Anda di halaman 1dari 27

FORMAT PENILAIAN KOMPETENSI

NAMA MAHASISWA
NIM
PRASAT YANG DINILAI : MEMBERIKAN ROM PASIF/AKTIF
NO ASPEK YANGDINILAI YA TIDAK
Fase Pra Interaksi
1 Siapkan diri perawat/praktikan
2 Kuasai konsep terkait dengan prosedur
3 Lakukan inform consent dengan keluarga
Fase Orientasi
1 Siapkan Alat
Siapkan Alat
a. Sarung tangan bersih
b. Wastafel/air mengalir untuk cuci tangan
c. Tongkat
d. Tripot
e. Walker
2 Cuci tangan
Fase Kerja
1 Jelaskan kepada klien tentang tindakan yang akan dialakukan
2 Jaga privasi klien, tutup jendela/pintu serta pasang sampiran jika
perlu
3 Berikan klien posisi terlentang
4 ROM PASIF : dilaksanakan sepenuhnya oleh perawata atau
fisioterapis ataupun keluarga yang sudah terlatih. Setiap gerakan
dilakukan ± 5 kali.
ROM AKTIF : dilaksanakan oleh klien dan diawasi atau dibantu
perawat/fisioterapist/keluarga yang sudah terlatih. Setiap gerakan
dialakukan selama ± 5 kali.
5 Pergerakan Kepala dan Leher
· Fleksi : dekatkan kepala bagian depan dan coba untuk
menempatkan dagu kedada rata-rata 45⁰
· Ekstensi : Tegakkan kepala
· Hyperekstensi : tekukkan kepala kebelakang
semampunya rata-rata 10⁰
· Lateral fleksi : kepala digerakkan kesisi sejauh mungkin
menuju masing-masing bahu rata-rata 40⁰ - 45⁰
· Rotasi : putarkan salah satu bagian kepala dan mencoba
mendekatkan dagu kebahu kemudian dibalas rata-rata 70⁰-
90⁰.

6 Pergerakan Bahu
· Fleksi : gerakkan lengan dari sisi samping menuju posisi
atas kepala rata-rata 180⁰
· Ekstensi mengembalikan posisi lengan kesisi tubuh rata-
rata 180⁰.
· Hyperekstensi : gerakan bahu kebelakang tubuh rata-
rata 50⁰-60⁰.
· Horizontal Fleksi : gerakkan lengan dngan sikut
diekstensikan melalui garis horizontal dari posisi samping
bersilang kedepan tubuh sejauh mungkin rata-rata 130⁰-
135⁰.
· Ekstensi bahu horizontal : gerakkan lengan dengan sikut
diekstensikan melalui garis horizontal dari posisi samping
bersilang kedepan tubuh sejauh mungkin rata-rata 45⁰.
· Cirkumduksi : gerakkan lengan dalam posisi berputar
penuh rata-rata 360⁰.
· Abduksi : mengangkat lengan kesamping hingga diatas
kepala rata-rata 180⁰
· Adduksi : meluruskan lengan kesamping dan menyilang
tubuh sjauh mungkin rata-rata 230⁰
· Rotasi Ext : gerakkan lengan hingga ibu jari berada
dilateral dari kepala rata-rata 90⁰
· Rotasi Int : gerakkan lengan hingga ibu jari
dikembalikan kebagian dalam dan belakang rata-rata 90⁰
7 Pergerakan Siku
· Fleksi : bengkokkan lengan bawah mendekati bahu rata-
rata 150⁰
· Ekstensi : Luruskan lengan bawah rata-rata 150⁰
· Hyperekstensi : bengkokkan lengan bawah kebelakang
rata-rata 0-15⁰
· Rotasi untuk Supinasi : putar lengan dimana bagian
palmar menghadap keatas rata-rata 70⁰- 90⁰
· Rotasi untuk Pronasi : membalikkan tangan dan lengan
bawah pada posisi palmar menghadap kebawah rata-rata
70⁰- 90⁰
8 Pergerakan Pergelangan tangan
· Fleksi : gerakkan jari-jari menuju bagian dalam dari
lengan depan rata-rata 80⁰ - 90⁰.
· Ekstensi : luruskan tangan kearah yang sama dari lengan
rata-rata 80⁰ - 90⁰
· Hyperekstensi : gerakkan jari-jari kebelakang secara
maksimal rata-rata 70⁰ - 90⁰
· Abduksi : bengkokkan kelateral menuju jari kelima
pergelangan dalam keadaan pronasi rata-rata 30⁰ - 45⁰
· Abduksi : bengkokkan telapak tangan kelateral menuju
ibu jari rata-rata 0⁰ - 45⁰
9 Pergerakan Jari dan Ibu Jari Tangan
· Fleksi : buat sesuatu kepalan/tinju rata-rata 90⁰
· Ekstensi : luruskan jari-jari rata-rata 90⁰
9

