Anda di halaman 1dari 13

PRE PLANNING PENDIDIKAN KESEHATAN

RANGE OF MOTION ( AKTIF ) DI RUANG ANGGREK


RUMAH PELAYANAN SOSIAL PUCANG GADING
SEMARANG

DISUSUN OLEH :
1. Melinda Setyorini (G0A017053)
2. Ricka Octavia J.S (G0A017054)
3. Nanda Dewi Safitri (G0A017055)
4. Nabila Hikmatul Aulia (G0A017056)
5. Shafira Nurfathika C (G0A017057)
6. Suci Rahayu (G0A017058)
7. Vina Ayu Fitriani (G0A017059)
8. Putri Amalia L.S (G0A017060)
9. Jehan Latifah (G0A017061)
10. Siska Risdayanti (G0A017062)

PROGRAM STUDI D III KEPRAWATAN


FAKULTAS ILMU KEPRAWATAN DAN KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SEMARANG
TAHUN 2019

1
PRE PLANNING PENDIDIKAN KESEHATAN
RANGE OF MOTION ( AKTIF )

A. PENDAHULUAN
Latar Belakang Topik
Range of motion (ROM) adalah gerakan dalam keadaan normal yang dapat
dilakukan oleh sendi yang bersangkutan (Suratun dkk, 2008). Gerakan sendi ini
memungkinkan terjadinya kontraksi dan pergerakan otot, dimana klien
menggerakkan masing-masing persendiannya sesuai gerakan normal baik secara
aktif ataupun pasif.
Latihan ROM adalah latihan yang dilakukan untuk mempertahankan atau
memperbaiki tingkat kesempurnaan kemampuan menggerakkan persendian secara
normal dan lengkap untuk meningkatkan massa otot dan tonus otot (Potter dan
Perry, 2005). Latihan range of motion biasanya dilakukan pada pasien semikoma
dan tidak sadar, pasien dengan keterbatasan mobilisasi tidak mampu melakukan
beberapa atau semua latihan rentang gerak dengan mandiri, pasien tirah baring
total atau pasien dengan paralisis ekstermitas total (Arif, 2008).
Pengkajian yang telah dilakukan pada tanggal 23 Desember 2019 di
Rumah Pelayanan Sosial Pucang Gading Semarang, didapatkan hasil bahwa
jumlah total lanjut usia (lansia) di Ruang Anggrek adalah 16 PM perempuan yang
masih bisa melakukan aktivitas sehari-hari secara mandiri. Pengkajian kepada
masing-masing lansia dilakukan melalui wawancara maupun observasi.

2
(SAP)
SATUAN ACARA PENYULUHAN

Topik : Range Of Motion (ROM) Aktif


Sub topik : Manfaat ROM pada Lansia
Sasaran :
Tempat : PSTW wisma Tulip
Hari/Tanggal : Selasa, 15 Juli 2014
Waktu : 09..00 – 09..20 WITA
Penyampai Materi : Mahasiswa Program Profesi Ners Stikes WHS

3
A. Tujuan Umum
Setelah dilakukan pendidikan kesehatan tentang Latihan Gerak, selama 20
menit, Lansia PSTW wisma Tulip mengetahui manfaat latihan gerak dan
mampu melakukan latihan rentang gerak.

B. Tujuan Khusus
Setelah dilakukan pendidikan kesehatan selama 30 menit, Lansia PSTW
wisma Tulip mengetahui tentang:
1. Pengertain ROM
2. Tujuan ROM
3. Manfaat ROM
4. Prinsip Dasar latihan ROM
5. Pembagian ROM

C. Strategi pelaksanaan
1. Metode : ceramah, diskusi dan praktek
2. Media : LCD, Laptop, Power point, Booklet
3. Garis besar materi (penjelasan terlampir):
a. Pengertain ROM
b. Tujuan ROM
c. Manfaat ROM
d. Prinsip Dasar latihan ROM
e. Pembagian ROM

D. Proses Pelaksanaan

Kegiatan Media dan Estimasi


Tahap Kegiatan Penyuluh Metode
Klien alat Waktu
Pendahuluan 1. Perkenalan Mendengar Ceramah Laptop, LCD, 5 menit
2. Penjelasan TIK Bertanya PPT
3. Cakupan materi

4
Penyajian Menjelaskan : Mendengar Ceramah Laptop, LCD, 10 menit
1. Pengertian ROM Bertanya dan PPT
2. Tujuan ROM Mempraktek diskusi
3. Manfaat ROM an gerakan
4. Prinsip dasar ROM
latihan ROM
5. Pembagian ROM
6. Praktek gerakan
ROM oleh
peserta di bantu
perawat

