Makalah Mikrobiologi
Makalah Mikrobiologi
“VIRUS”
Disusun Oleh :
Annisa Hidayatin
Desak Gde Listya Paramitha
Faridiniyati
Ira Wandira
M. Indra Wahyudi
Ninda Ayu Lestari
Rizal Sahoki
Tony Fernan Diansa
Didis Setia Pranata
JURUSAN FARMASI
FAKULTAS ILMU KESEHATAN
UNIVERSITAS NAHDLATUL WATHAN MATARAM
TAHUN 2018/2019
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kita ucapkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas berkat dan rahmat-Nya yang
memberi kesempatan kepada penyusun sehingga makalah ini dapat tersusun dengan baik sesuai
dengan yang direncanakan. Makalah ini disusun agar pembaca dapat mengetahui lebih dalam
tentang virus. Makalah ini masih memiliki banyak kekurangan dari segimanapun , oleh sebab itu
penyusun mengucapkan mohon maaf. Penyusun juga mengucapkan terimakasih kepada dosen -d
osen pengajar yang telah banyak memberi kesempatan dalam penyelesaian makalah ini.
Demikianlah penyusun mengucapkan terima kasih kepada semua yang ikut berpartisipasi dalam
penyusunan makalah ini, semoga makalah ini bermanfaat bagi kita semua.
Penyusun
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
KATA PENGANTAR
DAFTER ISI
BAB I PENDAHULUAN
I.3 Tujuan........................................................................................................
BAB II PEMBAHASAN
III.1Kesimpulan................................................................................................
III.2Saran..........................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Virus adalah parasit berukuran mikroskopik yang menginfeksi sel organisme biologis.
Virus hanya dapat bereproduksi di dalam material hidup dengan menginvasi dan memanfaatkan
sel makhluk hidup karena virus tidak memiliki perlengkapan selular untuk bereproduksi sendiri.
Dalam sel inang, virus merupakan parasit obligat dan di luar inangnya menjadi tak berdaya.
Biasanya virus mengandung sejumlah kecil asam nukleat (DNA atau RNA, tetapi tidak
kombinasi keduanya) yang diselubungi semacam bahan pelindung yang terdiri atas protein, lipid,
glikoprotein, atau kombinasi ketiganya. Genom virus menyandi baik protein yang digunakan
untuk memuat bahan genetik maupun protein yang dibutuhkan dalam daur hidupnya.
Istilah virus biasanya merujuk pada partikel-partikel yang menginfeksi sel-sel eukariota
(organisme multisel dan banyak jenis organisme sel tunggal), sementara istilah bakteriofag atau
fag digunakan untuk jenis yang menyerang jenis-jenis sel prokariota (bakteri dan organisme lain
yang tidak berinti sel).
Virus sering diperdebatkan statusnya sebagai makhluk hidup karena ia tidak dapat
menjalankan fungsi biologisnya secara bebas. Karena karakteristik khasnya ini virus selalu
terasosiasi dengan penyakit tertentu, baik pada manusia (misalnya virus influenza dan HIV),
hewan (misalnya virus flu burung), atau tanaman (misalnya virus mosaik tembakau/TMV).
Kata virus di ambil dari latin Virulae yang artinya menular atau Virion yang berarti
racun. Kedua kata ini sama-sama merujuk pada sifat dasar virus yang mudah menular dari satu
sel ke sel yang lain serta bersifat racun karena dapat menghancurkan sel yang di tularinya.
Sebagai organisme aseluler, struktur virus lebih sederhana dari mikroorganisme bersel satu
lainnya. Karena Virus tidak memiliki inti sel, sitoplasma, ataupun membran sel. Virus berupa
partikel (molekul) disebut virion. Tubuh virus yang berupa kristal atau partikel ini lebih
menunjukkan ciri mineral daripada ciri kehidupan. Oleh karena itu ada anggapan bahwa virus
bukan makhluk hidup.
I.3 Tujuan
PEMBAHASAN
A. Pengertian Virus
Virus adalah parasit intraseluler obligat dan ukurannya 20-200 nm, bentuk dan komposisi
kimianya bervariasi, tetapi hanya mengandung RNA or DNA. Partikelnya secara utuh disebut
“VIRION” yang terdiri dari “Capsid” yang dapat terbungkus oleh sebuah
Glycoprotein/membrane lipid. Virus resisten terhadap antibiotics
Virus merupakan Partikel yang bersifat parasit obligat pada sel/makhluk hidup Aseluler
(bukan merupakan sel) Berukuran sangat renik Di dalam sel inang virus menunjukkan ciri
makhluk hidup, sedangkan di luar sel menunjukkan ciri bukan makhluk hidup. Bentuk virus
berbeda beda ada yang bula, batang, polihidris dan seperti huruf T.
Virus merupakan organisme subselular yang karena ukurannya sangat kecil, hanya dapat dilihat
dengan menggunakan mikroskop elektron. Ukurannya lebih kecil daripada bakteri sehingga virus
tidak dapat disaring dengan penyaring bakteri. Virus terkecil berdiameter hanya 20 nm (lebih
kecil daripada ribosom), sedangkan virus terbesar sekalipun sukar dilihat dengan mikroskop
cahaya.
