Anda di halaman 1dari 6

7_TUJUAN PEMBENTUKAN PUSAT INVESTASI

TUJUAN PEMBENTUKAN PUSAT INVESTASI

Tujuan pengukuran pusat investasi :

· Menyediakan informasi yang bermanfaat dalam pengambilan keputusan mengenai investasi yang
di gunakan manajer divisi dan memotivasi manajer untuk melakukan keputusan yang tepat.

· Mengukur prestasi divisi sebagai kesatuan yang berdiri sendiri

· Pembandingan prestasi antardivisi untuk penentuan alokasi sumber daya ekonomik.

Sedangkan informasi atas dasar pusat investasi dapat memotivasi manajer divisi untuk :

· Menghasilkan laba yang memadai dengan keleluasaan untuk mengambil keputusan tentang
sumber ekonomik dan fasilitas fisik yang digunakan.

· Mengambil keputusan untuk menambah investasi bila investasi tersebut memberikan kembalian
yang memadai

· Mengambil keputusan untuk melepas investasi yang tidak memberikan kembalian yang memadai

MASALAH-MASALAH DALAM PUSAT INVESTASI

Pengukuran dan tolok ukur prestasi

Pada umumnya seorang manajer unit usaha mempunyai tujuan menghasilkan laba.

1. Menghasilkan laba dari sumber daya yang ada

2. Menginvestasikan sumber daya tambahan hanya apabila investasi tersebut menambah laba.

Tolok ukur yang digunakan untuk menentukan keberhasilan suatu pusat investasi adalah :

1. Return On Investment

Adalah perbandingan antara laba dan investasi yang digunakan.

2. Residual Income

Adalah jumlah uang, yang diperoleh dengan mengurangkan jumlah laba sebelum pajak dengan beban
investasi yang dilakukan.

Masalah pengukuran aktiva sebagai dasar investasi

Dalam memutuskan dasar investasi yang digunakan dalam mengevaluasi pusat investasi, biasanya timbul
pertanyaan berikut :
· Praktik-praktik apa yang akan menyebabkan manajer unit usaha untuk menggunakan aktiva
perusahaan secara efisien dan memperoleh jumlah dan jenis aktiva yang baru tepat

· Ukuran kinerja yang manakah yang bias dijadikan ukuran penilaian suatu unit usaha dalam
perusahaan

Secara ringkas dalam menentukan besarnya investasi yang digunakan sebagai dasar investasi meliputi

1. Masalah difinisi investasi yang digunakan sebagai dasar investasi

· TOTAL AKTIVA YANG TERSEDIA

Menurut pengertian ini, invstasi diukur sebesar total aktiva seperti yang tercantum pada laporan
keuangan divisi. Konsep ini sama sekali tidak mempertimbangkan adanya aktiva yang dibeli untuk tujuan
tertentu misalnya tanah untuk investasi dan aktiva yang mengganggu

· TOTAL AKTIVA YANG DIGUNAKAN

Menurut pegertian ini, investasi diukur sebesar total aktiva yang tersedia dikurangi dengan aktiva yang
menganggur, dan tidak ada aktiva yang yang dibeli tetapi tidak digunakan untuk perluasan masaa yang
akan dating.

· TOTAL MODAL DITAMBAH UTANG JANGKA PANJANG

Menurut pengertian ini, investasi diukur sebesar modal kerja bersih, yaitu selisih antara aktiva lancar
dengan hutang lancar ditambah denngan aktiva tetap, atau sebesar modal ditambah dengan total
hutang jangka panjang divisi.

· MODAL SENDIRI

Menurut pengertian ini, investasi diukur sebesar total modal yang digunakan oleh divisi atau sebesar
total aktiva divisi dikurangi dengan hutang degan total hutang divisi. Perhitungan ROI dan RI

2. Masalah dalam aktiva lancer yang harus dimasukkan sebagai dasar investasi

· Kas

Manajer unit usaha biasanya memegang kas kecil daripada uang kas saja untuk menutup pengeluaran
sehari-hari akibatnya kas sebenarnya dalam suatu unit usaha menunjukkan jumlah yang lebih kecil
daripada seharusnya seandainya unit usaha tersebut sebagai suatu perusahaan yang independen.
Biasanya digunakkan formula tertentu untuk menunjukkan kas yang wajar dari suatu unit usaha sehingga
benar-benar menampakkan sebagai perusahaan yang independen.