Penutup 1. Memberi Umpan balik diskusi Booklet 5 menit


kesempatan
kepada peserta
penyuluhan untuk
bertanya
2. Bertanya kepada
peserta
penyuluhan
bagaimana
perasaannya
setelah mengikuti
penyuluhan
3. Menyimpulkan
materi penyuluhan
4. Menutup
pertemuan dan
memberi salam

5
5. Membagikan
booklet

E. Struktur Organisasi
Moderator : Riki Ihsan Nanda, S.Kep
Pemateri : Yanni, S.Kep
Fasilitator : 1. Riza setiawan, S.Kep
2. Roni Hidayat, S.Kep
3. RK Naningsih, S.Kep
Observer : Riri Akhmadsyah, S.Kep

F. Setting Tempat
Peserta dan penyuluh duduk berhadapan

G. Kriteria Evaluasi
1. Evaluasi Struktur
a. Peserta hadir ditempat penyuluhan
b. Penggunaan media yang lengkap, kondisi tempat yang kondusif
c. Penyelenggaraan pendidikan kesehatan dilaksanakan PSTW Wisma
Tulip

2. Evaluasi Proses
a. Penyuluh menguasai materi dan mampu menyampaikan informasi
kesehatan kepada peserta
b. Peserta antusias terhadap materi pendidikan kesehatan
c. Tidak ada peserta yang meninggalkan tempat pendidikan kesehatan
d. Peserta mengajukan pertanyaan dan menjawab pertanyaan secara benar

3. Evaluasi Hasil

6
a. Peserta mengetahui tentang manfaat ROM
b. Peserta mampu menjawab pertanyaan yang diajukan tentang manfaat
ROM

Materi

Range Of Motion (ROM)


Latihan Rentang Gerak

A. Pengertian Range of Motion (ROM)

7
Range of motion atau rentang gerak merupakan jumlah maksimum gerakan
yang mungkin dilakukan sendi pada salah satu dari tiga potongan tubuh:
sagital, frontal, dan transfersal. Potongan sagital adalah garis yang melewati
tubuh dari depan ke belakang, membagi tubuh menjadi bagian kiri dan kanan.
Potongan frontal melewati tubuh dari sisi ke sisi dan membagi tubuh menjadi
bagian depan dan belakang. Potongan transfersal adalah garis horizontal yang
membagi tubuh menjadi bagian atas dan bawah.

Latihan range of motion (ROM) adalah latihan yang dilakukan untuk


mempertahankan atau memperbaiki tingkat kesempurnaan kemampuan
menggerakan persendian secara normal dan lengkap untuk meningkatkan
massa otot dan tonus otot (Potter & Perry, 2005).

B. Tujuan ROM
1. Mempertahankan atau memelihara kekuatan otot
2. Memelihara mobilitas persendian
3. Merangsang sirkulasi darah
4. Mencegah kelainan bentuk
5. Mempertahankan fungsi jantung dan pernapasan
6. Memperlancar eliminasi Alvi dan Urin
7. Mengembalikan aktivitas tertentu sehingga pasien dapat kembali normal
dan atau dapat memenuhi kebutuhan gerak harian
8. Memberi kesempatan perawat dan pasien untuk berinteraksi atau
berkomunikasi

8
C. Manfaat ROM
1. Memperbaiki tonus otot
2. Meningkatkan mobilisasi sendi
3. Memperbaiki toleransi otot untuk latihan
4. Meningkatkan massa otot
5. Mengurangi kehilangan tulang

D. Prinsip Dasar Latihan ROM


1. ROM harus diulang sekitar 8 kali dan dilatih minimal 2 kali sehari.
2. ROM dilakukan perlahan dan hati-hati sehingga tidak melelahkan klien.
3. Dalam merencanakan program latihan ROM, perhatikan umur klien,
diagnosa, tanda-tanda vital dan lamanya tirah baring.
4. Bagian-bagian tubuh yang dapat dilakukan latihan ROM adalah leher, jari
lengan, siku, bahu, tumit, kaki, dan pergelangan kaki.
5. ROM dapat dilakukan pada semua persendian atau hanya pada bagian-
bagian yang mengalami proses penyakit atau kelemahan.
6. Melakukan ROM harus sesuai waktunya, misalnya setelah mandi atau
perawatan rutin telah dilakukan

