Anda di halaman 1dari 11

ASUHAN KEPERAWATAN

PADA PASIEN DENGAN GAGAL GINJAL KRONIS

Disusun oleh:
Aan Efendi J210171096
Eka Mutya J210171106
Novia Puji Lestari J210171184

PROGRAM STUDI S1 KEPERAWATAN


FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS MUHAMMDIYAH SURAKARTA
2018
A. Pengkajian pada gagal ginjal
1. Pengkajian primer
1. Airway
1) Peningkatan sputum kental dan banyak (batuk produktif/non produktif)
2) Adanya bunyi napas yang disebabkan oleh sputum jalan nafas
2. Breathing
1) Pernafasan kusmaul
2) Dispnea
3) Pernafasan sesak dan letih
4) Nafas bau amoniak
3. Circulation
1) Capiberefil / CRT (3-4 detik)
2) Adanya sianosis
3) Nadi kuat
4) Tekanan darah meningkat
5) Disritmia
6) Akral dingin
7) Peningkatan JPV
8) Terdapat edema pada ekstremitas bahkan anasarka
4. Disability
1) Tingkat kesadaran menurun bisa koma
2) Pemeriksaan GCS menurun
5. Eksposure
1) Terdapat atau tidak luka dan indikasi pendarahan
2. Pengkajian sekunder
a. A (Allergi) : alergi yang pasien miliki
b. M (Medications) : tanyakan obat yang diminum pasien selama ini
c. P (pertinent past medical hystori) : riwayat penyakit seperti Dm,
nefrosklerosis, hipertensi, GGA yang tidak diatasi, obstruksi atau infeksi
urinarius, penyalah gunaan analgetik.
d. L (Last oral intake) : makanan/ minuman terakhir; jenis makanan, ada atau
tidak penurunan kualitas makanan
e. E (Ever leading to injury or ilnes) : pencetus atau penyebab kejadian
3. Pengkajian umum
a. Biodata
Nama, umur, alamat, pekerjaan, pendidikan terakhir, agama, no rekam
medis.
b. Riwayat kesehatan sekarang
Keluhan utama : Badan lemah, cepat lelah, nampak sakit, pucat keabu-
abuan, kadang-kadang disertai udema ekstremitas, napas terengah-engah.
c. Riwayat kesehatan dahulu
Kemungkinan adanya Dm, nefrosklerosis, hipertensi, GGA yang tidak
diatasi, obstruksi atau infeksi urinarius, penyalah gunaan analgetik.
d. Riwayat kesehatan keluarga
Riwayat asidosis tubulus distal, penyakit polikistik dan diabetes militus
dalam keluarga
4. Fokus pengkajian
a. Aktifitas dan istirahat
Gejala: kelelahan ekstrem, kelelahan malaise, gangguan tidur
(insomnia/gelisah atau somnolen)
Tanda: kelelahan otot, kehilangan tonus dan penurunan rentang gerak
b. Sirkulasi
Gejala:
1. Riwayat hipertensi lama atau berat
2. Palpitasi, nyeri dada
Tanda:
1. Hipertensi, nadi kuat, edema jaringan umum dan piting pada kaki,
telapak kaki
2. Disritmia jantung
3. Nadi kuat
4. Pucat pada kulit
5. Kecenderungan pendarahan
c. Integritas ego
Gejala:
1. Faktor steress contohnya finansial, hubungan dengan orang lai
2. Perasaan tak berdaya, tak ada harapan, tak ada kekukuan
Tanda:
1. Menolak, ansietas, takut, marah, mudah marah, perubahan kepribadian
d. Eliminasi
Gejala:
1. Penurunan frekuensi urine, oliguria, anuria (gagal tahap lanjut)
2. Abdomen kembung, diare atau konstipasi
Tanda:
1. Perubahan warna urine contoh kuning pekat, coklat, merah dan
berawan
2. Oliguria dapat terjadi anuria
e. Makanan dan cairan
Gejala:
1. Penigkatan Berat Badan cepat (edema), penurunan Berat Badan
(malnutrisi)
2. Anoreksia, nyeri uluhati, mual, muntah, rasa matalik tak sedap pada
mulut (pernafasan bau amoniak)
Tanda:
1. Distensi abdomen/asites, pembesaran hati (tahap terakhir)
2. Perubahan turgor kulit/kelembaban
3. Edema
4. Ulserasi gusi, pendarahan gusi dan lidah
5. Penurunan otot, penurunan lemak subkutan, penampilan tidak
bertenaga
f. Neurosensori
Gejala:
1. Sakit kepala, penglihatan kabur
2. Kram otot/kejang, sindrom kaki gelisah, kebas rasa terbakar pada
telapak kaki
3. Kebas/kesemutan dan kelemahan khususnya pada ekstremitas bawah
(neuropati perifer)
Tanda:
1. Gangguan status mental, contohnya; penurunan lapang perhatian,
ketidak mampuan konsentrasi, kehilangan memori, kacau, penurunan
tingkat kesadaran, stupor, koma
2. Kejang, fasikulasi otot, aktivitas kejang
3. Rambut tipis, kuku rapuh dan tipis
g. Nyeri dan kenyamanan
Gejala:
1. Nyeri panggul, sakit kepala, kram otot/nyeri kaki
Tanda:
1. Perilaku berhati-hati/distraksi, gelisah
h. Pernafasan
1. Nafas pendek, dispnea, batuk dengan atau tanpa sputum
Tanda:
1. Takipnea, dispnea, pernafasan kusmaul
2. Batuk produktif dengan sputum merah muda encer (edema paru)
i. Keamanan
Gejala:
1. Kulit gatal, ada/berulangnya infeksi
Tanda:
1. Pruritus
2. Demam (sepsis, dehidrasi)
j. Seksualitas
Gejala:
1. Penurunan libido, amenorea, infertilitas
k. Interaksi sosial
Gejala:
1. kesulitan menurunkan kondisi, contoh tak mapu bekerja,
mempertahankan fungsi peran dalam keluarga
l. Penyuluhan
1. Riwayat DM keluarga (resti GGK), penyakit pokikistik, nefritis
herediter, kalkulus urinaria
2. Riwayat terpajan pada toksin, contoh obat, racun lingkungan
3. Penggunaan antibiotik nefrotoksik saat ini/berulang

