Anda di halaman 1dari 20

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.

id

10

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Kajian Pustaka dan Hasil Penelitian yang Relevan

1. Airtanah
Airtanah merupakan sumber air tawar tersebar di planet bumi,
mencakup kira-kira 30% dari total air tawar atau 10,5 juta km3. Airtanah
adalah air yang terdapat dalam lapisan tanah atau batuan dibawah permukaan
tanah (Pasal 1 Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2004 tentang Sumber Daya
Air). Definisi lain airtanah adalah sejumlah air dipermukaan bumi yang dapat
dikumpulkan dengan sumur-sumur, terowongan atau system drainase atau
dengan pemompaan (kodoatie:14). Airtanah biasanya diambil, baik untuk
sumber air bersih maupun untuk irigasi, melalui sumur terbuka, sumur tabung,
spring, atau sumur horizontal.
Menurut Todd dan Dam (Seyhan, 1990:256) tipe airtanah dibedakan
menjadi 4 antara lain :
a. Air meteorik
Air yang berasal dari atmosfir dan mencapai mintakat kejenuhan baik
secara langsung maupun tidak langsung dengan :
- Secara langsung oleh infiltrasi pada permukaan tanah
- Secara tidak langsung oleh perembesan influen (kemiringan muka
airtanah menyusup di bawah aras air permukaan, kebalikan dari
effluent) dari danau, sungai, saluran buatan dan lautan.
- Secara langsung dengan kondensasi uap air (dapat diabaikan)
b. Air Juvenil
Air ini merupakan air baru yang ditambahkan pada mintakat
kejenuhan dari kerak bumi yang dalam. Selanjutnya air ini dibagi lagi
menurut sumber spesifiknya ke dalam :
commit to user
10
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

11

- Air magmatik
- Air gunungapi dan air kosmik (yang dibawa oleh meteor)
c. Air diremajakan (rejuvenated)
Air yang untuk sementara waktu telah dikeluarkan dari daur
hidrologi oleh pelapukan, maupun oleh sebab- sebab lain, kembali ke daur
lagi dengan proses- proses metamorfisme, pemadatan atau proses- proses
yang serupa.
d. Air konat
Air yang dijebak pada beberapa batuan sedimen atau gunung pada
saat asal mulanya. Air tersebut biasanya sangat termineralisasi dan
mempunyai salinitas yang lebih tinggi daripada air laut.
Berdasarkan sumbernya Airtanah dibedakan menjadi 3 jenis antara
lain :
a. Airtanah dangkal
Airtanah dangkal banyak mengandung zat kimia (garam-garam)
yang terlarut karena melalui lapisan tanah yang mempunya unsur-unsur
kimia tertentu untuk masing-masing lapisan tanah. Lapisan tanah tersebut
berfungsi sebagai saringan. Selain proses penyaringan, proses pengotoran
juga masih berlangsung teruatama pada muka air yang dekat dengan muka
tanah, setelah menemui lapisan kedap air, air akan terkumpul menjadi
airtanah dangkal. Airtanah dangkal tedapat pada kedalaman 15 m.
b. Airtanah Dalam
Airtanah dalam tidak dapat diambil dengan mudah karena air ini
berada pada kedalaman antara 100-300 meter. Untuk mengambil airtanah
dalam diperlukan bor untuk mendapatkan lapisan air ini, apabila tekanan
air cukup besar maka air dalam lapisan ini akan menyembur keluar yang
disebut sumur artesis.

commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

12

c. Mataair
Mataair adalah air yang keluar dengan sendirinya ke permukaan
tanah. Mataair yang berasal dari airtanah dalam tidak terpengaruh musim
baik secara kualitas maupun kuantitas. Jenis mataair ini dibedakan menjadi
2 macam yaitu rembesan (air keluar melalui lereng-lereng) dan umbul (air
keluar ke permukaan pada suatu dataran).

2. Kualitas Airtanah dan Mata Air


Kualitas Airtanah dan mata air merupakan faktor yang penting dalam
hal pemanfaatan airtanah untuk kebutuhan hidup manusia. Kualitas airtanah
dan mata air umumnya dideteksi berdasarkan karakteristik air itu sendiri,
yaitu karakteristik fisik (kekeruhan, warna, bau, rasa dan temperatur),
karakteristik biologi, karakteristik kimia (kasadahan, jumlah garam terlarut,
daya hantar listrik, keasaman dan kandungan ion baik kation maupun anion).
Deteksi kualitas airtanah dan mata air untuk penggunaan tertentu
dapat dilakukan dengan menilai daua hantar listrik. Daya Hantar Listrik
(DHL) adalah kemampuan air menghantar arus listrik. Air yang banyak
mengandung garam mempunyai harga daya hantar tinggi dan sebaliknya air
yang tidak mengandung garam mempunyai daya hantar listrik rendah,
berdasarkan harga daya hantar listrik, airtanah dibedakan menjadi 6 kelas
(tabel 2.1). Jumlah garam terlarut adalah jumlah konsentrasi garam yang
terkandung dalam air, diklasifikasikan dapat dibagi menjadi 6 kelas DHL,
yaitu :

commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

13

Tabel 2.1. Klasifikasi Air Berdasarkan Harga Daya Hantar Listrik


No DHL (µmho/Sm) pada suhu 25ºC Macam Air
1 < 0,5 Air Murni
2 0,5 – 5 Air Suling
3 5 – 30 Air Hujan
4 30 – 2.000 Airtanah
5 35.000 – 45.000 Air Laut
6 > 100.000 Air Garam
(Sumber : Muta’ali, 2012 : 133-134)

