Anda di halaman 1dari 5

Studi Kasus:

Fajarwati Parore (165130101111057), Putrina Siregar (165130101111055), Bangga Yuli S


(165130101111065), Henoch A.F.E Waworuntu (165130107111050)

Laboratorium Patologi Klinik Veteriner,

Mahasiswa Pendidikan Dokter Hewan

Fakultas Kedokteran Hewan Universitas Brawijaya

Puncak Dieng Eksklusif, Kalisongo, Kec. Dau, Kab. Malang

PENDAHULUAN pemeriksaan fisik dimana kucing mengalami


dehidrasi, kurus, dan diarahkan untuk
Kucing merupakan salah satu hewan
mengecek fungsi organ terutama ginjal.
yang tergolong pet animal, atau bisa
dikatakan hewan yang dekat dengan HASIL PEMERIKSAAN
manusia. Jadi tak heran banyak masyarakat
kucing dilakukan 2 pemeriksaan
yang menjadikan Kucing sebagai hewan
yaitu : 1) Pemeriksaan kimia darah, 2)
kesayangan. Selain itu tingkat kepekaan
Pemeriksaan Elektrolit. Hasil Pemeriksaan
Kucing yang cukup tinggi dan jenis jenis
darah kucing mengalami beberapa
Kucing yang berbeda-beda dengan tampilan
peningkatan yaitu pada nilai ALT/SGPT,
yang menarik serta karakter yang unik dari
Total Protein, Globulin, amylase. Dimana
masing-masing jenis Kucing menjadi faktor
hasil ALT/SGPT yaitu 67 U/- normalnya 8,3
pendukung meningkatnya pemeliharaan
– 52,5 U/-, Total protein 10,6 g/dL
anjing. Oleh karena itu segala bentuk
normalnya 5,7 – 8,0 g/dL, Globulin 8 g/dL
perhatian terhadap kebutuhan kucing
normalnya 2,6 – 5,1 g/dL, kenaikan
dipenuhi untuk menjaga kelangsungan
signifikan terjadi pada amylase dimana hasil
hidupnya.
pemeriksaannya yaitu 2470 U/-, sedangkan
normalnya 700 – 1200 U/-. Penurunan
SINYALEMEN DAN ANAMNESA
terjadi pada kreatinin, ratio A/G, total
Seekor kucing betina bernama ayam
bilirubin, dan glukosa. Dimana hasil Ratio
yang berumur 2 tahun, pada saat Dilakukan
A/G adalah 0,33 normalnya 0,6 – 1,1, total elektrolit terjadi penurunan pada
bilirubin 0,9 mg/dL normalnya 0,15 – 0,20 natrium/sodium dari 135 mmol/L yang
mg/dL, glukosa 19 mg/dL normalnya 60 – normalnya 145 – 155. Untuk hasil kalium,
100 mg/dL. Pada ureum/BUN, albumin, kalsium, phosphor normal.
ALP hasilnya normal. Hasil pemeriksaan

Tabel 1. hasil praktikum Pemeriksaan urin


KISARAN NORMAL
PEMERIKSAAN HASIL SATUAN
ANJING KUCING
Kimia Darah:
ALT/SGPT 67 U/- 8,2 - 57,3 8,3 - 52,5
Ureum (BUN) 22 mg/dL 10,0 - 20,0 20 - 30
Kreatinin 0,4 mg/dL 1,0 - 2,0 1,0 - 2,0
Total Protein 10,6 g/dL 5,4 - 7,5 5,7 - 8,0
Albumin 2,6 g/dL 2,6 - 4,0 2,4 - 3,7
Globulin 8 g/dL 2,7 - 4,4 2,6 - 5,1
Ratio A/G 0,33 0,6 - 1,1 0,6 - 1,1
Total Bilirubin 0,9 mg/dL 0,07 - 0,61 0,15 - 0,20
ALP 26 U/- 10,6 - 100,7 12 - 65,1
Glukosa 19 mg/dL 60 - 100 60 - 100
Amilase 2470 U/- 269,5 - 1462,4 700 - 1200
Elektrolit :
Natrium/Sodium 135 mmol/L 140 - 153 145 - 155
Kalium/Potasium 4,3 mmol/L 3,8 - 5,6 3,7 - 5,2
Kalsium 9,6 mg/dL 8,7 - 11,8 7,2 - 11,4
Phospor 5,9 mg/dL 2,6 - 6,8 2,7 - 7,6

PEMBAHASAN

Ginjal terletak dibagian belakang Ukuran ginjal pada manusia sangat


abdomen atas, di belakang peritoneum, di kecil, anatomi juga sangat sederhana, akan
depan dua iga terakhir, dan tiga otot besar tetapi tanggung jawabnya terhadap
(transversus abdominis, kuadratus kesehatan tubuh sangat besar. Ginjal normal
lumborum, dan psoas mayor). Ginjal manusia ada 2 buah berwarna merah
dipertahankan dalam posisi tersebut oleh keunguan, berbentuk seperti biji kacang
bantalan lemak yang tebal. Kelenjar adrenal merah dengan ukuran panjang sekitar 11 cm
terletak diatas kutub masing-masing ginjal. dan lebar 6 cm dengan ketebalan kurang
lebih 3,5 cm serta berat sekitar 120 - 170
gram (rata-rata 150 gram) dengan lekukan
yang menghadap ke dalam.

