Yang Berkelanjutan
Disusun Oleh :
Febrianti Anggia (1804104010035)
Nabila Chantika Putri (1804104010041)
Hibban Bariq Rana (1804104010061)
FAKULTAS TEKNIK
UNIVERSITAS SYIAH KUALA
BAB I
PENDAHULUAN
7. Dilengkapi oleh utilitas air bersih, drainase, air kotor, persampahan, telepon,
dan listrik.
Konsep kota berkelanjutan dalam Hassan and Lee (2014: 5) merupakan kota mandiri,
yang dapat mengembalikan kita ke kondisi pertama yaitu ''memproduksi untuk
dikonsumsi''. Gagasan kota berkelanjutan telah muncul sebagai inisiatif politik dalam
menanggapi degradasi yang terjadi di lingkungan perkotaan sepanjang abad
kedua puluh.
Beberapa ciri kota hijau antara lain memanfaatkan secara efektif dan efisien
sumber daya air dan energi, mengurangi limbah, menerapkan sistem transportasi
terpadu, menjamin kesehatan lingkungan, serta menyinergikan lingkungan alami dan
buatan berdasarkan perencanaan dan perancangan kota yang berpihak pada prinsip
pembangunan berkelanjutan (lingkungan, sosial, dan ekonomi).
Tahapan awal perwujudan kota hijau ini juga terfokus pada tiga atribut,
yakni green planning and design, green open space, dan green community. Upaya
perwujudan kota hijau melalui tercapainya delapan atribut memerlukan peran,
dukungan dan komitmen seluruh stakeholder, yaitu masyarakat, pemda, swasta, dan
sektor lain.
Strategi menuju RTH 30% dengan cara menyusun rencana induk RTH dan
melegalisasi perda RTH, menentukan daerah yang tidak boleh dibangun,
menghijaukan bangunan, dan menambah luasan ruang terbuka hijau baru. Selain itu
meningkatkan partisipasi masyarakat, mengembangkan koridor hijau, mengakuisisi
RTH privat, dan meningkatkan kualitas RTH kota.