Anda di halaman 1dari 14

Nama : Rizka Ivantri Anggraini

NPM : 19430009

Kelas : Akuntansi F

MONOPOLI
 Pengertian

monopoli adalah adalah salah satu jenis pasar persaingan tidak sempurna dimana di
dalamnya hanya terdapat satu produsen/ penjual yang menguasai pasar untuk melayani semua
konsumen.

Pada jenis pasar ini produsen baru yang masuk ke pasar umumnya tidak dapat menyaingi
produsen lama. Dengan begitu maka akan terjadi monopoli murni di dalam
suatu PASAR yang dikuasai oleh satu produsen.

 Dasar Hukum Monopoli


Dalam hal ini pemerintah berupaya untuk mncegah adanya praktek monopoli dan
persaingan usaha tidak sehat dengan mengeluarkan UU No.5 Tahun 1999 tentang Larangan
Praktek Monopoli dan Persaingan Usaha Tidak Sehat.
Mengapa monopoli ada dasar hukumnya?
Karena menurut Pasal 1 UU No.5 Tahun 1999 tentang Larangan Praktek Monopoli
dan Persaingan Usaha Tidak Sehat definisi monopoli adalah penguasaan atas produksi dan
atau pemasaran barang dan atau atas penggunaan jasa tertentu oleh satu pelaku usaha atau
satu kelompok pelaku usaha. Sedangkan yang dimaksud dengan praktek monopoli adalah
pemusatan kekuatan ekonomi oleh satu atau lebih pelaku usaha yang mengakibatkan
dikuasainya produksi dan atau pemasaran atas barang dan atau jasa tertentu sehingga
menimbulkan persaingan usaha tidak sehat dan dapat merugikan kepentingan umum.
Apa saja yang diatur di dalam UU No.5 Tahun 1999 ini?

Beberapa hal yang diatur dalam UU No.5 Tahun 1999 atau juga disebut
sebagai UU Antimonopoli antara lain:

1. Perjanjian yang dilarang, misalnya praktek oligopoli, penetapan harga, pembagian


wilayah, pemboikotan, kartel, trust, oligopsoni, dan sebagainya. (Pasal 4 sampai
pasal 16 UU No.5 Tahun 1999)
2. Kegiatan yang dilarang, misalnya praktek monopoli, praktek monopsoni,
persekongkolan, dan sebagainya (Pasal 17 sampai pasal 24 UU No.5 Tahun
1999)
3. Penyalahgunaan posisi dominan. Posisi dominan yang dimaksud adalah keadaan
dimana pelaku usaha tidak mempunyai pesaing yang berarti di pasar bersangkutan
dalam kaitan dengan pangsa pasar yang dikuasai, atau pelaku usaha mempunyai
posisi tertinggi diantara pesaingnya di pasar bersangkutan dalam kaitan dengan
kemampuan keuangan, kemampuan akses pada pasokan atau penjualan, serta
kemampuan untuk menyesuaikan pasokan atau permintaan barang atau jasa
tertentu. Adapun penyalahgunaan posisi dominan misalnya jabatan rangkap,
pemilikan saham, dan lain-lain sebagaimana diatur dalam pasal 25 sampai
dengan pasal 27 UU No.5 Tahun 1999.

 Asas dan Tujuan Antimonopoli dan Persaingan Usaha


 Asas

Pelaku usaha di Indonesia dalam menjalankan kegiatan usahanya


berasaskan demokrasiekonomi dengan memperhatikan keseimbangan antara
kepentingan pelaku usaha dankepentingan umum.

Tujuan

Undang-Undang (UU) persaingan usaha adalah Undang-undang No. 5 Tahun


1999 tentangLarangan Praktek Monopoli dan Persaingan Usaha Tidak Sehat (UU
No.5/1999)Tujuan yang terkandung di dalam Undang-Undang Nomor 5 Tahun 1999,
adalah sebagaiberikut:

