Anda di halaman 1dari 19

MAKALAH MANAJEMEN OPERASI

“STRATEGI LOKASI”

DISUSUN OLEH :
1. Putri Syania Ah 1812110319
2. Putri Aprillia Nufus 1612110355
3. Muna Novita Alfiah 1812110261
4. Rahmayanti Wahdah 1812110312

JURUSAN MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
INSTITUT INFORMATIKA DAN BISNIS DARMAJAYA
2019/2020
KATA PENGANTAR

Assalamualaikum Wr. Wb.

Dengan mengucapkan puji dan syukur kehadirat Tuhan YME, karena atas
berkat rahmat-Nya penulis dapat menyelesaikan karya tulis untuk memenuhi
mata kuliah Akuntansi Biaya .

Dalam penulisan karya tulis ini penulis membahas tentang “ Strategi


Lokasi “ sesuai dengan tujuan instruksional khusus mata kuliah Manajemen
Operasi
Dengan menyelesaikan karya tulis ini ini, tidak jarang penulis menemui
kesulitan. Namun penulis sudah berusaha sebaik mungkin untuk
menyelesaikannya, oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran, dari
semua pihak yang membaca, yang sifatnya membangun untuk dijadikan bahan
masukan guna penulisan yang akan datang sehingga menjadi lebih baik lagi.
Semoga karya tulis ini bisa bermanfaat bagi penulis khususnya dan bagi
pembaca pada umumnya.

Wassalamu’alaikum Wr. Wb

Bandar Lampung,9 Desember 2019


DAFTAR ISI

Kata Pengantar i
Daftar Isi ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang 1
1.2 Rumusan Masalah 2
1.3 Tujuan Penulisan 2
1.4 Manfaat Penulisan 2

BAB II PEMBAHASAN
2.1 Strategi Lokasi 3
2.1.1 Faktor-Faktor yang Memengaruhi Keputusan Lokasi 4
2.1.1.1 Produktivitas Tenaga Kerja 5
2.1.1.2 Resiko Nilai Tukar dan Mata Uang 6
2.1.1.3 Biaya-biaya 6
2.1.1.4 Resiko Politik Nilai dan Budaya 6
2.1.1.5 Kedekatan pada Pasar 7
2.1.1.6 Kedekatan Pada Pemasok 7
2.1.1.7 Kedekatan pada Pesaing 7
2.1.2 Metode Evaluasi Alternatif Lokasi 7
2.1.2.1 Metode Pemeringkatan Faktor 8
2.1.2.2 Analisis Titik Impas Lokasi 8
2.1.2.3 Metode Pusat Gravitasi 9
2.1.2.4 Model Transportasi 10
2.1.2.5 Sistem Informasi Geografis 11
BAB III PENUTUP
3.1 Simpulan 13
3.2 Saran 13

Daftar Pustaka

i
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Bagi perusahaan jenis apapun, baik yang bergerak dalam manufaktur maupun
jasa tentulah menyadari bahwa kelangsungan hidup perusahaan lebih penting daripada
sekedar laba yang besar. Sekalipun untuk dapat terus bertahan (Going Concern),
perusahaan memerlukan keuntungan yang cukup. Selanjutnya untuk mendapatkan
keuntungan tersebut, produk yang dihasilkan dapat memenuhi kebutuhan dan keinginan
serta kepuasan konsumen (harga, kualitas, pelayanan, dsb.).
Biasanya, masalah yang akan muncul dan harus dipertimbangkan adalah lokasi
dimana perusahaan itu berdiri dan letak dari departemen-departemen dari perusahaan
tersebut. Hal ini sangat penting, karena lokasi berdirinya perusahaan tersebut akan
mempengaruhi bukan saja komponen internal perusahaan, tetapi juga komponen
eskternal serta variabel-variabel penentu lain seperti biaya dan mata uang. Begitu juga
dengan perencanaan tata-letak yang tepat akan bermanfaat bagi efisiensi dan kelancaran
aktivitas dari perusahaan tersebut, sehingga beban atau biaya aliran material yang tidak
diperlukan bisa dihilangkan atau diminimalkan. Oleh karena itu, pada tugas makalah
kelompok ini akan membahas tentang strategi lokasi dan tata letak departemen
sehingga dihasilkan tata-letak yang mempunyai biaya aliran material yang kecil. Salah
satu ujung dari masalah ini adalah proses produksi yang harus baik dalam arti yang
luas, agar output yang dihasilkan baik berupa barang atau jasa, dapat mendukung
kelangsungan hidup perusahaan.
Di satu sisi setelah proses produksi dan kehidupan perusahaan berjalan yang
dengan baik, perusahaan perlu menjaganya dengan baik, mengingat menjaga lebih sulit
dari pada saat mendirikannya. Dengan demikian proses dan kegiatan produksi sebagai
dapurnya perusahaan perlu dipelajari dengan seksama dan sungguh-sungguh sehingga
sebuah perusahaan memiliki devisi produksi yang solid dan dapat dipercaya sebagai
tulang punggung kelangsungan hidup perusahaan.
1.2 Rumusan Masalah
Ruang lingkup penelitian yang akan dilakukan akan dibatasi pada hal-hal berikut:
1. Bagaimana suatu keputusan tentang lokasi
2. Bagaimana faktor-faktor lain dapat memengaruhi pengambilan keputusan
lokasi?
3. Metode perhitungan dalam menganalisis lokasi dan tata letak

