA bahwa 16 item memiliki r hitung >
Kelompok B : kelompok kontrol
r tabel, 31 dan probabilitas < 0,05,
tanpa CBIA
01 : pre test pada kedua sehingga 16 item pertanyaan
kelompok sebelum tersebut dinyatakan valid, dan bisa
CBIA digunakan untuk penelitian
02 : pos test setelah selanjutnya.
perlakuan dengan
3. Pengurusan perijinan untuk
CBIA pada
kelompok A dan kegiatan penelitian
tanpa CBIA pada 4. Pelaksanaan pelatihan selama 1
kelompok B hari yang diawali dengan pre-test
dan post-test pada anggota karang
Gambar I. Rancangan Penelitian tarunan di dusun Wanujoyo Lor
Srimartani Piyungan Bantul.
5. Pengolahan data hasil penelitian

Jurnal Ilmu Kesehatan Bhakti Setya Medika Vol. 2, September 2017 23


ISSN Cetak : 2528-7621 dan ISSN Online: 2579-93801
Witri, Agustin Wijayanti, M. Imron Marwadi PENGARUH METODE CBIA…...

6. Penyusunan laporan penelitian.

Populasi dan sampel


Subjek penelitian adalah
anggota Karang Taruna. Objek
penelitian ini adalah pengetahuan
anggota Karang Taruna. Populasi
pada penelitian ini adalah seluruh
anggota Karang Taruna Dusun
Wanujoyo Lor Srimartani Piyungan Gambar III. Perhitungan sampel
Bantul yang berusia 17-30 tahun yang
berjumlah 35 orang dihitung
berdasarkan anggota yang aktif dan Variabel Penelitian
hadir dalam rapat anggota Karang Variabel bebas dalam
Taruna. Dengan menggunakan rumus penelitian ini adalah metode CBIA.
Taro Yamane (Imron, 2010), seperti Variabel terikat adalah pengetahuan
pada Gambar II, maka diperoleh anggota Karang Taruna tentang
sampel sebanyak 32 orang (Gambar informasi obat selesma.
III).
Instrumen Penelitian
Instrumen yang digunakan
dalam penelitian ini meliputi:
1. Paket obat selesma dari berbagai
merek.
2. Lembar kerja yang harus diisi
tentang informasi-informasi apa
Keterangan: saja yang ada di dalam kemasan
n = jumlahsampel obat .
N = Jumlahpopulasi 3. Lembar petunjuk kerja.
d2 = presisi yang ditetapkan (5%)
4. Lembar kuesioner tertutup yang
berisi tentang pertanyaan
Gambar II. Rumus pengambilan sampel
sebanyak 5 pertanyaan tentang
Tehnik Pengambilan sampel data diri responden, 16
Teknik pengambilan sampel pertanyaan tentang informasi
pada penelitian ini adalah secara obat terutama 5 informasi utama
simple random sampling yang diperlukan sebagai dasar
(pengambilan sampel secara acak melakukan swamedikasi yaitu
sederhana). Sebagai kelompok nama bahan aktif, indikasi, dosis,
kontrol digunakan 32 responden serta dan cara penggunaan, efek
sebagai kelompok perlakuan samping, dan kontraindikasi
sebanyak 32 responden yang terdiri yang mengacu dari kuesioner
dari anggota Karang Taruna dusun yang diterbitkan oleh Depkes.
Wanujoyo Lor Srimartani Piyungan RI. (2008) dan Ikawati (2010).
Bantul. 5. Lembar kuesioner yang
digunakan telah diuji validitas
dan uji reliabilitas. Hasil uji

Jurnal Ilmu Kesehatan Bhakti Setya Medika Vol. 2, September 2017 24


ISSN Cetak : 2528-7621 dan ISSN Online: 2579-93801
Witri, Agustin Wijayanti, M. Imron Marwadi PENGARUH METODE CBIA…...

validitas r hitung > r tabel dan Memasukkan Data (Data Entry)