 Menjaga kepentingan umum dan meningkatkan efisiensi ekonomi


nasional sebagaisalah satu upaya untuk meningkatkan kesejahteraan rakyat
 Mewujudkan iklim usaha yang kondusif melalui pengaturan persaingan
usaha yangsehat, sehingga menjamin adanya kepastian kesempatan
berusaha yang sama bagipelaku usaha besar, pelaku usaha menengah, dan
pelaku usaha kecil.
 Mencegah praktik monopoli dan atau persaingan usaha tidak sehat yang
ditimbulkanoleh pelaku usaha.
 Terciptanya efektifitas dan efisiensi dalam kegiatan usaha.
 Hal-hal yang Menyangkut Monopoli
 Ciri - Ciri Pasar Monopoli
1. Hanya ada satu produsen

Seperti yang telah disebutkan pada pengertian pasar monopoli di atas, di dalam
pasar ini hanya ada satu produsen atau penjual. Dengan begitu maka harga ditentukan
oleh produsen tanpa pengaruh dari pembeli. Dengan kata lain, produsen atau penjual
bertindak sebagai penentu harga (price maker) dan memonopoli pasar. Namun, tentu
saja produsen menentukan harga produk yang dijual sesuai dengan nilainya.

2. Barang yang Diproduksi Tidak Ada Substitusi

Produk yang dijual adalah barang yang dibutuhkan oleh masyarakat luas dan
tidak ada barang penggantinya (substitusi) yang sejenis. Selain itu, tidak ada
perusahaan yang menyediakan barang substitusinya dengan baik, sehingga produsen
pada pasar monopoli akan mendapatkan banyak permintaan dari konsumen.

3. Produsen Baru Sulit Masuk ke Pasar Monopoli

Terdapat hambatan atau rintangan bagi produsen baru yang ingin masuk ke
pasar monopoli. Adapun hambatan tersebut diantaranya adalah:

 Pembatasan legalitas yang diatur dalam undang-undang


 Hambatan teknologi tinggi sehingga sulit membuat barang yang sejenis
 Hambatan modal yang besar untuk membuat produk sejenis.

4. Produsen Menjadi Penentu Harga

Pada pasar ini produsen berperan sebagai penentu harga (price maker).
Namun, produsen tidak bisa mempengaruhi harga dan output produk lain yang dijual
dalam perekonomian.

5. Produsen Tidak Melakukan Promosi

Produsen tidak perlu melakukan promosi atau mengiklankan brand


perusahaannya karena sudah menjadi penguasa pasar (monopoli). Konsumen terpaksa
harus membeli kepada penjual karena memang tidak ada barang alternatif.
 Jenis – Jenis Pasar Monopoli
1. Monopoli Pemerintah dan Negara

Suatu negara/ pemerintah dapat memonopoli pasar untuk berbagai bidang


produksi penting bagi negara dimana tujuannya adalah untuk memenuhi hajat hidup
orang banyak.

2. Monopoli Secara Alamiah

Pasar monopoli yang tercipta karena adanya pengerauh sumber daya alam,
iklim, keadaan alam di suatu tempat yang tidak terdapat di tempat lain.

3. Monopoli Karena Hak Atas Kekayaan Intelektual

Ini merupakan monopoli pasar yang didapatkan oleh produsen karena


memiliki hak kekayaan intelektual terhadap suatu produk. Beberapa diantaranya
adalah:

 Hak cipta, yaitu hak ekslusif pencipta untuk mengatur penggunaan atas karyanya.
 Hak paten, yaitu hak ekslusif kepada penemu atas penemuannya di bidang
teknologi untuk jangka waktu tertentu.
 Hak merk, yaitu hak ekslusif pemilik merk terdaftar untuk menggunakan sendiri
merk tersebut atau mengijinkan pihak lain untuk memakaiknya dalam jangka
waktu tertentu.

4. Monopoli karena Efisiensi Kerja

Kemampuan suatu perusahaan dalam memproduksi barang/ jasa yang


berkualitas dan dibutuhkan masyarakat dapat membuat perusahaan tersebut menjadi
produsen tunggal yang menguasai suatu pasar.

5. Monopoli karena Bahan Baku

Penguasaan suatu bahan baku oleh perusahaan tertentu dapat melahirkan jenis
pasar ini. Umumnya hal ini terjadi jika suatu bahan baku sulit ditemukan di tempat
lain sehingga perusahaan tertentu menjadi produsen tunggal.
6. Monopoli karena Penguasaan Teknologi dan Tenaga Ahli

Jenis pasar ini juga dapat tercipta karena penguasaan teknologi dan tenaga ahli
di bidang tertentu. Salah satu contoh pasar monopoli karena penguasaan teknologi
adalah perusahaan Microsoft yang memiliki teknologi komputasi dan tenaga ahli di
bidang tersebut.