1.3 Tujuan Penulisan


Tujuan penulisan ini di bagi menjadi 2 yaitu, tujuan umum dan khusus:
1.3.1. Tujuan Umum
1. Menganalisis kinerja keuangan suatu perusahaan menggunakan rasio-rasio
2. Diharapkan dapat menambah pengetahuan para pembaca makalah
1.3.2 Tujuan Khusus
Memenuhi tugas mata kuliah Manajemen Operasi sesuai kontrak perkuliahan
minggu ke-6 : “ Location Strategy”

1.4 Manfaat Penulisan


1. Sebagai bahan pelajaran bagi mahasiswa khususnya dalam memahami strategi
lokasi dan tata letak dalam proses produksi ataupun jasa.
2. Sebagai wacana awal bagi penyusunan karya tulis selanjutnya.
BAB II
PEMBAHASAN

Lokasi menentukan prestasi , merupakan ungkapan yang cukup tepat untuk


segala jenis kegiatan, demikian pula untuk kegiatan bisnis di sektor barang maupun
jasa. Dengan demikian strategi lokasi adalah hal yang tidak dapat diabaikan oleh
perusahaan. Banyak alasan yang mendasarinya diantaranya sektor barang memerlukan
lokasi untuk melakukan kegiatan pembuatan produk barang tersebut atau tempat
memproduksi (pabrik) sedangkan untuk sektor jasa memerlukan tempat untuk dapat
memberikan pelayanan bagi konsumen. Hal tersebut dibuktikan dengan banyaknya
pembangunan kawasan industri untuk ditawarkan pada perusahaan yang akan
membangun pabriknya maupun pembangunan pusat-pusat perdagangan, kawasan
perkantoran yang ditawarkan kepada para pengusaha jasa.
Kegiatan perekonomian di suatu tempat, wilayah, maupun Negara ditandai
dengan tumbuh berkembangnya pusat-pusat niaga maupun industri yang berdiri di
lokasi-lokasi yang sangat strategis. Kemajuan suatu bangsa juga sangat tergantung
dengan berdenyutnya perekonomian di wilayah Negara yang bersangkutan yang berarti
dientukan oleh banyak tidaknya lokasi –lokasi kegiatan operasional bisnis.