3. Sumberdaya Air
Pengertian sumberdaya air adalah kemampuan dan kapasitas potensi
air yang dapat dimanfaatkan oleh kegiatan manusia untuk kegiatan sosial
ekonomi. Terdapat berbagai jenis sumber air yang umumnya dimanfaatkan
oleh masyarakat, seperti air laut, air hujan, airtanah, dan air pemukaan. Dari
keempat jenis air tersebut, sejauh ini air permukaan merupakan sumber air
tawar yang terbesar digunakan oleh masyarakat.
Dalam UUD 1945 Pasal 33 ayat (3) menyebutkan bahwa
pendayagunaan sumberdaya air harus ditujukan untuk sebesar-besarnya bagi
kemakmuran rakyat. Pengertian yang terkandung dalam amanat tersebut
adalah bahwa negara bertanggungjawab terhadap ketersediaan dan
pendistribusian potensi sumberdaya air bagi seluruh masyarakat Indonesia,
dan dengan demikian pemanfaatan potensi sumberdaya air harus
direncanakan sedemikian rupa sehingga memenuhi prinsip-prinsip
kemanfaatan, keadilan, kemandirian, kelestarian dan keberlanjutan.
Dalam Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN)
Tahun 2005-2025 pembangunan sumberdaya ar diarahkan untuk menjaga
keberlanjutan daya dukung sumber daya air dengan menjaga kelestarian
fungsi daerah tangkapan air (catcment area) dan keberadaan airtanah;
mewujudkan keseimbangan antara pasokan dan kebutuhan melalui
pendekatan demand management yang ditujukan untuk meningkatkan
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

14

efektifitas dan efisiensi penggunaan dan konsumsi air dan pendekatan supply
management yang ditujukan untuk meningkatkan kapasitas dan reliabilitas
pasokan air serta memperkokoh kelembaban sumberdaya air untuk
meningkatkan keterpaduan dan kualitas pelayanan terhadap masyarakat.
Secara eksplisit karakteristik dasar sumberdaya air antara lain:
1. Merupakan bagian siklus alam (daur hidrologi) yang mengakibatkan
ketersediaanya tidak merata baik dalam aspek waktu, lokasi, kuantitas
maupun kualitas.
2. Dapat mencakup beberapa wilayah administratif (cross-administrative
boundry) dikarenakan oleh faktor topografi dan geologi.
3. Dipersatukan oleh berbagai aktor (multi-stakeholders).
4. Bersifat sumberdaya mengalir (flowing/dyamic resources) sehingga
mempunyai keterkaitan yang sangat erat antara kondisi kuantitas dengan
kualitas, antara hulu dengan hilir, antara instream dan offstream, maupun
antara air permukaan dengan air bawah tanah.
5. Dipergunakan baik oleh generasi sekarang maupun generasi mendatang
(antar generasi).
Kuantitas dan kualitas air sangat bergantung pada tingkat pengelolaan
sumberdaya air masing-masing daerah, keragaman penggunaan air yang
bervariasi-pertanian,air baku domestik dan industri, pembangkit tenaga
listrik, perikanan, dan pemeliharaan lingkungan-selain iklim, musim (waktu)
serta sifat ragawi alam (topografi dan geologi) dan kondisi demografi (jumlah
dan penyebaran) serta apresiasi (persepsi) tentang air.

4. Kependudukan
Ilmu yang mempelajari hal ikhwal penduduk adalah ilmu penduduk
atau ilmu kependudukan yang dibuku-buku asing sering disebut dengan istilah
demografi. Kata demografi berasal dari bahasa Yunani, yang terdiri dari dua
kata yaitu “demos” yang artinya penduduk, dan “graphien” yang artinya
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