7. Monopoli Karena Masyarakat

Kepercayaan masyarakat terhadap suatu perusahaan juga bisa


melahirkan pasar monopoli. Masyarakat cenderung lebih memilih untuk membeli
produk-produk yang dianggap berkualitas, unik, bermanfaat, serta pelayanan yang
baik.

 Kelebihan dan Kekurangan Pasar Monopoli

1. Kelebihan Pasar Monopoli

 Produsen dapat mempertahankan posisinya sebagai penguasa pasar, yaitu dengan


terus melakukan inovasi dan berkreasi dengan produk dan layanannya.
 Pada pasar ini umumnya tidak terjadi persaingan tidak sehat karena biasanya pasar
ini dikuasai oleh satu produsen.
 Sistem hak cipta/ hak paten pada pasar monopoli atas suatu produk akan membuat
perusahaan lain termotivasi untuk menciptakan produk baru yang dapat bersaing
dengan produk tersebut.
 Monopoli pasar yang dimiliki oleeh instansi pemerintah/ negara akan
memudahkan dalam proses pemenuhan kebutuhan atau kepentingan masyarakat
umum.

2. Kekurangan Pasar Monopoli

 Adanya monopoli pasar akan memicu munculnya pasar gelap dan transaksi ilegal
karena barang-barang tertentu sulit didapatkan atau terlalu mahal.
 Produsen bisa saja melakukan ketidakadilan terhadap konsumen karena
kekuatannya mutlah, misalnya menentukan harga barang terlalu mahal.
 Keinginan konsumen di pasar ini tidak terlalu berpengaruh karena tidak adanya
pilihan barang alternatif.
 Produsen bisa saja melakukan eksploitasi karena ingin mendapatkan keuntungan
sebesar-besarnya.

 Terjadinya Diskriminasi Harga

Diskriminasi harga terjadi saat produsen memberlakukan harga yang sama karena
alasan yang tidak ada kaitannya dengan perbedaan biaya, tetapi tidak semua perbedaan
harga mencerminkan diskriminasi harga. ( Richard G. Lipsey : 1997 : 45 ).
Syarat-syarat terjadinya diskriminasi harga :
a. Jika monopolis mampu memisah-misahkan pasar.
Apabila monopolis dapat memisah-misahkan pasar, maka para konsumen akan
membeli di pasar yang memiliki harga rendah, yang lama kelamaan akan menaikkan
harga dan menjualnya di pasar yang memiliki harga tinggi, ysng selanjutnya akan
menurunkan harga . Sehingga harga dalam kedua pasar tersebut menjadi sama.
b. Elastisitas permintaan pada setiap tingkat harga harus berbeda di antara kedua pasar
supaya diskriminasi harga tersebut menguntungkan. ( Ida Nuraini,SE.,M.si. : 2001 : 97 )

 SISTEM HARGA PADA PASAR MONOPOLI

Penentu harga pada pasar ini adalah seorang penjual atau sering disebut sebagai
"monopolis".
Sebagai penentu harga (price-maker), seorang monopolis dapat menaikan atau
mengurangi harga dengan cara menentukan jumlah barang yang akan diproduksi;
semakin sedikit barang yang diproduksi, semakin mahal harga barang tersebut, begitu
pula sebaliknya. Walaupun demikian, penjual juga memiliki suatu keterbatasan dalam
penetapan harga. Apabila penetapan harga terlalu mahal, maka orang akan menunda
pembelian atau berusaha mencari atau membuat barang subtitusi (pengganti) produk
tersebut atau lebih buruk lagi mencarinya di pasar gelap (black market).
PASAR MODAL
 Sejarah Pasar Modal

