Disusun oleh :
PENDAHULUAN
Kata berita acara merupakan kata majemuk yang terdiri dari dua kata yaitu
kata “ berita” dan “ acara”. Menurut bahasa kata berita berarti :Cerita atau
keterangan mengenai kejadian atau peristiwa, kabar, pemberitahuan,
pengumuman. Sedangkan kata acara berarti :
1
2. Hal atau isi karangan;
5. cara.
Dalam bahasa Belanda berita acara disebut dossier atau process verbal
atau verslag yang artinya berita acara atau berkas perkara. Sebutan yang hampir
sama dalam bahasa Inggris disebut “ dossier” atau “official report” yang berarti
juga berita acara.
Sebagai akta autentik, semua yang tercantum dalam berita acara adalah
keterangan resmi, sepanjang tidak terbukti sebaliknya. Jika ada orang yang
menilai berita acara tersebut palsu maka harus membuktikan kepalsuannya (
Pasal 165 HIR ).
DASAR HUKUM
2
- Pasal 97 Undang-Undang Nomor 7 Tahun 1989 yang berbunyi “Panitera,
WakilPanitera, Panitera Muda dan Panitera Pengganti bertugas membantu
Hakim, yaitu dengan menghadiri dan mencatat jalannya sidang pengadilan”;
1. Berita acara panggilan sidang atau yang disebut dengan relaas panggilan. Berita
acara seperti ini dibuat oleh juru sita/juru sita pengganti yang berisi
pemberitahuan atau panggilan kepada pihak untuk menghadiri sidang yang
disertai pernyataan bertemu atau tidak dengan pihak yang dipanggil;
2.Berita acara sidang adalah berita acara yang dibuat oleh Panitera/Panitera
Pengganti yang mengikuti persidangan. Berita acara sidang merupakan
rekaman peristiwa yang terjadi dalam persidangan yang berhubungan dengan
perkara;
3. Berita acara pemeriksaan setempat ( descente ), berita acara ini juga termasuk
berita acara sidang, hanya saja tempat persidangannya bukan di dalam ruang
sidang melainkan dilokasi tempat objek sengketa, Pemeriksaan setempat
dapat dibuka di ruang sidang kemudian berangkat ke tempat objek barang
kemudian kembali keruang sidang untuk menutup persidangan atau dapat
juga dibuka dan ditutup di kantor kelurahan bahkan dapat juga dibuka dan
ditutup dilokasi objek sengketa;
4. Berita acara aanmaning, yaitu berita acara yang dibuat dipersidangan pada saat
pihak yang kalah di aanmaning atau ditegur agar melaksanakan putusan
dengan suka rela;
5. Berita acara eksekusi yaitu berita acara yang dibuat oleh Panitera/Juru Sita/
juru sita pengganti pada saat pelaksanaan eksekusi;
6. Berita acara penyitaan yaitu berita acara yang dibuat oleh juru sita/ juru sita
pengganti sewaktu atau setelah melakukan penyitaan terhadap barang –
3
barang objek sengketa yang merupakan milik penggugat atau tergugat atau
keduanya;
Pembuatan berita acara sidang menggunakan kertas A4 70 gram. Margin atas dan
bawah berjarak 3 cm, margin kiri 4 cm dan margin kanan 2 cm. jarak antara baris
pertama dengan baris berikutnya 1,1/2 spasi, dengan menggunakan huruf font
arial 12.
Format atau bentuk berita acara sidang menggunakan format balok atau segi empat
atau format iris talas. Kalau format balok, kertas di bagi dua seperdua bagian kiri
diisi dengan pertanyaan dan seperdua bagian kanan disi dengan jawaban,
sedangkan format iris talas kertas juga dibagi dua tapi pada kolom pertanyaan
bagian kanannya berbentuk miring kebawah semakin kebawah semakin kecil,
sedangkan pada kolom jawaban bagian kiri miring kebawah semakin kebawah
semakin besar;
Dalam menulis Tanya jawab dalam berita acara dapat dilakukan dengan
menggunakan kalimat langsung seperti; “ Apakah saudara saksi mengenal
tergugat” jawaban “ ya, saya kenal dengan tergugat “ , tetapi dapat juga
menggunakan kalimat tidak langsung seperti “ atas pertanyaan ketua majelis
4
tergugat menyatakan akan memberi jawaban secara tertulis dan mohon diberi
waktu” .