15

menulis. Jadi demografi menurut kata aslinya berarti tulisan atau karangan
tentang penduduk satu negara (widayanti,2000:1)
Agar mudah dibedakan dengan ilmu-ilmu sosial yang lain, maka
Bogue (Hantoro, 2009:8) memberikan batasan tentang demografi sebagai
berikut : Demografi adalah studi matematik dan statistic terhadap jumlah,
komposisi, dan distribusi spasial dari penduduk manusia, dan perubahan-
perubahan dari aspek-aspek tersebut yang senantiasa terjadi sebagai akibat
terjadinya lima proses yaitu : fertilitas mortalitas, perkawinan, migrasi, dan
mobilitas sosial.
Batasan demografi juga telah diberikan oleh Hauser dan Duncan
(Hantoro, 2009:9) yang menyatakan bahwa Demografi adalah suatu studi
mengenai jumlah, distribusi territorial, dan komposisi penduduk, perubahan-
perubahan yang bertalian dengannya serta komponen-komponen yang
menyebabkan perubahan yang bersangkutan yang dapat diindentifikasi
sebagai natalitas, mortalitas, gerak penduduk territorial dan mobilitas sosial.
Pengertian penduduk menurut Rusli (1983:35) adalah jumlah orang
yang bertempat tinggal disuatu daerah pada waktu tertentu dan merupakan
hasil proses-proses demografi yaitu fertilitas, mortalitas, dan migrasi.
Pertumbuhan penduduk dunia sejak dahulu sampai sekarang tidak
tetap dan tidak seragam disemua daerah, hal itu berbeda-beda untuk setiap
periode dan setiap golongan penduduk. Pada hakekatnya suatu pertumbuhan
penduduk hanya berpangkal pada lima sumber, yaitu fertilitas, mortalitas,
perkawinan, migrasi, dan mobilitas sosial.
Menurut Respati (2014:1) yang dimaksut dengan pertumbuhan
penduduk alamiah adalah angka pertumbuhan penduduk yang diperoleh dari
selisih antara jumlah penduduk yang lahir dan jumlah penduduk yang mati
dalam suatu wilayah. Tingkat kelahiran adalah jumlah bayi yang lahir dari
setiap 1.000 penduduk dalam satu tahun, sedangkan tingkat kematian

commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

16

diperhitungkan dari jumlah penduduk yang mati dalam satu tahun, dari setiap
1.000 penduduk.
Angka pertumbuhan penduduk (r) menunjukkan rata- rata
pertumbuhan penduduk per tahun pada periode/waktu tertentu, dan biasanya
dinyatakan dengan persen. Angka pertumbuhan penduduk biasanya
digunakan untuk memperkirakan jumlah penduduk yang akan datang atau
sering disebut proyeksi penduduk. Proyeksi penduduk menurut Multilingual
Demographic Dictionary adalah perhitungan/kalkulasi yang menunjukkan
keadaan fertilitas, mortalitas, dan migrasi di masa yang akan datang. Untuk
mengetahui rata-rata pertumbuhan penduduk dapat menggunakan rumus
perhitungan penduduk dengan metode geometrik, yaitu
Pn = (1+r)n ,

Keterangan :
Pn = Jumlah penduduk pada tahun n
Po = Jumlah Penduduk pada tahun awal
r = Angka pertumbuhan penduduk
n = Jangka waktu dalan tahun

5. Kebutuhan Air
Kebutuhan air adalah kebutuhan air yang digunakan untuk menunjang
segala kagiatan manusia, meliputi air bersih domestik dan non domestik, air
irigasi baik pertanian maupun perikanan, dan air untuk penggolontoran kota
(Bambang, 2008 : 331).
Menurut Ditjen Cipta Karya (2000), kebutuhan air terbagi menjadi
dua macam, yaitu:
1. Standar kebutuhan air domestik
Standar kebutuhan air domestik yaitu kebutuhan air yang digunakan
pada tepat-tempat hunian pribadi untuk memenuhi keperluan sehari-hari
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

17

seperti; memasak, minum, mencuci dan keperluan rumah tangga lainnya.


Satuan yang dipakai adalah m³/kapita/hari.
2. Standar kebutuhan air non domestik
Standar kebutuhan air non domestik adalah kebutuhan air bersih di
luar keperluan rumah tangga. Kebutuhan air non domestik antara lain;
penggunaan komersil dan industri, yaitu penggunaan air oleh badan-badan
komersil dan industri, dan penggunaan umum, yaitu penggunaan air untuk
bangunan-bangunan pemerintah, rumah sakit, sekolah-sekolah, dan tempat-
tempat ibadah.Penggunaan air domestik sangat bervariasi menurut tempat,
waktu dan kondisi sosial ekonomi. Kebutuhan air domestik sangat
ditentukan oleh jumlah penduduk, dan konsumsi perkapita.
Kebutuhan air domestik dihitung berdasarkan jumlah penduduk yang
ada di daerah tersebut. Faktor utama menentukan kebutuhan air domestik
adalah dengan mengetahui jumlah dan pertumbuhan penduduk. Untuk hal
tersebut perlu dilakukan analisis untuk memperkirakan jumlah penduduk
pada tahun yang akan datang. Berdasarkan peraturan tentang penataan
ruang, jangka waktu rencana tata ruang wilayah adalah 20 tahun. Potensi
Kebutuhan air dapat mencakup jumlah kebutuhan air saat ini (existing)
maupun proyeksinya untuk kebutuhan air yang akan datang (terencana).
Disamping berbagai formula untuk menghitung kebutuhan air, dalam
menghitung kebutuhan air secara makro (umum), Kementerian Lingkungan
Hidup juga menyusun rumus perhitungan Kebutuhan Air secara general
(umum) sebagai berikut :
Da = N x KHLa
Keterangan :
Da = total kebutuhan air saat ini (m3/tahun)
N = jumlah penduduk saat ini (orang)
KHLa = kebutuhan air untuk hidup layak (1600 m3/kapita/tahun) atau
2x800 m³/kapita/tahun. Jumlah 800 m³ adalah kebutuhan air untuk
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