Menurut buku "Effectengids" yang dikeluarkan Vereneging voor den


Effectenhandel pada tahun 1939, transaksi efek telah berlangsung sejak 1880 namun
dilakukan tanpa organisasi resmi sehingga catatan tentang transaksi tersebut tidak
lengkap. Pada tahun 1878 terbentuk perusahaan untuk perdagangan komuitas dan
sekuritas, yakti Dunlop & Koff, cikal bakal PT. Perdanas.
Tahun 1892, perusahaan perkebunan Cultuur Maatschappij Goalpara di
Batavia mengeluarkan prospektus penjualan 400 saham dengan harga 500 gulden per
saham. Empat tahun berikutnya (1896), harian Het Centrum dari Djoejacarta juga
mengeluarkan prospektus penjualan saham senilai 105 ribu gulden dengan harga
perdana 100 gulden per saham. Tetapi, tidak ada keterangan apakah saham tersebut
diperjualbelikan. Menurut perkiraan, yang diperjualbelikan adalah saham yang
terdaftar di bursa Amsterdam tetapi investornya berada
di Batavia, Surabaya dan Semarang. Dapat dikatakan bahwa ini adalah periode
permulaan sejarah pasar modal Indonesia. Sekitar awal abad ke-19 pemerintah
kolonial Belanda mulai membangun perkebunan secara besar-besaran di Indonesia.
Sebagai salah satu sumber dana adalah dari para penabung yang telah dikerahkan
sebaik-baiknya. Para penabung tersebut terdiri dari orang-orang Belanda dan Eropa
lainnya yang penghasilannya sangat jauh lebih tinggi dari penghasilan penduduk
pribumi.
Atas dasar itulah maka pemerintahan kolonial waktu itu mendirikan pasar
modal. Setelah mengadakan persiapan, maka akhirnya Amsterdamse
Effectenbueurs mendirikan cabang yang terletak di Batavia (Jakarta) pada tanggal 14
Desember 1912, yang menjadi penyelenggara adalah Vereniging voor de
Effectenhandel dan langsung memulai perdagangan. Di tingkat Asia, bursa Batavia ini
merupakan yang keempat tertua terbentuk setelah Bombay (1830), Hong
Kong (1847), dan Tokyo (1878). Pada saat awal terdapat 13 anggota bursa yang aktif
(makelar) yaitu : Fa. Dunlop & Kolf; Fa. Gijselman & Steup; Fa. Monod & Co.; Fa.
Adree Witansi & Co.; Fa. A.W. Deeleman; Fa. H. Jul Joostensz; Fa. Jeannette Walen;
Fa. Wiekert & V.D. Linden; Fa. Walbrink & Co; Wieckert & V.D. Linden; Fa.
Vermeys & Co; Fa. Cruyff dan Fa. Gebroeders.

 Pengertian Pasar Modal


Pengertian pasar modal menurut UU Pasar Modal RI No 8 tahun 1995
didefinisikan sebagai kegiatan yang bersangkutan dengan penawaran umum dan
perdagangan efek, perusahaan publik yang berkaitan dengan efek yang
diterbitkannya, serta lembaga profesi yang berkaitan dengan efek.
Berikut merupakan pendapat para ahli mengenai pasar modal:
 Menurut Sunariyah: “Pasar modal adalah suatu sistem keuangan yang
terorganisasi, termaksud didalamnya adalah bank-bank komersial dan semua
lembaga perantara di bidang keuangan, serta seluruh surat-surat berharga yang
beredar. Sedangkan dalam arti sempit pasar modal adalah suatu pasar (tempat
berupa gedung) yang disiapkan untuk memperdagangkan saham-saham,
obligasi-obligasi, dan jenis surat berharga lainnya dengan memakai jasa para
perantara pedagang efek.
 Menurut Marzuki Usman dkk: “Pasar Modal (Capital Market) didefinisikan
sebagai perdagangan instrumen keuangan (sekuritas) jangka panjang, baik itu
menurut modal sendiri (stock) maupun hutang (bonds), 1 Undang-undang
tentang Pasar Modal, UU no 8 tahun 1995, Lembaran Negara No 64 tahun
1995, Tambahan Lembaran Negara no. 3608 2 Sunariyah,Pengantar
Pengetahuan Pasar Modal, UPP STIM YKPN, Yogyakarta, 2011, hlm. 4 14
baik yang diterbitkan oleh pemerintah (public authorites) maupun oleh
perusahaan swasta (private sectors).”
 Menurut Fahmi dan Hadi: “Pasar modal adalah tempat dimana berbagi pihak
khususnya perusahaan menjual saham dan obligasi dengan tujuan dari hasil
penjualan tersebut nantinya akan dipergunakan sebagai tambahan dana atau
untuk memperkuat dana perusahaaan.”
 Dapat disimpulkan bahwa pasar modal adalah tempat pertemuan antar pihak
yang memiliki kelebihan dana (investor) dengan pihak yang memerlukan dana
(perusahaan) dengan cara memperjual belikan sekuritas baik berupa saham,
obligasi, maupun jenis surat berharga lainnya melalui jasa perantara
perdagangan efek. Sedangkan pengertian pasar modal syariah pada hakikatnya
sama saja dengan pengertian pasar modal pada umumnya yang
membedakannya dengan pasar modal syariah adalah pasar modal yang
dijalankan dengan prinsip-prinsip syariah, setiap transaksi perdagangan surat
berharga di pasar modal dilaksanakan sesuai dengan ketentuan syariat Islam

