JURNAL Dikonversi
JURNAL Dikonversi
1
Achmad Adyan Indraji
2
Juniarso, ST., MT.
1
Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan,
Universitas Gunadarma
(achmadindraji1@gmail.com)
1
Jurusan Teknik Sipil, Fakultas Teknik Sipil dan Perencanaan,
Universitas Gunadarma
(juniarso@staff.gunadarma.ac.id)
I. PENDAHULUAN
Kerja Praktek adalah suatu kerja magang yang dilakukan mahasiswa di suatu
proyek konstruksi agar mahasiswa dapat mengerti kegiatan dilapangan dan juga
dapat membandingkan antara kegiatan pelaksanaan di lapangan dengan teori
yang diberikan diperkuliahan. Teknik sipil yang dapat memahami ilmu yang
dibutuhkan baik secara teori ataupun pelaksanaan di lapangan yang diperlukan
untuk membangun sebuah bangunan yang kuat, aman, dan nyaman bagi
pengguna bangunan tersebut. Dibutuhkan proses belajar yang kontinyu untuk
menciptakan sumber daya manusia yang berkualitas dan sesuai.
A. Manajemen Proyek
Manajemen proyek adalah sebuah disiplin keilmuan dalam hal perencanaan,
pengorganisasian, pengelolaan (menjalankan serta pengendalian), untuk dapat
mencapai tujuan-tujuan proyek.
B. Perencanaan Proyek
Perencanaan merupakan salah satu fungsi vital dalam kegiatan manajemen
proyek. Menurut Imam Soeharto (1997), Perencanaan adalah suatu proses yang
mencoba meletakkan dasar tujuan dan sasaran termasuk menyiapkan segala
sumber daya untuk mencapainya. Perencanaan memberikan pegangan bagi
pelaksanaan mengenai alokasi sumber daya untuk melaksanakan kegiatan.
C. Pengendalian Mutu
Pengendalian dan pengawasan mutu digunakan sebagai tolak ukur dalam
pengawasan beberapa pekerjaan konstruksi. Pengendalian mutu sangat penting
dikarenakan akan mempengaruhi hasil dari suatu proyek konstruksi. Dengan
memberikan pengawasan mutu yang ketat diharapkan dapat memberikan produk
bagunan terbaik.
D. Pengendalian Waktu
Pengendalian waktu dilakukan dengan membandingkan progres fisik yang
ada dalam pelaksanaan di lapangan dengan rencana kerja dan syarat yang dibuat.
Pengendalian waktu berpedoman terhadap time schedule yang menggambarkan
jadwal tahapan pekerjaan dan jadwal kerja secara keseluruhan. Jadwal ini dibuat
oleh tim pelaksana, kemudian dari tim pelaksana diajukan kepada owner. Apabila
owner menyetujui, maka time schedule dapat digunakan.
E. Pengendalian Biaya
Pengendalian biaya dilakukan dengan membuat rekapitulasi biaya yang
dilakukan. Besar total biaya yang dikeluarkan akan selalu di evaluasi oleh
manajemen konstruksi sebagai acuan dalam pengendalian biaya.
III. DATA DAN PEMBAHASAN
2. Memasang besi hollow berdiameter 2 inci. Besi Hollow ini juga sebagai
penyangga bagian atas bekisting table beam. Baut penyambung antara
besi hollow dan besi UNP juga harus dipasang dengan menggunakan bor
baut
3. Memasang cross brace dengan panjang 150 cm dan 220 cm. Cross brace
dengan Panjang 150 cm sebagai penyambung antar besi hollow pipa satu
dengan yang lain, dan cross brace dengan panjang 220 cm dipasang
untuk bagian bawah sebagai penyambung antar besi UNP
JACK BASE
SIKU-SIKU
WING
NUT
10. Memasang besi hollow melintang. Besi hollow ini sebagai alas untuk
menempatkan plywood maupun steel deck.
HOLLOW 100 X50X3
HOLLOW 50 X50X3
11. Memasang steel deck atau bondeck. Steel deck yang telah dipabrikasi
diangkat menggunakan tower crane menuju lokasi pemasangannya.
Setelah steel deck diangkat menuju lokasi pemasangannya, maka steel
deck akan dipotong menggunakan gerinda untuk menyesuaikan dimensi
yang akan terpasang di lapangan. Lalu Endstoper akan dipasang pada
bekisting balok. Penggunaan bekisting table beam pada proyek ini dimulai
dari lantai 4
2. Bekisting Table 1. Dapat mempersingkat waktu, 1. Hanya untuk satu lantai saja
Beam karena perancah dan bekisting 2. Tidak cocok untuk pembesian
tidak perlu dilepas balok secara manual
2. Dapat meminimalisir Hanya untuk balok typical saja
penggunaan tenaga kerja
karena memindahkan nya
hanya denga tower crane
3. Dapat menghasilkan hasil
permukaan beton balok yang
lebih bagus
4. Waktu perakitan bekisting
5 - 6 hari
IV. KESIMPULAN
DAFTAR PUSTAKA