18

keperluan domestik dan untuk menghasilkan pangan (lihat tabel total


kebutuhan air dan tabel mengenai air virtual). Kebutuhan air untuk
menghasilkan satu satuan produk yang menjelaskan kebutuhan air
untuk jenis produksi. Nilai 2,0 adalah faktor koreksi untuk
memperhitungkan kebutuhan hidup layak yang mencakup kebutuhan
pangan domestik dan lainnya. Selanjutnya disusun standar
kebutuhan air untuk produksi beberapa produk yang akan dijelaskan
pada tabel berikut ini:
Tabel 2.2. Tabel Kebutuhan Air Virtual
Konsumsi/Produksi Jumlah Kebutuhan Setara Air
Konsumsi
Beras 120 kg 324,00 m³/th
Air minum dan rumah 120 liter/tahun 43,20 m³/th
tangga
Telur 1 kg berisi 16 telur, 1 105,75 m³/th
butir/hari
Buah 1 kg jeruk = 5 buah; 1/5 3,84 m³/th
kg tiap 3 hari
Daging 1/10 kg/ 5 hari 20,16 m³/th
Salad 5,40 m³/th
Kedelai 276,00 m³/th
Total 778,35 m³/th
Produksi
1 kg padi 2700-4000 liter
1 kg Daging sapi 2900-1600 liter
1 kg daging unggas 2800 liter
(ayam)
1 kg telur 4700 liter
1 kg kentang 160 liter
1 kg kedelai 2300 liter
1 kg gandum 1200 liter
1 bongkah roti 170 liter
1 kaleng soda 90 liter
Air minum RT 120 liter/hari/kapita
Sumber : Kantor Kementerian Lingkungan Hidup (2009)

commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

19

Selain perhitungan secara umum, standar kriteria kebutuhan air


domestik juga dapat dilihat pada tabel berikut ini :
Tabel 2.3. Standar Kriteria Kebutuhan Air Domestik

No Sumber Kriteria Kebutuhan


1 NSDAS Perkotaan 120 liter/orang/hari, atau
43800/orang/tahun
versi lain
150 liter/orang/hari
Pedesaan 60 liter/orang/hari. Atau 21900
liter/orang/tahun
Versi lain
80 liter/orang/hari
2 Linsley, Kota Besar 150-250 liter/kapita/hari
1991
Pedesaan 40 liter/kapita/hari
3 Standart Umum 1000 sampai 2000 m³/tahun
WHO
4 KLH Umum 1600 m³/kapita/tahun (domestik dan
pangan)
Atau 2 x 800 m³/ kapita/ tahun
Keterangan : Kebutuhan air untuk diperkotaan dan pedesaan termasuk
kebutuhan untuk kepentingan komersial (pasar,pertokoan, pergudangan, hotel,
perkantoran, tempat pencucian, dan lain-lain), serta untuk kepentingan sosial
(tenpat ibadah, pendidikan, kesehatan)
(Sumber : Muta’ali, 2012 : 135-136)

Tabel 2.4. Standar Nasional Indonesia Kebutuhan Air


Jenis Pemakaian Standar Satuan
Sambungan Rumah 300 Liter/orang/hari
Kota dengan penduduk > 1 juta jiwa 250 Liter/orang/hari
Kota dengan penduduk = 1 juta jiwa 200 Liter/orang/hari
Desa 130 Liter/orang/hari
(Sumber: Standar Nasional Indonesia, 2002)

Dengan diketahui kebutuhan per hari per kapita penduduk, maka dapat
diformulasikan kebutuhan air domestik sebagai berikut :
Kebutuhan air penduduk pedesaan = penduduk x 365 x 60 liter
Kebutuhan air penduduk perkotaan = penduduk x 365 x 120 liter

commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

20

Penggunaan tabel-tabel kebutuhan air tersebut disesuaikan dengan


tujuan dan kebutuhan serta ketersediaan data.
Hasil Penelitian yang Relevan dalam penelitian ini adalah:
Muharam Bagaskara Ahada (2006) melakukan penelitian dengan judul
“Ketersediaan Airtanah Bebas Untuk Pemenuhan Kebutuhan Air Domestik Di
Kecamatan Mlati Kabupaten Sleman”. Tujuan penelitian adalah : 1) mengetahui
ketersediaan airtanah bebas. 2) mengetahui besar penggunaan air untuk
kebutuhan domestik. 3) mengetahui hasil aman pengambilan airtanah bebas.
Metode penelitian ini adalah deskriptif kualitatif menggunakan
pendekatan satuan airtanah menggunakan Metode Sistematik Sampling (dengan
faktor pengukuran tinggi muka airtanah, fluktuasi muka airtanah dan daya hantar
listrik) dan analisa data sumur bor.
Hasil menunjukkan bahwa Kecamatan Mlati termasuk dalam sistem
SAM (Sistem Aquifer Merapi) yaitu suatu sistem aquifer dengan pola berlapis
banyak dan saling berhubungan. secara umum aliran airtanah mengarah ke
selatan karena kontur airtanah yang memiliki elevasi semakin menurun kearah
selatan. Kedalaman sumur termasuk dalam klas Dangkal (>7m) dan klas Sedang
(7-15m). nilai rata-rata Daya Hantar Listrik Sebesar 269,396 µmhos/cm,
kisarannya antara 180-636 µmhos/cm sehingga memenuhi syarat baku mutu air
minum 1250 µmhos/cm. Potensi airtanah bebas berdasarkan satuan airtanah
terdiri dari potensi airtanah tinggi (K1M1F1, K1M1F2, dan K1M2F1) dan sedang
(K1M1F3, K1M2F3, dan K1M2F3). Cadangan Statis/ketersediaan airtanah (Vat)
berdasarkan perhitungan wilayah desa adalah 469.674.319,9 m3 dengan hasil
aman 21.368.802,9 m3. Kebutuhan air perkapita dihitung berdasarkan data
pemakaian air minum PDAM untuk keperluan rumahtangga sebesar 156,05
liter/orang/hari diperkotaan (urban) dan 110,609 liter/orang/hari diperdesaan
(rural). Besar ketersediaan airtanah dan hasil aman daerah penelitian lebih besar
daripada kebutuhan air domestik untuk tahun 2005 sebesar 3.582.520,035 m3
untuk memenuhi 71.830 jiwa. Airtanah bebas masih memenuhi untuk proyeksi
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

21

kebutuhan domestik penduduk tahun 2010 (3.928.490,77 m3), 2015 (4.315.385


,82 m3) dan 2020 (4.748.182,2 m3).
Muhammad Robie Chemistra (2006) melakukan penelitian dengan
judul “Variasi Pemanfaatan Air Pdam Untuk Kebutuhan Domestik Kota
Palembang (Studi Kasus IPA Rambutan dan IPA Botang)”. Tujuan penelitian ini
adalah : 1) mengetahui perbedaan variasi pemanfaatan air PDAM untuk
kebutuhan domestik antara IPA Rambutan dan IPA Borang, 2) mengetahui
hubungan antara jenis pekerjaan dengan variasi pemanfaatan air, 3) menjelaskan
variabel yang paling berpengaruh terhadap variasi pemanfaatan air PDAM untuk
kebutuhan domestik, 4) membuat arahan pengembangannya.
Metode penelitian ini dengan cara deskriptif kualitatif yang digunakan
dalam pengumpulan data adalah metode survei, yang terdiri dari pengumpulan
data primer dan data sekunder. Pengumpulan data primer digunakan untuk
memperoleh data yang berasal dari pengguna air PDAM secara langsung, seperti
jenis pekerjaan, jumlah anggota keluarga, pendapatan dan biaya konsumsi air.
Pengumpulan data sekunder digunakan untuk memperoleh data yang berasal dari
berbagai instansi, seperti BAPPEDA, dan PDAM Tirta Musi. Analisis data
dilakukan melalui tiga cara , T-test yang dipergunakan untuk melihat perbedaan
variasi pemanfaatan air PDAM untuk kebutuhan domestik antara IPA Rambutan
dan IPA Borang, Analisis deskriptif untuk menjawab adanya perbedaan jenis
pekerjaan dengan variasi pemanfaatan air PDAM dan regresi linier berganda
untuk mencari variabel yang paling berpengaruh terhadap variasi pemanfaatan air
PDAM untuk kebutuhan domestik.
Hasil penelitian ini adalah terdapat variasi perbedaan pemanfaatan air
PDAM untuk kebutuhan domestik antara IPA Rambutan dan IPA Borang,
khususnya dalam pemanfaatan air untuk minum, mandi/WC, cuci kendaraan,
wudhu, dan lain-lain. Diungkapkan pula bahwa terdapat hubungan antara jenis
pekerjaan penduduk dengan variasi pemanfaatan aie PDAM, jenis pekerjaan yang
menggunakan air PDAM tertinggi adalah pegawai swasta sebesar 187,21
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

