“STRATEGI LOKASI”
DISUSUN OLEH :
1. Putri Syania Ah 1812110319
2. Putri Aprillia Nufus 1612110355
3. Muna Novita Alfiah 1812110261
4. Rahmayanti Wahdah 1812110312
JURUSAN MANAJEMEN
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
INSTITUT INFORMATIKA DAN BISNIS DARMAJAYA
2019/2020
KATA PENGANTAR
Dengan mengucapkan puji dan syukur kehadirat Tuhan YME, karena atas
berkat rahmat-Nya penulis dapat menyelesaikan karya tulis untuk memenuhi
mata kuliah Akuntansi Biaya .
Wassalamu’alaikum Wr. Wb
Kata Pengantar i
Daftar Isi ii
BAB I PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang 1
1.2 Rumusan Masalah 2
1.3 Tujuan Penulisan 2
1.4 Manfaat Penulisan 2
BAB II PEMBAHASAN
2.1 Strategi Lokasi 3
2.1.1 Faktor-Faktor yang Memengaruhi Keputusan Lokasi 4
2.1.1.1 Produktivitas Tenaga Kerja 5
2.1.1.2 Resiko Nilai Tukar dan Mata Uang 6
2.1.1.3 Biaya-biaya 6
2.1.1.4 Resiko Politik Nilai dan Budaya 6
2.1.1.5 Kedekatan pada Pasar 7
2.1.1.6 Kedekatan Pada Pemasok 7
2.1.1.7 Kedekatan pada Pesaing 7
2.1.2 Metode Evaluasi Alternatif Lokasi 7
2.1.2.1 Metode Pemeringkatan Faktor 8
2.1.2.2 Analisis Titik Impas Lokasi 8
2.1.2.3 Metode Pusat Gravitasi 9
2.1.2.4 Model Transportasi 10
2.1.2.5 Sistem Informasi Geografis 11
BAB III PENUTUP
3.1 Simpulan 13
3.2 Saran 13
Daftar Pustaka
i
BAB I
PENDAHULUAN
2.1.1.3 Biaya-biaya
Biaya lokasi dapat dibagi menjadi dua kategori yaitu biaya nyata dan biaya
tidak nyata. Biaya nyata adalah biaya-biaya yang dapat di identifikasi langsung dan
dihitung cepat. Biaya nyata meliputi biaya layanan umum,tenaga kerja, bahan baku,
pajak, penyusutan, serta biaya lain yang dapat biaya lain yang dapat di identifikasi oleh
departemen akuntansi dan pihak manajemen. Sedangkan Biaya tidak nyata adalah biaya
yang meliputi pendidikan, fasilitas transportasi umum, sikap masyarakat terhadap
industri dan perusahaan , serta kualitas dan sikap calon pekerja. Biaya tidak nyata juga
meliputi variabel kualitas hidup seperti iklim dan kelompok olahraga yang dapat
mempengaruhi proses rekrutmen pekerja.
Langkah pertama dalam metode pusat gravitasi adalah menempatkan lokasi pada suatu
system koordinat. Titik asal system koordinat dan skala yang digunakan bersifat
beruba-ubah selama jarak relative (antarlokasi) dinyatakan secara tepat. hal ini mudah
dilakukan dengan menempatkan titik-titik pada peta biasa. Pusat gravitasi dapat
ditentukan menggunakan persamaan sebagai berikut:
Karena jumlah kontainer yang dikirim setiap bulan memengaruhi biaya, jarak
tidak dapat dijadikan satu-satunya kriteria utama. Metode pusat gravitasi
mengansumsikan biaya secara langsung berimbang pada jarak dan jumlah yang dikirim.
Lokasi yang ideal adalah lokasi yang meminimalkan jarak berbobot antara gudang dan
toko ecerannya, dimana pembobotan jarak dilakukan sesuai dengan jumlah kontainer
yang dikirim.
3.1 Kesimpulan
3.1.1. Strategi Lokasi
Lokasi dapat menentukan hingga 10% biaya total sebuah perusahaan industri.
Pemilihan lokasi juga sangat mempengaruhi biaya, baik biaya tetap maupun biaya
variabel. Lokasi juga merupakan elemen penting dalam menentukan pendapatan
perusahaan jasa, eceran, dan profesional. Keputusan strategis sering tergantung jenis
bisnisnya . Perusahaan industri perlu mempertimbangkan baik biaya nyata maupun
tidak nyata. Permasalahan lokasi industri biasanya diatasi dengan metode
pemeringkatan faktor, analisis titik impas lokasi, metode pusat gravitasi, dan metode
transportasi dari pemrogaman linier. Untuk organisasi jasa, eceran, dan profesional,
analisis biasanya dibuat dari berbagai variabel, termasuk daya beli suatu daerah,
persaingan, iklan dan promosi, kualitas fisik lokasi,dan kebijakan operasional
organisasi dan strategi yang digunakan terfokus pada maksimasi pendapatan.
