(KORELASIONAL)
OLEH :
EKI ALPIANSYAH
(2015.C.07A.0646)
PENDAHULUAN
seseorang yang disebabkan oleh peningkatan kadar glukosa darah akibat dari
penurunan sekresi insulin yang progresif (ADA, 2015). DM juga diartikan sebagai
kelainan sekresi insulin, kerja insulin atau keduanya (PERKENI, 2015). Angka
59,8juta pada tahun 2015 menjadi sekitar 71,1 juta pada tahun 2040 (IDF, 2015).
Secara global, Jumlah penderita diabetes telah meningkat dari 108 juta di
tahun 1980 menjadi 422 juta pada tahun 2014. Prevalensi global Diabetes di
kalangan orang dewasa di atas 18 tahun telah meningkat dari 4,7% pada tahun
1980 menjadi 8,5% pada tahun 2014. Prevalensi Diabetes meningkat lebih cepat
diperkirakan 1,6 juta kematian secara langsung disebabkan oleh Diabetes. 2,2 juta
kematian lainnya disebabkan oleh glukosa darah yang tinggi pada tahun 2012.
Hampir setengah dari semua kematian akibat glukosa darah tinggi terjadi sebelum
tertinggi nomor dua di dunia, yaitu dengan angka kematian sebesar 1,2 juta jiwa
atau 14,2% kematian pada orang dewasa . Data Riset Kesehatan Dasar RI tahun
Sulawesi Tengah (3,7%), Sulawesi Utara (3,6%), Sulawesi Selatan (3,4%), Nusa
Diabetes Melitus berada pada peringkat ke-3 dari 10 besar penyakit tertinggi di
Sulawesi Tenggara Tahun 2016 setelah Hipertensi yaitu sebanyak 18.054 kasus,
asma bronciale sebanyak 3.082 kasus dan Diabetes melitus sebanyak 2.983 kasus .
Data rekam medik di RSUD Bahteramas Provinsi Sulawesi Tenggara, pada pasien
rawat jalan dan rawat inap penyakit Diabetes Melitus tipe 2 untuk tahun 2014
terdapat 270 kasus Diabetes Melitus, pada tahun 2015 terdapat 525 kasus Diabetes
Melitus, tahun 2016 terdappat 418 kasus. Diabetes Melitus dan pada bulan Januari
sampai dengan September Tahun 2017 terdapat 286 kasus Diabetes Melitus.
tipe 2, hal ini dapat disebabkan baik karena pengaruh minuman ini terhadap
respons glikemik atau insulinemia atau karena kontribusinya terhadap energi yang
berlebih. Makanan cepat saji atau fast food dapat memicu Diabetes. Jenis
makanan fast food memiliki kadar protein dan lemak di atas rata-rata. Bila
yang tinggi dan akan memicu terjadinya resistensi insulin yang berujung pada
penyakit diabetes. Resistensi insulin ini terjadi ketika sel-sel tubuh tidak merespon
kerusakan mata juga dapat disebabkan oleh merokok. Rokok berisi lebih dari
arsenik, sianida dan timbal. Nikotin yang terkandung dalam rokok dapat
1.4.1 Teoritis
Sebagai bahan masukan ilmiah yang dapat mendukung teori konsep yang
secara ilmiah dan dapat dijadikan acuan dalam pelaksanaan pendidikan kesehatan.
1.4.2 Praktis
Hasil penelitian ini dapat dipergunakan sebagai bahan acuan dan dijadikan
penelitian berikutnya.
Hasil penelitian ini dapat menjadi sumber pengetahuan dan informasi bagi
kecemasan.
BAB 2
TINJAUAN PUSTAKA
Kontrasepsi berasal dari dua kata yaitu kontra dan konsepsi. Kontra berarti
mencegah, menolak, melawan. Konsepsi berarti pertemuan antara sel telur dan
kontrasepsi berarti upaya untuk mencegah terjadinya pertemuan sel telur dan
yang mengandung 200 mgnoretindron enantat, diberikan setiap 2 bulan dan Depo
medroksiprogesteron asetat (DMPA), mengandung 150 mg DMPA, yang
Ketepatan adalah tidak ada selisih sedikitpun, tidak kurang dan tidak lebih
terhadap respon tindakan atau perbuatan, dimana proses ini di dasari oleh
pengetahuan, kesadaran dan sikap yang mempuyai dampak pada perilaku yang
bersifat langgeng (long lasting). Sebaliknya apabila perilaku tidak di dasari oleh
untuk mempengaruhi orang lain, mulai dari individu, kelompok, keluarga dan
bukan proses pemindahan materi dari individu ke orang lain dan bukan
seperangkat prosedur yang akan dilaksanakan ataupun hasil yang akan dicapai
individu atau masyarakat di bidang kesehatan. Akan tetapi, perilaku mencakup hal
2009: 149).
dilakukan secara berlebihan atau justru sebaliknya, kondisi sakit, tetapi tidak
194).