probabilitas < 0,05 sebanyak 16 atau Processing
item pertanyaan. Pengujian Data dari jawaban-jawaban
reliabilitas instrumen pada masing-masing responden dalam
penelitian ini digunakan teknik bentuk angka atau huruf dimasukkan
pembelahan menjadi 2 (splits ke dalam program komputer.
half). Butir-butir instrumen
dibelah menjadi dua kelompok Pembersihan Data
yaitu kelompok instrumen ganjil Proses ini dilakukan untuk
dan genap. Skor butirnya mengecek kembali data yang telah
dijumlahkan sehingga dimasukkan untuk melihat
menghasilkan skor total. Skor kemungkinan adanya kesalahan kode,
total antara kelompok ganjil dan ketidaklengkapan,dan sebagainya,
genap dicari korelasinya. Hasil kemudian dilakukan koreksi.
korelasi dianalisis dengan rumus
Spearman-Brown (Sugiyono, Analisis Data
2012). Berdasarkan hasil korelasi Uji t Test adalah uji statistik
skor ganjil dan genap diperoleh yang digunakan untuk menguji
nilai korelasi sebesar 0,658. Hasil hipotesis komparatif 2 sampel. T test
korelasi ini kemudian dianalisis dependent adalah uji statistik yang
dengan rumus Spearman Brown digunakan untuk mengetahui nilai
diperoleh nilai r hitung 1,23 > rata-rata sebelum dan sesudah
0,738. Ini berarti kuesioner perlakuan, sedangkan t test
dinyatakan reliabel. independent digunakan untuk
mengetahui perbedaan peningkatan
Pengelolaan dan Analisis Data pengetahuan dua kelompok yang
Pengelolaan Data tidak saling berhubungan, yaitu
Sesuai Notoatmodjo (2012), kelompok perlakuan dan kelompok
proses pengolahan data penelitian ini kontrol (Riwidikdo,2009).
melalui beberapa tahapan, yaitu: Skala data penelitian ini skala
data interval. Data interval adalah
Editing data yang memiliki jarak data yang
Editing merupakan kegiatan pasti, namun tidak memiliki nilai nol
untuk pengecekan dan perbaikan isian mutlak (Riwidikdo 2009). Bentuk
formulir atau kegiatan. Bila ada hipotesis penelitian ini komparatif
jawaban yang belum lengkap, bila dua sampel independent. Uji statistik
memungkinkan perlu dilakukan yang digunakan adalah uji t test
pengambilan data ulang untuk dependent untuk mengatahui nilai
melengkapi jawaban tersebut. rata-rata pre test dan post test, dan uji
Mann Withney untuk mengetahui
Coding perbedaan selisih pegetahuan
Coding adalah proses mengolah kelompok kontrol dan perlakuan
data berbentuk kalimat menjadi data dengan α=0,05.
angka atau bilangan. Misalnya jenis
kelamin 1 = laki-laki, 2 = perempuan.

Jurnal Ilmu Kesehatan Bhakti Setya Medika Vol. 2, September 2017 25


ISSN Cetak : 2528-7621 dan ISSN Online: 2579-93801
Witri, Agustin Wijayanti, M. Imron Marwadi PENGARUH METODE CBIA…...

HASIL DAN PEMBAHASAN dalam penelitian ini adalah variabel


Karakteristik Sampel bebas yaitu metode CBIA dan
Karateristik anggota Karang variabel terikat yaitu pengetahuan
Taruna Dusun Wanujoyo Lor dilihat anggota karang taruna. Penilaian
dari tingkat Pendidikan adalah tingkat pengetahuan responden
sebagian besar berpendidikan SMA , diperoleh melalui pre test dan post
dan sebagian kecil berpendidikan SD, test yang diterapkan baik pada
dan Perguruan Tinggi (PT). Anggota kelompok kontrol maupun kelompok
Karang Taruna dibagi menjadi 2 pelakuan dan selanjutnya diuji secara
kelompok yaitu kelompok kontrol statistik. Hasil uji distribusi statistik
dan kelompok perlakuan. Kelompok deskriptif pre test dan post test
kontrol, terdiri dari 32 orang dengan tentang pengaruh metode CBIA dapat
tingkat pendidikan SD sebanyak dilihat pada Tabel II.
12,5%, SMP sebanyak 12,5%, SMA
sebanyak 59,4% dan PT 15,6%, Tabel II. Distribusi Statistik
sedangkan kelompok perlakuan Deskriptif Pre test dan Pos Test
dengan tingkat Pendidikan SD Paired
sebanyak 3,1%, SMP sebanyak No Kelompok Rata-Rata Sample t Test
(p value)
15,6% , SMA sebanyak 81,3% dan 1 Sebelum 46,88
tidak ada tingkat Pendidikan PT. 0,000
2 Sesudah 62,89
Usia karang taruna terbanyak
pada rentang 17-20 tahun, pada Tabel II menunjukkan bahwa
kelompok kontrol 40,6% dan pengetahuan rata-rata sebelum
kelompok perlakuan 43,7%. Data pelatihan adalah 46,88 sedangkan
demografi sampel disajikan dalam rata-rata setelah pelatihan adalah
Tabel I. 62,89. Dari hasil tersebut dapat dilihat
Tabel I. Karakteristik Sampel adanya peningkatan rata-rata dari
Jumlah 46,88 menjadi 62,89. Peningkatan
Karakteristik Kelompok Kelompok nilai rata-rata ini dibuktikan dengan
Kontrol Perlakuan uji t test, diperoleh probabilitas 0,000
Pendidikan < 0, 05. Probabilitas < 0,05 maka Ho
SD 4 (12,5%) 1 (3,1%) ditolak yang berarti pemberian
SMP 4 (12,5%) 5 (15,6%) perlakuan pelatihan metode CBIA
SMA 19 (59,4%) 26 (81,3%)
PT 5 (15,6%) - berpengaruh secara signifikan
Jumlah 32 (100%) 32 (100%) meningkatkan pengetahuan anggota
Umur karang taruna. Hasil perhitungan
17-20 tahun 13 (40,6%) 14 (43,7%) statistik juga menunjukkan metode
21-25 tahun 12 (37,5%) 11 (34,4%) CBIA berpengaruh secara signifikan
26-30 tahun 7 (21,9%) 7 (21,9%)
Jumlah 32 (100%) 32 (100%) terhadap pengetahuan anggota karang
taruna tentang informasi obat
Pengaruh Metode CBIA terhadap selesma.
Pengetahuan Perbedaan tingkat pengetahuan
Pengaruh pemberian informasi kelompok kontrol dan perlakuan
metode CBIA diuji terhadap diambil dari nilai selisih pre test dan
pengetahuan responden. Variabel post test kedua kelompok. Hasil uji
perbedaan selisih pengetahuan antara

