Anda di halaman 1dari 9

See discussions, stats, and author profiles for this publication at: https://www.researchgate.

net/publication/320309231

Path analysis terhadap faktor-faktor yang mempengaruhi prestasi siswa

Article · October 2017


DOI: 10.21831/amp.v5i2.10910

CITATION READS

1 2,022

2 authors, including:

Rezzy Eko Caraka


Chaoyang University of Technology
136 PUBLICATIONS   279 CITATIONS   

SEE PROFILE

Some of the authors of this publication are also working on these related projects:

Statistics Ecology and Biodiversity View project

CLIMATE CHANGE AND ITS IMPACT View project

All content following this page was uploaded by Rezzy Eko Caraka on 22 October 2017.

The user has requested enhancement of the downloaded file.


Jurnal Akuntabilitas Manajemen Pendidikan
Volume 5, No 2, September 2017 (212-219)
Online: http://journal.uny.ac.id/index.php/jamp

PATH ANALYSIS TERHADAP FAKTOR-FAKTOR YANG


MEMPENGARUHI PRESTASI SISWA
Rezzy Eko Caraka1, 2, Sugiarto3
1School
of Mathematical Sciences, Faculty of Science and Technology, The National University of Malaysia, Malaysia
2Bioinformatics and Data Science Research Center, Bina Nusantara University, Jakarta, Indonesia
3Kepala Sekolah Menengah Atas Negeri 2 Karimun (SMAN 2) Kabupaten Karimun, Kepulauan Riau, Indonesia

rezzyekocaraka@gmail.com
Abstrak
Pendidikan merupakan aspek fundamental yang perlu diperhatikan Tujuan utama dari
pendidikan adalah peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM) baik secara personal
maupun komunal. Pencerminan dari kualitas SDM yang unggul salah satunya diindikasikan
dengan pencapaian prestasi seorang individu pada saat menempuh pendidikan mulai dari
tingkat dasar hingga tingkat tinggi. Prestasi belajar siswa dipengaruhi oleh faktor yang berasal
dari dalam diri dan fakor yang berasal dari luar diri siswa. Faktor yang terdapat dalam diri siswa
adalah intelegensi, motivasi, minat, bakat, kondisi fisik, sikap dan kebiasaan siswa. Sedangkan
yang termasuk faktor yang berasal dari luar diri siswa adalah keadaan sosial ekonomi,
lingkungan, sarana dan prasarana, guru dan cara mengajarnya. Pada penelitian ini digunakan
analisis jalur yang merupakan bentuk modifikasi dari analisis regresi dimana variabel bebas
yang diteliti tidak hanya mempengaruhi variabel terikat secara langsung, tetapi juga dapat
mempengaruhi variabel tersebut secara tidak langsung. Variabel-variabel bebas tersebut
memiliki pengaruh langsung dan pengaruh tak langsung terhadap variabel terikat. Berdasarkan
hasil pembahasan, diperoleh kesimpulan bahwa untuk meningkatkan nilai rata-rata UN variable
uang saku dan lama akses internet menjadi hal yang perlu diperhatikan oleh guru dan juga pihak
lainnya yang terlibat pada pendidikan selain itu diketahui dari pengaruh tidak langsung.
Kata kunci: prestasi, siswa, analisis jalur, pendidikan

PATH ANALYSIS ON FACTORS INFLUENCING STUDENTS ACHIEVEMENT


Rezzy Eko Caraka1, 2, Sugiarto3
1School
of Mathematical Sciences, Faculty of Science and Technology, The National University of Malaysia, Malaysia
2Bioinformatics and Data Science Research Center, Bina Nusantara University, Jakarta, Indonesia
3Kepala Sekolah Menengah Atas Negeri 2 Karimun (SMAN 2) Kabupaten Karimun, Kepulauan Riau, Indonesia