22

liter/orang/hari dan jenis pekerjaan yang menggunakan air PDAM terendah


adalah buruh sebesar 76,09 liter/orang/hari, variabel jumlah anggota keluarga
merupakan faktor yang paling berpengaruh terhadap variasi pemanfaatan air
PDAM untuk domestik, dengan nilai sebesar 3,582 yang berarti setiap
penambahan 1 anggota keluarga maka variasi pemanfaatan air meningkat 3,582
liter.
Yetty Wihertanti (2012) melakukan penelitian dengan judul “ Analisis
Penggunaan Air Untuk Kebutuhan Domestik Di Kecamatan Pacitan Tahun
2012”. Tujuan penelitian ini adalah : 1) mengetahui perbedaan besar dan variasi
penggunaan air untuk kebutuhan penduduk yang bertempat tinggal kota dan desa.
2) menganalisis pengaruh tingkat penghasilan terhadap penggunaan air untuk
kebutuhan domestik penduduk. 3) menganalisis pengaruh tingkat pendidikan
terhadap penggunaan air untuk kebutuhan domestik penduduk. 4) menganalisis
pengaruh jenis pekerjaan terhadap penggunaan air untuk kebutuhan domestik
penduduk.
Penelitian ini menggunakan metode deskriptif kuantitatif. Teknik analisis
data menggunakan pendekatan pengaruh tempat tinggal (kota dan desa) terhadap
penggunaan air untuk kebutuhan domestik serta pengaruh pendidikan,
penghasilan, dan pekerjaan penduduk terhadap penggunaan air untuk kebutuhan
domestik. Hasil penelitian ini adalah penggunaan air untuk kebutuhan domestik
diwilayah perkotaan lebih tinggi daripada di wilayah pedesaan. Uji statistik
menunjukkan perbedaan tersebut tidak signifikan. Penggunaan airtanah untuk
kebutuhan domestik oleh rumahtangga berpenghasilan tinggi lebih tinggi
dibandingkan dengan rumahtangga dengan tingkat penghasilan menengah
maupun rendah. Rumahtangga berpenghasilan menengah menggunakan air lebih
tinggi daripada rumahtangga berpenghasilan rendah. Uji statistik menunjukkan
pengaruh penghasilan terhadap penggunaan air untuk kebutuhan domestik
signifikan. Penggunaan air untuk kebutuhan domestik oleh rumahtangga dengan
tingkat pendidikan SLTA lebih tinggi daripada rumahtangga berpendidikan SMP
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

23

dan SD. Rumahtangga berpendidikan perguruan tinggi menggunakan air lebih


rendah daripada rumahtangga berpendidikan SLTA, namun lebih tinggi daripada
rumahtangga berpendidikan SMP. Rumahtangga berpendidikan SD
menggunakan air paling rendah. Uji statistik menunjukkan pengaruh pendidikan
terhadap penggunaan air untuk kebutuhan domestik signifikan. Penggunaan air
untuk kebutuhan domestik oleh rumahtangga yang berprofesi sebagai PNS lebih
tinggi daripada rumahtangga wiraswasta, swasta, dan petani. Rumahtangga yang
berprofesi wiraswasta menggunakan air yang lebih tinggi daripada swasta dan
petani. Uji statistik menunjukkan pengaruh pekerjaan terhadap penggunaan air
untuk kebutuhan domestik signifikan.
Danna Aziz Marta Waskitha (2013) melakukan penelitian dengan judul
“Kebutuhan Air Domestik Di Kota Surakarta Tahun 2013 dan Tahun
2033(Implementasi Materi Pembelajaran Geografi pada Kelas XI Standar
Kompetensi Memahami Sumberdaya Alam)”. Tujuan penelitian ini adalah untuk
mengetahui kebutuhan air domestik di Kota Surakarta tahun 2013 dan kebutuhan
air domestik di Kota Surakarta tahun 2033.
Metode penelitian menggunakan deskriptif kualitatif yang dianalisis
dengan pendekatan keruangan/spasial yang ditekankan pada analisis
kecenderungan spasial. Teknik analisis data penelitian ini menggunakan
perhitungan kebutuhan air secara makro/umum dan menggunakan standar
kebutuhan air dari kementerian lingkungan hidup. Perhitungan kebutuhan air
domestik berdasarkan pada jumlah penduduk tahun 2013 dan jumlah penduduk
pada tahun 2033. Untuk mengetahui jumlah penduduk tahun 2033 menggunakan
proyeksi penduduk dengan metode geometri. Hasil perhitungan kebutuhan air
ditumpangsusunkan dengan aministrasi Kota Surakarta. Satuan analisis
menggunakan administrasi dengan unit analisis per kecamatan.
Perbedaan penelitian ini dengan penelitian sebelumnya yaitu penelitian
ini menggunakan deskriptif kualitatif dengan pendekatan keruangan yang
ditekankan pada analisis kecenderungan spasial. Penentuan besarnya kebutuhan
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

24

air menggunakan hasil rata-rata dari data di lapangan dan menggunakan pedoman
dari kementerian lingkungan hidup berdasarkan jumlah penduduk dan standar
kebutuhan air.