· Hyperekstensi : bengkokkan sendi metacarpophalangeal


kebelakang rata-rata 30⁰ - 90⁰
· Abduksi : menyebarkan jari-jari dan ibu jari rata-rata
20⁰
· Abduksi : mendekatkan jari-jari bersama sama 20⁰
berlawanan dengan ibu jari dengan menyentuhkan ujung
tiap-tiap jari dengan ibu jari
10 Pergerakan Pangkal Paha
· Fleksi : gerakkan kaki kebagian atas (lutut lurus) rata-
rata 90⁰
· Ekstensi : gerakkan kaki kebelakang samping kaki yang
lain (lutut lurus) rata-rata 90⁰
· Hyperekstensi : gerakkan kaki kebelakang tubuh rata-
rata 30⁰ - 50⁰
· Abduksi : gerakkan kaki luar ke sisi rata-rata 45⁰ - 50⁰
· Adduksi : gerakkan kaki dan menyilangkan kekaki yang
lain rata-rata 20⁰ - 45⁰
· Cirkumduksi : gerakkan kaki secara berputar 360⁰
· Rotasi Int : gerakkan kaki dan telapaknya juga jari-
jarinya kebagian kaki yang lain secara maksimal. Rata-rata
90⁰
· Rotasi Ext : putarkan kaki dan telapaknya juga jarinya
menjauhi dari kaki yang lain secara maksimal rata-rata 90⁰
11 Pergerakkan Lutut
· Fleksi : bengkokkan kaki, mengangkat tumit kebelakang
paha rata-rata 120⁰ - 130⁰
· Ekstensi : meluruskan kaki rata-rata 120⁰ - 130⁰
· Hyperekstensi : beberapa orang lutut dapat juga
hiperekstensi rata-rata 10⁰.
12 Pergerakkan Pergelangan Kaki dan Jari-jari Kaki
· Eversi sendi kaki : gerakkan telapak kaki lateral rata-
rata 5⁰
· Inversi sendi kaki : gerakkan telapak kaki medial rata-
rata 5⁰
· Fleski : kerutkan jari-jari kebawah rata-rata 35⁰ - 60⁰
· Ekstensi : meluruskan jari-jari rata-rata 35⁰ - 60⁰
· Abduksi : menebarkan jari-jari tersendiri rata-rata 0⁰ -
15⁰
· Abduksi : kembalikan jari-jari secara bersama rata-rata
0⁰ - 15⁰
13 Pergerakan Vertebra
· Fleksi : bengkokan tulang belakang kejari rata-rata 70⁰
90⁰
· Ekstensi : meluruskan tulang belakang rata-rata 70⁰ -
90⁰
· Hyperekstensi : bengkokkan tulang belakang rata-rata
20⁰- 30⁰
· Lateral Fleksi : bengkokkan tulang belakang kesisi
kanan dan sisi kiri rata-rata 35⁰
· Rotasi : memutar bagian atas tubuh dari suatu sisi kesisi
yang lain rata-rata 30⁰ - 45⁰
Fase Terminasi
1 Istirahatkan pasien selama 5 menit setelah melakukan ROM
2 Rapikan alat
3 Cuci Tangan
4 Evaluasi respon klien dan hitung pernapasan klien
5 Dokumentasi hasil tindakan
6 Terminasi dan kontrak tindak lanjut prosedur

Pontianak,…………………………
Penguji
Keterangan :
YA = Melakukan dengan sempurna
Tidak = Dilakukan tidak sempurna dan tidak dilakukan
FORMAT PENILAIAN KOMPETENSI
NAMA MAHASISWA
NIM
PRASAT YANG DINILAI : PEMERIKSAAN SISTEM MUSKULOSKELETAL
NO ASPEK YANG DINILAI YA TIDAK
fase pra interaksi
1 Siapkan diri perawat/praktikan
2 Kuasai konsep terkait dengan prosedur
3 Lakukan inform consent dengan keluarga
Fase Orientasi
Persiapan alat
a. pita ukur
b. Gonimeter
. c. Perkusi hammer
Fase Kerja
1 Observasi cara berjalan
Observasi klien sewaktu berdiri : Kyposis, skoliosis, lordosis, ROM
2 tubuh (fleksi, lateral, bending, rotasi, ekstensi)

3 observasi ROM pada leher, fleksi, ekstensi, rotasi, lateral, fleksi


4 Observasi ekstremias atas dan bawah : persendian, ROM atas.
Bahu : elevasi, depresi
Siku : fleksi, ekstensi
Lengan bawah : supinasi, pronasi
Pergelangan tangan : ekstensi fleksi, ekstensi, hiperekstensi, radial
fleksi, ulnar fleksi, jari fleksi, ekstensi
Refleks bisep, brancohiodiradialis, triceps
5 Ekstremitas bawah
6 jari kaki : fleksi, ekstensi
7 Lutut : fleksi, ekstensi, (depan dan belakang)
Pangkal paha : adbuksi, adduksi rotasi kedala, rotasi kedalam, rotasi
8 keluar
9 Refleks : patella, achiles, babinsky, ankleklnus

Palpasi kekuatan dan tonus otot tubuh serta suhu : kuat, lemah (nilai
10 5,4,3,2,1), spasme, hangat, panas, berkeringat, tidak nyeri

Pontianak,…………………………
Penguji
Keterangan :
YA = Melakukan dengan sempurna
Tidak = Dilakukan tidak sempurna dan tidak dilakukan
FORMAT PENILAIAN KOMPETENSI
NAMA MAHASISWA
NIM
PRASAT YANG DINILAI : SENAM HAMIL
NO ASPEK YANG DINILAI YA TIDAK
Fase pra interaksi
1 Siapkan diri perawat
2 Kuasai konsep terkait dengan prosedur
3 Lakukan inform consern dengan keluarga
Fase Orientasi
persiapan alat
Jelaskan prosedur yang akan dilaksanakan
Fase kerja
Gerakan 1[sikap sempurna] :Duduk bersila, tegakkan
punggung, ambil nafaspanjang lewat hidung, keluarkan nafas
1 lewat mulut
Duduk luruskan kaki, tangan dibelakang tubuh,gerakkan
telapan kaki ke depan dan belakang.Gerakan ini untuk
2 membantu mencegah kakibengkak dan kram
gerakan 3. : Duduk luruskan kaki, tangan dibelakang
tubuh,gerakkan telapak kaki memutar ke arah dalam, laluulagi
3 dengan memutar kaki kearah keluar
Duduk seperti bersila tapi kaki kanan ke arah luar,susah
banget jelasinnya, intinya kayak posisi ibu2lagi pengajian
sambil ambil nafas panjang lewathidung, keluarkan nafas
4 lewat mulut
Posisi duduk dimana betis dan telapak kakidibawah pantat,
tarik nafas dengan mengempiskanperut dan buang melalui
5 mulut
Gerakan 6:Berdiri tegak, tangan di pinggang, ambil
6 nafaspanjang lewat hidung, keluarkan nafas lewat mulut
Gerakan 7 :Berdiri tegak menghadap tembok, lalu
jongkok dengan posisi kaki disebelah kanan/kiri
7 [tidak menyangga perut], lalu berdiri lagi
Gerakan 8:Berdiri tegak tekuk jari² kaki & jari² tangan
lalulepaskan, ulangi Gerakan tersebut dengan jalan kedepan
8 dan belakang
Gerakan 9 :Sikap merangkak, kepala diantara dua
tanganmenghadap kanan/ kiri, turunkan dada
9 sampaimenyentuh matras. ubah posisi kepala biar gapegel
Gerakan 10:Sikap merangkak, ambil nafas
10 denganmenempiskan perut , buang nafas lewat mulut
Gerakan 11:Tidur terlentang, posisi sempurna, ambil
11 nafaspanjang lewat hidung, keluarkan nafas lewat mulut
Gerakan 12:Tidur terlentang, posisi sempurna, ambil
12 nafaspanjang lewat hidung,tahan, keluarkan nafas lewatmulut