rezzyekocaraka@gmail.com
Abstract
On the one hand, education is a fundamental aspect to pay attention. The main purpose of education is the
improvement of the quality of human resources (HR) both personal and communal. The reflection of the
superior quality of human resources is indicated by the achievement of individual achievement at the time
of education starting from the basic level to high level. Student achievement is influenced by factors that
come from within self and that comes from outside. The factors contained within students is the
intelligence, motivation, interests, talents, physical conditions, attitudes and habits. Likewise, the factors
that come from outside the student is the socio-economic conditions, environment, facilities and
infrastructure, teachers and how to teach. Apart from that, In this study, we used path analysis which is a
modified form of regression analysis where the independent variables studied not only affect the dependent
variable directly but also can affect the variable indirectly. These independent variables have a direct and
indirect effect on the dependent variable. Based on the results of the discussion, it can be concluded that to
increase the average of the national exam (UN) the variable of allowance and time of internet access become
primary factors that need to be considered by teachers and also other parties involved in education other
than it is known from indirect influence.
Keywords: Achievement, Student, Path Analysis, Education

Jurnal Akuntabilitas Manajemen Pendidikan


p-ISSN 2337-7895 e-ISSN 2461-0550
Path Analysis terhadap Faktor-Faktor yang ... − 213
Rezzy Eko Caraka, Sugiarto

Pendahuluan Beberapa penelitian terdahulu ten-


Indonesia bersiap untuk meningkat- tang dana BOS seperti yang dilakukan oleh
kan kesejahteraan, menghindari diri dari Diputra & Indra (2010) mendapatkan ke-
terperangkap di zona negara berpenghasil- simpulan bahwa variabel bantuan opera-
an menengah, dan bertekad untuk tak me- sional sekolah, kemampuan ekonomi orang
ninggalkan siapapun dalam upayanya me- tua dan rata-rata masa kerja guru baik se-
ngejar negara-negara berpenghasilan ting- cara simultan maupun parsial berpengaruh
gi. Semua ini adalah cita-cita yang am- signifikan terhadap prestasi belajar siswa
bisius. Untuk mewujudkan tekat tersebut Sekolah Dasar Negeri di Kota Denpasar.
maka pendidikan merupakan aspek yang Caraka & Sugiarto (2017) melakukan
perlu diperhatikan. Tekat tersebut juga pemodelan dana bos terhadap prestasi pel-
tertuang dalam Undang-Undang Nomor 20 ajar dan didapatkan kesimpulan bahwa
Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan rata-rata nilai rapot siswa dan siswi me-
Nasional pasal 6 ayat (1) (Depdiknas, 2003) miliki hubungan yang positif apabila dana
menyebutkan bahwa setiap warga negara BOS digunakan untuk penggunaan per-
yang berusia 7-15 (tujuh sampai dengan li- pustakaan, pembelajaran dan ekstrakuri-
ma belas) tahun wajib mengikuti pendidik- kuler siswa, dan siswa miskin. Sedangkan
an dasar. Undang-Undang Nomor 20 Ta- hubungan jasa dan penerimaan siswa baru
hun 2003 tentang Sistem Pendidikan Na- memiliki hubungan yang negative.
sional pasal 34 ayat (2) (Depdiknas, 2003) Salah satu analisis statistik yang da-
menyebutkan bahwa Pemerintah dan pe- pat digunakan untuk menganalisis hu-
merintah daerah menjamin terselenggara- bungan sebab akibat dan pengaruh lang-
nya wajib belajar minimal pada jenjang sung maupun tidak langsung dari bebe-
pendidikan dasar tanpa memungut biaya, rapa variabel adalah analisis jalur (Path
sedangkan dalam ayat (3) menyebutkan Analysis). Pada level pendidikanyang lebih
bahwa wajib belajar merupakan tanggung tinggi di Universitas (Hakam, 2015) mela-
jawab negara yang diselenggarakan oleh kukan analisis prestasi belajar diukur de-
lembaga pendidikan pemerintah, pemerin- ngan IPK (Indeks Prestasi Kumulatif). Fak-
tah daerah, dan masyarakat. Konsekuensi tor-faktor yang mempengaruhi IPK antara
dari amanat undangundang tersebut ada- lain uang saku, usia, nilai UN SMA, ba-
lah Pemerintah dan pemerintah daerah wa- nyak organisasi, lama internet, lama bel-
jib memberikan layanan pendidikan bagi ajar. Pada penelitian ini peneliti melakukan
seluruh siswa pada tingkat pendidikan pengembangan dan diapplikasikan pada
dasar (SD dan SMP) serta sekolah lain yang tingkat pendidikan sekolah menengah atas
sederajat. dengan mempertimbangkan variabel lama
Dana BOS salah satu porgram pe- belajar, usia, lama penggunaan internet,
merintah yang dapat digunakan untuk me- rata-rata nlai rapor, rata-rata nilai ujian
nunjang prestasi siswa di sekolah. Besaran nasional dan juga banyak ekskul yang di-
dana BOS yang diterima oleh setiap seko- ikuti oleh siswa.
lah akan berbeda-beda sesuai dengan ke-
Analisis Regresi
butuhan nyata dari sekolah yang dinilai
urgen oleh pemerintah. Perbedaan ini ber- Analisis regresi menurut Bates &
tujuan agar dana dapat digunakan secara Watts (1988) adalah analisis yang berkena-
maksimal untuk meningkatkan prestasi an dengan studi ketergantungan satu va-
belajar siswa. Aplikasi penggunaan dana riabel yaitu variabel tidak bebas (dependent
ini secara umum mencakup seluruh aspek variables) pada satu atau lebih variabel lain,
yang diperlukan. Aspek yang dimaksud variabel yang menjelaskan (independent va-
adalah penyelenggaraan pendidikan oleh riables) dengan tujuan menaksir atau me-
sekolah hingga keperluan pribadi peserta ramalkan nilai rata-rata dari variabel tidak
didik dalam menunjang kelancarannya bebas apabila nilai variabel yang mene-
mengikuti proses belajar di sekolah. rangkan sudah diketahui. Variabel yang
Jurnal Akuntabilitas Manajemen Pendidikan
Volume 5, No 2, September 2017
214 − Jurnal Akuntabilitas Manajemen Pendidikan