commit to user
25

Tabel 2.5. Penelitian yang Relevan

No Judul Metode
Nama Tujuan Penelitian Hasil Penelitian
Penelitian Penelitian
1 Muhara Ketersediaan - mengetahui ketersediaan airtanah Deskriptif - Potensi airtanah bebas berdasarkan satuan airtanah terdiri
m Airtanah Bebas bebas Kualitatif dari potensi airtanah tinggi (K1M1F1, K1M1F2, dan
Bagaskar Untuk Pemenuhan - mengetahui besar penggunaan air dengan K1M2F1) dan sedang (K1M1F3, K1M2F3, dan K1M2F3).
a Ahada Kebutuhan Air untuk kebutuhan domestik pendekatan Cadangan Statis/ketersediaan airtanah (Vat) berdasarkan
(2006) Domestik Di - mengetahui hasil aman satuan perhitungan wilayah desa adalah 469.674.319,9 m3 dengan
Kecamatan Mlati pengambilan airtanah bebas airtanah hasil aman 21.368.802,9 m3.
Kabupaten Sleman - Kebutuhan air perkapita dihitung berdasarkan data
pemakaian air minum PDAM untuk keperluan rumahtangga
sebesar 156,05 liter/orang/hari diperkotaan (urban) dan
110,609 liter/orang/hari diperdesaan (rural).
- Besar ketersediaan airtanah dan hasil aman daerah
penelitian lebih besar daripada kebutuhan air domestik
untuk tahun 2005 sebesar 3.582.520,035 m3 untuk
memenuhi 71.830 jiwa. Airtanah bebas masih memenuhi
untuk proyeksi kebutuhan domestik penduduk tahun 2010
(3.928.490,77 m3), 2015 (4.315.385 ,82 m3) dan 2020
(4.748.182,2 m3).
2 Muham Variasi - mengetahui perbedaan variasi Deskriptif - Terdapat variasi perbedaan pemanfaatan air PDAM untuk
mad Pemanfaatan Air pemanfaatan air PDAM untuk Kualitatif kebutuhan domestik antara IPA Rambutan dan IPA Borang,
Robie PDAM Untuk kebutuhan domestik antara IPA dengan khususnya dalam pemanfaatan air untuk minum,
Chemistr Kebutuhan Rambutan dan IPA Borang metode survei, mandi/WC, cuci kendaraan, wudhu, dan lain-lain.
a (2006) Domestik Kota - mengetahui hubungan antara analisis data - Terdapat hubungan antara jenis pekerjaan penduduk dengan
Palembang (Studi jenis pekerjaan dengan variasi dengan cara T- variasi pemanfaatan aie PDAM, jenis pekerjaan yang
Kasus Ipa pemanfaatan air test menggunakan air PDAM tertinggi adalah pegawai swasta
Rambutan Dan Ipa - menjelaskan variabel yang paling sebesar 187,21 liter/orang/hari dan jenis pekerjaan yang
Botang) berpengaruh terhadap variasi menggunakan air PDAM terendah adalah buruh sebesar
pemanfaatan air PDAM untuk 76,09 liter/orang/hari
kebutuhan domestik - Variabel jumlah anggota keluarga merupakan faktor yang
- membuat arahan paling berpengaruh terhadap variasi pemanfaatan air PDAM

25
26

No Judul Metode Hasil Penelitian


Nama Tujuan Penelitian
Penelitian Penelitian
pengembangannya. untuk domestik, dengan nilai sebesar 3,582 yang berarti
setiap penambahan 1 anggota keluarga maka variasi
pemanfaatan air meningkat 3,582 liter.
3 Yetty Analisis - Mengetahui perbedaan besar dan Metode - Penggunaan air untuk kebutuhan domestik diwilayah
Wihertan Penggunaan Air variasi penggunaan air untuk Deskriptif K perkotaan lebuh tinggi daripada di wilayah pedesaan. Uji
ti (2012) Untuk Kebutuhan kebutuhan penduduk yang uantitatif statistik menunjukkan perbedaan tersebut tidak signifikan.
Domestik Di bertempat tinggal kota dan desa.
- Penggunaan airtanah untuk kebutuhan domestik oleh
Kecamatan Pacitan - Menganalisis pengaruh tingkat
Tahun 2012 penghasilan terhadap penggunaan rumahtangga berpenghasilan tinggi lebih tinggi
air untuk kebutuhan domestik dibandingkan dengan rumahtangga dengan tingkat
penduduk. penghasilan menengah maupun rendah. Rumahtangga
- Menganalisis pengaruh tingkat berpenghasilan menengah menggunakan air lebih tinggi
pendidikan terhadap penggunaan daripada rumahtangga berpenghasilan rendah. Uji statistik
air untuk kebutuhan domestik menunjukkan pengaruh penghasilan terhadap penggunaan
penduduk.
air untuk kebutuhan domestik signifikan
- Menganalisis pengaruh jenis
peerjaan terhadap penggunaan air - Penggunaan air untuk kebutuhan domestik oleh
untuk kebutuhan domestik rumahtangga dengan tingkat pendidikan SLTA lebih tinggi
penduduk. Penelitian ini daripada rumahtangga berpendidikan SMP dan SD.
mnggunakan teknik analisis data Rumahtangga berpendidikan perguruan tinggi
menggunakan pendekatan menggunakan air lebih rendah daripada rumahtangga
pengaruh tempat tinggal (kota berpendidikan SLTA, namun lebih tinggi daripada
dan desa) terhadap penggunaan
rumahtangga berpendidikan SMP. Rumahtangga
air untuk kebutuhan domestik
serta pengaruh pendidikan, berpendidikan SD menggunakan air paling rendah. Uji
penghasilan, dan pekerjaan statistik menunjukkan pengaruh pendidikan terhadap
penduduk terhadap penggunaan penggunaan air untuk kebutuhan domestik signifikan.
air untuk kebutuhan domestik. - Penggunaan air untuk kebutuhan domestik oleh
rumahtangga yang berprofesi sebagai PNS lebih tinggi
daripada rumahtangga wiraswasta, swasta, dan petani.
Rumahtangga yang berprofesi wiraswasta menggunakan air

