Anda di halaman 1dari 8

PERJANJIAN KERJASAMA

JASA LOGISTIK
Nomor: ……………./PKS-LGS/SEI/……./2020

Pada hari ini ……………………………, tanggal……………………………………, yang bertanda tangan di bawah


ini:
I. Nama : ISKANDAR
Jabatan : Direktur Utama
Alamat : My Republic Plaza, Lantai Ground, Green Office Park, Jalan BSD Grand Boulevard,
BSD
City, Tangerang, Banten.
Dalam hal ini bertindak selaku Direktur Utama PT SIENTRATEK ENERGI INDONESIA, demikian sah
mewakili Direksi dan bertindak atas nama PT SIENTRATEK ENERGI INDONESIA, berkedudukan di
Tangerang Selatan (selanjutnya disebut Pihak Pertama)
II. Nama :
Jabatan :
Nama Perusahaan :
Berkedudukan di :
Selaku wakil dan bertindak atas nama PT ……… penyedia jasa …………… (selanjutnya disebut Pihak Kedua).
Kedua belah pihak sepakat untuk melaksanakan Perjanjian Kerja dengan ketentuan dan syarat-syarat sebasgai
berikut:

1. Bahwa, Pihak Pertama adalah sebuah badan usaha yang ruang lingkup kegiatan usahanya bergerak
dibidang investasi, pembangunan, dan pengoperasian pembangkit listrik tenaga surya serta penjualan
perangkatnya;
2. Bahwa, Pihak Kedua adalah sebuah badan usaha yang ruang lingkup kegiatan usahanya bergerak
dibidang …………………………………….;
3. Bahwa, Pihak Pertama bermaksud untuk menggunakan jasa Pihak Kedua dalam melakukan
pengangkutan dan pengiriman barang milik Pihak Pertama, dan Pihak Kedua bersedia memberikan
jasanya untuk mengangkut dan mengirim barang milik Pihak Pertama tersebut ke tempat yang telah
disepakati bersama dalam Perjanjian ini.

Berdasarkan uraian tersebut diatas, Para Pihak dengan ini sepakat untuk melakukan kerja sama Jasa Pengangkutan
dan Pengiriman Barang dengan syarat-syarat dan ketentuan-ketentuan sebagaimana yang akan diatur dalam
Perjanjian ini.

Pasal 1
DEFINISI

Dalam Perjanjian ini yang dimaksud dengan:


1. “Barang” adalah produk yang dibeli dan dimiliki oleh Pihak Pertama yaitu yang berupa barang
……………………;
2. “Jasa Pengangkutan Dan Pengiriman Barang” adalah pekerjaa jasa yang diberikan oleh Pihak
Kedua bagi Pihak Pertama yang berupa kegiatan pengangkutan dan pengiriman Barang melalui
jalur …………… ke tempat sebagaiman yang ditunjuk oleh Pihak Pertama berdasarkan perjanjian
ini;
3. “Biaya Pengangkutan Dan Pengiriman Barang” adalah biaya yang wajib dibayarkan oleh Pihak
Pertama kepada Pihak Kedua sebagai imbalan atas Jasa Pengangkutan Dan Pengiriman Barang
yang diberikan oleh Pihak Kedua kepada Pihak Pertama.

Pasal 2
KESEPAKATAN JASA PENGANGKUTAN DAN PENGIRIMAN BARANG

1. Pihak Kedua dengan ini sepakat untuk memberikan Jasa Pengangkutan Dan Pengiriman Barang
kepada Pihak Pertama sebagaimana Pihak Pertama dengan ini juga sepakat untuk melakukan
pembayaran Biaya Pengangkutan Dan Pengiriman Barang kepada Pihak Kedua atas Jasa
Pengangkutan Dan Pengiriman Barang yang diberikan oleh Pihak Kedua tersebut.
2. Pihak Kedua bersedia untuk melakukan pengangkutan dan pengiriman Barang milik Pihak Pertama
dari tempat pengambilan hingga lokasi tujuan yang ditentukan oleh Pihak Pertama.
3. Pihak Pertama menunjuk Pihak Kedua untuk melakukan pengurusan dokumen atas barang impor
milik Pihak Pertama.
4. Kerja sama Jasa Pengangkutan Dan Pengiriman Barang sebagaimana yang ditentukan dalam Perjanjian
ini tidak bersifat ekslusif, sehingga karenanya Pihak Pertama berhak untuk menunjuk pihak lain
sebagai pihak yang juga akan memberikan Jasa Pengangkutan Dan Pengiriman Barang yang diperlukan
oleh Pihak Pertama jika Pihak Kedua tidak melaksanakan sebagian atau keseluruhan kewajibannya
yang tertulis dalam Perjanjian ini.