 Jenis Produk Pasar Modal

1. Saham Biasa (Common Stok)

Jenis saham biasa ini sebagai tanda kepemilikan atau penyertaan sesorang
ataupun suatu badan dalam sebuah perusahaan. Saham ini ciri-cinya ialah
mempunyai hak sur, perusahaan memperoleh keuntungan, deviden memperoleh
keuntungan dan memiliki hak pembagian kekayaan usaha jika perusahaan
mengalami kebangkrutan sesudah kewajiban perusahaan dilunasi.

Saham unggulan (blue chips) adalah salah satu jenis saham biasa yang
diterbitkan oleh perusahaan besar dan terkenal yang sudah lama menunjukan
kemampuan dalam memperoleh keuntungan dan pembayaran deviden.

Contoh dari saham unggulan yakni : PT Telkom Tbk, PT H< Sampoerna, PT


Unilever Tbk, dan PT Gudang Garam Tbk.

2. Bukti Right (Right Issue)

Bukti ini merupakan suatu untuk membeli saham yang baru yang dikeluarkan
pihak emiten bagi pemodal. Dikarenakan sebatas hak, sehingga investor yang
berkaitan tidak diwajibkan membelinya. Jika dibandingkan dengan deviden yang
secara otomatis didapat oleh pemegang saham.
Keuntungan (imbalan) yang diperoleh oleh pembeli Right Issue ialah sama
dengan imbalan saham yakni deviden atau capital gain. Agar lebih jelas anda
dapat melihat disini Contoh Soal Mencari Capital Gain dan Capital Loss pada
Saham. Resiko investasi right issue yang dihadapi dari pihak investor ialah rugi
dalam jual beli saham (capital loss) atau menurunya deviden per saham.

3. Obligasi (bond)

Definisi obligasi merupakan suatu surat pengakuan atas utang dari perusahaan
dengan kesanggupan dalam membeli pokok utang dan juga buanganya secara
periodik atau di waktu yang sudah ditetapkan. Bunga merupakan sebuah
keuntungan dari suatu obligasi dan bunga ini dapat dibayarkan tahunan,
semsteran bisa juga berupa triwulan. Dimungkinkan juga obligasi menerima
capital sama seperti saham.

Sebuah obligasi pastinya ada sebuah perjanjian yang mengikat antara kedua
pihak yakni pihak yang memberi pinjaman (penerbit oligasi) dan pihak kedua
sebagai penerima pinjaman.

Pihak penerbit akan mendapat pinjaman dari pemegang obligasi dengan


aturan-aturan yang sudah ditetapkan misalnya jatuh tempo pelunasan, bunga yang
dibayarkan dan besarnya pokok hutang.

4. Saham Preferens atau saham Istimewa (Preferend Stock)

Pengertian saham preferen ialah saham yang dapat memberikan hak spesial
atau hak prioditas pilihan kepada pemegangnya.

Hak spesial tersebut diantaranya seperti hak menukar sehamnya dengan saham
biasa, hak dalam mempengaruhi menajemen dalam pencalonan pengurus, sebuah
hak yang diutamakan menerima deviden, hak dalam memperoleh dengan jumlah
tetap dan resioko yang lebih kecil jika dibandingkan saham biasa..