3.2 Saran
3.2.1. Strategi Lokasi
Berikut beberapa faktor yang sebaiknya diperhatikan, sebagai bahan
pertimbangan strategi lokasi :
1. Tingkat kepadatan penduduk sekitar lokasi - Usahakan memilih lokasi usaha yang
memiliki kepadatan penduduk cukup tinggi. Semakin tinggi kepadatan penduduk
di suatu lokasi, maka semakin besar pula potensi pasar sebuah usaha. Coba saja
bandingkan pendapatan usaha yang lokasinya di daerah pedesaan dengan usaha
yang berada di daerah perkotaan, omset yang diperoleh akan sangat jauh berbeda.
2. Besar pendapatan masyarakat sekitar lokasi - Besar pendapatan masyarakat yang
ada di sekitar lokasi juga mampu mempengaruhi usaha yang akan Anda bangun.
Sebab, tingkat pendapatan masyarakat juga akan berpengaruh terhadap daya beli
konsumen. Jika Anda ingin menjalankan usaha dengan produk yang harganya
sedikit tinggi, sebaiknya pilih lokasi yang daya belinya cukup tinggi ( misalnya di
kota – kota besar ). Sedangkan bila ingin menawarkan produk dengan harga yang
relative murah, tidak akan jadi masalah jika Anda memilih lokasi usaha yang daya
beli masyaratnya kurang untuk. Karena konsumen di daerah tersebut lebih
mementingkan harga murah, dibandingkan memperhatikan kualitas produk yang
dijual.
3. Memperhatikan tingkat keramaian lalu lalang kendaraan yang lewat - Perhatikan
trafik lalu lalang kendaraan atau pejalan kaki yang lewat, karena hal ini juga
mempengaruhi jenis usaha yang cocok di daeah tersebut. Untuk daerah yang
dilalui pejalan kaki, usaha toko kelontong atau usaha minuman dingin cocok untuk
dibangun di daerah tersebut. Sedangkan untuk lokasi yang banyak dilalui
kendaraan bermotor, bisa mencoba usaha bengkel yang lebih dibutuhkan.
Sesuaikan jenis usaha Anda dengan para konsumen yang lalu lalang di lokasi
tersebut.
4. Banyaknya usaha yang menduukung lokasi tersebut - Semakin banyak usaha yang
ada di sekitar lokasi, maka konsumen yang datang ke lokasi tersebut juga semakin
ramai. Karena di lokasi tersebut terdapat berbagai macam usaha yang
menyediakan produk yang berbeda pula, sehingga para konsumen lebih tertarik
datang ke lokasi yang terdapat berbagai macam usaha. Misalnya saja lokasi pasar,
atau mall yang selalu ramai pengunjung.
5. Sesuaikan dana dengan lokasi usaha yang akan dipilih - Biasanya lokasi usaha
yang ada di keramaian seperti mall, atau di pinggir jalan yang strategis harga
sewanya lebih mahal dibandingkan lokasi usaha yang kurang strategis. Untuk itu
sesuaikan dana yang Anda miliki, dengan lokasi usaha yang di pilih. Jangan
memilih lokasi yang harga sewanya mahal, tetapi ternyata tidak ramai pengunjung.
6. Pilih lokasi usaha yang tingkat kompetisinya rendah - Jika di lokasi tersebut sudah
banyak usaha yang sejenis dengan usaha Anda, sebaiknya lokasi ini dihindari.
Namun jika Anda yakin karena posisinya yang sangat strategis, Anda harus siap
bersaing dengan menciptakan inovasi baru yang dapat membedakan usaha Anda
dengan usaha lain yang sejenis.
7. Perhatikan pula akses menuju lokasi usaha - Usahakan pilih lokasi yang mudah di
akses oleh para konsumen. Jika memungkinkan, pilih lokasi usaha yang dilalui
transportasi umum. Agar konsumen yang tidak memiliki kendaraan pribadi juga
bisa menjangkau lokasi usaha Anda.
8. Tingkat keamanan yang mendukung - Lokasi usaha yang aman juga menambah
kenyamanan para konsumen. Mereka tidak akan ragu meninggalkan kendaraan
mereka di tempat parkir, dan bisa meninkmati pelayanan usaha Anda dengan
merasa nyaman. Dengan lingkungan yang aman, Anda bisa mengurangi resiko
pencurian maupun perusakan yang bisa terjadi pada usaha yang ada di lokasi
kurang aman.
9. Dan yang ke-9 adalah, perhatikan kebersihan lokasi usaha - Konsumen tidak akan
mengunjungi sebuah toko, warung ataupun sebuah outlet yang berada di
lingkungan kotor atau kumuh. Mereka akan merasa ragu untuk membeli produk
Anda. Untuk itu jaga kebersihan lingkungan sekitar Anda, agar konsumen merasa
nyaman berkunjung ke lokasi usaha Anda.
Secara umum tujuan strategi lokasi adalah memaksimalkan keuntungan dari lokasi
yang dipilih. Maka hendaknya perusahaan mempertimbangkan faktor-faktor baik yang
bersifat kualitatif maupun kuantitatif dalam pemilihan lokasi.
DAFTAR PUSTAKA
Heizer, Jay & Render, Barry. 2009. “Manajemen Operasi Edisi 9, Buku 1”. Jakarta:
Penerbit Salemba Empat