Jurnal Ilmu Kesehatan Bhakti Setya Medika Vol. 2, September 2017 26


ISSN Cetak : 2528-7621 dan ISSN Online: 2579-93801
Witri, Agustin Wijayanti, M. Imron Marwadi PENGARUH METODE CBIA…...

kelompok kontrol dan perlakuan Penelitian Susilowati (2012) dengan


diperoleh probabilitas 0,000 < 0,05. judul, Peningkatan Pengetahuan
Probabilitas <0,05 maka Ho ditolak Informasi Obat. Pada Anggota Ikatan
yang artinya ada perbedaan Istri Karyawan Pindad (IIKP) Turen
pengetahuan yang signifikan antara Melalui Metode CBIA‟ dengan
kelompok kontrol dan kelompok kelompok pembanding kelompok
perlakuan. Hasil uji statistik yang tanpa CBIA. Ketiga peneliti tersebut
telah dilakukan juga menunjukkan telah membuktikan bahwa metode
bahwa metode CBIA terbukti CBIA mempunyai pengaruh
memberikan pengaruh pada signifikan terhadap pengetahuan dan
peningkatan pengetahuan anggota terdapat perbedaan signifikan antara
karang taruna tentang informasi obat kelompok CBIA dan kelompok tanpa
selesma dan terdapat perbedaan CBIA.
pengetahuan yang signifkan antara
kelompok kontrol dan perlakuan. KESIMPULAN
Hasil ini sesuai dengan teori Dari hasil penelitian yang telah
yang dikemukakan oleh Suryawati dilakukan dapat disimpulkan bahwa
(2012), bagian farmakologi klinik metode CBIA dapat mempengaruhi
Universitas Gajah Mada Yogyakarta secara signifikan terhadap
yang merupakan pencetus metode pengetahuan tentang informasi obat
CBIA pada tahun 1993 bahwa metode selesma pada anggota karang taruna
CBIA terbukti sangat efektif dalam Dusun Wanujoyo Lor Srimartani
meningkatkan pengetahuan. Metode Piyungan Bantul yang ditandai
CBIA kemudian diadaptasi secara dengan hasil uji perbedaan selisih
nasional oleh Departemen Kesehatan pengetahuan antara kelompok kontrol
pada tahun 2008 dengan membuat dan perlakuan diperoleh probabilitas
kurikulum dan modul pelatihan 0,000 < 0,05. Karena probabilitas
tentang peningkatan pengetahuan dan <0,05 maka Ho ditolak yang berarti
keterampilan memilih obat (Depkes. ada perbedaan pengetahuan yang
RI., 2008). Hasil uji statistik tersebut signifikan antara kelompok kontrol
juga sesuai dengan penelitian- dan kelompok perlakuan.
penelitian sebelumnya yaitu
penelitian Susanti (2014) dengan DAFTAR PUSTAKA
judul Peningkatan Pengetahuan Ibu- Depkes. RI. 2007, Pedoman
ibu Mengenai Perilaku Pengobatan Penggunaan Obat Bebas dan
Sendiri dengan Metode CBIA di Tiga Bebas Terbatas, Direktorat
Kabupaten di Jawa Tengah dengan Bina Farmasi Komunitas dan
kelompok pembanding kelompok Klinik Ditjen Bina Kefarmasian
ceramah. Penelitian Noerdianingsih, Dan Alat Kesehatan
(2014) dengan judul Peningkatan Departemen Kesehatan RI, hlm
Pengetahuan dan Perilaku Siswa 9-31.
SMA di Kota Metro dalam
Swamedikasi Common Cold dengan Depkes. RI. 2008, Materi Pelatihan
Metode Cara Belajar Insan Aktif Peningkatan Pengetahuan Dan
(CBIA) dengan kelompok Keterampilan Memilih Obat
pembanding kelompok ceramah. Bagi Tenaga Kesehatan,
Direktorat Bina Penggunaan

Jurnal Ilmu Kesehatan Bhakti Setya Medika Vol. 2, September 2017 27


ISSN Cetak : 2528-7621 dan ISSN Online: 2579-93801
Witri, Agustin Wijayanti, M. Imron Marwadi PENGARUH METODE CBIA…...