Gerakan 13 :Posisi tidur seperti memeluk guling


menghadapkiri, tangan kiri diletakkan dibelakang
punggung,tarik nafas lewat hidung, tahan dengan
kempiskanperut, mata terpejam, kerutkan dahi,
tanganmenggenggam, jari kaki ditekuk, lalu lepaskannafas
13 lewat mulut
Setelah itu tidur selama 5 menit. mungkin inipendinginan kali
14 ye. owyah, ada beberapa gambar senam hamil bisa diliat

Pontianak,…………………………
Penguji
Keterangan :
YA = Melakukan dengan sempurna
Tidak = Dilakukan tidak sempurna dan tidak dilakukan
FORMAT PENILAIAN KOMPETENSI
NAMA MAHASISWA
NIM
PRASAT YANG DINILAI : PEMERIKSAAN PAP SMEAR
NO ASPEK YANG DINILAI YA TIDAK
Fase pra interaksi
1 Siapkan diri perawat
2 Kuasai konsep terkait dengan prosedur
3 Lakukan inform konsent dengan keluarga
Fase Orientasi
1 Persiapkan alat
Object glass/kaca objek
Aire spatula
Speculum cocor bebek
Sarung tangan steril
Bengkok berisi larutan clorine 0,5%
Kapas sublimat/savlon
Piring berisi larutan alkohol 96%
Ember berisi larutan clorine 0,5%
Persiapan pasien
Pasien diberi penjelasan tentang hal-hal yang dilakukan
Mengatur pasien dengan posisi litotomy
2 Cuci tangan
Fase Kerja
Kedua tangan memakai sarung tangan steril kemudian
membuka labia mayora dengantangan kiri dan mengusap
1 vulva dengan kapas sublimat (untuk melicinkan)
2 Pasang spekulum
3 Dengan aire spatula diambil sekret dari porsio diputar 360⁰
Kemudian dihapuskan pada object glass selanjutnya object
glass tadi dimasukkan pada piring petri berisi larutan alkohol
4 96% selama 1 jam kemudian dikeringkan
Aire spatula dibuang ke bengkok yang berisi larutan clorine
5 0,5%
Spekulum dilepas kemudian direndam dalam ember yang
6 berisi larutan clorine 0,5%selama 10 menit (dekontaminasi)
7 Alat-alat dibereskan psien dirapikan
8 Perawat cuci tangan
9 Buat catatan medik
10 Bahan pemeriksaan dikirim ke laboratorium

Pontianak,…………………………
Penguji
Keterangan :
YA = Melakukan dengan sempurna
Tidak = Dilakukan tidak sempurna dan tidak dilakukan
FORMAT PENILAIAN KOMPETENSI
NAMA MAHASISWA
NIM
PRASAT YANG DINILAI : MELAKUKAN PEMERIKSAAN DALAM
NO ASPEK YANG DINILAI YA TIDAK
Fase Prainteraksi
1 Siapkan diri perawat
2 Kuasai konsep terkait dengan prosedur
3 Lakukan inform konsert dengan keluarga
Fase Orientasi
1 Persiapan alat
a. Alas karet
b. Sarung tangan steril 2
c. Klem steril 1
d. Beberapa bola kapas
e. Fisoheks/ Jelly dalam tempatnya
f. Tempat sampah
Sampiran/ tirai
2 Cuci tangan
3 Jelaskan kepada klien tentang tujuan dan prosedur tindakan
Fase Kerja
1 Anjurkan klien untuk berbaring dengan posisi dorsal rekumbal

2 Atur lingkungan untuk menjaga privasi klien ( pasang tirai/tutup pintu)


3 Bersihkan perenium klien terlebih dahulu
4 Gunakan sarung tangan steril, oles dengan sedikit fisoheks
Anjurkan klien melemaskan diri dan tidak mengangkat pantat saat
5 melakukan pemeriksaan dalam
6 Pasang jelly pada jari telunjuk dan jari tengan
7 Lakukan perisa dalam
Gunakan 1 sarung tangan untuk membuka labia dan perhatikan apakah
ada luka atau lesi padanya
Perhatikan apakah ada pengeluaran dari vagina
Masukkan jari telunjuk dan jari tengan kedalam vagina, mengarah
kepunggung

Sentuh serviks, perhatian apakah keras atau lembut, tipis atau tebal
Buka kedua jari dan palkpasi untuk mengukur pembukaan serviks
8 Keluarkan jari
9 Lepas sarung tanagn
10 Bereskan alat, klien dan lingkungan
11 Cuci tangan

12 Dokumentasikan hasil periksa dalam dan laporkan perubahan yang berarti


Pontianak,…………………………
Penguji
Keterangan :
YA = Melakukan dengan sempurna
Tidak = Dilakukan tidak sempurna dan tidak dilakukan
FORMAT PENILAIAN KOMPETENSI
NAMA MAHASISWA
NIM
PRASAT YANG DINILAI : MENGUKUR DENYUT JANTUNG JANIN
NO ASPEK YANG DINILAI YA TIDAK
Fase prainteraksi
1 Siapkan diri perawat
2 Kuasai konsep terkait dengan prosedur
3 Lakukan inform konsert dengan keluarga
Fase Orientasi
1 Persiapan Alat
a. Stetoskop leanect/foetoscope
b. Alat tulis
c. Kartu klien
d. Arloji yang memiliki jarum detik
e. sampiran/ tirai
2 cuci tangan
3 Jelaskan kepada klien tentang tujuan dan prosedur tindakan
Fase Kerja
1 Abjurkan klien untuk berbaring ditn satu bantalempat tidur deng