2.1 Strategi Lokasi


Masalah lokasi sangat memengaruhi risiko dan keuntungan perusahaan secara
keseluruhan. Misalnya biaya pengangkutan bahan mentah yang masuk atau produk jadi
yang ke luar dari perusahaan, dapat mencapai seperempat dari harga jual produk. Selain
itu lokasi juga dapat memengaruhi biaya pajak, upah, biaya bahan baku, dan sewa.
Keputusan mengenai lokasi harus diambil perusahaan sesekali saja, biasanya
karena permintaan yang telah melebihi kapasitas pabrik yang ada atau karena
perubahan produktivitas tenaga kerja, perubahan nilait tukar, biaya-biaya, dan sikap
masyarakat setempat. Pilihan-pilihan dalam lokasi meliputi : Tidak pindah, tetapi
memperluas fasilitas yang ada; Mempertahankan lokasi sekarang dan menambahkan
fasilitas lain di tempat lain atau; Menutup fasilitas yang ada atau pindah ke lokasi lain.
Keputusan lokasi bergantung pada jenis bisnis. Untuk keputusan lokasi industry,
strategi yang digunakan biasanya adalah strategi untuk meminimalkan biaya, meski
inovasi dan kreativitas juga penting. Untuk bisnis eceran dan jasa profesi, strategi yang
digunakan difokuskan pada memaksimalkan pendapatan. Walaupun demikian, strategi
lokasi pemilihan gudang bisa ditentukan oleh biaya serta kecepatan pengiriman. Tujuan
strategi lokasi adalah memaksimalkan manfaat lokasi bagi perusahaan.
Lokasi dan Biaya – Karena lokasi memengaruhi biaya dan menentukan
penghasilan, lokasi sepenuhnya memiliki kekuatan untuk membuat atau
menghancurkan strategi bisnis perusahaan. Keputusan lokasi yang berdasarkan pada
strategi biaya rendah (low-cost) membutuhkan pertimbangan yang cermat. Ketika
manajemen telah memutuskan untuk beroperasi di satu lokasi tertentu, banyak biaya
yang menjadi tetap dan sulit dikurangi. Oleh karena itu, kerja keras yang dilakukan
manajemen untuk menetapkan lokasi fasilitas yang optimal merupakan investasi yang
baik.
Lokasi dan Inovasi – Saat kreativitas, inovasi, dan investasi litbang bersifat
penting bagi strategi operasi, fokus criteria lokasi dapat berubah, dari yang awalnya
berfokus-pada-biaya, menjadi berfokus-pada-inovasi Ada empat sifat yang
memengaruhi inovasi dan daya saing :
1. Adanya input berkualitas tinggu dan spesifik, seperti kemampuan ilmiah dan
teknik
2. Lingkungan yang kondusif bagi investasi dan persaingan lokal yang ketat
3. Tekanan dan wawasan yang didapat dari pasar lokal yg berpengalaman
4. Adanya industry lokal yang saling terhubung dan mendukung