26
27

No Judul Metode Hasil Penelitian


Nama Tujuan Penelitian
Penelitian Penelitian
yang lebih tinggi daripada swasta dan petani. Uji statistik
menunjukkan pengaruh pekerjaan terhadap penggunaan air
untuk kebutuhan domestik signifikan.

4 Danna Kebutuhan Air - Mengetahui kebutuhan air Metode


Aziz Domestik di Kota domestik existing Tahun 2013 Deskriptif
Marta Surakarta Tahun - Mengetahui kebutuhan air Kualitatif
Waskitha 2013 dan 2033 domestik terencana Tahun 2033
(2013)

27
perpustakaan.uns.ac.id 28
digilib.uns.ac.id

B. Kerangka Berpikir

Secara morfologi, Kota Surakarta merupakan daerah Cekungan Airtanah


yang wilayah sekitarnya dikelilingi oleh kawasan perbukitan/pegunungan.
Kondisi geografis inilah menjadi penyebab prosentase jumlah sumber air
bervariasi. Seiring berjalannya waktu, perkembangan wilayah Kota Surakarta
terus meningkat baik secara fisik maupun sosial. Secara fisik ditandai dengan
banyaknya bangunan,hotel,mall dan pusat perbelanjaan lainnya. Secara sosial
ditandai dengan bertambahnya jumlah penduduk di Kota Surakarta. Hal ini tentu
berpangaruh pada jumlah konsumsi air dan cadangan air yang di Kota Surakarta.
Dengan demikian akan menyebabkan kebutuhan airtanah terus meningkat. Dari
berbagai macam penggunaan airtanah, salahsatu pemanfaatan airtanah digunakan
untuk keperluan rumahtangga/ domestik. Kebutuhan air domestik adalah
penggunaan air untuk kebutuhan perorangan, apartemen-apartemen, rumah-rumah
dan untuk minum, mandi, memasak, menyiram tanaman dan sanitasi. Penggunaan
airtanah harus sesuai dengan standar kebutuhan air domestik yang sesuai dengan
pedoman dari Peraturan Kementerian Lingkungan Hidup Nomor 17 Tahun 2009
Tentang Pedoman Daya Dukung Lingkungan Hidup Dalam Penataan Ruang
Wilayah. Pengambilan airtanah secara berlebihan akan menyebabkan menurunnya
muka airtanah dan menyebabkan cadangan airtanah untuk berbagai macam
kebutuhan, terutama kebutuhan air untuk rumahtangga/domestik menjadi
berkurang.
Penelitian ini mengkaji berapa besar kebutuhan air domestik di Kota
Surakarta Tahun 2013 dan Tahun 2033. Kebutuhan air yang dihitung adalah
kebutuhan air untuk keperluan domestik/rumahtangga. Parameter yang digunakan
adalah jumlah penduduk. Untuk mengetahui jumlah penduduk pada tahun 2033
menggunakan rumus proyeksi penduduk dengan metode geometri. Satuan analisis
yang digunakan adalah administrasi dengan unit analisis kecamatan.
Hasil penelitian besarnya kebutuhan air domestik akan dipresentasikan
dalam bentuk peta yaitu Peta Kebutuhan Air Domestik Tahun 2013 dan Peta
Kebutuhan Air Domestik Tahun 2033.
commit to user
perpustakaan.uns.ac.id 29
digilib.uns.ac.id

Perkembangan Kota Surakarta

Fisik Sosial

Jenis Kegiatan Usaha Penduduk

Penggunaan Air Meningkat

Peraturan Kementerian Lingkungan Hidup Nomor 17 Tahun 2009 Tentang


Pedoman Penentuan Daya Dukung Lingkungan Hidup Dalam Penataan Ruang
Wilayah

Kebutuhan Air Domestik

Jumlah Penduduk Tahun 2013 Jumlah Penduduk Tahun 2033

Kebutuhan Air domestik Kebutuhan Air domestik


Tahun 2013 Tahun 2033

Gambar 2.1. Diagram Alir Pemikiran

commit to user

Anda mungkin juga menyukai