menerangkan sering disebut variabel bebas yang sebenarnya dengan nilai taksiran dari
(independent variable). Bentuk regresi linier regresi. Misalkan variabel dependen dari
merupakan bentuk regresi yang paling se- su-atu model dilambangkan dengan Y,
ring digunakan. Menurut model regresi li- maka:
nier dengan satu variabel bebas X dan satu
variabel tak bebas Y disebut regresi linier
ei = Yi – Ŷi (3)
sederhana, dengan bentuk persamaan:
Sedangkan untuk model regresi linier
Yi = b0 + b1Xi +ei (1)
3 variabel atau lebih menggunakan asumsi-
asumsi sebagai berikut:
dengan i = 1,2,3,…,n
1. E(εi) = 0 untuk setiap i = 1,2,..,n
Artinya, rata-rata kesalahan
Asumsi-asumsi untuk model regresi
pengganggu adalah nol.
linier adalah sebagai berikut (Atkinson,
2. Kov (εi,εj) = 0, dengan i ≠ j
1986):
Artinya tidak terdapat korelasi antara
1. E(ei|Xi) = 0
kesalahan pengganggu.
Artinya nilai yang diharapkan dari ei
3. Var(εi) = σ2
tergantung pada Xi tertentu adalah nol.
Artinya setiap kesalahan pengganggu
2. Cov (ei,ej) = E[ei – E(ei)][ei – E(ej)] memiliki varian yang sama (asumsi
= E(eiej) homoskedastisitas)
=0 4. Tidak terdapat kolinieritas ganda
dengan i ≠ j (multikolinieritas) diantara variabel
Biasa dikenal dengan sebutan asumsi bebas X.
tidak adanya korelasi berurutan atau
tidak ada autokorelasi. Asumsi heteroskedastisitas dapat di-
uji dengan menggunakan uji Glejser (Glej-
3. Var(ei|Xi) = E[ei – E(ei)]2
ser Test) (Furno, 2005). Nilai kesalahan
= E(ei2)
penganggu atau residual dari regresi diberi
= σ2
harga mutlak. Untuk pembuktian tidak
Menyatakan asumsi homoskesdastisitas
adanya multikolinieritas dapat mengguna-
atau varian sama. Apabila dalam persama-
kan nilai VIF (Variance Inflacion Factor). Jika
an regresi tercakup dua variabel atau lebih
nilai VIF lebih besar dari 10, maka dapat
(termasuk variabel tak bebas Y), maka
diindikasikan terjadi gejala multikolinieri-
regresi ini disebut regresi linier berganda
tas Untuk Asumsi Autokorelasi dapat di-
(multiple linear regression). Bentuk umum
ketahui dengan uji d Durbin-Watson yang
dari persamaan regresi linier berganda
kemudian nilai dw dibandingkan dengan
dengan variabel tak bebas Y dan k variabel
nilai dU dan dL yang terdapat pada tabel
X1, X2, X3, …, Xk adalah:
Durbin Watson. Asumsi normalitas diuji de-
ngan menggunakan uji Kolmogorov Smirnov
Yi = b0 + b1X1i + b2X2i + b2X3i + … + bkXki + ei (2)
(Conover, 1971).
dengan Analisis Jalur (path analysis)
i = 1,2,3,…,n
b0 = intersep Land (1969) menjelaskan bahwa Path
b1, b2, …, bk = koefisien regresi Analysis ialah suatu teknik untuk mengana-
ei = unsur gangguan lisis hubungan sebab akibat yang terjadi
i = observasi ke i pada regresi berganda jika variabel be-
n = besarnya sampel basnya mempengaruhi variabel tergantung
tidak hanya secara langsung tetapi juga
Secara sederhana dapat dikatakan secara tidak langsung. Regresi dikenakan
bahwa ei menyatakan selisih antara nilai Y pada masing-masing variabel dalam suatu