Pasal 3
HAK DAN KEWAJIBAN

1. Pihak Pertama:
i. Menyerahkan dokumen impor berupa Bill of Landing (B/L), packing list, dan invoice serta
dokumen pendukung lain kepada Pihak Kedua selambat-lambatnya 3 (tiga) hari kerja sebelum
kedatangan kapal.
ii. Melakukan pembayaran pajak impor dan menyerahkan tanda bukti pembayaran kepada Pihak
Kedua.
iii. Menanggung dan membayar biaya-biaya seperti:
a. Biaya pengajuan dokumen Pemberitahuan Impor Barang (PIB) pada Perusahaan Pengurusan
Jasa Kepabeanan (PPJK);
b. Biaya dan/atau pajak impor yang tertuang dalam PIB termasuk namun tidak terbatas seperti
Bea Masuk, PPn, PPh, Cukai, Notul (jika ada), serta biaya izin tambahan karean terkena
larangan/pembatasan impor (jika ada);
c. Biaya yang timbul pada saat pemeriksaan barang di pelabuhan (behandle) sampai keluarnya
Laporan Hasil Pemeriksaan (LHP) Barang;
d. Biaya penumpukan, gerakan ditempat penimbunan pelabuhan beserta denda penumpukan
(jika ada)
e. Biaya pengiriman dari Unit Terminal Peti Kemas (UPTK) pelabuhan sampai di lokasi yang
ditentukan oleh Pihak Pertama.
iv. Melakukan pembayaran jasa kepada Pihak Kedua sesuai dan tepat jumlah yang diatur dalam
Perjanjian ini.
v. Menerima barang sesuai jumlah, bentuk, dan waktu yang telah diterangkan dalam dokumen-
dokumen terkait Barang tersebut dan/atau Perjanjian ini dari Pihak Kedua.
2. Pihak Kedua:
i. Menerima semua dokumen-dokumen impor yang diperlukan dalam proses pengangangkutan dan
pengiriman Barang milik Pihak Pertama.
ii. Melakukan pengurusan bongkar muat di pelabuhan (ingklaring)
iii. Melakukan pengurusan pengiriman barang melalui jalur darat (trucking)
iv. Mekaukan pengurusan pengirman barang melalui jalur laut
v. Melakukan pengurusan penebusan Delivery Order (D/O) di kantor Perwakilan Pelayaran.
vi. Mengangkut dan mengirimkan barang dari UPTK sampai ke lokasi yang telah ditentukan oleh
Pihak Pertama termasuk mengembalikan peti kemas atau container kosong ke terminal Depo
yang ditunjuk pelayaran
vii. Bertanggung jawab apabila terjadi permasalahan atas pengeluaran Barang impor yang disebabkan
terblokirnya izin impor atau legalitas.
viii. Menerima pembayaran Jasa Pengangkutan Dan Pembayaran Barang dari Pihak Pertama sesuai
dan tepat jumlah.

Pasal 4
JANGKA WAKTU PERJANJIAN

Perjanjian ini berlaku sah dan mengikat Para Pihak sejak tanggal Perjanjian dan Jangka Waktu Perjanjian
secara efektif adalah ……… () tahun/bulan terhitung sejak dari tanggal penandatanganan yaitu tanggal
…………... sampai ………………….

Pasal 5
WAKTU PENGANGKUTAN DAN PENGIRIMAN BARANG

Pihak Kedua menyepakati dan menyanggupi lama waktu pengangkutan dan pengiriman Barang dari lokasi
penjemputan hingga lokasi tujuan yang telah ditentukan dalam Perjanjian ini selama …………….. () hari
kalender terhitung semenjak dokumen terkait pengangkutan dan pengiriman Barang yang dibutuhkan telah
diterima Pihak Kedua.