· Piutang

Manajer unit usaha harus mampu mempengaruhi tingkat piutang tidak hanya sekedar menghasilkan laba
tapi juga harus mampu menjaga jatuh tempo dari piutang yang ada. Cara yang dilakukan adalah dengan
memberi batas kredit yang boleh dilakukan oleh bagian pemasaran dan menunjuk petugas khusus
menagih piutang. Masalah apakah piutang dimasukkan seharusnya dimasukkan sebesar harga jual atau
harga pokok penjualan biasanya jadi masalah . sau pihak mengatakan laba yang memuaskan dari
investasi nyata pada piutang hanyalah harga pokok penjualan dan laba yang memmuaskan dari investasi
tersebut sudah cukup baik. Bilain pihak ada yang berargumen bahwa unit usaha mempunyai kesempatan
untuk menginvestasikan kembali uang yang dikumpulkan dari piuang, sehingga jumlah piutag seharusnya
dimasukkan pada harga jual. Pada praktiknya alternative yang diambil adalah memasukkan nilai buku
piutang yakni harga jual dikurangi dengan cadangan kerugian piutang.

· Persediaan

Jika perusahaan menggunakan mengguanakan meetode LIFO untuk tujuan akuntansi keuangan, metode
penilaian yang berbeda biasanya digunakan untuk pelaporan laba unit usahakarena pada periode terjadi
inflasi, persediaan dengan metode menunjukkan nilai yang renah dan tidak realistis. Dengan kondisi ini
persediaan seharusnya dinilai dengan harga pokok staandar atau rata-rata dan dengan cara yang sama
dengan harga pokok penjualan dalam laporan rugi laba menggunakan pengukuran degan cara ini. Jika
persediaan barang dagang dalam proses dibiayai dari biaya yang dibayar dimuka oleh langganan, maka
pembayaran dimuka tersebut dikurangkan baik dari persediaan kotor maupun jumlah uang. Beberapa
perusahaan mengurangkan utang dagang dari persediaan dimana jumlah utang menunjukkan bagian
dari ppersediaan yang dibiayai oleh pemasok.

· Modal Kerja Secara Umum

Biasanya ada penilaian tentang bagaimana modal kerja tersebut diperlakukan. Disuatu sisi perusahaan
memasukkan semua aktiva lancar dalam dasar investasi tanpa menguranginya terlebih dahulu dengan
hutang lancar. Haal ini berdasarkan pemikiran bahwa unit uasaha tidak mempunyai pengaruh terhadap
hutang dagang ataupun hutang lancar lainnya. Dilain sisi semua hutang lancar dikurangkan dari aktiva
lancar. Cara ini merupakan ukuran yang baik bagi pengukuran modal yang disediakan oleh perusahaan
yang diharapkan dapaat mendatangkan keuangan.

3. MASALAH AKTIVA TETAP SEBAGAI DASAR INVESTASI

· PENGARUH PENGGUNAAN METODE NILAI BUKU ATAU HARGA PEROLEHAN DALAM PEROLEHAN
AKTIVA BARU

Pembelian aktiva baru berpengaruh secara langsung akan berpengaruh terhadap besarnya ROI dan RI
selama umur aktiva yang dibeli. Hal ini dapat menimbulkan perbedaan dari tujuan semula dibentuknya
pusat investasi. Suatu aktiva yang lolos dari perhitungan secara ekonomis pada tingkaat perusahaan ,
boleh jadi tidak dilaksanakan oleh tingkat divisi karena akan mempengaruhi besarnya ROI dan RI yang
akan diperoleh.