2 Siapkan lingkungan untuk menjaga privasi klien (pasang tirai/tutup pintu)


3 Petugas berdiri disamping klien
4 Lakukan palpasi leopold untuk menentukan lokasi punggung bayi
Tempatkan foetoscope pada tempat punktum maksimum saat uterus tidak
5 berkontraksi
6 Tahan dinding erut pada bagian lain
7 Periksa nadi ibu pada waktu yang sama dngan tangan lain
8 Bedakan bunyi
Pihak ibu : Denyut aorta, bising usus
Pihak ibu : denyut jng bayi, gerakan bayiant
Hitung fekuwensi Bn selang waktu berhenti masing-masing 5 detikk 3x1
9 detik dengJJ seban
10 Bereskan klien, alat dan lingkungan
11 Cuci tangan
12 Dokumentasikan dalam kartu klien
13 Laporkan perubahan yang berarti

Pontianak,…………………………
Penguji
Keterangan :
YA = Melakukan dengan sempurna
Tidak = Dilakukan tidak sempurna dan tidak dilakukan
FORMAT PENILAIAN KOMPETENSI
NAMA MAHASISWA
NIM
PRASAT YANG DINILAI : PENGUKURAN PANGGUL
NO ASPEK YANG DINILAI YA TIDAK
Fase prenatal
1 Siapkan diri perawat
2 Kuasai konsep terkait dengan prosedur
3 Lakukan inform konsert dengan keluarga
Fase Orientasi
1 Persiapan alat
a. jangka panggul
b. ukuran centimeter
c. alat tulis
d. kartu klien
2 cuci tangan

3 Jelaskan kepada klien tentang tujuan dan prosedur tindakan


Fase Kerja
Anjurkan klien untuk berbaring diatas tempat tidur dengan satu
1 bantal
2 Atur lingkungan untuk menjaga privasi klien
3 Petugas berdiri disebelah kanan klien
4 Gunakan jangka panggul untuk mengukur
Distansia spinarum
Distansia Kristarum
Distansia trokhontarika
Konyugata eksterna (distansia beaudeloque)
Distansia tuberium
5 Gunakan centimeter mengukur lingkar panggul
6 Bereskan klien, alat-alat dan lingkungan
7 Cuci tangan
8 Dokumentasikan hasil pengukuran
9 Buat kesimpulan
10 Beri penyuluhan jika perlu

Pontianak,…………………………
Penguji
Keterangan :
YA = Melakukan dengan sempurna
Tidak = Dilakukan tidak sempurna dan tidak dilakukan
FORMAT PENILAIAN KOMPETENSI
NAMA MAHASISWA
NIM
PRASAT YANG DINILAI : PEMERIKSAAN REFLEK

NO ASPEK YANG DINILAI YA TIDAK


Fase Pra Interaksi
1 Siapkan diri perawat/praktikan
2 Kuasai konsep terkait dengan prosedur
3 Lakukan inform consent dengan keluarga
Fase Orientasi
1 Siapkan Alat
a. Palu Perkusi.
b. Lampu Senter.
c. Kapas.
d. Jarum.
2 Cuci tangan
Fase Kerja
1 Refleks kulit perut

Orang coba berbaring telentang dengan kedua lengan terletak lurus


di samping badan. Goreslah kulit daerah abdomen dari lateral kea
rah umbilicus. Respon yang terjadi berupa kontraksi otot dinding
perut.

2 Refleks kornea
Sediakanlah kapas yang digulung menjadi bentuk silinder halus.
Orang coba menggerakkan bola mata ke lateral yaitu dengan
melihat ke salah satu sisi tanpa menggerakkan kepala. Sentuhlah
dengan hati-hati sisi kontralateral kornea dengan kapas. Respon
berupa kedipan mata secara cepat.

3 Refleks cahaya
Cahaya senter dijatuhkan pada pupil salah satu mata orang coba.
Respons berupa konstriksi pupil holoateral dan kontralateral.
Ulangi percobaan pada mata lain.

4 Refleks Periost Radialis

Lengan bawah orang coba setengah difleksikan pada sendi siku dan
tangan sedikit dipronasikan. Ketuklah periosteum pada ujung distal
os radii. Respons berupa fleksi lengan bawah pada siku dan
supinasi tangan.
5 Refleks Periost Ulnaris

Lengan bawah orang coba setengah difleksikan pada sendi siku dan
tangan antara pronasi dan supinasi. Ketuklah pada periost prosessus
stiloideus. Respons berupa pronasi tangan.
6 Stretch Reflex (Muscle Spindle Reflex=Myotatic Reflex)

1) Knee Pess Reflex (KPR)


Orang coba duduk pada tempat yang agak tinggi sehingga kedua
tungkai akan tergantung bebas atau orang coba berbaring terlentang
dengan fleksi tungkai pada sendi lutut. Ketuklah tendo patella
dengan Hammer sehingga terjadi ekstensi tungkai disertai kontraksi
otot kuadrisips.

2) Achilles Pess Reflex (ACR)


Tungkai difleksikan pada sendi lutut dan kaki didorsofleksikan.
Ketuklah pada tendo Achilles, sehingga terjadi plantar fleksi dari
kaki dan kontraksi otot gastronemius.
3) Refleks biseps
Lengan orang coba setengah difleksikan pada sendi siku. Ketuklah
pada tendo otot biseps yang akan menyebabkan fleksi lengan pada
siku dan tampak kontraksi otot biseps.
4) Refleks triseps
Lengan bawah difleksikan pada sendi siku dan sedikit dipronasikan.
Ketuklah pada tendo otot triseps 5 cm di atas siku akan
menyebabkan ekstensi lengan dan kontraksi otot triseps.
5) Withdrawl Reflex
Lengan orang coba diletakkan di atas meja dalam keadaa ekstensi.
Tunggulah pada saat orang coba tidak melihat saudara, tusuklah
dengan hati-hati dan cepat kulit lengan dengan jarum suntik steril,
sehalus mungkin agar tidak melukai orang coba. Respons berupa
fleksi lengan tersebut menjauhi stimulus.

