Anda di halaman 1dari 2

PERENCANAAN TEBAL PERKERASAN

Perhitungan tebal perkerasan metode FAA dengan cara manual didapat dengan dari mengeplot ke
grafik. Data yang diperlukan dalam perencanaan tebal perkerasan metode FAA cara manual adalah
sebagai berikut :
a. Nilai CBR Subbase : 20%
b. Nilai CBR Subgrade : 5 %
c. Equivalent Annual Departure diperhitungkan dengan cara berikut:
1
1 2
2 W 2
Log R W
W2 2
1
LogR1=LogR2 dan R 1 = 10
W1
Data karakterisitik pesawat serta nilai dari equivalent annual departure masing – masing
pesawat adalah sebagai berikut :

Tabel 10. Data Perencanaan Tebal Perkerasan Metode FAA


MTOW Forecast Pert.
Tipe Roda
Pesawat Annual Rata - EAD
(kg) (Lbs) Pendaratan
Departure rata (%)
B 737-200 52.390 115.500 DWG 5502 5.839 4.315,9
B737-300 63.276 139.500 DWG 1033 5.771 890,544
Air Bus 319 75.500 166.000 DWG 688 5.784 647,884
Airbus 320 78.000 170.000 DWG 1967 11.383 1.882,72
B 737-800
79.016 174.200 DWG 1003 23.197 966,26
NG
B737–900
85.139 187.700 DWG 1333 20.080 1.333
ER
B 737 400 68.039 150.000 DWG 5502 5.785 4.918,53
Sumber : www.tarakanairport.com

Data diatas diplotkan ke dalam grafik maka didapatkan tebal perkerasan berikut :
Gambar 2. Kurva Rencana Perkerasan Fleksibel Untuk Daerah Kritis
Dual Wheel Gear
Sumber : Basuki (1986)

Keterangan :
= Garis untuk tebal perkerasan total (CBR 5%)
= Garis untuk tebal perkerasan subbase (CBR 20%)

Hasil Plot Grafik:


Tebal Perkerasan Total
Dari grafik diatas, didapat tebal perkerasan total = 42 inchi ≈ 107 cm
a. Tebal Subbase
Dengan menggunakan grafik yang sama, dengan CBR 20% didapat tebal 16 inchi ≈ 41 cm.
Angka ini berarti ketebalan surface dan base diatas lapisan subbase adalah 41 cm.
Maka, tebal lapisan subbase = (107 – 41 ) cm = 66 cm
b. Tebal Permukaan (Surface)
Dari grafik 5.1, tertulis bahwa tebal lapisan surface untuk daerah kritis = 4 inchi = 100 mm,
sedangkan untuk daerah non kritis = 3 inchi = 75 mm.
c. Tebal Base Course
Ketebalan base course adalah = 41 cm – 10 cm = 31 cm

Anda mungkin juga menyukai