B. Diagnosa Keperawatan
Menurut Doenges (1999) dan Lynda Juall (2000), diagnosa keperawatan yang
muncul pada pasien CKD adalah :
1. Penurunan curah jantung berhubungan dengan beban jantung yang meningkat
2. Kelebihan volume cairan kurang dari kebutuhan berhubungan dengan udem
sekunder
3. Nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan dengan anoreksia, mual,
muntah
4. Perubahan pola nafas berhubungan dengan hiperventilasi sekunder,
kompensasi melalui alkalosis respiratorik
5. Gangguan perfusi jaringan berhubungan dengan suplai O2 ke jaringan
menurun
6. Intoleransi aktivitas berhubungan dengan oksigenasi jaringan yang tidak
adekuat, keletihan

C. Intervensi Keperawatan
No Diagnosa Tujuan Intervensi Rasional

1. Penurunan Tujuan: 1. Auskultasi bunyi 1. Adanya takikardi


curah jantung penurunan curah jantung dan paru frekuensi jantung
berhubungan jantung tidak 2. Kaji adanya tidak teratur
dengan beban terjadi dengan hipertensi 2. Hipertensi dapat
jantung yang kriteria hasil 3. Selidiki keluhan terjadi karena
meningkat mempertahankan nyeri dada, gangguan pada
perhatikan lokasi, sistem
curah jantung
rediasi, beratnya aldosteron-renin-
dengan bukti
(skala 0-10) angiotensin
tekanan darah 4. Kaji tingkat (disebabkan oleh
dan frekuensi aktivitas, respon disfungsi ginjal)
jantung dalam terhadap aktivitas 3. HT dan GGK
batas normal, dapat
nadi perifer kuat menyebabkan
dan sama dengan nyeri
waktu pengisian 4. Kelelahan dapat
kapiler menyertai GGK
juga anemia
2. Kelebihan Tujuan: 1. Kaji status cairan 1. Untuk
volume cairan Mempertahankan dengan mengetahui
kurang dari berat tubuh ideal menimbang BB perkembangan
kebutuhan tanpa kelebihan perhari, kondisi pasien
berhubungan cairan dengan keseimbangan 2. Pembatasan
dengan udem kriteria hasil: masukan dan cairan akan
haluaran, turgor menentukan BB
sekunder tidak ada edema,
kulit dan tanda- ideal, haluaran
keseimbangan
tanda vital urin, dan respon
antara input dan 2. Batasi masukan terhadap terapi
output cairan 3. Pemahaman
3. Jelaskan pada meningkatkan
pasien dan kerjasama pasien
keluarga tentang dan keluarga
pembatasan cairan dalam
4. Anjurkan pembatasan
pasien/ajari pasien cairan
untuk mencatat 4. Untuk
penggunaan cairan mengetahui
terutama keseimbangan
pemasukan dan input dan output
haluaran

3. Nutrisi Tujuan: 1. Awasi konsumsi 1. Mengidentifikasi


kurang dari Mempertahankan makanan/cairan kekurangan
kebutuhan masukan nutrisi 2. Perhatikan adanya nutrisi
tubuh yang adekuat mual dan muntah 2. Gejala yang
berhubungan dengan 3. Berikan makanan menyertai
dengan sedikit tapi sering akumulasi toksin
kriteria hasil : 4. Tingkatkan endogen yang
anoreksia,
menunjukkan kunjungan oleh dapat mengubah/
mual, muntah
BB stabil orang terdekat menurunkan
selama makan pemasukan dan
5. Berikan perawatan memerlukan
mulut kering intervensi
3. Porsi lebih kecil
dapat
meningkatkan
masukan
makanan
4. Memberikan
pengalihan dan
meningkatkan
aspek sosial
5. Menurunkan
ketidaknyamanan
stomatitis oral
dan rasa tak
disukai dalam
mulut yang dapat
mempengaruhi
masukan
makanan