5. Waran (Warrant)

Warant ialah hak untuk membeli sebuah saham biasa dalam waktu dan harga
yang sudah ditentukan, dan biasanya waran dijual bersamaan dengan surat
berharga lain, misalnya obligasi dan saham.

Diterbitkanya waran pastinya ada sebuah tujuan yakni agar menarik pemodal
untuk membeli saham atau obligasi yang diterbitkan emiten. Pastinya investor
akan sangat senang untuk menginvestasikan dananya di bank jika keadaan suku
bungan tinggi.

6. Rekasadana (Mutual Fund)


Pengertian reksadana ialah tempat untuk menghimpun dana dari masyarakat
yang mempunyai modal dan langkah selanjutnya oleh manajer investasi akan
diinvestasikan dalam bentuk kumpulan surat berharga (portofolio efek). Jumlah
keuntungan dari sebuah investasi reksadana akan diterima dari tiga sumber yakni
devidem, peningkatan nilai aktiva bersih

(NAB) dan capital gain. NAB (Nilai Aktiva Bersih) ialah suatu perbandingan
jumlah dari nilai investasi yang dilakukan manajer investasi dan total volume
reksadana yang diterbitkanya.

Jakarta (Bursa Efek Jakarta) dan Surabaya (Bursa Efek Surabaya) sebagai
kota pelaksanaan perdagangan produk pasar di indonesia. Di dalam bursa efek
produk pasar yang dijual harus sudah terdaftar dan memenuhi persyaratan yang
berlaku.

 Aturan-Aturan yang Mengatur

Undang-undang Nomor 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal

Undang-undang Republik Indonesia Nomor 8 Tahun 1995 tentang Pasar Modal


adalah ketentuan umum mengenai undang-undang Pasar Modal. Berisi tentang
definisi, pengertian, serta aturan dan ketentuan mengenai aktivitas di pasar modal. Di
dalamnya berisi tentang:

BAB I Ketentuan Umum


Memberikan penjelasan tentang definisi, pengertian, serta aturan dan ketentuan yang
diatur di UU Pasar Modal.

BAB II Badan Pengawas Pasar Modal


Aturan mengenai fungsi, peran, otoritas, serta tanggung jawab yang dimiliki Badan
Pengawas Pasar Modal.

BAB III Bursa Efek, Lembaga Kliring, dan Penjaminan, serta Lembaga
Penyimpanan dan Penyelesaian
Memberikan pemaparan fungsi, syarat, dan ketentuan mengenai aktivitas di Bursa
Efek, Lembaga Kliring dan Penjaminan, serta Lembaga Penyimpanan dan
Penyelesaian.

BAB IV Reksa Dana


Aturan mengenai bentuk dan sifat Reksa Dana, serta ketentuan mengenai pengelolaan
Reksa Dana.
BAB V Perusahaan Efek, Wakil Perusahaan Efek, dan Penasihat Investasi
Aturan mengenai persyaratan, ketentuan, otoritas kegiatan, serta pedoman untuk
Perusahaan Efek, Wakil Perusahaan Efek, dan Penasihat Investasi.

BAB VI Lembaga Penunjang Pasar Modal


Aturan mengenai persyaratan dan ketentuan tentang Lembaga Penunjang Pasar
Modal, yang di dalamnya termasuk Kustodian, Biro Administrasi Efek, dan Wali
Amanat.

BAB VII Penyelesaian Transaksi Bursa dan Penitipan Kolektif


Penjelasan mengenai tata cara aktivitas penyelesaian transaksi bursa, serta syarat dan
ketentuan mengenai penitipan kolektif.

BAB VIII Profesi Penunjang Pasar Modal


Aturan yang mengatur profesi penunjang aktivitas Pasar Modal, serta persyaratan, tata
cara, dan kewajiban saat melakukan aktivitas di Pasar Modal.

BAB IX Emiten dan Perusahaan Publik


Penjelasan mengenai persyaratan pendaftaran, kewajiban, ketentuan, serta hak yang
dimiliki Emiten dan Perusahaan Publik dalam aktivitas di bursa saham.

BAB X Pelaporan dan Keterbukaan Informasi


Memberikan paparan kewajiban bagi pelaku di bursa saham untuk melapor kepada
Badan Pengawas Pasar Modal, termasuk jenis laporan yang harus disampaikan.