Pasal 6
LOKASI PENJEMPUTAN DAN TUJUAN

Pihak Kedua menyepakati dan menyanggupi lokasi penjemputan dan lokasi tujuan Barang yang ditunjuk
Pihak Pertama berada di:
Lokasi Penjemputan: ……………………………………………………………………………....................
Lokasi Pengiriman: …………………………………………………………………………………………..
Pasal 7
BIAYA KERJASAMA DAN CARA PEMBAYARAN

1. Atas dilakukannya Kerjasama berdasarkan Perjanjian ini, Pihak Pertama akan melakukan pembayaran
kepada Pihak Kedua sebesar Rp…………………..,- () sesuai dengan Jangka Waktu Perjanjian. Nilai
tersebut sudah termasuk PPh namun belum termasuk PPn.
2. Besarnya Biaya Kerjasama tidak akan berubah dalam kondisi maupun situasi apapun selama Jangka
Waktu Perjanjian
3. Biaya Kerjasama mencakup:
i. Pengurusan dokumen-dokumen terkait kegiatan impor barang yang menjadi tanggung jawab
Pihak Kedua.
ii. Pengurusan bongkar muat Barang dari lokasi penjemputan
iii. Pengangkutan dan pengiriman Barang dari lokasi penjemputan hingga lokasi tujuan yang telah
ditemtukan oleh Pihak Pertama.
iv. Pengangkutan dan pengiriman Barang dari lokasi penjemputan hingga lokasi tujuan yang telah
ditemtukan oleh Pihak Pertama.
4. Para pihak sepakat dan setuju mengenai cara pembayaran yang akan dibagi menjadi tiga termin, yaitu:
i. Termin I (pertama) akan dibayarkan oleh Pihak Pertama kepada Pihak Kedua sebesar
Rp…..…………….,- () dibayarkan sebagai uang muka.
ii. Termin II (kedua) akan dibayarkan oleh Pihak Pertama kepada Pihak Kedua sebesar
Rp…..…………….,- () dibayarkan setelah Barang milik Pihak Pertama setelah Pihak Kedua
melakukan proses bongkat muat di pelabuhan Indonesia
iii. Termin III (ketiga) akan dibayarkan oleh Pihak Pertama kepada Pihak Kedua sebesar
Rp…..…………….,- () dibayarkan setelah Barang milik Pihak Pertama sampai di lokasi yang
telah ditentukan oleh Pihak Pertama dalam Perjanjian ini.

Pasal 6
KEHILANGAN KERUSAKAN DAN KETERLAMABATAN PENGIRIMAN BARANG

1. Dalam hal terjadinya kelalaian Pihak Kedua yang mengakibatkan hilangannya atau terjadi kerusakan
sebagian atau keseluruhan Barang milik Pihak Pertama selama proses pengangkutan dan pengiriman
Barang milik Pihak Pertama, maka Pihak Kedua wajib memberikan ganti rugi kepada Pihak
Pertama atas hilangnya atau terjadi kerusakan sebagian atau keseluruhan Barang milik Pihak
Pertama.
2. Selama Pihak Kedua dapat membuktikan hilangnya atau terjadi kerusakan sebagian atau keseluruhan
Barang milik Pihak Pertama bukan dikarenakan kelalaian Pihak Kedua, maka para pihak sepakat
bahwa kejadian tersebut merupakan resiko yang dapat timbul yang bukan tanggung jawab para pihak.
3. Jika selama proses pengangkutan dan pengiriman Barang milik Pihak Pertama terjadi keterlambatan
pengiriman barang yang diakibatkan karena kelalaian Pihak Kedua maka segala biaya atau
pembayaran yang timbul akibat keterlambatan pengiriman menjadi beban Pihak Kedua.
Pasal 7
SERAH TERIMA

Serah terima Barang akan dilakukan dari Pihak Kedua kepada Pihak Pertama pada saat Barang telah
sampai di lokasi tujuan yang telah ditentukan dalam perjanjian ini dengan dibuatnya Berita Acara Serah
Terima (BAST) Barang secara terpisah yang merupakan satu kesatuan dengan perjanjian ini.

