Materi Penjaskes Kelas XI Semester 1
Materi Penjaskes Kelas XI Semester 1
2. Floating service
Teknik ini tidak jauh berbeda dengan tennis service. Perbedaannya terdapat pada
bentuk gerakan, yaitu pada saat memukul bola, badan tidak melenting ke belakang.
Selain itu pada sat bola di lambungkan di depan pergelangan tangan dilakukan dan
saat memukul bola tidak ada gerak ikutan badan dan tangan.
B. Teknik dasar membendung (block)
Membendung (blocking) adalah upaya menghalang-halangi serangan lawan dengan cara
merentangkan ke dua tangan pada tempat yang diduga menjadi jalannya bola.Tempat
tersebut biasanya terletak di dekat atas jaring. Ada 2 macam blocking yang dapat
dilakukan pemain,yaitu blocking tunggal dan berkawan. Blocking tunggal yaitu blocking
yang dilakukan oleh satu orang pemain. Blocking berkawan yaitu blocking yang
dilakukan oleh dua atau tiga oarang pemain sekaligus.
Teknik blocking terdiri atas empat bagian gerakan sebagai berikut:
1. Sikap bersiap, yaitu sikap berdiri didekat jaring dengan kaki selebar bahu, kedua
lutut ditekuk, serta kedua lengan setinggi dan didepan dada.
2. Bergerak dan melompat, yaitu gerak pergeseran kaki sejajar net/jaring. Setelah
bergeser kemudian dilanjutkan dengan gerak menolak kedua kaki ke atas dari depan
dada.
3. Kedua tangan ada didekat jaringdan jaraknya kurang dari diameter bola. Jari-jari
telapak tangan terbuka dan sedikit di tekuk. Posisi pergelangan tangan menyesuaikan
dengan arah datangnya bola.
4. Sikap turun, yaitu suatu sikap untuk menetralkan tenaga atau mengontrol gerakan.
Dalam gerakan turun bagian kaki yang pertama kali menyentuh tanah adalah bagian
depan telapakkaki, kemudian depan dada, serta pandangan tertuju ke depan atas.
C. Teknik dasar mengumpan
Untuk mempelajari teknik dasar pengumpan, sangat dianjurkan menguasai teknik
dasar passing, baik passing atas maupun bawah. Dalm permainan biasanya pasing atas
lebih banyak di gunakan. Melalui passing atas lebih mudah dikuasaio dan dimainkan.
Berikut ini diuraikan empat jenis pengumpan:
1. Teknik mengumpan tinggi, yaitu mengumpan bola hingga mencapai 5 M lebih di atas
jaring, sedangkan turunnya bola pada daerah setinggi 15cm sampai 1 m atas jaring.
2. Teknik mengumpan rendah, yaitu mengumpan bola setinggi 60 cm sampai 1 m di
atas jaring, dan turunya bola pada daerah setinggi 10 cm sampai 15 cm di atas jaring.
3. Teknik umpan ke belakang, yaitu mengumpan bola ke arah belakang si pengumpan,
meliputi umpan tinggi dan rendah.
4. Teknik umpan jauh, yaitu mengumpan bola dari belakang ke depan secara di agonal
dengan bola yang tidak terlalu tinggi. Dengan demikian pemain depan dapat langsung
memukul bola ke lapangan lawan.
D. Teknik dasar smes (smash)
Smes (smash) adalah suatu gerakan memukul bola dengan keras yang arahnya
memukul dan mematikan. Smes (smash) merupakan suatu cara untuk melakukan
serangan terhadap lawan main. Dalam melakukan smes (smash) terdapat 4 gerakan,
sebagai berikut:
1. Gerak Awalan
Yaitu gerak melangkah sebelum melakukan lompatan. Biasanya dilakukan paling
sedikit dua langkah dan langkah terakhir harus lebar.
2. Gerak Tolakan
Yaitu gerakan menolakan dua kaki ke atas di bantu dengan mengayunkan 2 tangan
3. Gerak Pukulan
Yaitu gerakan tangan memukul bola setelah melakukan gerakan tolakan. Pada saat
memukul bola bagian pergelangan harus aktif. Jika bola berada tinggi di atas net maka
yang dipukul adalah bagian atas bola tersebut.
4. Gerak Mendarat
Yatu gerak yang dilakukan setelah pukulan. Pendaratan dilakukan oleh kedua ujung
kaki secara bersama-sama dan kedua lutut mengeper.
Ada tiga teknik smash yang lazim digunakan sebagai berikut :
1. Smash Normal
Yaitu smash yang dilakukan setelah mengambil awalan pada saat bola lepas dan tangan
pengumpan. Tinggi bola dari pengeumpan mencapai ketinggian 3cm dari net. Bola
dipukul saat jarak bola dengan net sekitar 20cm sampai 50cm.
2. Semi Smash
Yaitu gerkan snash yang dilakukan setelah bola lepas dari tangan pengumpan. Terlebih
dahulu pemain harus melangkah menuju pengumpan. Ketinggian bola yang dilempar
1m dari net.
3. Push Smash
Yaitu gerakan smash yang dilakukan setelah melakukan awalan keluar garis samping.
Setelah itu pemain melangkah menyongsong datangnya bola. Arah bola biasanya tidak
terlalu tinggi dari net.