BAB XI Penipuan, Manipulasi Pasar, dan Perdagangan Orang Dalam


Penjelasan mengenai aktivitas dan kegiatan apa saja yang dilarang di kegiatan Pasar
Modal, termasuk penipuan, dan pelarangan penggunaan orang dalam sesuai ketentuan
berlaku.

BAB XII Pemeriksaan


Dasar hukum mengenai wewenang Bapepam melakukan pemeriksaan terhadap
pelanggaran UU Pasar Modal dan peraturan pelaksanaannya, termasuk aturan tata
cara pemeriksaan.

BAB XIII Penyidikan


Aturan mengenai prosedur dan tata cara pelaksanaan penyidikan yang dilakukan
Bapepam terhadap pelanggar UU Pasar Modal dan peraturan pelaksanaannya.
BAB XIV Sanksi Administratif
Aturan mengenai sanksi administratif yang diberikan Bapepam terhadap pelanggar
UU Pasar Modal dan peraturan pelaksanaannya.

BAB XV Ketentuan Pidana


Penjelasan mengenai ketentuan pidana terhadap pihak yang melanggar UU Pasar
Modal dan peraturan pelaksanaannya.

BAB XVI Ketentuan Lain-lain


Penjelasan mengenai ketentuan menuntut ganti rugi terhadap pihak yang dirugikan
dari pelanggaran UU Pasar Modal dan peraturan pelaksanaannya, serta kewajiban
konsultasi dan atau koordinasi Bapepam dan Bank Indonesia terkait aktivitas
pengawasan di Pasar Modal.

BAB XVII Ketentuan Peralihan


Memberikan paparan kewajiban dan ketentuan bagi Perusahaan Publik setelah UU
Pasar Modal ini diundangkan, dan sifat peraturan lain terkait Pasar Modal setelah UU
Pasar Modal ini resmi berlaku.

BAB XVIII Ketentuan Penutup


Penjelasan mengenai tanggal berlakunya UU Pasar Modal mulai 1 Januari 1996,
sekaligus tak berlakunya UU lama yang mengatur Pasar Modal.

 Struktur Organisasi Pasar Modal

Struktur Pasar Modal Indonesia diatur oleh Undang-undang No. 08 tahun 1995
tentang pasar modal yang menjelaskan bahwa kebijakan di bidang pasar modal
ditetapkan oleh Menteri Keuangan. Secara umum, struktur pasar modal di Indonesia
seperti pada gambar berikut ini:
 Fasilitator Dalam Pasar Modal

1. Bursa Efek

Pengertian Bursa Efek adalah pihak yang menyelenggarakan dan menyediakan


sistem atau sarana untuk mempertemukan penawaran jual beli efek pihak-pihak lain
dengan tujuan memperdagangkan efek antara mereka.
Tugas Bursa Efek antara lain:
 menyelenggarakan perdagangan efek yang teratur, wajar dan efisien.
 menyediakan sarana pendukung serta mengawasi kegiatan anggota Bursa Efek
 menyususn rancangan anggaran tahunan dan penggunaan laba Bura efek, dan
melaporkannya pada BAPEPAM-LK
 Bursa Efek Indonesia fokus pada perdagangan saham dan obligasi.

2. Lembaga Kliring dan Penjaminan (KPEI)

Pengertian Lembaga Kliring dan Penjaminan adalah pihak yang menyelengarakan


jasa kliring dan penjaminan penyelesaian transaksi bursa.
Tugas Lembaga Kliring dan Penjaminan antara lain:
 melaksanakan kliring dan penjaminan transaksi bursa yang teratur, wajar, dan
efisien.
 menjamin penyerahan secara fisik baik saham maupun uang
3. Lembaga Penyimpan dan Penyelesaian (KSEI)

Pengertian Lembaga Penyimpan dan Penyelesaian adalah pihak yang


menyelenggarakan kegiatan Kustodian sentral bagi bank kustodian, perusaan efek
dan pihak lain.
Tugas Lembaga Penyimpan dan Penyelesaian antara lain:
 menyediakan jasa kustodian sentral dan penyelesaian transaksi yang teratur,
wajar
dan efisien.
 mengamankan pemindahtanganan efek
 menyelesaikan (settlement)

Anda mungkin juga menyukai