Ginjal kanan sedikit lebih rendah


dibandingkan ginjal kiri karena tertekan ke
bawah oleh hati. Lokasi ginjal terletak di
punggung sebelah belakang (lebih mengarah
Fungsi dasar nefron adalah untuk
dekat tulang belakang) sedikit di atas
membersihkan, atau menjernihkan plasma
pinggang, di dalam rongga perut. Kedua
darah dari zat-zat yang tidak dikehendaki
ginjal dilapisi oleh lemak yang berguna
ketika ia mengalir melalui ginjal tersebut.
untuk meredam guncangan.
Zat-zat yang harus dikeluarkan terutama
meliputi produk akhir metabolisme seperti
urea, kreatinin,dan asam urat. Selain itu
banyak zat lain, seperti ion natrium, ion
kalium, ion klorida, dan ion hidrogen yang
cenderung terkumpul di dalam tubuh dalam
jumlah yang berlebihan.

Beberapa fungsi ginjal antara lain :

1. Mengatur keseimbangan pH darah

Kedua ginjal bersama-sama 2. Meregulasikan tekanan darah. Ginjal


mengandung kira-kira 2.400.000 nefron, dan menghasilkan enzim renin yang bertugas
tiap nefron dapat membentuk urin sendiri. mengontrol tekanan darah dan
Pada dasarnya nefron terdiri dari suatu keseimbangan elektrolisis. Renin
glomerulus dimana cairan difiltrasikan, dan mengubah protein dalam darah menjadi
suatu tubulus panjang tempat cairan yang hormon angiotensin. Selanjutnya
difiltrasikan tersebut diubah menjadi urin angiotensin akan diubah menjadi
dalam perjalanannya ke pelvis ginjal. aldosterone yang mengabsorbsi sodium
dan air ke dalam darah.
3. Memproses vitamin D sehingga dapat
distimulasi oleh tulang.

4. Membuang racun dan produk buangan /


limbah dari darah. Racun di dalam darah
diantaranya urea dan uric acid. Jika
kandungan kedua racun ini terlalu
berlebihan, akan mengganggu
metabolisme tubuh.

5. Menjaga kebersihan darah dengan


meregulasi seluruh cairan (air dan garam)
di dalam tubuh.

Fungsi primer ginjal adalah


mempertahankan volume dan komposisi
cairan ekstrasel dalam batas-batas normal.
Tentu saja ini dapat terlaksana 8 dengan
mengubah ekskresi air dan solut dimana
kecepatan filtrasi yang tinggi
memungkinkan pelaksanaan fungsi ini
dengan ketepatan yang tinggi. Komposisi
dan volume cairan ekstrasel ini dikontrol
oleh filtrasi glomerulus, reabsorpsi dan
sekresi tubulus. Fungsi ginjal yang lainnya
antara lain mengekskresikan bahan-bahan
kimia tertentu (obat-obatan dan sebagainya),
hormon-hormon dan metabolit lain.
DAFTAR PUSTAKA

Price SA, Wilson LM. Patofisiologi Konsep


Klinis Proses-proses Penyakit. Vol. 2.
Ed 6. Terjemahan oleh Pendit BU,
Hartanto H, Wulansari P, Mahanani D
A. Jakarta: Buku Kedokteran EGC.
2003. Hal. 865-868
Guyton AC, Hall JE. Buku Ajar Fisiologi
Kedokteran. Ed.9. Terjemahan
Setiawan I. Jakarta: EGC.1997.
459,469.
Sutanto P. Klasifikasi Stadium Gagal Ginjal
Kronik pada Pria yang menderita
Gagal Ginjal Kronik Berdasarkan
Perhitungan Laju Filtrasi Glomerulus
di RSMH Palembang. Palembang.
2003 Available as pdf from
:http://thebenez.wordpress.com
Colvy J, Aendy, editor.Gagal Ginjal “Tips
Cerdas Mengenali & Mencegah Gagal
Ginjal. Yogyakarta: Penerbit DAFA
Publishing. 2010
Fransisca K. Waspadalah 24 Penyebab
Ginjal Rusak. Jakarta: Penerbit Cerdas
Sehat. 2011
Rindiastuti Y. Deteksi Dini dan Pencegahan
penyakit Gagal Ginjal Kronik.
Mahasiswa Fakultas Kedokteran UNS.

Anda mungkin juga menyukai