B. Ciri-ciri Virus
1. Virus hanya memiliki satu jenis materi inti saja baik itu DNA saja atau RNA saja.
2. Virus memiliki DNA yang unik atau RNA yang unik. Pada sel hanya ditemukan DNA
rantai ganda dan RNA rantai tunggal sedangkan pada virus dapat anda temukan jenis
virus dengan DNA rantai tunggal serta ada juga yang RNA rantai ganda.
3. Virus tidak menghasilkan ATP
4. Virus tidak melakukan penyusunan protein karena virus tidak memiliki ribosom (dia
mengambil dari materi inangnya)
5. Virus tidak dibungkus oleh membran lipid, berbeda dengan sel.
6. Virus tidak dapat dipengaruhi oleh antibiotik , akan tetapi sel inang tempatnya dapat
dipengaruhi.
7. Virus tidak memiliki organel seperti sel
8. Virus tidak memiliki alat gerak aktif (masih diteliti)
9. Virus pada umumnya memiliki reseptor khusus sehingga hanya menginfeksi yang
bersesuaian dengan reseptor tersebut.
10. Virus memiliki dua daur replikasi diri yaitu litik dan lisogenik dan semuanya berlangsung
dalam sel inang
11. Ukuran virus sangat kecil mulai dari 20 nm-450 nm, dengan beberapa pengecualian.
C. Peranan dari Virus
Beberapa virus ada yang dapat dimanfaatkan dalam rekombinasi genetika.
Melalui terapi gen, gen jahat (penyebab infeksi) yang terdapat dalam virus diubah
menjadi gen baik (penyembuh). Baru-baru ini David Sanders, seorang profesor biologi
pada Purdue’s School of Science telah menemukan cara pemanfaatan virus dalam dunia
kesehatan. Dalam temuannva yang dipublikasikan dalam Jurnal Virology, Edisi 15
Desember 2002, David Sanders berhasil menjinakkan cangkang luar virus Ebola
sehingga dapat dimanfaatkan sebagai pembawa gen kepada sel yang sakit (paru-paru).
Meskipun demikian, kebanyakan virus bersifat merugikan terhadap kehidupan manusia,
hewan, dan tumbuhan.
Virus sangat dikenal sebagai penyebab penyakit infeksi pada manusia, hewan, dan
tumbuhan. Sejauh ini tidak ada makhluk hidup yang tahan terhadap virus. Tiap virus
secara khusus menyerang sel-sel tertentu dari inangnya. Virus yang menyebabkan
selesma menyerang saluran pernapasan, virus campak menginfeksi kulit, virus hepatitis
menginfeksi hati, dan virus rabies menyerang sel-sel saraf. Begitu juga yang terjadi pada
penyakit AIDS (acquired immune deficiency syndrome), yaitu suatu penyakit yang
mengakibatkan menurunnya daya tahan tubuh penderita penyakit tersebut disebabkan
oleh virus HIV yang secara khusus menyerang sel darah putih. Tabel berikut ini memuat
beberapa macam penyakit yang disebabkan oleh virus.
Selain manusia, virus juga menyebabkan kesengsaraan bagi hewan dan tumbuhan. Tidak
sedikit pula kerugian yang diderita peternak atau petani akibat ternaknya yang sakit atau
hasil panennya yang berkurang.
Yang memperlihatkan contoh kasus pada manusia yang memperlihatkan hubungan antara
kanker dan agen-agen infektan. Juga ada beberapa kontroversi mengenai apakah virus borna,
yang sebelumnya diduga sebagai penyebab penyakit saraf pada kuda, juga bertanggung jawab
kepada penyakit psikiatris pada manusia.
Kekhawatiran juga terjadi terhadap penyebaran kembali virus sejenis cacar, yang telah
menyebabkan wabah terbesar dalam sejarah manusia, dan mampu menyebabkan kepunahan
suatu bangsa. Beberapa suku bangsa Indian telah punah akibat wabah, terutama penyakit cacar,
yang dibawa oleh kolonis Eropa. Meskipun sebenarnya diragukan dalam jumlah pastinya,
diyakini kematian telah terjadi dalam jumlah besar. Penyakit ini secara tidak langsung telah
membantu dominasi bangsa Eropa di dunia baru Amerika.
D. Klasifikasi Virus
Klasifikasi dan penamaan virus telah dirintis sejak 1966 oleh International Commitee on
Taxonomy of Viruses (ICTV) dan terpisah dari klasifikasi makhluk hidup. Taksonomi virus
terdiri atas empat tingkat, yaitu ordo, famili, genus, dan spesies. Taksonomi adalah ilmu
klasifikasi makhluk hidup, mengelompokkannya secara berurut sesuai dengan derajat persamaan
dan perbedaan antara mereka, lalu memberinya nama ilmiah. Menurut klasifikasi Bergey, virus
termasuk ke dalam division Protophyta, kelas Mikrotatobiotes dan ordo Virales (Virus). Pada
tahun 1976 ICTV (International Commite on Taxonomy of Virus) mempublikasikan bahwa virus
diklasifikasikan struktur dan komposisi tubuh, yakni berdasarkan kandungan asam. Pada
dasarnya virus dibedakan atas dua golongan yaitu virus DNA dan virus RNA.