2.1.1 Faktor-Faktor yang Memengaruhi Keputusan Lokasi

Menentukan lokasi operasional untuk perusahaan yang telah menempatkan


usahanya secara internasional adalah tidak sederhana. Keputusan lokasi sudah keluar
melebihi batas Negara, pada kenyataannya keputusan lokasi bagi perusahaan uyang
beroperasi secara global dimulai dari mempertimbangkan berbagai faktor untuk
memilih Negara, dilanjutkan untuk memilih wilayah sampai memilih tempat. Adapun
berbagai faktor tersebut diantaranya adalah sebagai berikut :
Keputusan Pemilihan Lokasi Negara - Adapun faktor yang dipertimbangkan :
1. Resiko politik yang dihadapi, peraturan yang ada, sikap pemerintah, serta insentif
pemerintah.
2. Permasalahan budaya dan ekonomi , termasuk budaya korupsi
3. Lokasi pasar karena produk yang telah dibuat harus dapat diserap oleh pasar agar
keberlangsungan perusahaan dapat terjamin.
4. Ketersediaan tenaga kerja, upah buruh, produktifitas, karena unsure tenaga kerja
adalah sangat penting bagi perusahaan.
5. Ketersediaan pasokan, komunikasi dan energi, hal ini disebabkan ketergantungan
perusahaan pada hal-hal tersebut karena tanpa bahan baku, komunikasi maupun
energi maka perusahaan tidak dapat beropoperasi.
6. Resiko nilai tukar mata uang, karena mata uang dari suatu Negara yang sangat
fluktuatif akan berdampak sangat signifikan bagi kegiatan bisnis.
Keputusan Pemilihan Lokasi Daerah (Region) - Faktor yang dipertimbangkan
diantaranya:
a. Keinginan perusahaan
b. Segi-segi yang menarik dari wilayah tersebut (budaya, pajak, iklim)
c. Ketersediaan tanaga kerja, upah serta sikap terhadap serikat kerja
d. Biaya dan ketersediaan pelayanan umum.
e. Peraturan mengenai lingkungan hidup.
f. Insentif dari pemerintah.
g. Kedekatan dengan bahan baku dan konsumen.
h. Biaya tanah dan pendirian bangunan.
Keputusan Lokasi untuk memilih tempat (site) - Adapun faktor pertimbangannya :
a. Ukuran dan biaya lokasi
b. Sistem transportasi udara, kereta, jalan bebas maupunb jalur laut.
c. Pembatasan daerah.
d. Kedekatan dengan jasa / pasokan yang dibutiuhkan.
e. Permasalahan dampak lingkungan.
Di samping globalisasi, sejumlah factor lain juga memengaruhi keputusan lokasi.
Faktor-faktor tersebut antara lain sebagai berikut :
2.1.1.1 Produktivitas Tenaga Kerja
Saat memutuskan sebuah lokasi,manajemen mungkin tergiur dengan tingkat
upah yang rendah pada suatu daerah. Dengan tingkat pendidikan yang rendah atau
kebiasaan kerja yang buruk, pekerja yang tidak terlatih mungkin bukan merupakan hal
yang baik bagi perusahaan walaupun upahnya rendah. Demikian pula pekerja yang
tidak dapat atau tidak konsisten dalam bekerja tidak memberikan kebaikan bagi
organisasi walaupun upahnya rendah.
2.1.1.2 Resiko Nilai Tukar dan Mata Uang
Walaupun tingkat upah buruh dan produktifitas dapat membuat sebuah negara
terlihat ekonomis, tingkat nilai tukar yang tidak menguntungkan dapat menghilangkan
penghematan yang telah dilakukan. Perusahaan terkadang dapat mengambil keuntungan
dari nilai tukar yang menguntungkan dengan memindahkan lokasi atau mengekspor
produk kenegara asing. Walau demikian ,nilai mata uang asing di hampir semua negara
terus berfluktuasi.

2.1.1.3 Biaya-biaya
Biaya lokasi dapat dibagi menjadi dua kategori yaitu biaya nyata dan biaya
tidak nyata. Biaya nyata adalah biaya-biaya yang dapat di identifikasi langsung dan
dihitung cepat. Biaya nyata meliputi biaya layanan umum,tenaga kerja, bahan baku,
pajak, penyusutan, serta biaya lain yang dapat biaya lain yang dapat di identifikasi oleh
departemen akuntansi dan pihak manajemen. Sedangkan Biaya tidak nyata adalah biaya
yang meliputi pendidikan, fasilitas transportasi umum, sikap masyarakat terhadap
industri dan perusahaan , serta kualitas dan sikap calon pekerja. Biaya tidak nyata juga
meliputi variabel kualitas hidup seperti iklim dan kelompok olahraga yang dapat
mempengaruhi proses rekrutmen pekerja.

2.1.1.4 Resiko Politik Nilai dan Budaya


Risiko politik berhubungan dengan kemungkinan berfluktuasinya sikap
pemerintah nasional, negara bagian, dan lokal terhadap kepemilikan swasta dan
intelektual, penetapan zona, polusi, serta stabilitas ketenagakerjaan. Posisi pemerintah
saat keputusan lokasi dibuat mungkin tidak berlangsung lama. Walaupun demikian
pihak manajemen mungkin mendapati sikap ini dapat dipengaruhi oleh pola
kepemimpinan mereka sendiri. Sikap pekerja mungkin berbeda dari satu negara dengan
negara lain, daerah dengan daerah lain. Dilain pihak sikap ini dapat mempengaruhi
keputusan perusahaan apakah akan memberikan penawaran pada pekerja yang ada
sekarang jika perusahaan pindah kelokasi baru.
Satu dari tantangan terbesar keputusan operasi global adalah berkompromi
dengan budaya negara lain. Perbedaan budaya bekerja dan pemasok dalam hal
ketetapan waktu membuat perbedaan besar dalam jadwal produksi dan pengiriman.
2.1.1.5 Kedekatan pada Pasar
Bagi sejumlah perusahaan, berada pada lokasi yang dekat dengan pelanggan
adalah sangat penting. Organisasi jasa seperti toko obat, restoran, kantor pos, atau
pencukur rambut mendapati bahwa kedekatan pada pasar merupakan aktor lokasi
utama. Perusahaan manufaktur mendapati berdekatan dengan pelanggan ketika biaya
pengiriman barang jadi mahal atau sulit (mungkin disebabkan produk yang dikirim
banyak, berat, atau mudah pecah) merupakan hal yang sangat berguna. Selain itu
dengan produksi yang just in time pemasok menginginkan lokasi yang dekat dengan
pelanggan.