Kepala BAS ( Berita Acara Sidang ) memakai huruf capital tanpa diberi garis di
bawahnya. Nomor perkara ditulis dengan 4 digit dan setelah kata nomor tidak
memakai titik dua. Di bawah Nomor BAS untuk sidang pertama ditulis “ Sidang
Pertama dan untuk sidang berikutnya cukup ditulis “ Lanjutan “. Contoh:
Sidang pertama
Berita acara sidang harus diberi nomor halaman secara bersambung dari sidang
pertama sampai sidang yang terakhir dan diletakkan pada sebelah kanan
bawah. Semua jawaban ( termasuk dalam rekonpensi), replik, duplik, rereplik,
reduplik, alat bukti tertulis dan semua surat/dokumen tertulis serta
5
kesimpulan para pihak, menjadi satu kesatuan dengan berita acara sidang juga
diberi nomor halaman secara berurutan menurut kronologis persidangan.
1. Judul , Nomor perkara dan pernyataan sidang keberapa ; untuk masalah ini
telah di jelaskan di atas;
6
2. Nama pengadilan yang memeriksa, tempat persidangan, tanggal,bulan dan
tahun pelaksanaan sidang;
6. Pernyataan hadir atau tidaknya para pihak yang berperkara, kalau hadir
apakah dia hadir sendiri atau diwakili oleh kuasanya;
8. Pernyataan sidang tertutup untuk umum ( bagi perkara yang harus tertutup
untuk umum), seperti perkara perceraian;
10. Dalam hal pemeriksaan bukti tertulis/surat harus ada pernyataan kalau alat
bukti tersebut telah dicocokkan dengan aslinya dan diberi kode P1 dan
seterusnya untuk penggugat/pemohon dan kode T1 dan seterusnya untuk
tergugat/termohon;
7
12.Terhadap perkara yang ditunda pemeriksaannya, harus ditulis adanya
penundaan sidang disertai dengan hari, tanggal, bulan dan tahun untuk
sidang berikutnya. Bagi yang hadir diberitahukan agar hadir pada hari dan
tanggal tersebut, sedang bagi yang tidak hadir diperintahkan kepada juru
sita pengganti untuk memanggil yang bersangkutan, dan penundaan sidang
harus pula disebut alasan penundaannya; contoh: sidang ditunda sampai
dengan hari………………..tanggal………………..2015 untuk ……………….;
8
BERITA ACARA SIDANG
Sidang pertama
melawan
9
………………………………………….. sebagai Hakim Anggota
10
Selanjutnya Ketua Majelis memerintahkan kepada Panitera
Pengganti untuk menyampaikan penetapan penunjukan mediator tersebut
kepada mediator yang bersangkutan, kepada Penggugat/Pemohon dan
Tergugat/Termohon diminta untuk menghubungi mediator yang sudah
ditunjuk;
Demikian berita acara sidang ini dibuat dan ditandatangani oleh Ketua
Majelis dan Panitera Pengganti.
11
Contoh BAS pertama P hadir T tidak hadir
Sidang pertama
melawan
………………………..bin/binti…………umur…….tahun, agama
Islam,pekerjaan……………….,pendidikan,
tempat kediaman
di………………RT………..RW…………..,Keluraha
n/Desa………………..Kecamatan…………….
Kabupaten/Kota………………………………………
sebagai tergugat/Termohon;
12
2……………………………………sebagai Hakim Anggota;
…………………………………………… …………………………………….