E. Pembagian Range of Motion (ROM)


1. ROM Pasif
Latihan ROM pasif adalah latihan ROM yang dilakukan klien dengan
bantuan perawat atau keluarga pada setiap gerakan ROM. Indikasi latihan
pasif adalah pasien semikoma dan tidak sadar, pasien dengan keterbatasan
mobilisasi, tidak mampu melakukan beberapa atau semua latihan rentang
gerak dengan mandiri, pasien tirah baring total atau pasien dengan
paralisis ekstermitas total (Suratun, dkk, 2008). Rentang gerak pasif ini
berguna untuk menjaga kelenturan otot-otot dan persendian dengan
menggerakkan otot orang lain secara pasif misalnya perawat mengangkat
dan menggerakkan kaki pasien.

9
2. ROM Aktif
Latihan ROM aktif adalah Perawat memberikan motivasi, dan
membimbing klien dalam melaksanakan pergerakan sendi secara mandiri
sesuai dengan rentang gerak sendi normal. Hal ini untuk melatih
kelenturan dan kekuatan otot serta sendi dengan cara menggunakan otot-
ototnya secara aktif .

F. Gerakan ROM
1. Leher

a. Angkat dagu ke arah atas

b. Kembalikan posisi kepala ke awal

c. Tekuk kepala ke belakang sejauh mungkin

d. Miringkan kepala kearah bahu kiri dan kanan

e. Putar kepala

2. Bahu

a. Angkat lengan keatas ke arah kepala

b. Kembalikan lengan ke posisi awal

c. Gerakkan lengan ke belakang tubuh dengan posisi tetap lurus

d. Angkat lengan ke samping dengan telapak tangan kearah atas

e. Kembalikan posisi lengan kearah tubuh

f. Tekuk siku dan gerakkan ke depan

g. Tekuk siku dan gerakkan kearah atas ke belakang

h. Gerakkan bahu dengan lingkaran penuh

3. Siku

a. Tekuk siku sehingga sejajar dengan lengan atas

b. Luruskan siku keposisi awal

c. Luruskan siku sejauh mungkin

10
4. Lengan Bawah
a. Putar lengan bawah dengan posisi tangan terbuka ke atas

b. Putar lengan bawah dengan posisi tangan terbuka ke bawah.

5. Pergelangan Tangan
a. Gerakkan telapak tangan ke bawah
b. Gerakkan telapak tangan sejajar dengan lengan bawah
c. Gerakkan tangan ke atas kearah bahu
d. Tekuk pergelangan tangan ke arah dalam
e. Tekuk pergelangan tangan ke arah luar

6. Jari
a. Kepalkan tangan
b. Luruskan jari/terbuka
c. Tekuk jari ke belakang
d. Jauhkan masing-masing jari
e. Gabung jari secara bersama-sama

7. Ibu Jari
a. Gerakkan ibu jari kearah telapak tangan
b. Gerakkan kembali ibu jari menjauh
c. Gerakkan ibu jari ke samping
d. Gerakkan ibu jari ke dalam
e. Sentuh jari-jari dengan ibu jari

8. Pinggul
a. Gerakkan kaki ke depan
b. Gerakkan kaki ke posisi sejajar
c. Gerakkan ke arah belakang menjauhi posisi sejajar
d. Gerakkan kaki kesamping menjauhi kaki lain
e. Gerakkan kaki ke dalam, ke kaki lain
f. Gerakkan telapak kaki dan kaki ke dalam

11
g. Gerakkan telapak kaki dan kaki keluar
h. Gerakkan kaki memutar

9. Lutut
a. Angkat tumit ke belakang tubuh
b. Kembalikan kaki ke posisi awal

10. Pergelangan Kaki


a. Gerakkan telapak kaki sehingga jari ke atas
b. Gerakkan telapak kaki sehingga jari kaki kebawah

11. Kaki
a. Putar telapak kaki ke dalam
b. Putar telapak kaki ke luar
c. Kepitkan jari kaki
d. Luruskan jari kaki
e. Jauhkan masing-masing jari
f. Gerakkan masing-masing jari ke arah dalam

12
DAFTAR PUSTAKA

Maryam, R.Siti, dkk. (2008). Mengenal Usia Lanjut dan Perawatannya. Jakarta;
Salemba Medika.
Stanley, Mickey dan Patricia. (2007). Buku Ajar Keperawatan Gerontik Edisi 2.
Jakarta: EGC
Stockslager, Jaime dan Liz Schaeffer. (2008). Asuhan Keperawatan Geriatrik.
Edisi 2. Jakarta: EGC

13

Anda mungkin juga menyukai