Fase Terminasi
1 Rapikan alat
2 Cuci Tangan
3 Evaluasi respon klien dan hitung pernapasan klien
4 Dokumentasi hasil tindakan
5 Terminasi dan kontrak tindak lanjut prosedur

Pontianak,…………………………
Penguji
Keterangan :
YA = Melakukan dengan sempurna
Tidak = Dilakukan tidak sempurna dan tidak dilakukan
FORMAT PENILAIAN KOMPETENSI
NAMA MAHASISWA
NIM
PERASAT : PEMERIKSAAN SISTEM PERSYARAFAN (DEWASA)

NO ASPEK YANG DINILAI YA TIDAK


Fase Pra Interaksi
1 Siapkan diri perawat/praktikan
2 Kuasai konsep terkait dengan prosedur
Fase Orientasi
3 Siapkan Alat
a. hand scoon
b. penlight
c. kapas dan lidi
d. Tongue spatel
e. Garpu tala
f. Refleks Hammer
g. Bahan untuk penciuman seperti kopi, gula dan teh
h. Snellen chart
Fase Kerja
4 Pemeriksaan Status Mental
a. Cek status kesadaran, cek GCS
Eye = (1-4)
Verbal = (1-5)
Motorik = (1-6)
b. Memori
c. Bahasa dan bicara
d. Mood dan tingkah laku
e. Pemeriksaan status mental dengan MMSE (meliputi mengingat
kembali,bahasa, kalkulasi, orientasi)

5 Pemeriksaan Saraf Kranial


1) Test N I Olfaktorius
• Tutup salah satu lubang hidung klien dan pada masing-masing sisi
berikan rangsang aroma/bau yang telah disiapkan
2) Test N II Optikus
• Test aktifitas visual, tutup satu mata klien kemudian suruh baca
snellen schart pada jarak 6 m

• Test lapang pandang, klien tutup mata kiri, pemeriksa di hadapan


klien, klien memandang tepat ke arah pemeriksa yang memegang
pena warna cerah, gerakkan perlahan obyek tersebut dari jarak
terjauh, informasikan agar klien langsung memberitahu klien melihat
benda tersebut, ulangi pada mata lainnya.
3) Test N III Oculomotorius
• Test respons cahaya, menyorotkan senter kedalam tiap pupil mulai
menyinari dari arah belakang dari sisi klien dan sinari satu mata
(jangan keduanya), perhatikan kontriksi pupil kena sinar.
• Tes kedudukan bola mata dengan melihat apakah kedua mata
simetris, ada tidaknya strabismus, eksoptalmus, atau endoftalmus
• Test gerakan otot bola mata: perintahkan klien membuka dan
memejamkan mata, lihat kemampuan kelopak mata.

• Arahkan jari pemeriksa ke arah rotasi, perintahkan klien mengikuti


4) Test N IV Trochlearis
• Arahkan jari pemeriksa ke arah bawah dan dalam, perintahkan klien
mengikuti

5) Test N VI Abdusen
• Arahkan jari pemeriksa ke arah lateral kanan kiri, perintahkan klien
mengikuti
6) Test N V Trigeminus
• Fungsi sensasi, caranya : Mata klien ditutup, usap lidi kapas pada
area mata (ophtalmik), mandibularis, maksilaris. Kaji sensibilitas.
Fungsi motorik, caranya : klien disuruh mengunyah, pemeriksa
melakukan palpasi pada otot temporal dan masseter.
7) Test N VII Fasialis
• Fungsi sensasi, kaji sensasi rasa bagian 2/3 lidah anterior, terhadap
asam, manis, asin pahit. Klien tutup mata, usapkan larutan berasa
dengan kapas/teteskan, klien tidak boleh menarik masuk lidahnya
karena akan merangsang pula sisi yang sehat.
• Otonom, lakrimasi dan salivasi
• Fungsi motorik, kontrol ekspresi muka dengancara meminta klien
untuk : tersenyum, mengerutkan dahi, menutup mata sementara
pemeriksa berusaha membukanya
8) Test N VIII Vestibulocochlearis
Fungsi sensoris :
• Fungsi Cochlear (mengkaji pendengaran),
a. Tes bisik tutup satu telinga klien, pemeriksa
berbisik di satu telinga lain.
b. Tes Garputala.
- Uji Rinne : Getarkan garputala,tempelkan pd
dekat telinga klien jika suara garputala tdk di dengar lg oleh
penderita,pindahkan ke
telinga pemeriksa.
- Uji weber: Getarkan garputala dan tempelkan pada calvaria klien.
Normalnya bunyi getaran akan berlateralisasi kedua arah kanan kiri.

• Fungsi Vestibulator (mengkaji keseimbangan), klien diminta


berjalan lurus, apakah dapat melakukan atau tidak. Tes Romberg
selama 30 detik, klien diminta berdiri dengan salah satu kaki
diangkat dan kedua tangan direntangkan, perhatikan keseimbangan
klien.
9) N IX Glossofaringeus dan N. X Vagus
N IX, mempersarafi perasaan mengecap pada 1/3 posterior lidah, tapi
bagian ini sulit di test demikian pula dengan M.Stylopharingeus. N
X, mempersarafi organ viseral dan thoracal, pergerakan uvula,
palatum lunak, sensasi pharynx, tonsil dan palatum lunak.
• Test : inspeksi gerakan uvula (saat klien menguapkan “ah”) apakah
simetris dan tertarik keatas.
• Refleks menelan : dengan cara menekan posterior dinding pharynx
dengan tong spatel, akan terlihat klien seperti menelan.
• Refleks muntah : Tekan lidah klien dengan tongue spatel, sentuh
palatum molle. Apakah reflek muntah +/-
10) N XI Akssesorius
• Klien disuruh menoleh kesamping melawan tahanan. Apakah
Sternocledomastodeus dapat terlihat ? apakah atropi ? kemudian
palpasi kekuatannya.
• Minta klien mengangkat bahu dan pemeriksa berusaha menahan
—- test otot trapezius
11) N XII Hipoglosus
• Mengkaji gerakan lidah saat bicara dan menelan
• Inspeksi posisi lidah (mormal, asimetris / deviasi)
• Keluarkan lidah klien (oleh sendiri) dan memasukkan dengan cepat
dan minta untuk menggerakkan ke kiri dan ke kanan.