13
BERITA ACARA SITA
1. Waktu pelaksanaan sita yang meliputi hari, tanggal, bulan, tahun dan
jam;
2. Mencantumkan nama, pekerjaan dan alamat kedua orang saksi;
3. Merinci secara lengkap tindakan yang dilakukan yang meliputi :
- Barang/benda apa saja yang disita;
- Jenis, ukuran dan letak barang/objek yang disita;
- Keterangan tentang hadir/tidaknya termohon;
- Penegasan mengenai penjagaan barang yang disita;
- Penjelasan tentang non bevending terhadap barang/objek yang tidak
ditemukan;
- Keterangan tentang terlaksana/ tidaknya pelaksanaan sita;
4. Penandatanganan berita acara oleh pejabat pelaksana sita dan dua
orang saksi;
5. Mendaftarkan berita acara sita kepada Kantor Kelurahan/Desa (barang
tetap tidak bersertifikat)atau Kantor Pertanahan Nasional ( barang tetap
yang bersertifikat)
14
perintah Ketua Pengadilan Agama tersebut dalam surat penetapannya
tanggal……………………. Nomor dalam perkara :
………………………..,umur…………….. agama……………
pendidikan……………………,Pekerjaan bertempat tinggal di………………………..
Selanjutnya disebut Penggugat/Pemohon;
Melawan
……………………..,umur………………..agama…………………….pendidikan…………….
Pekerjaan…………………….,bertmpat tinggal di……………………………………….
Selanjutnya disebut Tergugat/ Termohon;
Untuk melukukan penyitaan( sita Jaminan) atas barang yang ada di
tangan Tergugat/Termohon yang lebih jelas diuraikan dalam surat
gugatan/permohonan, maka saya dengan disertai dua orang saksi
masing-masing :
1………………………………..umur…………….agama………….pendidikan………………
pekerjaan…………………..bertempat tinggal di…………………………
2…………………………………umur……………agama…………..pendidikan………………
pekerjaan…………………….bertempat tinggal di…………………………………………
telah datang dilokasi objek yang akan disita, dan disana bertemu dan
berbicara dengan tergugat/Termohon sendiri;
Setelah kepadanya diberitahukan tentang maksud kedatangan saya
dengan memperlihatkan surat penetapan tersebut di atas, maka saya
dengan disaksikan oleh dua orang saksi tersebut melakukan penyitaan
atas barang-barang kepunyaan Tergugat/Termohon berupa;
1.………………………………………………………………………
2……………………………………………………………………… dst;
Sebagai penyimpan barang- barang sitaan tersebut di atas telah
ditunjuk…………………………… dengan diberitahukan kepadanya bahwa
sebelum ada penetapan lebih lanjut mengenai penyitaan ini, barang-
barang yang telah disita tersebut tidak boleh dipindahkan atau
dihilangkan dari tangannya sendiri dengan jalan penjualan dan
sebagainya;
15
Kepada…………………. Selaku Kepala Desa/Lurah telah saya
beritahukan mengenai penyitaan barang-barang itu dengan maksud
supaya hal itu diumumkan di tempat itu agar dapat diketahui orang
banyak;
Kemudian saya telah meninggalkan dan menyerahkan pula
kepada pihak Penggugat/Pemohon dan tergugat/termohon masing-
masing sehelai salinan berita acara penyitaan ini;
Demikian, berita acara penyitaan ini dibuat dan ditandatangani
oleh saya Panitera/Jurusita, saksi-saksi, Tergugat/termohon dan
Kepala Desa/Lurah;
Saksi-saksi Panitera/Jurusita
1……………………………….
2……………………………….
Penyimpan barang sitaan
Tergugat/ Termohon
……………………………………………..
Perincian biaya
……………………………….Rp………………
……………………………….Rp………………..
Pada hari…………………tanggal………………….pukul………..telah
memerintahkan supaya penyitaan barang-barang tetap tersebut di
atas diumumkan dengan jalan mendaftarkannya dalam register yang
telah disediakan untuk itu.
Panitera/Jurusita
…………………………
Pada hari ini……………………… tanggal………………jam………………….
Saya Panitera/Jurusita Pengadilan Agama………………… telah
mendaftarkan untuk seperlunya kepada Kepala Kantor Badan
Pertanahan Nasional…………….. tentang penyitaan barang-barang tetap
tersebut.
Panitera/Jurusita
16
………………………………………….
