Teknik Penilaian Reading Skill Dalam Men PDF
Teknik Penilaian Reading Skill Dalam Men PDF
Ummi Hayati
English Department
Faculty of Teacher Training and Education
University Muhammadiyah of Makassar
ummi_edsa@yahoo.co.id
ABSTRAK
Penulisan ini bertujuan untuk mengetahui aspek-aspek dalam reading skill dan
teknik asesmen dalam reading. Artikel ini menggunakan jenis metode penelitian
library research (studi pepustakaan). Menurut Sugiyono pada tahun 2012, studi
kepustakaan adalah kajian teoritis, referensi serta literasi ilmiah lainnya yang
berkaitan dengan budaya, nilai, dan norma yang berkembang pada situasi sosial
yang diteliti. Data diperoleh melalui buku, jurnal, dan artikel dalam internet. Aspek-
aspek dalam reading yang nantinya akan membantu siswa maupun guru mencapai
hasil yang diinginkan dalam reading comprehension. Guru yang akan merancang,
mengimplementasikan, dan menindak lanjuti penelitian otentik di sekolah.
Sedangkan siswa sebagai subjek untuk melakukan triangulasi terhadap data yang
diperoleh dari guru mengenai implementasi penelitian otentik yang mereka lakukan.
Penggunaan berbagai teknik dan alat itu harus disesuaikan dengan tujuan penilaian,
waktu yang tersedia, sifat tugas yang dilakukan siswa dan banyaknya/jumlah materi
pelajaran yang sudah disampaikan. Diharapkan artikel ini dapat bermanfaat sebagai
bahan referensi dalam memberikan asesmen reading pada siswa.
B. Rumusan masalah
1. Apa saja aspek-aspek yang dikaji dalam reading skill ?
2. Bagaimana cara asesmen dalam reading skill ?
C. Tujuan penulisan
1. Untuk mengetahui aspek-aspek yang dikaji dalam reading skill.
2. Untuk mengetahui asesmen dalam reading skill.
D. Manfaat penulisan
1. Dapat menjadi sumber literasi bagi membaca dalam memberikan asesmen
kepada siswa.
2. Dapat menjadi acuan yang baik dalam pembuatan artikel selanjutnya.
BAB II
TELAAH PUSTAKA
A. Intensive Reading
Intensive reading adalah membaca teks atau beberapa bagian dalam bacaan.
Dalam kegiatan membaca ini siswa membaca sebuah teks untuk memperoleh ilmu
atau analisanya. Tujuan kegiatan membaca ini adalah untuk membaca teks yang
pendek. Kegiatan membaca ini dilakukan dengan cara mencari informasi yang
spesifik. Intinya, Siswa membaca demi mendapatkan ilmu pengetahuan. Intensive
reading memberikan dasar penjelasan akan kesulitan susunan bahasa dan
pengembangan pengetahuan vocabulary dan idiom. Kegiatan reading ini juga
memberikan materi pengembangan penguasaan yang lebih besar akan kemampuan
berbicara dan menulis.
Membaca intensif atau intensive reading adalah studi seksama, telaah teliti,
dan penanganan terperinci yang dilaksanakan di dalam kelas terhadap suatu tugas
yang pendek kira-kira dua sampai empat halaman setiap hari. Kuesioner, latihan pola-
pola kalimat, latihan kosa kata, telaah kata-kata, dikte dan diskusi umum merupakan
bagian dari teknik membaca intensif. Teks-teks bacaan yang benar-benar sesuai
dengan maksud ini haruslah dipilih oleh sang guru, baik dari segi bentuk maupun dari
segi isinya. Para pelajar atau mahasiswa yang berhasil dalam tahap ini secara
langsung akan berhubungan dengan kualitas serta keserasian pilihan bahan bacaan
tersebut.
Membaca intensif bukanlah hakekat keterampilan-keterampilan yang terlihat
yang paling diutamaan atau yang paling menarik perhatian kita, tetapi hasil-hasilnya.;
dalam hal ini suatu pengertian, suatu pemahaman yang mendalam serta terperinci
terhadap tanda-tanda hitam atau aksara di atas kertas (Kuswari, 2012).