2.1.1.6 Kedekatan Pada Pemasok


Perusahaan menempatkan diri dekat dengan barang mentah dan pemasok karena
(1) barang –barang yang mudah busuk, (2) biaya transportasi, (3) jumlah produk yang
sangat banyak. Para penghasil roti, susu, sayur-sayuran dan makanan laut beku
berhubungan dengan barang mentah yang mudah busuk sehingga mereka kerap
berlokasi dekat pemasok. Perusahaan yang bergantung pada input yang berupa bahan
mentah yang berat atau yang berjumlah sama (seperti produsen baja yang menggunakan
batu bara dan biji besi) harus membayar biaya transportasi yang sangat mahal sehingga
biaya transportasi menjadi faktor utama
.
2.1.1.7 Kedekatan pada Pesaing
Mungkin terasa jika perusahaan-perusahaan juga senang berdekatan dengan
para pesaingnya. Kecenderungan yang disebut pengelompokan atau clustering yang
sering terjadi apabila sumber daya utama ditemukan di wilayah tersebut. Sumber daya
ini meliputi sumber daya alam, informasi, modal proyek, dan bakat.

2.1.2 Metode Evaluasi Alternatif Lokasi


Terdapat empat metode yang digunakan untuk menyelesaikan masalah lokasi:
Metode Pemeringkatan Faktor, Analisis Titik-Impas Lokasi, Metode Pusat-Gravitasi,
dan Model Transportasi. bagian ini menjelaskan pendekatan-pendekatan ini.
2.1.2.1 Metode Pemeringkatan Faktor
Terdapat banyak faktor, kualitatif maupun kuantitatif, yang harus
dipertimbangkan dalam memilih suatu lokasi. Beberapa dari faktor-faktor ini lebih
penting dari yang lain, sehingga manajer dapat menggunakan bobot untuk membuat
proses pengambilan keputusan menjadi lebih objektif. Metode pemeringkatan faktor
sering digunakan karena mencakup variasi faktor yang sangat luas, mulai dari
pendidikan, rekreasi sampai keahlian tenaga kerja. Metode pemeringkatan-faktor
mempunyai enam tahap:
a) Mengembangkan daftar faktor-faktor terkait
b) Menetapkan bobot pada setiap faktor untuk mencerminkan seberapa jauh
faktor itu penting bagi pencapaian tujuan perusahaan.
c) Mengembangkan suatu skala untuk setiap faktor (misalnya, 1 sampai 10
atau 1 sampai 100 point).
d) Meminta manajer menentukan skor setiap lokasi untuk setiap faktor, dengan
menggunakan skala yang telah dikembangkan pada tahap 3.
e) Mengalikan skor itu dengan bobot dari setiap faktor, dan menentukan
jumlah total untuk setiap lokasi.
f) Membuat rekomendasi yang didasarkan pada skor laba maksimal, dengan
juga mempertimbangkan hasil dari pendekatan kuantitatif.
Jika sebuah keputusan bersifat sensitive terhadap perubahan-perubahan kecil,
maka analisi lebih lanjut mengenai pembobotan atau penilaiannya mungkin perlu
dilakuka. sebagai alternative lain, manajemen dapat menyimpulkan factor tidak nyata
bukan merupakan criteria yang tepat sebagai dasar pengambilan keputusan lokasi. oleh
karena itu, manajer menempatkan bobot utama pada aspek keputusan yang lebih
kuantitatif.