6 Pemeriksaan Fungsi Sensorik


lakukan pemerisaan untuk rasa nyeri
lakukan pemeriksaan untuk rasa raba
lakukan pemeriksaan untuk rasa suhu
lakukan pemeriksaaan untuk rasa getar
lakukan pemeriksaan untuk 2 (two) point tactile dyscrimination
lakukan pemeriksaan stereognosis
lakukan pemeriksaan untuk graphesthesia

7 Pemeriksaan Sistem Motorik


Kaji tonus otot
•Klien disuruh menggerakkan anggota gerak pada berbagai
persendian, palpasi tonus otot klien (eutoni, hipotoni, atau hipertoni)
Kaji Kekuatan otot
•Aturlah posisi klien agar tercapai fungsi optimal yang diuji. Klien
secara aktif menahan tenaga yang ditemukan oleh sipemeriksa. Otot
yang diuji biasanya dapat dilihat dan diraba. Gunakan penentuan
singkat kekuatan otot dengan skala Lovett’s (0-5)

8 Pemeriksaan Refleks
Lakukan Pemeriksaan aktifitas refleks dengan ketukan pada tendon
menggunakan refleks hammer.
1) Refleks Fisiologis
Refleks patella

Pasien duduk di tepi tempat tidur/kursi dengan kedua kaki


menggantung, atau klien berbaring dan tungkai difleksikan 30○.
Ketuk Tendon patella (ditengah-tengah patella dan tuberositas tibiae)
dengan refleks hammer. Respon berupa kontraksi otot quadriceps
femoris yaitu ekstensi dari lutut.
Refleks biceps

Lengan difleksikan terhadap siku dengan sudut 90○ , supinasi dan


lengan bawah ditopang pada alas tertentu (meja periksa). Jari
pemeriksa ditempatkan pada tendon m. biceps (diatas lipatan siku),
kemudian diketuk dengan refleks hammer. Normal akan muncul
kontraksi dan fleksi sebagian otot brisep.
Refleks triceps

Lengan ditopang dan difleksikan pada sudut 90○ ,tendon triceps


diketok dengan refleks hammer (tendon triceps berada pada jarak 1-2
cm diatas olekranon). Normal akan muncul kontraksi dan ekstensi
ringan
Refleks achilles
Posisi kaki adalah dorsofleksi, untuk memudahkan pemeriksaan
refleks ini kaki yang diperiksa bisa diletakkan / disilangkan diatas
tungkai bawah kontralateral. Tendon achilles dipukul dengan refleks
hammer, respon normal berupa gerakan plantar fleksi kaki.
Refleks abdominal
Dilakukan dengan menggores abdomen diatas dan dibawah
umbilikus. Kalau digores seperti itu, umbilikus akan bergerak keatas
dan kearah daerah yang digores

2) Refleks Patologis
Refleks Babinski

Untuk melakukan test ini, goreslah bagian lateral telapak kaki dari
tumit kearah jari kelingking dan kemudian melintasi bagian jantung
kaki. Respon Babinski timbul jika ibu jari kaki melakukan dorsifleksi
dan jari-jari lainnya tersebar. Respon yang normal adalah fleksi
plantar semua jari kaki.

Pemeriksaan Khusus Sistem Persyarafan


Pemeriksaan ransangan selaput otak
Kaku kuduk
Bila leher ditekuk secara pasif terdapat tahanan, sehingga dagu tidak
dapat menempel pada dada —- kaku kuduk positif (+).
Tanda Brudzinski I

Letakkan satu tangan pemeriksa dibawah kepala klien dan tangan


lain didada klien untuk mencegah badan tidak terangkat. Kemudian
kepala klien difleksikan kedada secara pasif. Brudzinski I positif (+)
bila kedua tungkai bawah akan fleksi pada sendi panggul dan sendi
lutut.
Tanda Brudzinski II
Tanda Brudzinski II positif (+) bila fleksi tungkai klien pada sendi
panggul secara pasif akan diikuti oleh fleksi tungkai lainnya pada
sendi panggul dan lutut.
Tanda Kernig
Fleksi tungkai atas tegak lurus, lalu dicoba meluruskan tungkai
bawah pada sendi lutut. Normal, bila tungkai bawah membentuk
sudut 1350 terhadap tungkai atas.
Kernig + bila ekstensi lutut pasif akan menyebabkan rasa sakit
terhadap hambatan.
Test Laseque
Fleksi sendi paha dengan sendi lutut yang lurus akan menimbulkan
nyeri sepanjang m. ischiadicus.
Fase Terminasi
Rapikan alat
Cuci Tangan
Evaluasi respon klien dan hitung pernapasan klien
Dokumentasi hasil tindakan
Terminasi dan kontrak tindak lanjut prosedur

Pontianak,…………………………
Penguji
Keterangan :
YA = Melakukan dengan sempurna
Tidak = Dilakukan tidak sempurna dan tidak dilakukan ……………………………..
FORMAT PENILAIAN KOMPETENSI
NAMA MAHASISWA
NIM
PERASAT : PEMERIKSAAN SISTEM PERSYARAFAN (ANAK)

NO ASPEK YANG DINILAI YA TIDAK


Fase Pra Interaksi
1 Siapkan diri perawat/praktikan
2 Kuasai konsep terkait dengan prosedur
Fase Orientasi
3 Siapkan Alat
a. hand scoon
b. penlight
c. kapas dan lidi
d. Tongue spatel
e. Garpu tala
f. Refleks Hammer
g. Bahan untuk penciuman seperti kopi, gula dan teh
h. Snellen chart
Fase Kerja
4 Pemeriksaan Status Mental
a. Cek status kesadaran, cek GCS
Eye = (1-4)
4 = membuka mata spontan
3 = bayi/ anak membuka mata setelah mendengar suara
2 = bayi/anak membuka mata setelah distimulus nyeri
1 = bayi/ anak tidak berespon terhadap stimulus
Verbal = (1-5)
5 = bayi tersenyum, mengoceh (bubbling), Anak mampu bicara dgn
orientasi baik
4 = bayi menangis, anak dpt menjawab
3 = bayi menangis karena dirangsang nyeri, anak berbicara tidak jelas
2 = bayi mengerang karena dirangsang nyeri, anak bersuara tak jelas
1 = tidak ada respons terhadap stimulus nyeri
Motorik = (1-6)
6 = bayi bergerak spontan, anak bergerak sesuai perintah
5 = bayi menghindar dari sentuhan, anak dapat melokalisir lokasi nyeri
4 = bayi &anak menghindar dari nyeri
3 = bayi& anak fleksi abnormal /dekortikasi terhadap nyeri
2 = bayi& anak ekstensi/deserebrasi terhadap nyeri
1 = tidak ada respons motorik terhadap stimulus nyeri
b. Memori
c. Bahasa dan bicara
d. Mood dan tingkah laku
5 Pemeriksaan Saraf Kranial
1) Test N I Olfaktorius