Volume 5, No 2, September 2017


Path Analysis terhadap Faktor-Faktor yang ... − 215
Rezzy Eko Caraka, Sugiarto

model sebagai variabel tergantung (pem- panah. Diagram jalur adalah bentuk grafik
beri respon) sedang yang lain sebagai pe- dari keseluruhan hubungan yang ada da-
nyebab. Analisis Jalur (Path Analysis) biasa lam konstruksi model. Diagram jalur disu-
digunakan dalam ilmu sosial, ekonomi, sun berdasarkan pengetahuan secara
dan ilmu-ilmu yang mempelajari tentang umum (teoritis) dengan mempertimbang-
perilaku manusia. Seperti halnya analisis kan dasar hubungan kausal antarpeubah
regresi, analisis jalur juga digunakan untuk dan berdasarkan pertimbangan-pertim-
melihat dan menentukan variabel apa saja bangan dari penelitian sebelumnya atau
atau jalur mana saja yang dihipotesiskan berdasarkan perkiraan-perkiraan dasar un-
memiliki unit satuan yang berbeda-beda tuk mempermudah analisis jalur. Variabel
sehingga perlu dilakukan standardisasi un- exogenous merupakan semua variabel yang
tuk menjadikan semua unit satuan dari va- dalam diagram tidak ada anak-anak panah
riabel yang akan hilang dan skala tiap va- yang menuju ke arahnya. Variabel ini ber-
riabel akan seragam. Analisis jalur dibuat fungsi sebagai variabel bebas atau penye-
untuk mempresentasikan hubungan kausal bab (Contoh: variabel X1 dan X2 terhadap
antarvariabel ke dalam bentuk gambar se- Y1 dalam sub struktur I, dan variabel Y1
hingga semakin mudah terbaca. Untuk terhadap Y2 dalam sub struktur II). Varia-
mempermudah memahami istilah-istilah bel endogenous merupakan variabel yang
dalam analisis jalur, dapat digunakan con- mempunyai anak panah yang menuju ke
toh diagram jalur pada Gambar 1. arahnya (variabel Y1 untuk sub struktur I
Model diagram jalur adalah suatu di- dan variabel Y2 untuk sub struktur II).
agram yang menghubungkan antara varia- Variabel yang termasuk di dalamnya ialah
bel bebas, perantara dan tergantung yang mencakup semua variabel perantara dan
ditunjukkan dengan menggunakan anak tak bebas.