PENGGUNAAN HARGA PEROLEHAN

Penggunaan metode perolehan, walaupun dapat menggambarkan penilaian yang obyektif, tetapi juga
mengandung kelemahan. Salah satu kelemahannya adalah manajer akan terdorong untuk mengganti
aktiva tetap lama yang sebetulnya masih dapat memberikan kontribusi kepada divisi dengan aktiva tetap
baru , dengan harapan dapat meningingkatkan ROI dan RI divisinya.

· PENGARUH PENGUKURAN INVESTSi DENGAN METODE LAINNYA

Beberapa perusahaan tidak menggunakan metode harga perolehan maupun nilai buku bersih dalam
mengukur investasinya. Metode lain yang digunakan adalah metode nilai pengganti, dan metode nilai
masa depan. Dalam metode nilai pengganti, investasi diukur sebesar nilai pasar aktiva pada saat ini.
Masalah bias timbul karena angka yang digunakan bukan angka dari hasil proses akuntansi sehingga
setiap saat harus dilakukan penilaian terhadap aktiva. Selain itu tidak semua mempunyai nilai pengganti.
Oleh karena itu nilai pengganti tidak cocok untuk menilai prestasi manajer unit divisi. Sedangkan dalam
nilai masa depan, investasi diukur sebesar nilai arus kas masa yang akan datang.

AKTIVA LEASING

Seorang manajer yang cerdas, mungkin memilih aktiva leasing daripada membelinya. Laba sebelum
pajak akan berkurang karena biaya sewa untuk aktiva baru lebih besar dari pada beban depresiasi aktiva
yang telah dijual. Sehingga residual income akan meningkat karena biaya sewa yang lebih tinggi. Cara ini
akan mendorong manajer unit usaha untuk menyewa aktiva dari pada memilikinya dengan syarat tingkat
bunga dalam aktiva disewa tersebut lebih rendah daripada beban modal yang dimasukkan dalam dasar
investasi unit usaha tersebut.

FASILITAS MENGANGGUR

Jika suatu aunit usaha mempunyai aktiva yang mengganggur padahal aktiva tersebut bisa digunakan oleh
unit usaha lain , maka diperbolehkan bagi unit usaha tersebut untuk tidak memasukkan aktiva tersebut
dari dasar investasinya. Tujuannya adalah untuk mendorong manajer unit usaha menghilangkan aktiva
yang tidak bermanfaat.

UTANG JANGKA PANJANG

Pada umumnya, suatu unit usaha menerima modal secara permanen dari kantor pusat dalam bentuk
dana. Kantor pusat memperoleh dana tersebut bias dari investor, hutang dan bias dari laba ditahan. Bagi
unit usaha dana tersebut relevan saja. Tetapi yang tidak relevan adalah darimana sumber dana tersebut
diperoleh. Untuk kondisi luar biasa pembiayaan untuk suatu unit usaha merupakan kasus khusus.

BEBAN MODAL

Tarif yang digunakan untuk menghitung beban modal ditetapkan oleh kantor pusat. Tarif tersebut
biasanya lebih tinggi dari tarif bunga utang perusahaan karena dana tersebut merupakan campuran dari
hutang dan biaya asset. Biasanya tarif tersebut agak rendah dari biaya modal yang diestimasi oleh kantor
pusat sehingga residual income unit usaha akan diatas nol.

RETURN ON INVESTMENT
ROI adalah perbandingan antara laba dan investasi yang diigunakan. ROI merupakan pengukuran kinerja
yang paling sering digunakan dalam pengukuran prestasi pusat investasi. Pada dasarnya ada tiga
manfaaat jika ROI digunakan.

1. Roi merupakan pengukuran komprehemsif dalam segala hal yang mempengaruhi laporan keuangan
sepperti ditunjukkan oleh rasio ROI

2. Ukuran ROI sangat mudah dihitung dan pahami

3. Penggunaan ROI merupakan donominator umum yang diterapkan dalam setiap organisasi
pertanggungjawaban yang menggunakan tingkat laba sebagai ukuran kinerjanya.