• Tutup salah satu lubang hidung anak dan pada masing-masing sisi berikan
rangsang aroma/bau yang telah disiapkan. Pada bayi, tempatkan gelas obyek
transparan atau membran pd hidung bayi dan perhatikan pengembunan akibat
udara yg dikeluarkan.
2) Test N II Optikus
• Pada anak besar, Test aktifitas visual, tutup satu mata klien kemudian suruh baca
snellen schart pada jarak 6 m
• Test respons cahaya, menyorotkan senter kedalam tiap mata. Reflek cahaya
menunjukkan kemampuan terhadap N II dan N III
3) Test N III Oculomotorius
• Test respons cahaya, menyorotkan senter kedalam tiap pupil mulai menyinari
dari arah belakang dari sisi klien dan sinari satu mata (jangan keduanya),
perhatikan kontriksi pupil kena sinar.
• Tes kedudukan bola mata dengan melihat apakah kedua mata simetris, ada
tidaknya strabismus, eksoptalmus, atau endoftalmus, ptosis.

• Arahkan jari pemeriksa ke arah rotasi, perintahkan anak mengikuti. Pada bayi
dapat diberikan mainan yang mencolok dan perhatikan gerakan mata bayi.
4) Test N IV Trochlearis

• Arahkan jari pemeriksa ke arah bawah dan dalam, perintahkan klien mengikuti
5) Test N VI Abdusen

• Arahkan jari pemeriksa ke arah lateral kanan kiri, perintahkan klien mengikuti
6) Test N V Trigeminus
• Fungsi sensasi, caranya : Mata anak ditutup, usap lidi kapas pada area mata
(ophtalmik), mandibularis, maksilaris. Kaji sensibilitas.
Fungsi motorik, caranya : anak disuruh mengunyah, pemeriksa melakukan palpasi
pada otot temporal dan masseter. Pada bayi dapat dilihat respons menghisap ASI/
susu
7) Test N VII Fasialis

• Fungsi sensasi, kaji sensasi rasa bagian 2/3 lidah anterior, terhadap asam, manis,
asin pahit. Klien tutup mata, usapkan larutan berasa dengan kapas/teteskan, klien
tidak boleh menarik masuk lidahnya karena akan merangsang pula sisi yang sehat.
• Fungsi motorik, kontrol ekspresi muka dengancara meminta anak untuk :
tersenyum, mengerutkan dahi. Perhatikan kesimetrisan wajah anak. Pada bayi
perhatikan kesimetrisan wajah bayi dan respons saat menangis

8) Test N VIII Vestibulocochlearis


• Fungsi Cochlear (mengkaji pendengaran),
a. Tes bisik tutup satu telinga klien, pemeriksa berbisik di satu
telinga lain. b. Tes
Garputala. - Uji Rinne :
Getarkan garputala,tempelkan pd dekat telinga klien jika suara garputala tdk di
dengar lg oleh penderita,pindahkan ke
telinga pemeriksa (normalnya interpretasi pendengaran klien sama dengan
pemeriksa) Lakukan pada telinga sebelahnya.
- Uji Scwabach: Getarkan garputala, tempelkan pada
tulang mastoid klien, jika suara getaran garputala tidak terdengar lagi menurut
klien maka pindahkan ke tulang mastoid pemeriksa (normalnya interpretasi
pendengaran klien sama dengan pemeriksa) Lakukan pada sisi sebelahnya
- Uji weber: Getarkan garputala dan
tempelkan pada calvaria klien. Normalnya bunyi getaran akan berlateralisasi
kedua arah kanan kiri.

• Fungsi Vestibulator (mengkaji keseimbangan), klien diminta berjalan lurus,


apakah dapat melakukan atau tidak. Tes Romberg selama 30 detik, klien diminta
berdiri dengan salah satu kaki diangkat dan kedua tangan direntangkan, perhatikan
keseimbangan klien.
9) N IX Glossofaringeus dan N. X Vagus

N IX, mempersarafi perasaan mengecap pada 1/3 posterior lidah, tapi bagian ini
sulit di test demikian pula dengan M.Stylopharingeus. N X, mempersarafi organ
viseral dan thoracal, pergerakan uvula, palatum lunak, sensasi pharynx, tonsil dan
palatum lunak.
• Test : inspeksi gerakan uvula (saat klien menguapkan “ah”) apakah simetris dan
tertarik keatas.
• Refleks menelan : dengan cara menekan posterior dinding pharynx dengan tong
spatel, akan terlihat klien seperti menelan.
• Refleks muntah : Tekan lidah klien dengan tongue spatel, sentuh palatum molle.
Apakah reflek muntah +/-
10) N XI Akssesorius
• Klien disuruh menoleh kesamping melawan tahanan. Apakah
Sternocledomastodeus dapat terlihat ? apakah atropi ? kemudian palpasi
kekuatannya.
• Minta klien mengangkat bahu dan pemeriksa berusaha menahan —- test otot
trapezius
11) N XII Hipoglosus
• Mengkaji gerakan lidah saat bicara dan menelan
• Inspeksi posisi lidah (mormal, asimetris / deviasi)
• Keluarkan lidah klien (oleh sendiri) dan memasukkan dengan cepat dan minta
untuk menggerakkan ke kiri dan ke kanan.