E. Peraturan permainan
Dalam permainan bola voli digunakan aturan-aturan yang telah baku. Beberapa
peraturan pokok dalam permainan bola voli sebagai berikut :
1. Setiap pelanggaran (kesalahan) dalam bermain akan dikenai hukuman, yaitu
memberikan satu nilai kepada regu lawan. Regu yang melakukan servis namuan
melakukan pelanggaran hukumnya adalah pindah bola. Perkecualiannya terdapat pada
saat terjadi rally poin, yaitu setiap kali mati atau mematikan lawan dihitung poin
2. Kesalahan dalam melakukan servis adalah bola tidak dilambungkan, bola tidak
dipukul dengan tangan, bola keluar lapangan, bola menyentuh atau menyangkut net,
mengulur-ulur waktu ketika servis, dan menginjak garis belakang ketika bola belum
dipukul.
3. Kesalahan pada waktu bermain didekat net adalah pemainmenyhentuh net atau tiang
ketika bola dimainkan, tangan pemain melewati net ketika menyelesaikan serangannya.
Kaki pemain melewati garis tengan lapangan dan mengganggu lawan dengan menyentuh
bola dari bawah.
4. Kesalahan ketika bermainadalah bola voli dipukul dua kali bersamaan (double), bola
dipukul keluar lapangan, memukul bola melewato roads yang dipasang pada ujung net,
menyentuh bola dengan bagian tubuh, pemain pengganti tidak meapor kepada petugas
pencatat, dan pemain memasuki lapangan lebihdari tiga kali dalam satu set.
BAB 2 LARI ESTAFET
A. Teknik Pergantian Tongkat Estafet
Perlombaan lari estafet mengenal dua cara pergantian tongkat, yaitu:
a. Teknik penerimaan tongkat dengan cara melihat (visual)
Pelari yang menerima tongkat melakukannya dengan berlari sambil menolehkan kepala
untuk melihat tongkat yang diberikan oleh pelari sebelumnya. Penerimaan tongkat
dengan cara melihat biasanya dilakukan pada nomor 4 x 400 meter.
b. Teknik penerimaan tongkat dengan cara tidak melihat (non visual)
Pelari yang menerima tongkat melakukannya dengan berlari tanpa melihat tongkat yang
akan diterimanya. Cara penerimaan tongkat tanpa melihat biasanya digunakan dalam
lari estafet 4 x 100 meter.
Dilihat dari cara menerima tongkat, keterampilan gerak penerima tongkat tanpa melihat
lebih sulit dari pada dengan cara melihat. Dalam pelaksanaannya, antara penerima dan
pemberi perlu melakukan latihan yang lebih lama melalui pendekatan yang tepat.
Perlombaan lari estafet mengenal dua cara pemberian dan penerimaan tongkat,
yaitu:
Ada sebuah cara yang dilakukan dalam olahraga lari estafet agar tongkat estafet tidak
jatuh saat diberikan pada peserta lain. Yaitu pelari yang memegang tongkat estafet
meegang tongkat estafet dengan tangan kiri dan memberikannya juga dengan tangan kiri.
Sedangkan si penerima tongkat bersiap menerima tongkat dengan tangan kanan.
Adapun hal-hal yang harus diperhatikan dalam olahraga lari estafet, sebagai berikut:
a. Pemberian tongkat sebaiknya secara bersilang, yaitu pelari 1 dan 3 memegang tongkat
pada tangan kanan, sedangkan pelari 2 dan 4 menerima atau memegang tongkat dengan
tangan kiri atau sebaliknya.
b. Penempatan pelari hendaknya disesuaikan dengan keistimewaan dari masing-masing
pelari. Misalnya, pelari 1 dan 3 dipilih yang benar-benar baik dalam tikungan. Pelari 2
dan 4 merupakan pelari yang mempunyai daya tahan yang baik.
c. Jarak penantian pelari 2, 3, dan 4 harus benar-benar diukur dengan tepat.
d. Setelah memberikan tongkat estafet jangan segera keluar dari lintasan masing-
masing.
BAB 3 PENINGKATAN KEBUGARAN JASAMANI
A. Latihan Kelincahan
Lincah berarti mampu bergerak cepat dengan konsentrasi yang tinggi. Lincah
berhubungan dengan reaksi terhadap perubahan arah sehingga keputusan harus
diambil dengan cepat. Dengan kata lain, kelincahan adalah kemampuan seseorang
untuk mengubah posisi atau bergerak di arena tertentu dalam waktu singkat.
Kemampuan bergerak dengan gesit membutuhkan waktu. Oleh karena itu, daya
tahan otot juga perlu turut dilatih.
Latihan kelincahan (agility) dapat dilakukan dalam berbagai bentuk.
Keragaman atau variasi gerakan dapat dilakukan sendiri. Beberapa bentuk latihan
kelincahan yang mudah dilakukan adalah di antaranya sebagai berikut.
1. Gerakan naik dan turun pada anak tangga yang dilakukan berulang-ulang
seperti gerakan berlari.
2. Berlari bolak-balik antara dua garis yang berjarak dekat (10 m) dalam selang
waktu tertentu.
3. Melompat-lompat dengan menggunakan tali. Gerakan tali dan kaki dapat
divariasikan.
4. Berlari zig zag melewati suatu rintangan, misalnya melewati tiang atau patok,
maju mundur, membuat lingkaran, dan lain sebagainya.