2.1.2.2 Analisis Titik Impas Lokasi


Merupakan penggunaan analisis biaya-volume produksi untuk analisis
titikuntuk membuat suatu perbandingan ekonomis terhadap alternatif-alternatif lokasi.
Dengan mengidentifikasi biaya variabel dan biaya tetap serta membuat grafik kedua
biaya ini untuk setiap lokasi, kita dapat menentukan alternatif mana yang biayanya
paling rendah. Analisis titik-impas lokasi dapat dilakukan secara matematik atau secara
grafik. Pendekatan grafiknya mempunyai keuntungan dengan memberikan kisaran
jumlah setiap lokasi dapat dipilih.
Tiga tahap dalam analisis titik-impas adalah:
a) Tentukan biaya tetap dan biaya variabel untuk setiap lokasi.
b) Plot biaya untuk setiap lokasi, dengan biaya pada garis vertikal dan volume
produksi tahunan pada garis horisontal di grafik itu.
c) Pilih lokasi yang biaya totalnya paling rendah, untuk setiap volume produksi
yang diinginkan.

2.1.2.3 Metode Pusat Gravitasi

Merupakan teknik matematis dalam menemukan lokasi pusat distribusi yang


akan meminimisasi biaya distribusi. Dalam menemukan lokasi yang terbaik untuk
menjadi pusat distribusi, metode ini memperhitungkan lokasi pasar, volume barang
yang dikirim ke pasar itu, dan biaya pengangkutan. Karena volume kendaraan kontainer
yang dipindahkan setiap bulannya mempengaruhi biaya, jarak bukan menjadi satu-
satunya kriteria utama. Metode pusat gravitasi mengasumsikan bahwa biaya secara
langsung bersifat proporsional dengan jarak dan banyaknya barang yang diangkut.
Lokasi yang ideal adalah lokasi yang membuat jarak tertimbang antara gudang dan
outlet pengecernya menjadi minimal, jarak ini diberi bobot sesuai dengan banyaknya
kontainer yang diangkut.

Langkah pertama dalam metode pusat gravitasi adalah menempatkan lokasi pada suatu
system koordinat. Titik asal system koordinat dan skala yang digunakan bersifat
beruba-ubah selama jarak relative (antarlokasi) dinyatakan secara tepat. hal ini mudah
dilakukan dengan menempatkan titik-titik pada peta biasa. Pusat gravitasi dapat
ditentukan menggunakan persamaan sebagai berikut:

dimana: dix= koordinat –x lokasi i,

diy= koordinat –y lokasi i,

Qi = kuantitas barang yang dipindahkan ke atau dari lokasi i

Perhatikan bahwa Persamaan 1 dan 2 mengandung istilah Qi yang merupakan


kuantitas barang pasokan yang dipindahkan ke atau dari lokasi i.

Karena jumlah kontainer yang dikirim setiap bulan memengaruhi biaya, jarak
tidak dapat dijadikan satu-satunya kriteria utama. Metode pusat gravitasi
mengansumsikan biaya secara langsung berimbang pada jarak dan jumlah yang dikirim.
Lokasi yang ideal adalah lokasi yang meminimalkan jarak berbobot antara gudang dan
toko ecerannya, dimana pembobotan jarak dilakukan sesuai dengan jumlah kontainer
yang dikirim.

2.1.2.4 Model Transportasi


Tujuan dari model transportasi adalah untuk menetapkan pola pengiriman
terbaik dari beberapa titik penawaran (pasokan/sumber) ke beberapa titik permintaan
(tujuan) agar dapat meminimalkan produksi total dan biaya transportasi. Setiap
perusahaan dengan jaringan titik penawaran-permintaan menghadapi masalah yang
sama. Sebagai contoh, jaringan pasokan/penawaran Volkswagen yang kompleks. VW
Meksiko mengirimkan hasil rakitan ke Brasil, sementara VW Meksiko sendiri
menerima suku cadang dan hasil rakitan dari kantor pusatnya di Jerman.
Walapun teknik pemrograman linier dapat digunakan untuk menyelesaikan jenis
masalah ini, telah dikembangkan algoritma bertujuan khusus yang lebih efisien untuk
aplikasi transportasi. Model Transportasi memberikan solusi awal yang pantas,
kemudian perbaikan bertahap dilakukan hingga solusi optimal dicapai.