4. Perubahan Tujuan : Pola 1. Auskultasi bunyi 1. Menyatakan


pola nafas nafas kembali nafas, catat adanya adanya
berhubungan normal/stabil crakles pengumpulan
dengan dengan kriteria 2. Ajarkan pasien secret
hiperventilasi hasil: tidak ada batuk efektif dan 2. Membersihan
sekunder, lagi retrasi nafas dalam jalan nafas dan
kompensasi dindang dada, 3. Atur posisi memudahkan
melalui frekuensi nafas senyaman mungkin aliran o2
alkalosis normal 4. Batasi untuk 3. Mencegah
respiratorik beraktivitas terjadinya sesak
nafas
4. Mengurangi
beban kerja dan
mencegah
terjadinya sesak
nafas atau
hipoksia.

5. Kerusakan Tujuan: 1. Inspeksi kulit 1. Memandakan


integritas Integritas kulit berharap area sirkulasi
kulit dapat terjaga perubahan warna, buruk atau
berhubungan dengan kriteria turgor, vaskuler, kerusakan yang
dengan hasil : perhatikan dapat
pruritis kadaanya menimbulkan
1. Mempertahan kemerahannya. pembentukan
kan kulit 2. Pantau masukan dikubitus nfeksi
utuh cairan dan 2. Mendekteksi
2. Menunjukan dihidrasi kulit dan adanya dehedrasi
perilaku atau membran mukosa atau hidrasi
teknik untuk 3. Inspeksi area berlebihan yang
mencegah tergantung mempengaruhi
kerusakan terhadap udem sirkulasi dan
kulit 4. Ubah posisi intergritas
sesering mungkin jaringan
5. Berikan perawatan 3. Jaringan udem
kulit lebih cenderung
6. Pertahankan linen rusak/ robek
kering 4. Menurunkan
tekanan darah
pada udem,
jaringan dengan
perfusi buruk
untuk
menurunkan
iskemia
5. Mengurangi
pengeringan,
robekan kulit
6. Menurunkan
iritasi dermal dan
kerusakan kulit

6. Intoleransi Tujuan : 1. Pantau pasien 1. Mengetahui


untuk melakukan tingkat mobilisasi
aktifitas Pasien dapat aktivitas pasien
berhubungan meningkatkan 2. Kaji faktor yang 2. Menegtahui
dengan aktivitas yang menyebabkan penyebab dari
oksigenasi dapat di toleransi keletihan keletihan
jaringan yang dengan kriteria 3. Anjurkan aktivitas 3. Melatih
tidak adekuat, hasil: pasien alternatif sambil kemandirian
istirahat pasien
keletihan dapat melakukan
4. Pertahankan status 4. Meningkatkan
ADLnya secara nutrisi yang kecepatan
mandiri adekuat penyembuhan
Algoritma GGA (Rahman, Shad & Smith, 2012)

Pasien datang dengan cedera ginjal akut

Peningkatan progresif dalam tingkat


nitrogen urea darah dan kreatinin

Mengkaji riwayat dan melakukan pemeriksaan fisik


Memperoleh pengukuran serial kadar nitrogen urea
darah, kreatinin, dan elektrolit

Pasien memiliki oliguria?

Ya Tidak

Mengukur kadar natrium dan kreatinin


urin dan serum dan osmolalitas

Penyakit prerenal Melakukan ultrasonografi


ginjal

Penipisan Penyakit jantung Ginjal ukuran Hidronefrosis Ginjal kecil


volume kongesif normal bilateral

Berikan Berikan diuretik dan Penyakit perenkim Menghilangkan


saline lakukan pengurangan ginjal obstruksi Gagal
afterload ginjal
kronik

Lakukan
urinalisis

Sel tubular ginjal, sel Eosinofil, Silinder sel darah Ortotolidin positif
tubular sel ginjal atau silinder sel merah; proteinuria tetapi tidak ada sel
gips berpigmen darah putih >3 g darah merah
Nekrosis Nefritis Glomerulonefritis Mieloma Mioglobinuria/
tubular akut interstitial alergi dari vaskulitis multipel hemoglobinuria

Menghilangkan Menghentikan Lakukan


Serum dan Berikan
nefrotoksin; obat yang biopsi
Ancaman yang menjadi imunoelektroforesis cairan
ginjal
mendasari penyebab, urin manitol ;
penyebab meresepkan lakukan
glukokortikoid alkalinisasi
urin

Menejemen yang
mendukung

Resolusi Volume overload yang tidak responsif,


insufisiensi ginjal asidosis, atau hiperkalemia
Tanda dan gejala uremia (nitrogen urea
darah >100 mg/dl

Lakukan terapi pengganti ginjal (dialisis)

Anda mungkin juga menyukai