2.1 Tujuan
1. Mahasiswa mahasiswa proses pembentukan batuan beku
2. Mahasiwa mengetahui jenis-jenis batuan beku
3. Mahasiwa dapat mendeskripsikan batuan beku dan menenttukan jenis batuan beku
tersebut secarama kroskopis .
d. Bentuk Kristal
Euhendral, jika Kristal terbentuk sempurna dengan dibatsi oleh bidang Kristal yang
ideal (tegas, jelas, teratur)
Subhendral, kristalnya dibatasi oleh bidang-bidang Kristal yang tidak begitu jelas,
sebagian teratur, sebagian tidak.
Anhedral, kristalnya dibatasi oleh bidang-bidang Kristal yang tidak teratur.
e. Visualisasi granularitas
Berdasarkan pengamatan dengan mata telanjang atau dengan kaca pembesar, batuan beku
memiliki 2 jenis granulitas, yaitu :
Afanitik, batuan beku berbutir sangat haus, sehingga mineral atau Kristal
penyusunnya tidak dapat diamati dengan mata telanjang atau kaca pembesar.
Feneritik, batuan beku yang dapat diamati mineral penyusunnya, baik itu bentuk
Kristal, ukuran butir atau hubungan antar butir.
f. Tingkat kristalisasi
Holokristalin, batuan tersusun semuanya oleh Kristal
Holohialin, batuan seluruhnya tersusun oleh gelas atau kaca
Hipokristalin, tersusun oleh sebagaiannya kaca dan sebagaiannya lagi oleh kristal