Anda di halaman 1dari 3

"PENGARUH TERAPI TAWA TERHADAP STRESS PADA

LANSIA"

DISUSUN OLEH

Dela Angraina
2018727007

KELAS III-A TRANSFER

S1 KEPERAWATAN TRANSFER
FAKULTAS ILMU KEPERAWATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH JAKARTA
2019/2020
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakan
komunitas
lansia
stress
terapi tawa
Semakin bertambah umur seseorang maka semakin banyak pula
penyakit yang muncul dan sering diderita, kasus seperti ini biasanya
ditemukan khususnya pada lansia atau lanjut usia. Menurut WHO (World
Health Organization) usia lanjut dibagi menjadi empat kriteria yaitu usia
pertengahan (middle age) dari rentang usia 45-49 tahun, lanjut usia (elderly)
dari rentang umur 60-74 tahun, lanjut usia tua (old) dari rentang umur 75-90
tahun dan usia sangat tua (very old) diatas 90 tahun. Menurut UU RI No 13
tahun 1998 tentang kesejahteraan lanjut usia, dalam Pasal 1 ayat (2), (3), (4)
menguraikan bahwa lansia adalah seseorang yang telah mencapai usia lebih
dari 60 tahun.
prevalensi lansia

Setiap manusia di dalam kehidupan sehari-harinya tentu pernah


mengalami kegagalan atau ketidaksesuaian kenyataan yang dihadapi dengan
harapan sebelumnya. Kondisi ini dapat mengarahkan dia ke situasi yang tidak
nyaman, yang membuat dirinya sedih, cemas, ragu-ragu, atau bingung.
Kondisi ini adalah salah satu ciri adanya gangguan psikis, yang mana di
bidang psikologi di antaranya dikenal sebagai kondisi stres. Stress diwakili
dengan adanya ketidakseimbangan antara tuntutan dan sumber daya yang
dimiliki individu, semakin tinggi kesenjangan terjadi semakin tinggi pula
tingkat stress yang dialami individu, dan akan merasa terancam. Stress
merupakan istilah yang berasal dari bahasa latin "stingere" yang berarti
"keras" (stricus). Istilah ini mengalami perubahan seiring dengan
perkembangan penelaahan yang berlanjut dari waktu ke waktu dari straise,
strest, strence, dan stress. abad ke 17 istilah stress diartikan sebagai
kesukaran, kesusahan, kesulitan, atau penderitaan. pada abad ke 18 istilah ini
digunakan dengan lebih menunjukan kekuatan, tekanan, ketegangan, atau
usaha yang keras berpusat pada benda dan manusia, "terutama kekuatan
mental manusia" (Yosep & Sutini, 2016).

Setiap manusia di dalam kehidupan sehari-harinya tentu pernah mengalami


kegagalan atau ketidaksesuaian kenyataan yang dihadapi dengan harapan
sebelumnya. Kondisi ini dapat mengarahkan dia ke situasi yang tidak nyaman,
yang membuat dirinya sedih, cemas, ragu-ragu, atau bingung. Kondisi ini
adalah salah satu ciri adanya gangguan psikis, yang mana di bidang psikologi
di antaranya dikenal sebagai kondisi stres

Yayasan Penyelenggara Penterjemah Departemen Agama RI, Al-Qur‟an dan


Terjemahnya, (Surabaya: Surya Cipta Aksara, 1993), h. 781

Anda mungkin juga menyukai