Chapter II PDF
Chapter II PDF
cabang 15 m sedangkan diameter berkisar 30-50 cm. Pohon memiliki banir dengan
percabangan yang jarang. Daun berbentuk oval berkelompok pada bagian ranting.
Kulit pohonnya beralur pendek yang berwarna putih kehijauan. Tebal kulit berkisar
0,6-1 cm. kulit mudah dipisahkan dari bagian batang. Warna kayu kuning kecoklatan.
Antara kayu gubal dan kayu teras tidak terdapat perbedaan warna yang jelas. Tekstur
kayu halus dengan arah serat yang lurus dan indah (Pasaribu, 2007).
Berdasarkan Silk (2009), taksonomi dari kayu raru adalah sebagai berikut :
Kingdom : Plantae
Divisi : Magnoliophyta
Kelas : Magnoliopsida
Ordo : Malvales
Famili : Dipterocarpaceae
Genus : Cotylelobium
sumatrana Slooten, Vatica wallichii Dyer. Daerah tempat tumbuhnya tanaman ini
adalah Sumatera dengan sebutan Raru dan Kalimantan dengan sebutan Resak
IUCN (2017).
tanaman liar. Tumbuh berkelompok atau tersebar dalam hutan tropis dengan tipe
curah hujan A dan B, pada ketinggian sampai 400 m dpl,. Sebagian besar tumbuh
di lereng bukit danpegunungan, tetapi juga dapat tumbuh di sepanjang sungai dan
di lembah. Sebagian besar pada berbatu untuk tanah berpasir. Di hutan sekunder
(Pasaribu, 2007).
Raru merupakan tanaman kayu hutan yang kayu batangnya selama ini
kelamaan kulit kayu raru digunakan sebagai bahan tambahan ke dalam minuman
yang dikenal dengan nama tuak, dan belakangan ini air rebusan daunnya diyakini
dapat mengobati luka yaitu dengan cara mencuci luka, dan kulit batangnya
sebagai obat diabetes (penurun kadar guladarah). Diabetes melitus (DM) adalah
Banyaknya manfaat yang dihasilkan dari kulit dan batang raru membuat
masyarakat mengambil kulit dan batang raru. Hal ini menyebabkan semakin
memasukkan jenis ini sebagai jenis yang terancam punah dengan status
“endangered”.
pucuk daun, umbi dan akar, untuk menghasilkan tanaman yang baru, yang sama
menghasilkan bibit tanaman yaitu dengan cara stek. Stek merupakan salah satu
cara untuk menghasilkan bibit dengan melakukan pemotongan pada bagian induk
seperti pucuk tanaman, batang, akar, daun sehingga menghasilkan tanaman yang
baru. Ada beberapa metode stek, salah satunya adalah stek pucuk. Keuntungan
dari perkembangbiakan melalui stek pucuk adalah dapat dilakukan kapan saja
sehingga tidak bergantung pada musim pohon jabon berbuah. Di samping itu,
bahan stek dapat diambil dari anakan pohon-pohon yang unggul, sehingga akan
diperoleh bibit hasil stek yang juga unggul (Mansur dan Tuheteru, 2010).
untuk dijadikan individu baru dengan cara disemaikan. Bahan yang digunakan
berupa pucuk tanaman yang diperoleh dari tanaman yang sengaja dijadikan
tanaman induk. Sementara stek batang merupakan salah satu cara yang umum
ini menggunakan bahan tanam berupa batang dari tanaman induk. Stek batang
dengan stek pucuk yang telah berhasil dengan baik untuk jenis Kempas
(Rayan, 2011); pada tanaman merawan (Hopea cernua Teijsm. & Binn.)
perakaran stek ialah media perakaran, kelembaban, hormon tanaman, luas daun,
diantaranya yaitu jenis zpt, dosis zpt, dan jenis media yang digunakan..
Laub.). Media serbuk kelapa : sekam padi 2:1 (v/v) merupakan media terbaik
yang menghasilkan persentase berakar paling tinggi yaitu 66,7%. Sumarna, (2008)
Media Stek
Media yang baik menyadiakan nutrisi tanaman seperti air dan udara untuk
akar. Media memerlukan porositas yang cukup terhadap lalu lintas udara didalam
zona perakaran akar tidak akan terbetuk dengan baik dan akar akan mati apabila
dalam kondisi terlalu banyak air (tergenang) dan terdapat sedikit oksigen pada
peranan media hanya berfungsi sebagai penegak tubuh stek dan pensuplai air saja.
Peranannya sebagai penyedia bahan makanan (hara) bagi tanaman sangat kecil.
tanaman. Tanaman akan menggunakan mineral yang berasal dari tanah tersebut
Saijo (2012), pasir merupakan jenis media yang cocok untuk pertumbuhan
stek dikarenakan memiliki texstur dan aerasi yang baik, walaupun tidak memiliki
kandungan unsur hara yang tinggi namun apabila ditambahkan kompos atau
Zat pengatur tumbuh merupakan hormon tumbuh atau salah satu bahan
sintetik yang yang dapat membantu proses fisiologi tanaman. Secara alami
tanaman telah memiliki kandungan hormon pada tanaman yang disebut hormon
endogen. Selain itu juga terdapat beberapa hormon eksogen yang mempunyai
peranan yang sama dengan hormon endogen, kedua hormon ini disebut juga
dan difrensiasi akar baru atau jaringan paskular. hormon tanaman tersebut
memiliki kandungan kimia yang tersebar secara alami pada tanaman dengan
konsentrasi rendah. Terdapat 5 hormon tanaman yang dikenal juga dengan ZPT
kimia sintetik dan alami yang berasal el-tryptophan. Hormon auksin yang terdapat
secara alami di tanaman (endogen) disebut juga dengan IAA. Hormon ini
diproduksi pada jaringan primodial, daun muda, dan biji yang baru berkembang.
Hormon ini berperan dalam berbagai aktifitas tanaman seperti kebutuhan cahaya,
perkembangan pucuk, membentuk lapisan absisi dalam buah dan daun serta
merangsang sel kambium. Selain itu, pengaruh hormon auksin yang paling
rendah. Menurut Wirawan (1988) kandungan Rootone F adalah senyawa IBA dan
NAA yang merupakan senyawa yang memiliki daya kerja seperti auksin (IAA)
mengaktifasi pompa proton (ion H+) yang terletak pada membrane plasma
sehingga menyebabkan pH pada bagian dinding sel lebih rendah dari biasanya,
yaitu mendekati pH pada membran plasma (sekitar pH 4,5 dari normal pH 7).
serat selulosa dinding sel. Putusnya ikatan hidrogen menyebabkan dinding mudah
merenggang sehingga tekanan dinding sel akan menurun dan dengan demikian
terjadilah pelenturan sel, sehingga pemanjangan dan pembesaran sel dapat terjadi