ROI = Laba Operasi / Investasi yang Digunakan

ROI = Laba operasi/Penjualan) x (Penjualan/Investasi)

= Profit Margin x Tingkat Perputaran Aktiva

KEBAIKAN RETURN ON INVESTMENT

· Roi mendorong manajer untuk memberi perhatian yang lebih luas terhadap hubungan antara
penjualan, biaya dan investasi yang seharusnya merupakan fokus bagi manajer pusat investasi

· Roi mendorong efisiensi biaya

· Roi bisa mengurangi investasi berlebihan pada aktiva operasi

KELEMAHAN RETURN ON INVESTMENT

· ROI tidak mendorong manajer untuk menerima investasi proyek-proyek yang akan menurunkan
ROI divisi walaupun akan meningkatkan profitabilitas perusahaan secara keseluruhan.

· ROI mendorong maanajer divisi untuk memfokuskan diri hanya pada jangka pendek tanpa
memperhatikan kepentingan jangka panjang

Contoh jika suatu perusahaan mengalami perunan penjualan dan ROI dari yang ditargetkan maka
biasanya beberapa tindakan yang diambil oleh manajer :

· Memotong gaji

· Memotong anggaran iklan

· Memunda semua promosi dalam jangka pendek

· Mengurangi anggaran pemeliharaan

· Menggunakan bahan baku yang lebih murah

RESIDUAL INCOME
Residual income adalah selisih antara laba operasi dan jumlah kembalian uang yang diharapkan atas
aktiva operasi perusahaan. Penggunaan metode ini akan mendorong manajer divisi untuk
memaksimalkan Residual Income bukannya besarnya presentase ROI.

KEBAIKAN RESIDUAL INCOME

· Mendorong manajer divisi untuk menerima usulan investasi yang menurut ROI tidak
menguntungkan sehingga tidaak diterima tetapi menguntungkan perusahaan secara keseluruhan.

· Residual income memungkinkan penggunaan cost of capital

KELEMAHAN RESIDUAL INCOME

· RESIDUAL INCOME seperti halnya ROI bisa mendorong ke pencapaian target jangka pendek tanpa
memperhatikan kepentingan jangka panjang.

BEBERAPA ALTERNATIF UNTUK EVALUASI MANAJEMEN

Alasan untuk mengevaluasi investasi laba dan modal secara terpisah karena dengan cara ini konsisten
dengan apa yang diinginkan manajer puncak yakni memenuhi aliran kas jangka panjang secara
maksimum dari investasi yang dapat dikendalikan manajer unit usaha dan menambah investasi hanya
jika mendatangkan laba bersih lebih dari biaya untuk mendapatkan dana investasi tersebut.

Kebanyakan orang akan menggunakan ukuran tunggal untuk penilaian prestasi atas investasi dan
laba.residual income maupun ROI menitikberatkan pada pengaruh kinerja laba dan menyediakan satu
ukuran tunggal. Alasan lain adalah untuk memotivasi manajer lebih berhati-hati terhadap penambahan
investasi baru yang tidak mendatangkan laba.

EVALUASI PRESTASI EKONOMI

Ada dua laporan kinerja terhadap unit usaha.

1. Laporan manajemen yang dibuatkan bulanan atau kuartal

2. Laporan prestasi ekonomi yang dibuat tidak secara regular, biasanya sekali beberapa tahun.

Laporan ekonomi merupakan instrument untuk mendiagnosis;melaporkan apakah strategi unit usaha
tersebut memuakan ataukah harus diputuskan untuk meelakukan tindakan tertentu terjadap unit usaha.
Laporan ekonomi juga dibuat sebagai dasar sebelum sampai pada nilai perusahaan secara keseluruhan.
Perbedaaan terpeenting dari dua bentuk laporan ini adalah laporan ekonomi memfokuskan keuntungan
apa yang diharapkan pada masa depan , bukan pada saat ini atau masa lampau. Nilai buku aktiva dan
depresiasi berdasar harga historis dari aktiva tersebut digunakan dalam pelaporan prestasi

Anda mungkin juga menyukai