Pasal 8
PAJAK-PAJAK

Segala pajak yang timbul akibat pelaksanaan Perjanjian ini menjadi beban dan tanggung jawab masing-
masing pihak sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Pasal 9
KEADAAN KAHAR

1. Yang dimaksud dengan Keadaan Kahar adalah peristiwa-peristiwa sebagai berikut:


i. Bencana Alam
ii. Bencana Non Alam
iii. Bencana Sosial
iv. Pemogokan
v. Kebakaran dan/atau
vi. Gangguan industri lainnya sebagaimana dinyatakan melalui keputusan bersama Menteri Keuangan dan
Menteri Teknis terkait.
2. Apabila terjadi Keadaan Kahar Pihak Kedua harus membertitahukan secara tertulis kepada Pihak
Pertama selambat-lambatnya dalam waktu 14 (empat belas) hari kalender sejak terjadinya Keadaan
Kahar dengan menyertakan Salinan pernyataan keadaan kahar yang dikeluarkan oleh pihak/instansi
berwenang sesuai ketenttuan peraturan perundang-undangan.
3. Atas pemberitahuan Pihak Kedua, Pihak Pertama dapat menyetujui atau menolak secara tertulis
Keadaan Kahar tersebut itu dalam jangka waktu 3 x 24 jam sejak pemberitahuan tersebut.
4. Jika dalam 3 x 24 jam sejak diterimanya pemberitahuan Pihak Kedua kepada Pihak Pertama tentang
Keadaan Kahar tersebut Pihak Pertama tidak memberi jawaban maka Pihak Pertama dianggap
menyetujui adanya Keadaan Kahar tersebut.

Pasal 10
PERNYATAAN DAN JAMINAN

Masing-masing Pihak dengan ini menyatakan dan menjamin Pihak lainnya dalam Perjanjian ini sebagai berikut:

1. Masing-masing Pihak adalah perusahaan (Badan Hukum) dan/atau Instansi Pemerintah dan/atau Institusi
Swasta yang didirikan berdasarkan hukum negara Republik Indonesia dan mempunyai hak penuh untuk
membuat dan melaksanakan Perjanjian ini.

2. Perjanjian ini tidak bertentangan dengan Anggaran Dasar masing-masing Pihak serta tidak melanggar
peraturan pemerintah baik pusat maupun daerah yang wajib ditaati oleh masing-masing Pihak di dalam
menjalankan usahanya.

3. Masing-masing Pihak telah mengambil semua tindakan yang diperlukan sesuai dengan ketentuan Anggaran
Dasar masing-masing Pihak, diantaranya mengenai kewenangan untuk melaksanakan Perjanjian ini dan
subyek hukum yang menandatangani Perjanjian ini telah diberi wewenang untuk berbuat demikian untuk
dan atas nama masing-masing Pihak.

4. Pihak yang menandatangani surat keterangan sebelum Perjanjian ini dan/atau menandatangani Perjanjian ini
adalah pihak-pihak yang sah secara hukum dan mempunyai kompetensi dan kapasitas sebagaimana yang
disyaratkan menurut hukum berhak dan berwenang untuk melakukan penandatangan Perjanjian ini.

5. Para pihak dengan ini menyatakan dan menjamin bahwa semua data-data, tanah dan bangunan, ijin-ijin dan
dokumen Perseroan serta identitas yang diberikan kepada pihak lainnya dalam rangka Perjanjian ini adalah
sepenuhnya benar dan tidak menyesatkan dan atau asli adanya dan tidak dipalsukan untuk maksud-maksud
selain daripada yang telah diketahui bersama sebelumnya oleh PARA PIHAK.