B. Extensive Reading
Materi Extensive reading ini dapat dipilih pada level kesulitan terendah dari
intensive reading. Tujuan extensive reading ini adalah melatih siswa untuk membaca
secara langsung dan lancer pada bahasa sasaran untuk kesenangan, tanpa bantuan dari
guru. Extensive reading artinya membaca secara luas. Objeknya meliputi sebanyak
mungkin teks dalam waktu yang sesingkat mungkin. Pengertian atau pemahaman
yang bertaraf relatif rendah, karena saking banyaknya bacaan seperti surat kabar,
majalah, buku bacaan ringan, dan sebagainya (Kuswari, 2012).
C. Aloud Reading
Reading aloud atau juga membaca dengan keras memiliki peran yang sangat
penting dalam dunia pengajaran Bahasa Inggris. Guru harus tahu bahwa pengajaran
reading aloud ini harus diberikan pada level utama karena kegiatan membaca jenis ini
adalah basis pelafalan kata. Membaca nyaring dibedakan menjadi dua tipe yaitu
membaca sebagai pengujian demi kepentingan orang lain, membaca sebagai kegiatan
komunikasi atau sebagai kesenangan dan kegembiraan (Kuswari, 2012).
D. Silent Reading
Silent reading atau membaca lirih ini adalah skil yang sangat penting dalam
pengajaran Bahasa Inggris. Kegiatan reading ini harus digunakan untuk
meningkatkan kemampuan siswa dalam membaca. Silent reading dilakukan untuk
memperoleh banyak informasi. Guru harus membuat siswa membaca dengan lirih
sehingga siswa dapat membaca tanpa hambatan apapun.
BAB III
METODE PENULISAN
d. Making Inference
Making inference merupakan aspek yang ditunjukkan dengan pertanyaan-
pertanyaan berkaitan dengan hal di luar teks namun masih dalam satu
konteks. Misalkan ada sebuah teks berjudul “Tumbuhan-Tumbuhan yang
Dilindungi”, kemudian muncul pertanyaan “Jika Anda adalah pemerintah,
apa yang akan Anda lakukan untuk melindungi tumbuhan tersebut?”.
Pertanyaan itu tidak ada jawabannya di dalam teks. Anda diharuskan
untuk membuat dugaan berdasarkan pemikiran Anda sendiri.
Pada table di atas dapat dilihat bahwa rubrik penilaian reading mempunyai dua
indikator yaitu grammar dan content. Kedua indikator ini dilihat keakuratan dan
ketidak akuratannya. Kedua komponen ini terkait dengan upaya mencari makna dalam
suatu bacaan.
Menurut pendapat Christine Nuttal (2000:44) dalam jurnal Marliah, 2007,
pemahaman bukan satu-satunya kriteria untuk efficient reading, kecepatan membaca
juga sangat penting. Untuk itu ada beberapa yang harus diperhatikan yaitu:
1. Knowing what you want from reading
Kriteria efesiensi tidak sama dengan tujuan anda membaca. Jika tujuan membaca
hanya untuk mengisi waktu luang kecepatan waktu tidak begitu dibutuhkan, akan
tetapi jika membaca untuk studi diperlukan kecepatan membaca.
2. Choosing the right material
Seorang pembaca yang terampil akan memanfaatkan informasi berbentuk acana
nonlinear seperti reference apparatus dan figures, karena beberapa materi mata
kuliah lain, biasanya ada yang berbentuk reference apparatus dan figures.
Memahami acana nonlinear lebih mudah dan efisien serta menghemat waktu.
3. Using the text effectively
Jika pembaca sudah mendapatkan materi yang sesuai, kita harus memanfaatkan
secara efektif. Efktif dalam artian dapat memanfaatkan materi bacaan secara
fleksibel, dapat memanfaatkan semua sumber bacaan atau making use of all the
resources dan dapat meningkatkan kecepatan membaca.
DAFTAR PUSTAKA