𝑒1

𝜌𝑌1𝑋1
Uang Saku Lama
Internet 𝜌𝑌3𝑌1

𝑟𝑋1𝑋2 𝜌𝑌3𝑋1
𝑟𝑋1𝑋3 Usia 𝜌𝑌3𝑋2

Rata-rata
𝑟𝑋1𝑋4 𝑟𝑋2𝑋3 𝜌𝑌3𝑋3 nilai UN 𝑒3
Rata-rata
raport
𝑟𝑋2𝑋4 𝜌𝑌3𝑋4
𝑟𝑋3𝑋4 𝜌𝑌2𝑌1

Banyak 𝜌𝑌3𝑌2
Lama
Ekskul Belajar
𝜌𝑌2𝑋4

𝑒2

Gambar 1. . Diagram Jalur Pada Penelitian

Jurnal Akuntabilitas Manajemen Pendidikan


Volume 5, No 2, September 2017
216 − Jurnal Akuntabilitas Manajemen Pendidikan

Koefisien jalur (ρ) adalah koefisien 2. Semua error tidak berhubungan atau
regresi standar yang menunjukkan penga- berkorelasi dengan yang lain dalam
ruh langsung dari suatu variabel bebas model.
terhadap variabel tergantung dalam suatu 3. Hanya terdapat hubungan kausal satu
model jalur tertentu ( 1 1 dan 1 2 untuk arah dalam model.
sub struktur I serta 2 1 , 2 2 , dan 2 1 4. Variabel diukur dengan menggunakan
untuk sub struktur II). Direct Effect (DE) skala interval.
adalah pengaruh langsung yang dapat 5. Variabel yang diamati diasumsikan
dilihat dari koefisien jalur dari variabel diukur tanpa kesalahan.
eksogen ke variabel endogen. Misalnya va- 6. Model yang digunakan diasumsikan
riabel X1 dan X2 terhadap Y1, serta variabel atau dispesifikasikan secara tepat, yai-
X1, X2, dan Y1 terhadap variabel Y2.f. tu dengan memasukkan semua penye-
Indirect Effect (IE) adalah urutan jalur bab ke dalam model
melalui satu atau lebih variabel perantara.
Sebagai contoh pengaruh variabel X1 terha- Hasil dan Pembahasan
dap Y2 melalui variabel Y1 dan pengaruh Jenis data yang digunakan dalam
variabel X2 terhadap Y2 melalui variabel Y1. penelitian ini adalah data primer yang
Residue mencerminkan adanya varian yang diperoleh dari subjek penelitian dengan
tidak dapat diterangkan atau pengaruh cara menyebarkan kuesioner terhadap sis-
dari semua variabel yang tidak terukur wa kelas XII yang sudah lulus Ujian Nasio-
ditambah dengan kesalahan pengukuran nal. Adapun hubungan kausal antara va-
(e1 dan e2 pada Gambar 1) yang mereflek- riabel dapat dilihat pada gambar 2. Tahap
sikan penyebab variabilitas yang tidak di- awal pembentukan model adalah penelliti
ketahui pada hasil analisis. Struktur model merencanakan model awal yang akan
dasar dari analisis jalur adalah: terbentuk dengan membuat diagram jalur.
Terlebih dahulu dengan mengelompokkan
(4) variabel mana yang menjadi variabel
endogen, dan variabel mana yang menjadi
Model analisis jalur dibedakan men- variabel eksogen.v Mencari nilai korelasi
jadi 2 model(Lleras, 2005) yaitu model re- antarvariabel. Menghitung besar koefisien
kursif dan model nonrekursif. Model re- jalur dengan mengalikan invers matriks
kursif terbentuk apabila hubungan yang korelasi antarvariabel eksogen dengan
terjadi adalah hubungan satu arah (tidak matriks korelasi antara variabel eksogen
dapat berbalik). Sedangkan model non- dengan variabel endogen. Pengujian kese-
rekursif terbentuk apabila hubungan yang suaian model dan koefisien jalur. Koefisien
terjadi adalah hubungan dua arah atau yang tidak signifikan secara statistik,
dapat berbalik. dikeluarkan dari model. Pengujian asumsi
Asumsi analisis jalur adalah sebagai analisis jalur. Jika memenuhi asumsi maka
berikut: bisa dilanjutkan ke langkah berikutnya.
1. Hubungan antarvariabel dalam model Jika belum memenuhi asumsi maka harus
adalah linier, sebab akibat dan aditif. dilakukan penanganan pelanggaran asum-
Linier maksudnya hubungan antar- si. Menentukan besar pengaruh tak lang-
variabel bersifat linier. Sebab akibat sung dan pengaruh total dari masing-ma-
(kausal) yaitu menunjukkan adanya sing variabel eksogen terhadap variabel
model sebab akibat dimana urutan endogen yang dipengaruhi dan melakukan
kejadian akhirnya menuju pada variasi interpretasi model akhir yang diperoleh.
dalam variabel dependen (endogenous). Sebelum dilakukan perhitungan koe-
Aditif maksudnya tidak terdapat efek- fisien jalur, terlebih dahulu melakukan pe-
efek interaksi. rancangan diagram jalur model awal. Pe-
rancangan diagram jalur model awal dibu-