2.1.2.5 Sistem Informasi Geografis


Adalah sistem informasi khusus yang mengelola data yang memiliki informasi
spasial (bereferensi keruangan). Atau dalam arti yang lebih sempit, adalah sistem
komputer yang memiliki kemampuan untuk membangun, menyimpan, mengelola dan
menampilkan informasi berefrensi geografis, misalnya data yang diidentifikasi menurut
lokasinya, dalam sebuah database. SIG membantu perusahaan membuat keputusan
analitis yang berkaitan dengan lokasi. Beberapa data geografis yang tersedia dalam SIG
:
o Data sensus menurut blok, bidang, kota, wilayah, kecamata, daerah
metropolitan, Negara bagian, dan kodepos
o Peta dari setiap gang, jalan raya, jembatan dan terowongan
o Fasilitas umum seperti saluran air, listrik dan gas
o Sunga, gunung, danau, dan lautan
o Bandara, universtias, rumah sakit, dll
Penerapan SIG pada perusahaan penerbangan adalah untuk mengidentifikasi
bandara yang paling efektif untuk melakukan pelayanan darat seperti pengisian bahan
bakar pesawat-makanan-jasa, juga untuk membantu penjadwalan.
Penerapan SIG bagi developer gedung perkantoran komersial adalah untuk
memilih kota-kota tempat mereka akan membangun di masa depan. SIG digunakan
untuk menganalisis factor-faktor yang memengaruhi keputusan lokasi yang mencakup
lima elemen untuk setiap kota : daerah pemukiman, toko eceran, pusat kebudayaan dan
hiburan, tindak kriminal, serta pilihan trasportasi.
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
3.1.1. Strategi Lokasi
Lokasi dapat menentukan hingga 10% biaya total sebuah perusahaan industri.
Pemilihan lokasi juga sangat mempengaruhi biaya, baik biaya tetap maupun biaya
variabel. Lokasi juga merupakan elemen penting dalam menentukan pendapatan
perusahaan jasa, eceran, dan profesional. Keputusan strategis sering tergantung jenis
bisnisnya . Perusahaan industri perlu mempertimbangkan baik biaya nyata maupun
tidak nyata. Permasalahan lokasi industri biasanya diatasi dengan metode
pemeringkatan faktor, analisis titik impas lokasi, metode pusat gravitasi, dan metode
transportasi dari pemrogaman linier. Untuk organisasi jasa, eceran, dan profesional,
analisis biasanya dibuat dari berbagai variabel, termasuk daya beli suatu daerah,
persaingan, iklan dan promosi, kualitas fisik lokasi,dan kebijakan operasional
organisasi dan strategi yang digunakan terfokus pada maksimasi pendapatan.