Pasal 197 ayat(5) HIR atau Pasal 209 ayat (4) RBg memerintahkan
kepada pejabat yang melaksanakan eksekusi untuk membuat berita acara
eksekusi, dengan demikian keabsahan suatu eksekusi sangat ditentukan
dengan adanya berita acara. Banyak terjadi ketidak pastian eksekusi
disebabkan karena berita acaranya yang tidak betul seperti ;
1. Harus memuat nama, pekerjaan dan tempat tinggal dua orang saksi
yang membantu pejabat pelaksana eksekusi dalam melaksanakan
eksekusi ( Pasal 197 ayat 5 HIR atau Pasal 210 RBg.);
2. Harus merinci secara lengkap jalannya pelaksanaan eksekusi terutama
mengenai identitas barang yang dieksekusi seperti jumlahnya, jenisnya,
batas-batasnya, luasnya dsb;
17
3. Keterangan tentang hadir/tidaknya termohon eksekusi;
4. Keterangan tentang pengawasan barang/objek yang dieksekusi;
5. Penjelasan tentang non bevending (objek yang tidak ditemukan/tidak
sesuai dengan amar putusan);
6. Keterangan tentang dapat/tidaknya eksekusi dilaksanakan;
7. Keterangan tentang penyerahan barang yang dieksekusi kepada
pemohon eksekusi;
8. Berita acara harus ditandatangani oleh pejabat pelaksana eksekusi dan
dua orang saksi ;
18
Telah datang di tempat objek yang menjadi sengketa dalam perkara ini
yaitu diDesa/Kelurahan…………………..Kecamatan………………….Kabupaten/
Kota…….…….untuk melaksanakan putusan Pengadilan Agama………………..
tanggal……………nomor……../Pdt.G/2015/PA. Ab. Yang telah berkekuatan
hukum tetap, dalam perkara :
…………………………..Umur…………..pendidikan………….pekerjaan………………..ber
tempat tinggal di…………………Desa/Kelurahan……………….Kecamatan………….
melawan
…………………………..Umur……………….pendidikan………………..pekerjaan……………
bertempat tinggal di………………..Desa/Kelurahan…………………..Kecamatan……
1. Pemohon eksekusi…………………………………..
2. Termohon eksekusi…………………………………….
Dan kami beritahukan maksud kedatangan kami yaitu untuk
melaksanakan putusan Pengadilan Agama………………..tanggal…………………
Nomor………/Pdt.G/2015/PA.Ab. yang telah berkekuatan hukum tetap,
sambil menunjukkan dan membacakan surat penetapan Ketua
Pengadilan Agama tersebut;
Selanjutnya saya menjelaskan isi dan maksud surat penetapan tersebut
dan menyampaikan kepada pihak-pihak yang hadir dan kepada saksi-
saksi bahwa pelaksanaan putusan ini segera akan dilaksanakan;
Selanjutnya kami datang ketempat objek yang menjadi sengketa dalam
perkara ini yaitu berupa yaitu sebidang tanah yang terletak di
Desa/Kelurahan………………………………,Kecamatan…………………………..,
Kabupaten/Kota Persil No………. kelas…………..luas………… beserta
bangunannya dengan batas-batas sebagai berikut :
Utara………………………………
Selatan…………………………..
19
Barat………………………………..
Timur…………………………………
Setelah objek sengketa tersebut dibenarkan oleh kedua belah pihak,
maka tanah beserta bangunan tersebut kami cabut dari
tangan/penguasaan Tergugat…………………………,dan seketika itupula kami
bagikan kepada pihak-pihak berperkara sebagaimana bunyi amar
putusan Pengadilan agama……………..;
Demikian berita acara ini dibuat dan ditandatangani oleh saya
dan saksi-saksi dan selanjutnya selembar dari berita acara ini diberikan
kepada masing-masing pihak pemohon eksekusi dan termohon eksekusi;
Saksi-saksi Panitera/jurusita
1……………………………..
2………………………………… …………………………………
PENUTUP.
Penyusun.
DAFTAR PUSTAKA
20
3. Mahkamah Agung R.I ; Pedoman Pelaksanaan Tugas dan Administrasi
Peradilan Agama, Buku II Edisi Revisi, Tahun 2013;
4. Pengadilan Tinggi Agama Surabaya; Konfigurasi dan Dinamika Hukum
Peradilan Agama, Tahun 2013;
5. Pengadilan Tinggi Agama Makassar; Pedoman Kerja Hakim, Panitera dan
Jurusita sewilayah Pengadilan Tinggi Agama Makassar, Edisi Revisi Tahun
2011;
21