Volume 5, No 2, September 2017


Path Analysis terhadap Faktor-Faktor yang ... − 217
Rezzy Eko Caraka, Sugiarto

at berdasarkan pengetahuan secara umum kan internet (jam/hari). Selain itu respon-
(teoritis) dengan mempertimbangkan dasar den yang diambil adalah merupakan pel-
hubungan kausal antarvariabel dan berda- ajar dalam rumpuan sains dan juga sosial
sarkan pertimbangan-pertimbangan pene- yang telah diambil berdasarkan teknik
litian sebelumnya atau berdasarkan perki- sampling secara acak (random). Pada tabel 2
raan-perkiraan dasar. Berikut diagram jalur juga dapat dilihat bahwa uang saku siswa
model awal yang dihasilkan dapat dilihat memiliki hubungan pengaruh yang besar
pada Gambar.2. Berdasarkan analisis dapat terhadap lama internet dan juga lama bel-
dilihat pengaruh hubungan antara masing- ajar siswa. Terdapat hubungan yang positif
masing variabel yang digunakan dalam pe- antara usia dengan rata-rata nilai ujian
nelitian ini. nasional, terdapat hubungan yang positif
Berdasarkan Tabel 1 dapat dilihat be- antara rata-rata nilai rapor dengan rata-rata
sar pengaruh masing-masing variable. La- nilai ujian nasional. Diagram model akhir
ma internet pada penelitian ini memiliki dapat dilihat pada Gambar 3.
maksud bahwa seberapa sering mengguna-

Gambar 2. Hubungan Kausal Instrumen Penelitian

Tabel 1. Besar Pengaruh setiap variable


Arah Hubungan Pengaruh Pengaruh Tak Pengaruh
Langsung Langsung Total
Uang Saku Lama Internet 0,56 0 0,5
Uang Saku Lama Belajar 0 0,33 0,33
Uang Saku Rata UN 0 -0,41 -0,41
Banyak Ekskul Lama Belajar 0,09 0,20 0,29
Lama Internet Lama Belajar 0,10 0 -0,10
Usia Rata UN 0,27 0 0,27
Rata Rapor Rata UN 0,56 0 0,56
Banyak Ekskul Rata UN -0,18 -0,20 -0,38
Lama Internet Rata UN -0,27 0.55 0,28
Lama Belajar Rata UN 0,24 0 0,24

