Anda di halaman 1dari 4

HUKUM TATA NEGARA

ILMU PENGETAHUAN DAN PERUNDANG – UNDANGAN

Oleh :

MUHAMMAD FEYZARS FAROKHI

201810110311423

KELAS H

PROGRAM STUDI ILMU HUKUM

FAKULTAS HUKUM

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG

2019
ILMU PENGETAHUAN PERUNDANG UNDANGAN

Menurut Burkhardt Krems (1979) salah seorang pelopor ilmu pengetahuan perundang
undangan ,mendefinisikan ilmu pengetahuan perundang undangan(
gesetzgebungswissenschaft )sebagai suatu ilmu pengetahuan yang interdisipliner yang
berhubungan dengan dengan ilmu politik dan sosiologi tentang pembentukan negara .

Profesor Dr . A. Hamid (1993) mengatakan bahwa ilmu pengetahuan perundang undangan


secara garis besar terbagi ke dalam dua bagian

1. Teori perundang undangan ( gesetzgebungstheorie )


2. Ilmu perundang undangan ( gesetzgebungzlehre )

Menurut Krems , teori perundang undangan berorientasi kepada mencari kejelasan dan
kejernihan pengertian pengertian dan bersifat kognitif. Ilmu perundang undangan juga
berorientasi kepada melakukan perbuatan ( handlingstheorie )
Krems juga membagi ilmu perundangan menjadi tiga bagian
1. Proses perundang undangan
2. Metode perundangan
3. Teknik perundangan

I. DEFINISI PERUNDANG-UNDANGAN

Istilah perundang – undangan memiliki dua pegertian yang berbeda, yaitu:

a. Perundang – undangan sebagai sebuah proses pembentukan atau proses membentuk


peraturan – peraturan negara, baik di tingkat pusat maupun di tingkat daerah
b. Perung – undangan sebagai segala peraturan negara, yang merupakan hasil proses
pembentukan peraturan – peraturan, baik di tingkat pusat maupun di tingkat daerah.

Pengertian peraturan perundang- undangan sebagaimana tercantum dalam pasal 1 angka 2 UU


No12 tahun 2011 adalah peraturan perundang – undangan adalah peraturan tertulis yang
memuat norma hukum yang mengikat secara umum dan dibentuk atau ditetapkan oleh
lembaga negara atau pejabat yang berwenang melalui prosedur yang ditetapkan dalam
perarturan perundangan – undangan .

Menurut Maria Farida Indrati Soeprapto menyatakan bahwa istilah perundang-


undangan (legislation, wetgeving, atau gezetzgebbung) mempunyai dua pengertian :

a. Perundang – Undangan merupakan proses pembentukan/ proses membentuk


peraturan – peraturan Negara, baik tingkat pusat maupun ditingkat daerah.
b. Perundang –undangan adalah segala peraturan Negara, yang merupakan hasil
pembentukan peraturan – peraturan, baik ditingkat pusat maupun di tingkat daerah.

Definisi ini juga diperkuat oleh H. Soehino yang menyatakan bahwa peraturan Perundang-
undangan memiliki makna sebagai:

a. proses atau tata cara pembentukan peraturan Perundang-undangan negara dari jenis dan
tingkat tertinggi yaitu undangundang sampai yang terendah, yang dihasilkan secara
atribusi atau delegasi dari kekuasaan Perundang-undangan;

b. keseluruhan produk peraturan - peraturan perundangan tersebut. Namun sebenarnya,


Soehino lebih sering menggunakan istilah ‘Peraturan Perundangan’

II. FUNGSI PERUNDANG- UNDANGAN

Dalam konteks hukum nasional, Prof. A Hamid Attamimi, dalam makalahnya yang
berjudul ‘Fungsi Ilmu Perundang – undangan dalam Pembentukan Hukum Nasional’
(1989), 3 fungsi utama ilmu perundang – udangan yaitu :

1. Untuk memenuhi kebutuhan hukum dalam kehidupan bermasyarakat berbangsa,


dan bernegara yang senantiasa berkembang.
2. Untuk menjembatani lingkup hukum adat degan hukum yang tidak tertulis
lainnya
3. Untuk memenuhi kebutuhan kepastian hukum tidak tertulis bagi masyarakat
(Maria Farida Indrati S, 1998:4).
DAFTAR PUSTAKA

Syamsuddin, Dr. H Aziz. 2013. Proses dan Teknin Penyusunan Undang – Undang. Sinar Grafika hal
18 -19

http://repository.uin-suska.ac.id/7086/4/BAB%20III.pdf , diakses 12 oktober 2019

Anda mungkin juga menyukai