Obat Rasional Direktorat (CBIA)‟, Tesis, Universitas


Jenderal Bina Kefarmasian Dan Gajah Mada
Alat Kesehatan Depkes. RI,
hlm 1-55 Notoatmodjo, S. 2012, Metodologi
Penelitian Kesehatan, Rineka
Dinkes. Bantul. 2014, Profil Cipta, Jakarta, hlm 1-178
Kesehatan Kabupaten Bantul,
Dinas Kesehatan Kabupaten Republik Indonesia. 2013, Peraturan
Bantul, hlm 13 Menteri Sosial No.23 tahun
2013 tentang Pemberdayaan
Helni. 2013, „Pengaruh Metode Karang Taruna, Jakarta, Psl 1-
CBIA (Cara Belajar Ibu Aktif) 9
Terhadap Peningkatan
Pengetahuan dan Keterampilan Riwidikdo, Handoko. 2009, Statistik
Pada Swamedikasidi Kota Kesehatan Belajar Mudah
Jambi‟,Jurnal Pharmacy, Teknik Analisis Data (plus
Vol.11(01) diakses 5 Nopember Aplikasi Software SPSS),Mitra
2015 0:47 Cendikia Press,Yogyakarta,
<http://onlinejournal.unja.ac.id hlm 15-156
/index.php/humaniora/article/vi
ew/2054> Riwidikdo, Handoko.2013, Statistik
Kesehatan (dengan Aplikasi
Imron, M. T.A., dan Munif. 2010, SPSS dalam Prosedur
Metodologi Penelitian Bidang Penelitian), Rohima Press,
Kesehatan, CV Agung Seto, Yogyakarta, hlm 186
Jakarta, hlm 28-31
Sugiyono, 2012, Metode Penelitian
Kemenkes. RI., 2013, Riset Kuantittif, Kualitatif, dan R &
Kesehatan Dasar, Badan D, Alfabeta, Bandung , hlm 38-
Penelitian dan Pengembangan 136
Kesehatan Kementerian
Kesehatan, hlm 40-43 Suryawati, Sri. 2012, Petunjuk
Kegiatan Meningkatkan
Mubarok, W.I., Nurul, C., Khoirul, Keterampilan Memilih Obat
R.,Supradi, 2007, Promosi Dengan Metode CBIA, Pusat
Kesehatan Sebuah Proses Studi Farmakologi Klinik dan
Belajar Mengajar dalam Kebijakan Obat Universitas
Pendidikan, Graha Ilmu, Gadjah Mada, Yogyakarta, hlm
Yogyakarta, hlm 8-31 5-11

Noerdianningsih, E.. 2014, Susanti,S., R. Anggraeni, & S.


Peningkatan Pengetahuan Dan Setiani. 2014, Peningkatan
Perilaku Siswa SMA Di Kota Pengetahuan Ibu-Ibu Mengenai
Metro dalam Swamedikasi Perilaku Pengobatan Sendiri
Common Cold dengan Metode dengan Menggunakan Metode
Cara Belajar Insan Aktif CBIA Di Tiga Kabupaten di
Jawa Tengah‟,Jurnal Farmasi,

Jurnal Ilmu Kesehatan Bhakti Setya Medika Vol. 2, September 2017 28


ISSN Cetak : 2528-7621 dan ISSN Online: 2579-93801
Witri, Agustin Wijayanti, M. Imron Marwadi PENGARUH METODE CBIA…...

vol.11 (01), diakses 16 Januari


2016 08:08
<http://www.pharmacy.ump.ac
.id/index.php/Pharm/article/vie
w/45>

Susilowati, E. 2012, Peningkatan


Pengetahuan Informasi Obat
pada Anggota Ikatan Istri
Karyawan Pindad (IIKP) Turen
Melalui Metode Cara Belajar
Ibu Aktif (CBIA)‟, Artikel
Penelitian, diakses 06 Oktober
2015 03:20

Jurnal Ilmu Kesehatan Bhakti Setya Medika Vol. 2, September 2017 29


ISSN Cetak : 2528-7621 dan ISSN Online: 2579-93801

Anda mungkin juga menyukai