Pengetahuan merupakan hasil dari tahu, dan ini terjadi setelah orang
rasa dan raba. Sebagian besar pengetahuan manusia di peroleh melalui mata dan
yang terus menerus oleh seseorang yang setiap saat mengalami organisasi karena
1. Pengetahuan Implisit
Pengetahuan implisit adalah pengetahuan yang masih tertanam dalam bentuk
pengalaman seseorang dan berisi faktor-faktor yang tidak bersifat nyata seperti
biasanya sulit untuk ditransfer ke orang lain baik secara tertulis ataupun lisan.
Pengetahuan implisit sering kali berisi kebiasaan dan budaya bahkan bisa tidak
2. Pengetahuan Eksplisit
1. Tahu (know)
campak, orang yang berada pada tahap ini dapat menguraikan dengan baik dari
2. Memahami (comprehension)
Memahami diartikan sebagai suatu kemampuan untuk menjelaskan secara
secara benar.
3. Aplikasi (aplication)
secara benar.
4. Analisis (analysis)
Adalah suatu kemampuan untuk menjabarkan materi atau suatu objek ke dalam
5. Sintesis (synthesis)
6. Evaluasi (evaluation)
sebagaifilosofidimanapemberiperawatanmementingkandanmelibatkanperanpenti
ngdarikeluarga, dukungankeluargaakanmembangunkekuatan,
membantuuntukmembuatsuatupilihan yang terbaik, danmeningkatkanpola
normal yang
adadalamkesehariannyaselamaanaksakitdanmenjalanipenyembuhan.
didenifisikansebagaipendekataninovatifdalammerencanakan, melakukan,
danmengevaluasitindakankeperawatan Yang
diberikandidasarkanpadamanfaathubunganantaraperawatdankeluargayaitu
tidakhanyamemfokuskanasuhankeperawatankepadaanaksebagaiklienatauindivid
tetapijugamelibatkankeluargasebagaibagian yang
merupakansuatumetodeperawatanbagipasiendankeluarganya,
tidakhanyaditujukanbagiseorangindividutetapisemuaanggotakeluargadianggapse
bagaipenerimaperawatan.
adalahmemberikankesempatanbagikeluargauntukmerawatmerekaselama proses
Faktor yang
Mempengaruhi
Pengetahuan :
1. Pendidikan
2. Informasi atau Tingkat PengetahuanAseptor
media massa dan Keluarga Sebelum
3. Sosial, Budaya diberikan Pendidikan
dan Ekonomi Kesehatan (Pre-test).
4. Lingkungan
5. Pengalaman
6. Usia
Pendidikan Kesehatan
Keterangan:
: Diteliti
: Berpengaruh
: Hubungan
: Tidak diteliti
Raya.
BAB III
METODE PENELITIAN
Desain penelitian merupakan hasil akhir dari suatu tahap keputusan yang
3.1.1 Populasi
3.1.2 Sampel
Sampel merupakan bagian populasi yang akan diteliti atau sebagian jumlah
akan dilakukan. Kerangka kerja meliputi populasi, sampel, dan teknik sampling
Teknik Sampling
Menggunakan metode Consecutive Sampling.
Sampel
Seluruh ibu yang menggunkan KB jenis suntik di UPTD Pahandut Palangka
Raya.
Informed Consent
Pengumpulan Data
Pengolaan Data
Editing, Coding, Scoring, Tabulating
Analisa Data
Uji Wilcoxson
Penyajian Hasil
Disajikan dalam bentuk diagram dan persentase
Definisi Operasional Pengaruh Pendidikan Kesehatan Tentang KB Terhadap Pengetahuan Dan Ketepatan Waktu Suntik Kembali
No Instrumen
Pendidikan Kesehatan menjarangkan atau dan memahami (Pre Test dan 1. Benar :1
Kategori :
1. Baik: bila
diperoleh skor
76%-100%.
2. Cukup: bila
diperoleh skor
56%-75%.
3. Kurang: bila
diperoleh skor
≤55%.
Variabel Definisi Operasional Parameter Alat Ukur/ Skala Skor
No Instrumen
2. Variabel Dependen: Segala sesuatu yang Ibu tahu dan Kuesioner Ordinal Nilai bobot
KB Kembali N : Nilai
3. Akibat didapat
suntik Kategori :
1. Baik: bila
diperoleh skor
76%-100%.
2. Cukup: bila
diperoleh skor
56%-75%.
3. Kurang: bila
diperoleh skor
≤55%.
DAFTAR PUSTAKA
Ilmu.
Salemba Medika.
Rineka Cipta.
Rineka Cipta.
Rineka Cipta.
Nursalam.2009. Konsep Dan Penerapan Metodologi Penelitian Ilmu
Medika.