6 Pemeriksaan Fungsi Sensorik


lakukan pemerisaan untuk rasa nyeri
lakukan pemeriksaan untuk rasa raba
lakukan pemeriksaan untuk rasa suhu
lakukan pemeriksaaan untuk rasa getar
lakukan pemeriksaan untuk 2 (two) point tactile dyscrimination
lakukan pemeriksaan stereognosis
lakukan pemeriksaan untuk graphesthesia
7 Pemeriksaan Sistem Motorik
Kaji tonus otot
•Klien disuruh menggerakkan anggota gerak pada berbagai persendian, palpasi
tonus otot klien (eutoni, hipotoni, atau hipertoni)
Kaji Kekuatan otot

•Aturlah posisi klien agar tercapai fungsi optimal yang diuji. Klien secara aktif
menahan tenaga yang ditemukan oleh sipemeriksa. Otot yang diuji biasanya dapat
dilihat dan diraba. Gunakan penentuan singkat kekuatan otot dengan skala
Lovett’s (0-5)

8 Pemeriksaan Refleks Bayi


Reflek Moro/ reflek kejut

• Ditimbulkan melalui suara mendadak atau menepuk tempat tidur bayi secara
mendadak. Respons positif bila terjadi abduksi-ekstensi tangan kaki dan segera
diikuti adduksi-fleksi tangan kaki, fleksi ibu jari. Normalnya terjadi pada usia
neonatus-6 bulan.
Reflek Hisap (Sucking)
• Ditimbulkan dgn melihat respons bayi menghisap saat menyusu
Reflek Mengeggam (Grasp)

• Berikan jari tangan pemeriksa atau benda kecil agar bayi dapat menggenggam
Reflek Tonic Neck
• Bayi dalam posisi berbaring/supinasi, kepalanya dimiringkan ke arah satu sisi.
Normalnya lengan dan kaki yang sesisi dgn kepala akan ekstensi. Normalnya
muncul sejak lahir-5 bln
Stepping Reflek (Melangkah)
• Pemeriksa memegang area aksila dan thorak bayi, dan mendaratkan kaki bayi
menyentuh meja pemeriksa. Bayi akan berespons seperti melangkah. Normalnya
muncul sejak bayi lahir-12 bulan

9 Pemeriksaan Refleks Anak dan Dewasa


Lakukan Pemeriksaan aktifitas refleks dengan ketukan pada tendon menggunakan
refleks hammer.
1) Refleks Fisiologis
Refleks patella

Pasien duduk di tepi tempat tidur/kursi dengan kedua kaki menggantung, atau
klien berbaring dan tungkai difleksikan 30○. Ketuk Tendon patella (ditengah-
tengah patella dan tuberositas tibiae) dengan refleks hammer. Respon berupa
kontraksi otot quadriceps femoris yaitu ekstensi dari lutut.
Refleks biceps
Lengan difleksikan terhadap siku dengan sudut 90○ , supinasi dan lengan bawah
ditopang pada alas tertentu (meja periksa). Jari pemeriksa ditempatkan pada
tendon m. biceps (diatas lipatan siku), kemudian diketuk dengan refleks hammer.
Normal akan muncul kontraksi dan fleksi sebagian otot brisep.
Refleks triceps

Lengan ditopang dan difleksikan pada sudut 90○ ,tendon triceps diketok dengan
refleks hammer (tendon triceps berada pada jarak 1-2 cm diatas olekranon).
Normal akan muncul kontraksi dan ekstensi ringan
Refleks achilles

Posisi kaki adalah dorsofleksi, untuk memudahkan pemeriksaan refleks ini kaki
yang diperiksa bisa diletakkan / disilangkan diatas tungkai bawah kontralateral.
Tendon achilles dipukul dengan refleks hammer, respon normal berupa gerakan
plantar fleksi kaki.
Refleks abdominal
Dilakukan dengan menggores abdomen diatas dan dibawah umbilikus. Kalau
digores seperti itu, umbilikus akan bergerak keatas dan kearah daerah yang
digores
2) Refleks Patologis
Refleks Babinski

Untuk melakukan test ini, goreslah bagian lateral telapak kaki dari tumit kearah
jari kelingking dan kemudian melintasi bagian jantung kaki. Respon Babinski
timbul jika ibu jari kaki melakukan dorsifleksi dan jari-jari lainnya tersebar.
Respon yang normal adalah fleksi plantar semua jari kaki.

Untuk melakukan test ini, goreslah bagian lateral telapak kaki dari tumit kearah
jari kelingking dan kemudian melintasi bagian jantung kaki. Respon Babinski
timbul jika ibu jari kaki melakukan dorsifleksi dan jari-jari lainnya tersebar.
Respon yang normal adalah fleksi plantar semua jari kaki.

Pemeriksaan Khusus Sistem Persyarafan


Pemeriksaan ransangan selaput otak
Kaku kuduk
Bila leher ditekuk secara pasif terdapat tahanan, sehingga dagu tidak dapat
menempel pada dada —- kaku kuduk positif (+).
Tanda Brudzinski I

Letakkan satu tangan pemeriksa dibawah kepala klien dan tangan lain didada klien
untuk mencegah badan tidak terangkat. Kemudian kepala klien difleksikan kedada
secara pasif. Brudzinski I positif (+) bila kedua tungkai bawah akan fleksi pada
sendi panggul dan sendi lutut.
Tanda Brudzinski II

Tanda Brudzinski II positif (+) bila fleksi tungkai klien pada sendi panggul secara
pasif akan diikuti oleh fleksi tungkai lainnya pada sendi panggul dan lutut.
Tanda Kernig
Fleksi tungkai atas tegak lurus, lalu dicoba meluruskan tungkai bawah pada sendi
lutut. Normal, bila tungkai bawah membentuk sudut 135 derajat terhadap tungkai
atas.

Kernig + bila ekstensi lutut pasif akan menyebabkan rasa sakit terhadap hambatan.

Test Laseque
Sendi paha dengan sendi lutut diluruskan, jika menimbulkan nyeri sepanjang m.
ischiadicus sebelum sudut 60 derajat maka Lasegue +
Fase Terminasi
Rapikan alat
Cuci Tangan
Evaluasi respon klien dan hitung pernapasan klien
Dokumentasi hasil tindakan
Terminasi dan kontrak tindak lanjut prosedur

Pontianak,…………………………
Penguji
Keterangan :
YA = Melakukan dengan sempurna
Tidak = Dilakukan tidak sempurna dan tidak dilakukan ……………………………..

Anda mungkin juga menyukai