3.2 Saran
3.2.1. Strategi Lokasi
Berikut beberapa faktor yang sebaiknya diperhatikan, sebagai bahan
pertimbangan strategi lokasi :
1. Tingkat kepadatan penduduk sekitar lokasi - Usahakan memilih lokasi usaha yang
memiliki kepadatan penduduk cukup tinggi. Semakin tinggi kepadatan penduduk
di suatu lokasi, maka semakin besar pula potensi pasar sebuah usaha. Coba saja
bandingkan pendapatan usaha yang lokasinya di daerah pedesaan dengan usaha
yang berada di daerah perkotaan, omset yang diperoleh akan sangat jauh berbeda.
2. Besar pendapatan masyarakat sekitar lokasi - Besar pendapatan masyarakat yang
ada di sekitar lokasi juga mampu mempengaruhi usaha yang akan Anda bangun.
Sebab, tingkat pendapatan masyarakat juga akan berpengaruh terhadap daya beli
konsumen. Jika Anda ingin menjalankan usaha dengan produk yang harganya
sedikit tinggi, sebaiknya pilih lokasi yang daya belinya cukup tinggi ( misalnya di
kota – kota besar ). Sedangkan bila ingin menawarkan produk dengan harga yang
relative murah, tidak akan jadi masalah jika Anda memilih lokasi usaha yang daya
beli masyaratnya kurang untuk. Karena konsumen di daerah tersebut lebih
mementingkan harga murah, dibandingkan memperhatikan kualitas produk yang
dijual.
3. Memperhatikan tingkat keramaian lalu lalang kendaraan yang lewat - Perhatikan
trafik lalu lalang kendaraan atau pejalan kaki yang lewat, karena hal ini juga
mempengaruhi jenis usaha yang cocok di daeah tersebut. Untuk daerah yang
dilalui pejalan kaki, usaha toko kelontong atau usaha minuman dingin cocok untuk
dibangun di daerah tersebut. Sedangkan untuk lokasi yang banyak dilalui
kendaraan bermotor, bisa mencoba usaha bengkel yang lebih dibutuhkan.
Sesuaikan jenis usaha Anda dengan para konsumen yang lalu lalang di lokasi
tersebut.
4. Banyaknya usaha yang menduukung lokasi tersebut - Semakin banyak usaha yang
ada di sekitar lokasi, maka konsumen yang datang ke lokasi tersebut juga semakin
ramai. Karena di lokasi tersebut terdapat berbagai macam usaha yang
menyediakan produk yang berbeda pula, sehingga para konsumen lebih tertarik
datang ke lokasi yang terdapat berbagai macam usaha. Misalnya saja lokasi pasar,
atau mall yang selalu ramai pengunjung.
5. Sesuaikan dana dengan lokasi usaha yang akan dipilih - Biasanya lokasi usaha
yang ada di keramaian seperti mall, atau di pinggir jalan yang strategis harga
sewanya lebih mahal dibandingkan lokasi usaha yang kurang strategis. Untuk itu
sesuaikan dana yang Anda miliki, dengan lokasi usaha yang di pilih. Jangan
memilih lokasi yang harga sewanya mahal, tetapi ternyata tidak ramai pengunjung.
6. Pilih lokasi usaha yang tingkat kompetisinya rendah - Jika di lokasi tersebut sudah
banyak usaha yang sejenis dengan usaha Anda, sebaiknya lokasi ini dihindari.
Namun jika Anda yakin karena posisinya yang sangat strategis, Anda harus siap
bersaing dengan menciptakan inovasi baru yang dapat membedakan usaha Anda
dengan usaha lain yang sejenis.
7. Perhatikan pula akses menuju lokasi usaha - Usahakan pilih lokasi yang mudah di
akses oleh para konsumen. Jika memungkinkan, pilih lokasi usaha yang dilalui
transportasi umum. Agar konsumen yang tidak memiliki kendaraan pribadi juga
bisa menjangkau lokasi usaha Anda.
8. Tingkat keamanan yang mendukung - Lokasi usaha yang aman juga menambah
kenyamanan para konsumen. Mereka tidak akan ragu meninggalkan kendaraan
mereka di tempat parkir, dan bisa meninkmati pelayanan usaha Anda dengan
merasa nyaman. Dengan lingkungan yang aman, Anda bisa mengurangi resiko
pencurian maupun perusakan yang bisa terjadi pada usaha yang ada di lokasi
kurang aman.
9. Dan yang ke-9 adalah, perhatikan kebersihan lokasi usaha - Konsumen tidak akan
mengunjungi sebuah toko, warung ataupun sebuah outlet yang berada di
lingkungan kotor atau kumuh. Mereka akan merasa ragu untuk membeli produk
Anda. Untuk itu jaga kebersihan lingkungan sekitar Anda, agar konsumen merasa
nyaman berkunjung ke lokasi usaha Anda.
Secara umum tujuan strategi lokasi adalah memaksimalkan keuntungan dari lokasi
yang dipilih. Maka hendaknya perusahaan mempertimbangkan faktor-faktor baik yang
bersifat kualitatif maupun kuantitatif dalam pemilihan lokasi.
DAFTAR PUSTAKA

Heizer, Jay & Render, Barry. 2009. “Manajemen Operasi Edisi 9, Buku 1”. Jakarta:
Penerbit Salemba Empat

Peraturan Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana Nomor 06 Tahun 2009


Tentang Pedoman Pergudangan

Anda mungkin juga menyukai