Virus juga dapat diklasifikasi menurut kandungan jenis asam nukleatnya. Pada
virus RNA, dapat berunting tunggal (umpamanya pikornavirus yang menyebabkan polio
dan influenza) atau berunting ganda (misalnya revirus penyebab diare); demikian pula
virus DNA (misalnya berunting tunggal oada fase φ × 174 dan parvorirus berunting
ganda pada adenovirus, herpesvirus dan pokvirus). Virus RNA terdiri atas tiga jenis
utama: virus RNA berunting positif (+), yang genomnya bertindak sebagai mRNA dalam
sel inang dan bertindak sebagai cetakan untuk intermediat RNA unting minus (-); virus
RNA berunting negatif (-) yang tidak dapat secara langsung bertindak sebagai mRNA,
tetapi sebagai cetakan untuk sintesis mRNA melalui virion transkriptase; dan retrovirus,
yang berunting + dan dapat bertindak sebagai mRNA, tetapi pada waktu infeksi segera
bertindak sebagai cetakan sintesis DNA berunting ganda (segera berintegrasi ke dalam
kromosom inang ) melalui suatu transkriptase balik yang terkandung atau tersandi. Setiap
virus imunodefisiensi manusia (HIV) merupakan bagian dari subkelompok lentivirus dari
kelompok retrovirus RNA. Virus ini merupakan penyebab AIDS pada manusia,
menginfeksi setiap sel yang mengekspresikan tanda permukaan sel CD4, seperti
pembentuk T-sel yang matang.
Definisi `spesies’ merupakan hal yang paling penting, namun sulit dilakukan untuk virus.
Penentuan spesies virus mengandung unsur subyektif. Sebagai contoh, genus Lentivirus
terdiri dari banyak spesies yang berbeda, termasuk:
HIV-1, Human Immunodeficiency Virus 1
HIV-2, Human Immunodeficiency Virus 2
SIV, Simian Immunodeficiency Virus
FIV, Feline Immunodeficiency Virus
BIV, Bovine Immunodeficiency Virus
Visna (domba)
EIAV (kuda)
CAEV (kambing)
E. Contoh-contoh Virus
Secara garis besar, virus dibagi menjadi dua bagian, yaitu virus DNA dan virus RNA.
Virus DNA adalah virus yang materi genetiknya berupa asam nukleat yang berbentuk
rantai ganda berpilin. Di dalam sel inangnya, DNA pada virus akan mengalami replikasi
menjadi beberapa DNA dan juga akan mengalami transkripsi menjadi mRNA. mRNA
akan mengalami translasi untuk menghasilkan protein selubung virus. Masih di dalam sel
inang, DNA dan protein virus mengkonstruksikan diri menjadi virus – virus baru. mRNA
juga akan membentuk enzim penghancur (Lisozim) sehingga sel inang lisis (hancur) dan
virus – virus keluar untuk menginfeksi sel inang lainnya. Contoh Virus ini :
1. Virus Herpes
2. Virus Cacar
3. Virus Hepatitis B
4. Virus Papiloma
5. Virus Roseola
6. Adenovirus
7. Virus Smallpox
8. Virus Vaccinia
9. Virus Epstein-Barr
10. Salterprovirus
Virus RNA adalah virus yang materi genetiknya berupa asam nukleat yang berbentuk
rantai tunggal atau ganda tidak berpilin. Di dalam sel inangnya, RNA pada virus akan
mengalami transkripsi balik menjadi Hibrid RNA-DNA dan akhirnya membentuk DNA.
Selanjutnya DNA virus akan masuk ke inti sel inangnya, menyisip ke dalam DNA
inangnya. DNA virus akan merusak DNA inangnya dan membentuk mRNA. mRNA
akan mengalami translasi untuk menghasilkan protein selubung virus untuk menbentuk
virus – virus baru. Contoh Virus ini :
2. Virus Influenza
3. Paramyxovirus
4. Virus Hepatitis E
5. Poliovirus
BAB III
PENUTUP
III.1 Kesimpulan
4. Virus hanya mempunyai salah satu RNA atau DNA saja pada
kapsulnya (tidak mempunyai sel) sedangkan tumbuhan dan hewan
mempunyai keduanya di dalam setiap selnya.
III.2 Saran
Saran kepada pembaca adalah agar pembaca tidak hanya mengacu
pada materi didalam makalah ini melainkan mencari refrensi lain diluar
makalah, dan diharapkan adanya pengembangan lebih lanjut atas
kekurangan dari makalah ini.
DAFTAR PUSTAKA
Volk, Wesley dan Wheler Margaret.1990. Mikrobiologi Dasar Edisi kelima jilid 2.Jakarta :
Erlangga.