Jurnal Akuntabilitas Manajemen Pendidikan


Volume 5, No 2, September 2017
218 − Jurnal Akuntabilitas Manajemen Pendidikan

𝑒1

𝜌𝑌1𝑋1=0,56
Uang Saku Lama
Internet 𝜌𝑌3𝑌1=−0,27

−0,4

0,4 𝜌𝑌3𝑋2=0,27
Usia

−0, 58 −0,20 Rata-rata


𝜌𝑌3𝑋3=0,56 UN 𝑒3

Rata-rata
−0,022 rapot
𝜌𝑌3𝑋4=−0,38
0,55 𝜌𝑌2𝑌1=−0,10

Banyak 𝜌𝑌3𝑌2=0,24
Lama
Ekskul Belajar
𝜌𝑌2𝑋4=0,99

𝑒2

Caraka, R. E., & Sugiarto. (2017).


Simpulan Pemodelan penggunaan dana BOS
Berdasarkan analisis dapat disimpul- terhadap rata-rata nilai rapot. In M. A.
kan bahwa secara statistika dapat diketa- Dr. Nurul Imam, Dr. Bambang
hui besarnya dilai pengaruh antara variabel Hermanto, Dr. Syarifan Nurjan (Ed.),
tersebut. Untuk meningkatkan nilai rata- Semangat Publikasi Dalam Membangun
rata UN variable uang saku dan lama akses Peradaban Negeri (pp. 144–164).
internet menjadi hal yang perlu diperhati- Penerbit Wade.
kan oleh guru dan juga pihak lainnya yang Conover, W. J. (1971). Practical
terlibat pada pendidikan. Selain itu, siswa nonparametric statistics. The
mendapatkan softskill dari ekstrakurikuler Statistician.
yang diselenggarakan oleh sekolah. Oleh https://doi.org/10.2307/2986830
karena itu penyediaan fasilitas dan pem-
bimbing yang memadai harus diperhatikan Depdiknas. Undang-Undang Nomor 20
Tahun 2003 tentang Sistem
Daftar Pustaka Pendidikan Nasional (2003). Jakarta.

Atkinson, a C. (1986). Regression Diputra, S., & Indra, G. (2010). Analisi


diagnostics. Encyclopedia of Statistical pengaruh dana bantuan operasional
Sciences, 7, 689–694. sekolah (BOS), rata-rata masa kerja
https://doi.org/10.4135/97814129856 guru, dan rasio siswa tidak mampu
04 terhadap prestasi belajar siswa
sekolah dasar negeri di Kota
Bates, D. M., & Watts, D. G. (1988). Review Denpasar. E-Jurnal Ekonomi Dan Bisnis
of linear regression. Nonlinear Universitas Udayana, 2(1).
Regression Analysis and Its Applications,
1–31. Furno, M. (2005). The Glejser test and the
https://doi.org/10.1002/97804703167 median regression. Sankhya: The Indian
57.ch1 Journal of Statistics, 67(2), 335–358.

Volume 5, No 2, September 2017


Path Analysis terhadap Faktor-Faktor yang ... − 219
Rezzy Eko Caraka, Sugiarto

Hakam, M. (2015). Analisis jalur terhadap 1(1969), 3–37.


faktor-faktor yang mempengaruhi indeks https://doi.org/10.2307/270879
prestasi kumulatif (IPK) mahasiswa
Lleras, C. (2005). Path analysis. Encyclopedia
statistika UNDIP. Skripsi. Universitas
of Social Measurement.
Diponegoro Semarang.
https://doi.org/http://dx.doi.org/10
Land, K. C. (1969). Principles of path .1016/B0-12-369398-5/00483-7
analysis. Sociological Methodology,

Jurnal Akuntabilitas Manajemen Pendidikan


Volume 5, No 2, September 2017

View publication stats

Anda mungkin juga menyukai