Pasal 11
PENYELESAIAN PERSELISIHAN

1. Apabila timbul perselisihan di antara para pihak yang berkaitan dengan pelaksanaan Perjanjian ini,
maka pihak yang mengakui adanya perselisihan tersebut akan memberitahukan secara tertulis tentang
adanya perselisihan tersebut kepada pihak lainnya dan para pihak akan berusaha menyelesaikan
perselisihan tersebut secara musyawarah dalam jangka waktu 30 (tiga puluh) hari kalender sejak
pemberitahuan tersebut.
2. Apabila jangka waktu penyelesaian sebagaimana dimaksud pada ayat 1 diatas telah berakhir dan
perselisihan tidak dapat diselesaikan secara musyawarah mufakat, maka Para Pihak akan melakukan
upaya-upaya hukum melalui lembaga atau instansi hukum terkait dalam penyelesaian perselisihan
hukum.

Pasal 12
PEMUTUSAN PERJANJIAN

1. Pihak Pertama berhak memutuskan perjanjian secra sepihak, dengan pemberitahuan secara tertulis 7
(tujuh) hari sebelumnya setelah melakukan peringatan/teguran tertulis 3 (tiga) kali berturut-turut dalam
hal Pihak Kedua:
i. Dalam waktu 7 hari berturut-turut terhitung tanggal surat perjanjian ini tidak atau belum
memulai pekerjaan sebagaimana diatur dalam perjanjian ini.
ii. Secara langsung ataupun tidak langsung sengaja memperlambat pengangkutan dan pengiriman
Barang milik Pihak Pertama.
iii. Memberikan keterangan tidak benar yang merugikan atau dapat merugikan Pihak Pertama
sehubungan dengan Perjanjian ini.

Pasal 13
TEMPAT DAN KEDUDUKAN

Segala akibat, yang terjadi dari pelaksanaan pekerjaan ini, kedua belah pihak telah memilih tempat
kedudukan (domisili) hukum yang tetap dan sepakat memilih Pengadilan Negeri Tangerang.
Pasal 14
KORESPONDENSI

1. Segala komunikasi dan/atau pemberitahuan dan surat menyurat (termaksud namun tidak terbatas pada surat
menyurat secara elektronik seperti email, faksimili, dan lain sebagainya) sehubungan dengan pelaksanaan
Perjanjian ini disampaikan secara tertulis ke alamat penerima sebagaimana dibawah ini:

Pihak Pertama
PT Sientraktek Energi Indonesia
My Republlic Plaza Wing B, Ground Floor,
Zona 6, Green Office Park,
BSD City, Tangerang - 15345
Telepon : 021-2922-2999
Email : Iskandar@sientratek.co.id
Fax : 021-2922-2999
Att. : Iskandar

Pihak Kedua
PT. …………………………………….
………………………………………..
……………………………………….
Indonesia
Telepon :
Email :
Fax :
Att. :

2. Apabila terjadi perubahan alamat yang tercantum dalam Perjanjian ini, maka Pihak yang mengubah alamat wajib
untuk memberitahukan secara tertulis kepada pihak lainnya selambat-lambatnya 7 (tujuh) hari kalender sebelum
perubahan alamat dimaksud berlaku secara efektif. Segala akibat yang timbul karena perubahan alamat yang
tidak diberitahukan kepada Pihak lainnya sepenuhnya menjadi resiko dan tanggungan Pihak yang mengubah
alamat yang bersangkutan.

Pasal 15
LAIN-LAIN

Segala sesuatu yang belum diatur dalam Surat Perjanjian ini atau perubahan-perubahan yang dianggap
perlu oleh kedua belah pihak akan diatur lebih lanjut dalam Surat Perjanjian Tambahan
(ADDENDUM) dan merupakan perjanjian yang tidak terpisahkan dari Surat Perjanjian ini.

Pasal 24
KETENTUAN PENUTUP

Dengan ditandatanganinya Surat Perjanjian ini oleh Pihak Pertama dan Pihak Kedua, maka seluruh
ketentuan yang tercantum dalam pasal-pasal perjanjian ini dan seluruh dokumen yang merupakan satu
kesatuan dan bagian yang tak terpisahkan dari perjanjian ini.
Demikian Perjanjian Kerjasama ini dibuat dan ditandatangani dalam 2 (dua) rangkap dan masing-masing
bermaterai cukup serta mempunyai kekuatan hukum yang sama bagi masing-masing Pihak.

Pihak Pertama Pihak Kedua


PT SIENTRATEK ENERGI INDONESIA

(ISKANDAR)
President Director

Anda mungkin juga menyukai